B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Thursday, August 11, 2016

You Can Cry (FF) Eps.28



Junhyung yang berakhir menghampiri Yuuki hanya bisa menatap Yuuki yang terduduk lemah disana, perlahan ia menghampirinya dan melihat adiknya sudah menangis tanpa mengeluarkan suara membuat Junhyung memeluknya pelan. Jauh disana Hyuna menarik Shinhye cukup jauh hanya untuk memastikan Dujun tidak mengikuti bahkan mencuri dengar, Hyuna terhenti dan menatap kearah belakang memastikan tidak ada siapapun yang ia kenal dengan Shinhye disampingnya dengan wajah bingungnya membuat Hyuna gemas (bukan itu saat nya Hyuna~ah) namun Hyuna bingung dengan reaksi biasa Shinhye setelah ditembak oleh Dujun. Hyuna menghela nafas dan mengajak Shinhye duduk dan tetap menatapnya dengan penasaran, kenapa Shinhye tidak bereaksi apapun? Bahkan sedikit pun tidak ada! Padahal ia ditembak oleh cinta pertamanya, gumam Hyuna dalam hati membuat Shinhye dapat menebak isi kepala Hyuna karena gerakannya dan reaksinya.

“Hyuna-ya kau ingin bertanya sesuatu bukan?” ucap Shinhye tersenyum membuat Hyuna kembali (berusaha) fokus
“Ya Shinhye~ah kenapa kau tetap seperti biasa? Barusan kan Duj-“
“Gwenchana Hyuna-ya, gomawo” ucap Shinhye menenangkan Hyuna membuat Hyuna tertunduk malu karena dia yang terlalu heboh sendiri
“Hyuna-ya ini sudah menjadi keputusanku, gomawo Hyuna-ya… Kau benar-benar teman yang baik” ucap Shinhye membuat Hyuna mengangkat kepalanya dan tersenyum menatap Shinhye

Disaat yang bersamaan dilain tempat

“Kau GILA ya Dujun~ah? Menembak Shinhye? Bukannya kau menyukai Yuuki?” ucap Hyunseung sembari memegang dahinya, kembali mengumpat pelan dan seperti berbicara sendiri sembari berputar-putar kecil membuat Dujun tertawa
“Ini bukan waktunya tertawa bodoh! Aku serius!!!!! Yoon Dujun!” teriak Hyunseung kembali membuat Dujun sekuat mungkin menghilangkan tawa nya dan berubah menjadi lebih serius
“Aku tidak gila Hyunseung~ah dan aku tidak bercanda soal pernyataanku barusan, aku serius menyukainya” ucap Dujun membuat Hyunseung terdiam karena ia tidak melihat tanda bahwa Dujun bermain-main
“Arraseo, paling tidak kita bicarakan ini lagi sebelum Hyuna kema-“
“Oppaaaaaaaaa” teriak Hyuna yang berlari menabrak Dujun hingga terjatuh membuat Hyunseung yang melihatnya membatu kaget diikuti oleh Shinhye yang terlihat tersenggal
“Hyuna-ya kau tidak harus seperti itu” ucap Shinhye hanya dibalas senyum peps*dent Hyuna
“A-ano Shinhye-ya tentang tadi…” ucap Hyunseung pelan
“Ne aku akan berkencan dengan mu Dujunie, aku mau menjadi pacarmu” ucap Shinhye membuat Hyunseung semakin membatu dan Hyuna yang  memaklumi reaksi Hyunseung itu hanya bisa menghela nafas

-

Pagi yang cukup melelahkan bagi Minhyuk yang semalaman berusaha menjauhkan Kim Jihna darinya, entah kenapa yeoja itu begitu antusias dan tidak ingin melepaskan Minhyuk sama sekali. Minhyuk menguap tanda ia kurang tidur karena selain capai karena berusaha kabur dari Kim Jihna dia juga harus meladeni yeoja-yeoja lainnya yang mengajaknya ‘bermain’ , namun dari kejauhan Minhyuk mendengar suara kencang dan teriakan orang-orang membuat Minhyuk penasaran dan mendekat pada asal suara itu tapi ia dapat melihat hal yang mengejutkan hingga ia hanya terdiam mematung menatap pada satu arah. Bukan hanya Minhyuk saja tapi Leo yang baru saja datang pun melihat sinis keasal pembuat keributan pagi ini, Leo yang terlihat geram hanya bisa membanting pintu mobilnya dan berjalan menjauh secepat mungkin.
Shinhye mulai kepayahan karena kemarin ia sudah resmi berkencan dengan Dujun dan pagi hari gosip itu mulai tersebar, tanpa mereka sadari salah seorang murid sekolah melihat pengakuan dan jawaban Shinhye saat itu membuat Shinhye sudah menjadi orang yang paling dibenci para yeoja seluruh sekolah! Dujun yang mengetahui itu malah dengan sengaja memeluk pundak Shinhye dan berjalan tanpa memikirkan teriakan para yeoja membuat Shinhye sedikit pusing, ia berjalan menuju kelasnya (tanpa Dujun karena Shinhye tidak mau membuat keributan yang lebih besar lagi) dengan tatapan sinis para siswi yang ia lewati namun Shinhye berusaha tidak memperdulikannya. Tidak jauh Shinhye sudah mendapati Leo yang menatapinya dari depan pintu kelasnya namun saat Shinhye ingin menghampiri Leo, Junhyung menariknya menjauh membuat Leo pun tersentak kaget dan berusaha mengejar mereka namun Junhyung terlalu cepat dan juga ia meminta bantuan pada Yoseob dan juga teman-teman lainnya membuat Leo tidak dapat mengejar Junhyung. Shinhye hanya bisa terdiam dan masih kaget dan bingung dengan Junhyung yang menariknya tiba-tiba, hingga Junhyung melepaskannya dan menatapnya lekat-lekat mencoba mendekat tapi Shinhye tanpa ia sadari mundur perlahan hingga Junhyung menangkapnya

“Kau… masih menyukainya? Kau tidak berpacaran dengan dia atas dasar paksaan? Apa kau….” Ucapan terakhir Junhyung tidak ia lanjutkan membuat Shinhye menatapnya lekat-lekat namun Junhyung menariknya dalam pelukkannya
“Kau benar-benar tidak menyukaiku? Park Shinhye?” ucap Junhyung bergetar membuat Shinhye yang tersentak akan kata-kata Junhyung ingin memeluknya juga tapi ia mengurungkan niatnya dan berusaha mendorong Junhyung menjauh
“Aku menyukainya, bukankah aku pernah bercerita padamu Junhyung~ah? Dan aku tidak pernah ingat pernah membencinya” ucap Shinhye terlihat serius dan tegas dimata Junhyung membuat Junhyung menundukkan kepalanya
“Jinjjaro? Shinhye-ya” ucap Junhyung menatap lemas kearah Shinhye membuat Shinhye menggigit bibirnya dan mendorong Junhyung hingga melepaskan Shinhye
“Mianhe, sudah tidak ada yang ingin kau tanyakan ne? Aku kekelas duluan, sebentar lagi saatnya masuk. Junhyung~ah” ucap Shinhye pelan meninggalkan Junhyung, Junhyung memukul tembok didepannya dengan menggigit bibirnya dan Shinhye yang meninggalkannya hanya bisa menahan getaran pada tangannya entah kenapa tidak bisa diam

Shinhye berjalan tanpa memikirkan apapun untuk menghilangkan getaran tangannya karena rasa bersalah dan juga perasaan yang harus dia hilangkan sekuat tenaga, ditengah jalan ia mendapati Leo yang tersenggal sembari menghapus keringatnya membuat Shinhye tersenyum sedih padanya dan berjalan sembari menarik tangan Leo perlahan. Leo yang ingin bertanya padanya menjadi enggan berbicara apapun karena Leo menyadari hal itu, getaran pada tangan Shinhye yang tak kunjung hilang karena Shinhye tidak dapat menyembunyikannya.

4 Hours Ago ( 03 : 00 am )

Shinhye terbangun dari tidurnya dan secara naluri berjalan kearah dapur dan mengambil minum,menegaknya perlahan dan menatap kearah jendela. Mungkin kah jalan yang ia pilih ini benar? Ia tidak tahu lagi tentang hal itu, ia memang tidak membenci Dujun namun ia merasa bahwa ia mengerti alasan Dujun mengajaknya berpacaran dan tetap terdiam tanpa mengatakannya pada siapapun bahkan pada dirinya sendiri. Shinhye masih memikirkan tentang Junhyung dan Yuuki yang pulang terlebih dahulu dan juga tatapan Junhyung padanya sangat menyakitkan, Shinhye kembali memikirkannya bagaimana kalau ia memberitahukan hal ini pada Junhyung? Tapi dengan tujuan apa? Ini bahkan bukan urusan Junhyung sama sekali karena Shinhye bukan siapa-siapa Junhyung, Shinhye terus terdiam hingga ia menyadari handphone nya daritadi bergetar dengan nomor yang di hidden, Shinhye mengangkatnya namun ia tersentak dengan suara diseberang sana.

“K-kau..” ucap Shinhye masih terkejut, diseberang sana bahkan tidak mengatakan apa-apa hanya terisak hingga beberapa saat iapun mengatakan sesuatu membuat Shinhye tersentak dan kembali menaruh handphonenya. Terdiam memandangi handphonenya dan mulai bergetar tidak karuan
“Waeyo? Kenapa baru sekarang..” ucap Shinhye lirih

-

“Shinhye-ya” ucapnya pelan
“Waeyo Leo? Kenapa sebentar lagi juga istirahat makan siang kok, lebih baik sedikit lebih bersabar” ucap Shinhye berusaha tersenyum namun Leo yang menempelkan mukanya pada meja itu perlahan memegang tangan Shinhye
“Gwenchana?” ucap Leo pelan dengan pandangan yang Shinhye biasa lihat saat dia mengkhawatirkan Shinhye membuat Shinhye tersenyum simpul
“Ne Leo-ya, naneun gwenchanayo” ucap Shinhye namun Leo menggenggamnya lebih erat membuat Shinhye membalikkan wajahnya kearah depan dan tersenyum kecil
“Gomawo Leo-ya” gumamnya pelan

Tidak lama terdengar suara bell tanda istirahat namun Leo dan juga Shinhye masih belum beranjak dari tempatnya dan terdiam hingga Leo berdiri dan menarik Shinhye pelan,masih memegang tangannya berjalan pelan hingga melewati para siswa yang melihat dengan sinis dan terdengar kata-kata yang kurang baik. Dujun segera menghampiri karena tahu tadi pagi Shinhye terus dipandang dan dibicarakan tidak-tidak membuatnya khawatir, Ia masih tidak tahu tentang Leo dan Shinhye sampai ia hampir mendekati kelas Shinhye Dujun terhenti dan bingung dengan sekumpulan para siswa yang seakan sedang membicarakan seseorang. Mengingat tadi pagi Dujun langsung berpikir bahwa itu adalah Shinhye yang dikelilingi oleh mereka,Dujun berusaha menembus para siswa sampai ia melihat Yuuki dan Minhyuk yang mengarah menuju ruang UKS membuatnya terhenti.
Dujun terdiam dan melupakan niatnya yang ingin menghampiri Shinhye itu, terdiam hingga ia melihat pintu UKS tertutup. Perlahan ia menghampiri ruangan UKS walau ia sudah berusaha untuk tidak kesana, berusaha meyakinkan dirinya untuk tidak berurusan dengan Yuuki dan fokus pada hubungan nya dan Shinhye saat ini namun ia tidak bisa menghentikan langkahnya hingga ia terkejut dan kembali lari tanpa arah

“Yoon Dujun pabo! Kau sudah tahu kalau Yuuki tidak akan menyerah tentang Minhyuk! Seharusnya kau sekarang hanya memperhatikan Shinhye! Ne yeoja yang begitu perhatian dan mencintaimu setulus hatinya dari dulu, padahal kau sudah teguh akan perasaanmu. Lalu mengapa sekarang dada ini terasa sakit kembali begitu melihat Yuuki yang masih menjadi mainan Minhyuk? Wae? Shinhye-ya…. Jeongmal mianhae” batin Dujun sembari memegang kepalanya yang seakan ingin meledak

Shinhye seperti mendengar seseorang memanggilnya membuatnya menengok kearah belakangnya, namun tidak ada siapa-siapa disana membuatnya makin khawatir apalagi Dujun yang katanya ingin makan siang bersama nya tidak muncul sama sekali. Leo kembali mengernyitkan dahinya karena melihat wajah Shinhye yang mulai sedih lagi itu, tapi ngomong-ngomong soal wajah sedih Leo bahkan melihat wajah sedih Yoseob dan juga Junhyung yang sedikit-sedikit mencuri pandang pada Shinhye (untuk masalah Junhyung Leo tidak memperdulikannya) tapi wajah seorang Yang Yoseob yang selalu ceria itu sungguh jarang untuk berwajah seperti itu. Leo baru saja menyadari ada seseorang yang tidak ada disana, apakah diakah penyebab Yoseob sedih? Leo yang mulai pusing itupun akhirnya mengakhiri kegiatan ‘menebak’-nya dan kembali menatap Shinhye tapi Shinhye sudah menghilang membuat Leo terkejut dan reflek terbangun dari duduknya

“Leo-ya? Gwenchana? Mianhae aku meninggalkan mu tanpa bicara padamu” ucap Shinhye membuat Leo menghela nafas, Leo menatap Shinhye seakan ia ingin bertanya ‘kemana kau pergi?’
“Ah aku menghampiri Yoseob, ia kelihatan sedih karena Hyunseung~ah pindah” ucap Shinhye membuat Leo menatap kearah meja Yoseob dan Junhyung, dan Junhyung sudah tidak ada disana. Apakah hubungan Junhyung dan Shinhye menjauh kembali?

-

Junhyung berjalan pelan sembari memikirkan kejadian pagi ini dan juga kenyataan buruk tentang Hyunseung yang meninggalkan sekolah, pantas saja saat ditaman bermain kemarin ia merasakan ada yang aneh dengan Hyunseung hingga ia berani membawa Hyuna yang baru saja sembuh. Kenapa ia tidak mengatakan apapun pada Junhyung? Dilain waktu bahkan ia tahu Shinhye sedang menjauhinya, saat Shinhye menghampiri Yoseob Shinhye bahkan tidak melihat kearah Junhyung yang berada diseberang Yoseob dan menghibur Yoseob tanpa memperdulikannya. Apakah sudah tidak kesempatan bagi Junhyung untuk menyukai Shinhye? Ditengah jalan ia mendapati seseorang tengah menunggunya didepan ruang OSIS dengan wajah yang tidak pernah Junhyung setelah ia mengenal Junhyung, tapi Junhyung ingat ia pernah memasang wajah itu sekali saat itu.. Saat terburuknya, membuat Junhyung cepat menghampirinya dan memegang pundaknya

“Waeyo?” ucap Junhyung pelan namun yeoja didepannya tetap terisak dan memegang kedua lengan Junhyung
“Mianhae Junhyung oppa, tapi aku tidak bisa melepaskanmu. Aku membutuhkanmu, mianhae aku bertindak gegabah lagi” ucapnya terus terisak membuat Junhyung memeluknya
“Waeyo? Apakah ini tentang-“ belum selesai Junhyung bertanya ia sudah menggelengkan kepalanya
“Oppa kumohon tolong aku, jangan tinggalkan aku sendirian! Aku takut! Oppa sudah berjanji bukan? Kau tidak akan meninggalkan aku sendirian” ucapnya masih terisak dan genggaman tangannya pada punggung Junhyung semakin kencang membuat Junhyung bergetar mengingat saat itu
“Mianhae,arraseo aku tidak akan meninggalkanmu. Jeongmal mianhae” ucap Junhyung bergetar karena ia juga mengingat Shinhye, mengapa Junhyung bisa suka pada orang yang ia baru kenal? Dan meninggalkan seseorang yang sudah berada disisi Junhyung sejak ia terjatuh? Namun Junhyung tidak bisa membenci Shinhye tapi Junhyung juga tidak bisa mengingkari janjinya
“Oppa berjanjilah, jangan tinggalkan aku seperti obaasan .. Aku hanya punya dirimu dan haraboeji” Junhyung sedikit tersentak akan kata-kata nya yang menyebut ‘obaasan’ membuat Junhyung terdiam dan menelan ludahnya
“Mianhae Shinhye aku tidak akan kembali lagi padamu, aku sudah tidak bisa bersamamu lagi. Semoga kau bahagia dengan Dujun~ah” batin Junhyung dan ia menguatkan keputusannya
“Arraseo, asal kau menerima syarat dariku.. Naeun~ah” ucap Junhyung menatap lurus pada Naeun

[Letter from Hyunseung]
To : All
Semoga kalian berbahagia dan tetap tersenyum bersama walau aku sudah tidak ada disana lagi, aku yakin kalian akan tetap akur tanpaku. Percayalah aku akan kembali lagi kepada kalian walau aku bukanlah salah satu dari kalian lagi, mianhae jeongmal mianhae atas keputusanku ini.. Ani! Memang aku harus mengambil keputusan ini, tapi aku tidak akan pernah melupakan kalian. Luluslah dengan benar Dujun~ah , tetaplah mengejar cita-citamu Gikwang~ah , jangan terlalu cepat marah Yoseobie , dan Junhyung~ah… berbahagialah. Titip salamku jika kalian bertemu Woonie..

Untuk Shinhye , Leo dan Minhyuk aku tidak akan melupakan kalian juga, semoga kalian selalu bersama dan berteman baik dengan anggota OSIS lainnya.
Gomawo atas semuanya. Good bye [a Letter From Hyunseung-End]