Shinhye mengingat kembali saat jantung Shinhye tidak bisa tenang karena
pengakuan Junhyung padanya,setelah Junhyung mengatakan agar ia tidak
meninggalkannya Shinhye terdiam sampai ia melihat seseorang yang berlari
meninggalkan ruangan OSIS. Dan Shinhye melihat bahwa dia adalah Minhyuk,mereka
berdua terdiam sampai Junhyung memutuskan untuk bangun dan mengantarkan Shinhye
pulang tapi entah Shinhye harus senang atau sedih atas pernyataan Junhyung.
Memang akhir-akhir ini ia menyadari Junhyung selalu mengisi pikiran nya namun
disisi lain Naeun masih menjadi tunangan Junhyung dimata Shinhye,Shinhye merasa
akan melakukan kejahatan kalau ia menerima Junhyung tapi…
Tok tok tok! Suara jendela diketuk membuat Shinhye terkejut hingga ia
merasa ketakutan jantungnya akan melompat,siapa yang mengetuk jendelanya?
Semalam ini? Shinhye terkejut karena suara ketukan itu makin keras membuatnya
ketakutan,perlahan ia mendekati jendela dan…
“Shinhye-ya kau belum tidur? Mianhe aku menganggu malam-malam” ucapnya
membuat Shinhye menghela nafas
“Kau membuatku takut saja,kenapa kau malam-malam ada disini? Kau sedang
jalan-jalan sekitar sini? Dujunie?” ucap Shinhye
“Mianhe mianhe… aku tidak tahu kau akan sekaget dan setakut itu,apa
eomoni dan Biah sudah tidur? Aku bawa ayam panggang untuk kita” ucap Dujun
mengangkat kantong pelastik hitam yang ada ditangan nya
“Kita? Eomma belum pulang dan Biah sudah tidur,tapi tidak apa-apa
masuklah aku akan membukakan pintu” ucap Shinhye
“Arraseo” ucap Dujun dengan senyum pepsod*nt nya
“Tapi lain kali jangan ulangi hal seperti itu lagi! Yoon Dujun! Atau kau
akan kulempar dengan sendalku” ucap Shinhye membuat Dujun menyeringai jahil
Diruangan tengah Dujun dan Shinhye membuka ayam panggang yang dibelikan
oleh Dujun,mereka makan dengan lahap dan bercerita tentang masa awal SMA Dujun
yang masih terlihat Bad Boy seperti
waktu pertama bertemu Shinhye. Namun karena kelas 2 ia mengemban tugas ketua
OSIS ia berubah menjadi lebih baik dan lebih lembut membuat Shinhye tertawa
keras karena begitulah Dujun semenjak dia SD,ia harus mengemban tugas
keorganisasian atau apapun itu yang menyangkut sekolah untuk menjadikan nya
seorang Good Boy . Hingga akhirnya
Shinhye merapihkan makanan yang telah habis mereka lahap,Dujun membantu Shinhye
mencuci piring dan kembali duduk ketika mereka selesai.
“Ah rumahmu memang sangat nyaman,kalau saja orang tua ku bisa bekerja
disini mungkin akan sedikit menyenangkan” ucap Dujun merebahkan dirinya
“Kau kesepian Dujunie?” ucap Shinhye khawatir
“Aniya,kenapa kau terlihat sedih gitu Shinhye-ya?” ucap Dujun
mengacak-acak rambut Shinhye dengan gemas membuat Shinhye memasang wajah sok
kesal
“Aishh arraseo,lalu kenapa malam-malam begini? Tidak seperti biasanya”
ucap Shinhye
“Boleh aku menginap malam ini?” ucap Dujun tersenyum
“Boleh saja,kenapa dengan tempatmu? Apa tempatmu bocor lagi?” ucap
Shinhye namun Dujun tidak membalas dan hanya tersenyum,saat Shinhye ingin
menanyakan nya terdengar suara pintu terbuka
“Dujun~ah? Kau disini? Apa kau menginap malam ini?” ucap Eomma
“Ne eommoni kalau kau mengizinkan! Apa yang eommoni bawa itu?” ucap
Dujun tersenyum lebar
“Kau tepat waktu sekali! Bibi membawa bir!!! Mari kita minum bersama!!
Shinhye kau juga,kau sudah dewasa bukan?” ucap Eomma dengan segera duduk dimeja
dan menaruh seplastik kaleng bir
“Aish kami masih SMA! Eomma tidak boleh memberikan bir pada Dujunie!”
ucap Shinhye namun saat Shinhye melihat Dujun ia sudah meneguk birnya
“EOMMA!!!!!!” teriak Shinhye membuat eomma dan Dujun tertawa kencang
“Shinhye-ya Dujun sendiri yang meminumnya,bukan salah eomma dong?” ucap
eomma tersenyum jahil membuat Shinhye makin ganas untuk berteriak dan melarang
eommanya untuk memberikan lagi pada Dujun,bahkan Shinhye memberikan kembali
kaleng bir pada eommanya. Melihat hal itu Dujun tertawa dan tersenyum seakan
rindu dan iri pada keadaan nya sekarang ini,karena inilah Shinhye bisa sembuh
lebih cepat dan tegar bertahan saat mengingat tentang appanya.
(Flash Back : 2 Hours Ago)
Yuuki tetap menatap lurus kearah Dujun yang terlihat terkejut melihat
hal itu,bahkan Yuuki membuka 2 kancing teratas kemejanya dan menyibakkan
rambutnya kebelakang. Ia tetap memandang Dujun dan Dujun tetap terlihat
terkejut bukan main
“Oppa… Masihkah kau menyukaiku? Walau aku sudah membongkar rencana kita?
Dan membuatmu terhukum sendirian? Apa kau membenciku?” ucap Yuuki
“Ani aku tidak membencimu,jadi kumohon turunlah dan itu bukan salahmu
Yuuki” ucap Dujun berusaha bergerak tapi Yuuki mengenggam kedua tangan Dujun
“Apa kau masih menyukaiku? Walau akhirnya aku terlihat mempermainkanmu
untuk mendapatkan Lee Minhyuk kembali? Dan aku terlihat jahat karena kau tetap
menolong dan tersenyum kepadaku,oppa kau benci padakukan?”
“Yuuki kumohon lepaskan aku…”
“Oppa… kau mau melakukan ‘itu’ denganku?” ucap Yuuki membuat Dujun
terbelalak,dengan cepat Yuuki mencium Dujun dan berusaha membuka kemeja Dujun.
Namun seketika Dujun mendorongnya menjauh dengan pelan dan membasuh bibirnya
dengan tangannya
“Kumohon Yuuki,kau bukanlah yeoja yang seperti ini. Apa kau begini
karena Minhyuk? Aku akan mendengarkan ceritamu,aku akan membantumu sekuatku
tapi bukan begini caranya! Aku bukan mainanmu yang bisa kau mainkan dan buang
sesuka hatimu,lebih baik kau istirahat.. Aku akan pergi ketempat temanku” ucap
Dujun berdiri namun Yuuki menarik ujung celana Dujun
“Teman? Apakah dia… Park… Shinhye eonni?” ucap Yuuki perlahan namun
Dujun hanya terdiam
“Wae? Kenapa kalian semua menyukainya? Apa aku begitu jelekkah? Apa yang
ada pada Shinhye eonni dan tidak padaku?” ucapnya pelan
“Pertanyaan itu,tanyakanlah pada Minhyuk yang kau sukai. Mianhe Yuuki
aku memang menyukaimu tapi sekarang hanya sebatas seperti kakak untukmu
saja,mungkin kau terlihat seperti adikku aku tidak bisa menyukaimu sebagai
seorang yeoja” ucap Dujun tanpa menatap wajah Yuuki
“Lalu kau menyukai siapa?” ucap Yuuki namun Dujun hanya tersenyum
“Tentu saja…. Kau sudah tahu siapa yang kusukai,dia adalah…”
(Flash Back End)
“Dujunie! Dujunie!” ucap Shinhye menyadarkan Dujun
“Waeyo? Mianhe aku melamun” ucap Dujun tersenyum
“Aigooo! Jangan-jangan kau mulai mabuk? Eomma ini adalah hasil
perbuatanmu! Kau tidak boleh membuat anak sekolah mabuk!” ucap Shinhye namun
Shinhye makin kesal karena eommanya sudah mabuk dan tidak menanggapi omongan
Shinhye
“Eomma!! Besok eomma kerjaaa! Berhenti mabuk-mabukan!!! Berikan
birnya!!” teriak Shinhye berusaha merebut kaleng-kaleng bir yang sedari tadi
dilindungi oleh eommanya,pemandangan itu membuat Dujun tertawa
“Dujunie tolong bantu aku!! Aishh” ucap Shinhye masih berusaha merebut
kaleng-kaleng bir namun Dujun hanya bisa tertawa dan menatap Shinhye
“Tentu saja… Kau sudah tau siapa yang aku sukai,dialah Park Shinhye” Dujun
mengingat kembali kata-kata yang ia ucapkan pada Yuuki yang terduduk lemas dan
meninggalkan nya sendirian,ia kembali mengingat hal itu dan memantapkan dirinya
“Aku tidak akan menyakitinya lagi,aku tidak akan membiarkan mereka
menyakitimu. Shinhye-ya”
-
Pagi hari terlihat Junhyung yang menyenderkan dirinya pada tiang didekat
pintu masuk dengan wajah terlihat bingung,entah apa yang ia pikirkan dan ia
lakukan namun mendadak Junhyung bergerak karena orang yang ia khawatirkan
muncul didepan mukanya dengan wajah sedih. Junhyung yang melihat hal itu hanya
bisa terdiam dan memeluknya sebentar,saat ia ingin menanyakan sesuatu
perkumpulan siswi didepan nya yang
berisik itu membuat Junhyung memalingkan wajahnya dari adiknya.
“Aigoo bukankah itu Park Shinhye? Bukankah ia sedang dekat dengan Jung
Taekwoon?”
“Jinjjayo? Kudengar Lee Minhyuk juga mengejarnya dan sekarang ia
berangkat kerja dengan Yoon Dujun? Daebak!” ucapan para siswi membuat Junhyung
menggigit bibirnya dan Yuuki yang mendengarnya juga hanya bisa terdiam
“Diamlah kalian,kalau kalian ingin bergosip lakukan saja ditempat lain”
ucap Hyunseung membuat para siswi kabur ketakutan dan membuat Junhyung terkejut
“Annyeong Junhyung~ah,sudah waktunya keruang OSIS bukan? Biar Yoseob dan
Gikwang yang mengantarkan Yuuki-chan” ucap Hyunseung tersenyum
“Hyunseung~ah….” Ucap Junhyung lirih
“Sudahlah ikut saja,pekerjaan mu menumpuk loh” ucap Hyunseung sembari
menarik Junhyung paksa namun Junhyung masih berusaha menatap kebelakang
“Junhyung~ah percayalah pada Shinhye,walau kau sudah tidak percaya lagi
pada Dujun~ah… percayalah pada Shinhye” ucap Hyunseung tersenyum sedih tanpa
memandang Junhyung membuat Junhyung menghela nafas dan tersenyum kecil
“Pabo! Aku selalu mempercayai mereka,Shinhye dan bahkan Dujun~ah” ucap
Junhyung pelan
-
Pelajaran telah berlangsung namun Shinhye masih sangat bingung dengan
sikap Dujun tadi pagi,masih terlintas dikepala Shinhye Dujun yang memilih
meninggalkan mobilnya dan berjalan bersama nya bahkan ia tahu bahwa Dujun
memandangi Yuuki dengan wajah sedih. Waeyo? Entah kenapa akhir-akhir ini
Shinhye sudah tidak merasakan sakit saat Dujun menatap Yuuki dengan tatapan
penuh perasaan,entah karena pernyataan Junhyung yang membuatnya lupa atau dia
suka pada Jun…. Ani! Ani! Shinhye makin memperburuk isi kepalanya,tanpa ia
sadari ia reflek menengok kebangku Leo seakan ingin mengatakan sesuatu tapi ia
menyadari Leo tidak disana.
“Kemana saja kau? Kenapa kau tidak sekalipun mengirimi aku email? Kau
baik-baik saja disana?” batin Shinhye menatap bangku Leo,ia segera mengeluarkan
handphonenya
To : Leo-ssi
Re : Bagaimana keadaanmu?
Bagaimana keadaanmu disana? Maaf kalau aku mengganggumu tapi hari ujian
akan tidak lama lagi,apa kau akan izin sampai ujian? Kuharap kau baik-baik saja
Leo
Send!
Shinhye menghela nafas setelah mengirimkan email pada Leo dan
mengembalikan kembali handphone kedalam sakunya, setelah Shinhye pikir-pikir
masalah ketidakhadiran Leo ia baru menyadari bahwa Minhyuk tidak ada saat
kegiatan OSIS pagi hari. Entah kenapa ia merasa bersalah karena tidak menyadari
keberadaan Minhyuk disana dan lagi ia kembali mengingat kemarin saat ia sekilas
melihat Minhyuk yang berlari dengan wajah sedih membuat Shinhye semakin
bingung,ada apa dengannya?
Bunyi bell tanda istirahat berbunyi,para siswi siswa beranjak dari
tempat duduknya menuju kantin namun entah kenapa Shinhye masih terdiam
dikelasnya. Ia kembali mengeluarkan handphonenya sekedar ingin tahu apakah Leo
membalas atau tidak tapi ia mendapati handphonenya yang tidak ada notifikasi apa-apa membuatnya
mengembalikan handphone ketempatnya,tidak jauh dari sana Dujun yang memang
ingin menghampiri Shinhye untuk makan siang berjalan bersenandung sembari
membawa 4 bungkus roti rasa strawberry dan coklat kesukaan Shinhye berjalan
menuju kelasnya namun saat Dujun hampir mendekati kelas Shinhye ia terdiam
karena seseorang telah berdiri disana seakan menunggu Dujun,dengan senyumnya ia
menatap Dujun tajam
“Waeyo? Kenapa kau terkejut? Kau tidak rindu padaku?”
“Kau….”
“Kapan kau akan pulang? Banyak yang ingin kukatakan padamu entah
bagaimana semua ini membuatku bingung,Leo-ya bagaimana ini? Aku harus
bagaimana? …… An…ani… aku tidak boleh membuatnya khawatir padaku,aku harus
menghapusnya kembali… Hah… akhirnya aku tidak tahu harus bagaimana,lebih baik
aku menunggu balasan darinya saja” ucap Shinhye menutup handphonenya dan
menaruh mukanya pada meja,ia sudah terlalu bingung hingga ia tidak tahu apa
yang harus ia lakukan. Terdengar suara kursi bergeser dan seseorang duduk
disampingnya membuatnya terkejut
“Hyun…Hyunseung~ah? Aigoo aku kaget kukira kau Dujunie..” ucap Shinhye
“Kalian sedang janjian ne? Aigoo kalian mesra sekali,jadi kau sudah
mencampakan Lee Minhyuk dan Jung Taekwoon ne?” ucap Hyunseung membuat Shinhye
kalang kabut
“E…E…? Men… mencampakkan? Aigoo Hyunseung~ah ak..aku tidak
begitu,Minhyuk dan Leo adalah temanku kau salah mengerti” ucap Shinhye membuat
Hyunseung tertawa
“Kalau memang tidak benar kenapa kau terlihat kalang kabut begitu? Jadi
kau lebih suka siapa Shinhye-ya? Dujun~ah? Taekwoon? Atau Minhyuk?” ucap
Hyunseung menggoda membuat Shinhye cemberut dan membuat Hyunseung semakin
girang
“Arraseo-arraseo mianhe,jangan memasang muka mengerikan begitu dong”
ucap Hyunseung membuat Shinhye makin kesal
“Lalu? Ada apa kau kesini Hyunseung-ssi?” ucap Shinhye sopan membuat
Hyunseung menahan tawanya sekuat mungkin
“A…ani… hanya saja (Hyunseung tidak dapat menahan tawanya) Aigoo…aigoo
lucu sekali,tidak heran mereka menyukaimu… bahkan Junhyung~ah sekalipun” ucap
Hyunseung yang mengecil bagian terakhir membuat Shinhye bingung
“Aku hanya ingin bilang bahwa pulang nanti tidak ada kegiatan OSIS,jadi
kau bisa langsung pulang… Lagipula kalau kau memang rindu pada Taekwoon lebih
baik kau telfon saja Shinhye-ya” ucap Hyunseung jahil dan bersiap kabur saat Shinhye
mengubah wajahnya menjadi kesal
“Aigoo Hyunseung-ssi memang! Apanya yang rindu? Aku tidak bilang
begitukan? Aku hanya kesal padanya yang pergi cukup lama dan tidak ada kabar
sama sekali! Lebih baik aku tidak mengirim email pada….” Belum selesai Shinhye
berbicara jarinya tidak sengaja menekan Send dan mengirim email pada Leo yang
tanpa ia sadari sudah mengeluarkan handphone nya,Shinhye kalang kabut berusaha
menggagalkannya namun tidak bisa ia hanya bisa menghela nafas namun terdengar
suara….
“Jadi kau tidak rindu padaku Shinhye-ya? Kau cukup kejam sebagai
teman,apa aku tidak harus susah payah kemari demi menjawab pertanyaanmu secara
langsung?” suara itu membuat Shinhye menatapnya kaget
“Aku kembali,Shinhye-ya”
“Le…Leo....”