B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Sunday, March 20, 2016

You Can Cry (FF) Eps.25

Shinhye mengingat kembali saat jantung Shinhye tidak bisa tenang karena pengakuan Junhyung padanya,setelah Junhyung mengatakan agar ia tidak meninggalkannya Shinhye terdiam sampai ia melihat seseorang yang berlari meninggalkan ruangan OSIS. Dan Shinhye melihat bahwa dia adalah Minhyuk,mereka berdua terdiam sampai Junhyung memutuskan untuk bangun dan mengantarkan Shinhye pulang tapi entah Shinhye harus senang atau sedih atas pernyataan Junhyung. Memang akhir-akhir ini ia menyadari Junhyung selalu mengisi pikiran nya namun disisi lain Naeun masih menjadi tunangan Junhyung dimata Shinhye,Shinhye merasa akan melakukan kejahatan kalau ia menerima Junhyung tapi…
Tok tok tok! Suara jendela diketuk membuat Shinhye terkejut hingga ia merasa ketakutan jantungnya akan melompat,siapa yang mengetuk jendelanya? Semalam ini? Shinhye terkejut karena suara ketukan itu makin keras membuatnya ketakutan,perlahan ia mendekati jendela dan…
“Shinhye-ya kau belum tidur? Mianhe aku menganggu malam-malam” ucapnya membuat Shinhye menghela nafas
“Kau membuatku takut saja,kenapa kau malam-malam ada disini? Kau sedang jalan-jalan sekitar sini? Dujunie?” ucap Shinhye
“Mianhe mianhe… aku tidak tahu kau akan sekaget dan setakut itu,apa eomoni dan Biah sudah tidur? Aku bawa ayam panggang untuk kita” ucap Dujun mengangkat kantong pelastik hitam yang ada ditangan nya
“Kita? Eomma belum pulang dan Biah sudah tidur,tapi tidak apa-apa masuklah aku akan membukakan pintu” ucap Shinhye
“Arraseo” ucap Dujun dengan senyum pepsod*nt nya
“Tapi lain kali jangan ulangi hal seperti itu lagi! Yoon Dujun! Atau kau akan kulempar dengan sendalku” ucap Shinhye membuat Dujun menyeringai jahil

Diruangan tengah Dujun dan Shinhye membuka ayam panggang yang dibelikan oleh Dujun,mereka makan dengan lahap dan bercerita tentang masa awal SMA Dujun yang masih terlihat Bad Boy seperti waktu pertama bertemu Shinhye. Namun karena kelas 2 ia mengemban tugas ketua OSIS ia berubah menjadi lebih baik dan lebih lembut membuat Shinhye tertawa keras karena begitulah Dujun semenjak dia SD,ia harus mengemban tugas keorganisasian atau apapun itu yang menyangkut sekolah untuk menjadikan nya seorang Good Boy . Hingga akhirnya Shinhye merapihkan makanan yang telah habis mereka lahap,Dujun membantu Shinhye mencuci piring dan kembali duduk ketika mereka selesai.
“Ah rumahmu memang sangat nyaman,kalau saja orang tua ku bisa bekerja disini mungkin akan sedikit menyenangkan” ucap Dujun merebahkan dirinya
“Kau kesepian Dujunie?” ucap Shinhye khawatir
“Aniya,kenapa kau terlihat sedih gitu Shinhye-ya?” ucap Dujun mengacak-acak rambut Shinhye dengan gemas membuat Shinhye memasang wajah sok kesal
“Aishh arraseo,lalu kenapa malam-malam begini? Tidak seperti biasanya” ucap Shinhye
“Boleh aku menginap malam ini?” ucap Dujun tersenyum
“Boleh saja,kenapa dengan tempatmu? Apa tempatmu bocor lagi?” ucap Shinhye namun Dujun tidak membalas dan hanya tersenyum,saat Shinhye ingin menanyakan nya terdengar suara pintu terbuka
“Dujun~ah? Kau disini? Apa kau menginap malam ini?” ucap Eomma
“Ne eommoni kalau kau mengizinkan! Apa yang eommoni bawa itu?” ucap Dujun tersenyum lebar
“Kau tepat waktu sekali! Bibi membawa bir!!! Mari kita minum bersama!! Shinhye kau juga,kau sudah dewasa bukan?” ucap Eomma dengan segera duduk dimeja dan menaruh seplastik kaleng bir
“Aish kami masih SMA! Eomma tidak boleh memberikan bir pada Dujunie!” ucap Shinhye namun saat Shinhye melihat Dujun ia sudah meneguk birnya
“EOMMA!!!!!!” teriak Shinhye membuat eomma dan Dujun tertawa kencang
“Shinhye-ya Dujun sendiri yang meminumnya,bukan salah eomma dong?” ucap eomma tersenyum jahil membuat Shinhye makin ganas untuk berteriak dan melarang eommanya untuk memberikan lagi pada Dujun,bahkan Shinhye memberikan kembali kaleng bir pada eommanya. Melihat hal itu Dujun tertawa dan tersenyum seakan rindu dan iri pada keadaan nya sekarang ini,karena inilah Shinhye bisa sembuh lebih cepat dan tegar bertahan saat mengingat tentang appanya.

(Flash Back : 2 Hours Ago)
Yuuki tetap menatap lurus kearah Dujun yang terlihat terkejut melihat hal itu,bahkan Yuuki membuka 2 kancing teratas kemejanya dan menyibakkan rambutnya kebelakang. Ia tetap memandang Dujun dan Dujun tetap terlihat terkejut bukan main
“Oppa… Masihkah kau menyukaiku? Walau aku sudah membongkar rencana kita? Dan membuatmu terhukum sendirian? Apa kau membenciku?” ucap Yuuki
“Ani aku tidak membencimu,jadi kumohon turunlah dan itu bukan salahmu Yuuki” ucap Dujun berusaha bergerak tapi Yuuki mengenggam kedua tangan Dujun
“Apa kau masih menyukaiku? Walau akhirnya aku terlihat mempermainkanmu untuk mendapatkan Lee Minhyuk kembali? Dan aku terlihat jahat karena kau tetap menolong dan tersenyum kepadaku,oppa kau benci padakukan?”
“Yuuki kumohon lepaskan aku…”
“Oppa… kau mau melakukan ‘itu’ denganku?” ucap Yuuki membuat Dujun terbelalak,dengan cepat Yuuki mencium Dujun dan berusaha membuka kemeja Dujun. Namun seketika Dujun mendorongnya menjauh dengan pelan dan membasuh bibirnya dengan tangannya
“Kumohon Yuuki,kau bukanlah yeoja yang seperti ini. Apa kau begini karena Minhyuk? Aku akan mendengarkan ceritamu,aku akan membantumu sekuatku tapi bukan begini caranya! Aku bukan mainanmu yang bisa kau mainkan dan buang sesuka hatimu,lebih baik kau istirahat.. Aku akan pergi ketempat temanku” ucap Dujun berdiri namun Yuuki menarik ujung celana Dujun
“Teman? Apakah dia… Park… Shinhye eonni?” ucap Yuuki perlahan namun Dujun hanya terdiam
“Wae? Kenapa kalian semua menyukainya? Apa aku begitu jelekkah? Apa yang ada pada Shinhye eonni dan tidak padaku?” ucapnya pelan
“Pertanyaan itu,tanyakanlah pada Minhyuk yang kau sukai. Mianhe Yuuki aku memang menyukaimu tapi sekarang hanya sebatas seperti kakak untukmu saja,mungkin kau terlihat seperti adikku aku tidak bisa menyukaimu sebagai seorang yeoja” ucap Dujun tanpa menatap wajah Yuuki
“Lalu kau menyukai siapa?” ucap Yuuki namun Dujun hanya tersenyum
“Tentu saja…. Kau sudah tahu siapa yang kusukai,dia adalah…”

(Flash Back End)

“Dujunie! Dujunie!” ucap Shinhye menyadarkan Dujun
“Waeyo? Mianhe aku melamun” ucap Dujun tersenyum
“Aigooo! Jangan-jangan kau mulai mabuk? Eomma ini adalah hasil perbuatanmu! Kau tidak boleh membuat anak sekolah mabuk!” ucap Shinhye namun Shinhye makin kesal karena eommanya sudah mabuk dan tidak menanggapi omongan Shinhye
“Eomma!! Besok eomma kerjaaa! Berhenti mabuk-mabukan!!! Berikan birnya!!” teriak Shinhye berusaha merebut kaleng-kaleng bir yang sedari tadi dilindungi oleh eommanya,pemandangan itu membuat Dujun tertawa
“Dujunie tolong bantu aku!! Aishh” ucap Shinhye masih berusaha merebut kaleng-kaleng bir namun Dujun hanya bisa tertawa dan menatap Shinhye
“Tentu saja… Kau sudah tau siapa yang aku sukai,dialah Park Shinhye” Dujun mengingat kembali kata-kata yang ia ucapkan pada Yuuki yang terduduk lemas dan meninggalkan nya sendirian,ia kembali mengingat hal itu dan memantapkan dirinya
“Aku tidak akan menyakitinya lagi,aku tidak akan membiarkan mereka menyakitimu. Shinhye-ya”

-

Pagi hari terlihat Junhyung yang menyenderkan dirinya pada tiang didekat pintu masuk dengan wajah terlihat bingung,entah apa yang ia pikirkan dan ia lakukan namun mendadak Junhyung bergerak karena orang yang ia khawatirkan muncul didepan mukanya dengan wajah sedih. Junhyung yang melihat hal itu hanya bisa terdiam dan memeluknya sebentar,saat ia ingin menanyakan sesuatu perkumpulan siswi didepan nya yang  berisik itu membuat Junhyung memalingkan wajahnya dari adiknya.

“Aigoo bukankah itu Park Shinhye? Bukankah ia sedang dekat dengan Jung Taekwoon?”
“Jinjjayo? Kudengar Lee Minhyuk juga mengejarnya dan sekarang ia berangkat kerja dengan Yoon Dujun? Daebak!” ucapan para siswi membuat Junhyung menggigit bibirnya dan Yuuki yang mendengarnya juga hanya bisa terdiam
“Diamlah kalian,kalau kalian ingin bergosip lakukan saja ditempat lain” ucap Hyunseung membuat para siswi kabur ketakutan dan membuat Junhyung terkejut
“Annyeong Junhyung~ah,sudah waktunya keruang OSIS bukan? Biar Yoseob dan Gikwang yang mengantarkan Yuuki-chan” ucap Hyunseung tersenyum
“Hyunseung~ah….” Ucap Junhyung lirih
“Sudahlah ikut saja,pekerjaan mu menumpuk loh” ucap Hyunseung sembari menarik Junhyung paksa namun Junhyung masih berusaha menatap kebelakang
“Junhyung~ah percayalah pada Shinhye,walau kau sudah tidak percaya lagi pada Dujun~ah… percayalah pada Shinhye” ucap Hyunseung tersenyum sedih tanpa memandang Junhyung membuat Junhyung menghela nafas dan tersenyum kecil
“Pabo! Aku selalu mempercayai mereka,Shinhye dan bahkan Dujun~ah” ucap Junhyung pelan

-

Pelajaran telah berlangsung namun Shinhye masih sangat bingung dengan sikap Dujun tadi pagi,masih terlintas dikepala Shinhye Dujun yang memilih meninggalkan mobilnya dan berjalan bersama nya bahkan ia tahu bahwa Dujun memandangi Yuuki dengan wajah sedih. Waeyo? Entah kenapa akhir-akhir ini Shinhye sudah tidak merasakan sakit saat Dujun menatap Yuuki dengan tatapan penuh perasaan,entah karena pernyataan Junhyung yang membuatnya lupa atau dia suka pada Jun…. Ani! Ani! Shinhye makin memperburuk isi kepalanya,tanpa ia sadari ia reflek menengok kebangku Leo seakan ingin mengatakan sesuatu tapi ia menyadari Leo tidak disana.

“Kemana saja kau? Kenapa kau tidak sekalipun mengirimi aku email? Kau baik-baik saja disana?” batin Shinhye menatap bangku Leo,ia segera mengeluarkan handphonenya

To : Leo-ssi
Re : Bagaimana keadaanmu?

Bagaimana keadaanmu disana? Maaf kalau aku mengganggumu tapi hari ujian akan tidak lama lagi,apa kau akan izin sampai ujian? Kuharap kau baik-baik saja Leo

Send!

Shinhye menghela nafas setelah mengirimkan email pada Leo dan mengembalikan kembali handphone kedalam sakunya, setelah Shinhye pikir-pikir masalah ketidakhadiran Leo ia baru menyadari bahwa Minhyuk tidak ada saat kegiatan OSIS pagi hari. Entah kenapa ia merasa bersalah karena tidak menyadari keberadaan Minhyuk disana dan lagi ia kembali mengingat kemarin saat ia sekilas melihat Minhyuk yang berlari dengan wajah sedih membuat Shinhye semakin bingung,ada apa dengannya?
Bunyi bell tanda istirahat berbunyi,para siswi siswa beranjak dari tempat duduknya menuju kantin namun entah kenapa Shinhye masih terdiam dikelasnya. Ia kembali mengeluarkan handphonenya sekedar ingin tahu apakah Leo membalas atau tidak tapi ia mendapati handphonenya yang tidak ada notifikasi apa-apa membuatnya mengembalikan handphone ketempatnya,tidak jauh dari sana Dujun yang memang ingin menghampiri Shinhye untuk makan siang berjalan bersenandung sembari membawa 4 bungkus roti rasa strawberry dan coklat kesukaan Shinhye berjalan menuju kelasnya namun saat Dujun hampir mendekati kelas Shinhye ia terdiam karena seseorang telah berdiri disana seakan menunggu Dujun,dengan senyumnya ia menatap Dujun tajam

“Waeyo? Kenapa kau terkejut? Kau tidak rindu padaku?”
“Kau….”

“Kapan kau akan pulang? Banyak yang ingin kukatakan padamu entah bagaimana semua ini membuatku bingung,Leo-ya bagaimana ini? Aku harus bagaimana? …… An…ani… aku tidak boleh membuatnya khawatir padaku,aku harus menghapusnya kembali… Hah… akhirnya aku tidak tahu harus bagaimana,lebih baik aku menunggu balasan darinya saja” ucap Shinhye menutup handphonenya dan menaruh mukanya pada meja,ia sudah terlalu bingung hingga ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Terdengar suara kursi bergeser dan seseorang duduk disampingnya membuatnya terkejut
“Hyun…Hyunseung~ah? Aigoo aku kaget kukira kau Dujunie..” ucap Shinhye
“Kalian sedang janjian ne? Aigoo kalian mesra sekali,jadi kau sudah mencampakan Lee Minhyuk dan Jung Taekwoon ne?” ucap Hyunseung membuat Shinhye kalang kabut
“E…E…? Men… mencampakkan? Aigoo Hyunseung~ah ak..aku tidak begitu,Minhyuk dan Leo adalah temanku kau salah mengerti” ucap Shinhye membuat Hyunseung tertawa
“Kalau memang tidak benar kenapa kau terlihat kalang kabut begitu? Jadi kau lebih suka siapa Shinhye-ya? Dujun~ah? Taekwoon? Atau Minhyuk?” ucap Hyunseung menggoda membuat Shinhye cemberut dan membuat Hyunseung semakin girang
“Arraseo-arraseo mianhe,jangan memasang muka mengerikan begitu dong” ucap Hyunseung membuat Shinhye makin kesal
“Lalu? Ada apa kau kesini Hyunseung-ssi?” ucap Shinhye sopan membuat Hyunseung menahan tawanya sekuat mungkin
“A…ani… hanya saja (Hyunseung tidak dapat menahan tawanya) Aigoo…aigoo lucu sekali,tidak heran mereka menyukaimu… bahkan Junhyung~ah sekalipun” ucap Hyunseung yang mengecil bagian terakhir membuat Shinhye bingung
“Aku hanya ingin bilang bahwa pulang nanti tidak ada kegiatan OSIS,jadi kau bisa langsung pulang… Lagipula kalau kau memang rindu pada Taekwoon lebih baik kau telfon saja Shinhye-ya” ucap Hyunseung jahil dan bersiap kabur saat Shinhye mengubah wajahnya menjadi kesal
“Aigoo Hyunseung-ssi memang! Apanya yang rindu? Aku tidak bilang begitukan? Aku hanya kesal padanya yang pergi cukup lama dan tidak ada kabar sama sekali! Lebih baik aku tidak mengirim email pada….” Belum selesai Shinhye berbicara jarinya tidak sengaja menekan Send dan mengirim email pada Leo yang tanpa ia sadari sudah mengeluarkan handphone nya,Shinhye kalang kabut berusaha menggagalkannya namun tidak bisa ia hanya bisa menghela nafas namun terdengar suara….
“Jadi kau tidak rindu padaku Shinhye-ya? Kau cukup kejam sebagai teman,apa aku tidak harus susah payah kemari demi menjawab pertanyaanmu secara langsung?” suara itu membuat Shinhye menatapnya kaget
“Aku kembali,Shinhye-ya”

“Le…Leo....”