B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Thursday, September 10, 2015

You Can Cry (FF) Eps.21

“Sial! Yong Junhyung sial! Dia memukulku dengan kencang dan menuduhku didepan Shinhye tanpa bukti, aishhh! Kalau saja dia bukan saudara dari temanku pasti dia sudah….” Minhyuk terdiam sejenak setelah berkata diluar kendalinya, teman? Apa Yuuki yang sekarang masih bisa ia anggap teman? Minhyuk tersadar dari lamunan nya ketika mendengar suara seseorang membuka pintu,hingga ia mengetahui orang yang berada diambang pintu
“Mau apa kau?” ucap Minhyuk dingin
“Aku tau siapa sebenarnya yang menyerang Shinhye”
“Nugu?”
“Dia….”

Tanpa sadar Minhyuk berlari keluar dari ruangan dan berlari kencang sampai melewati Hyunseung,Yoseob dan juga Gikwang dengan acuh,sikap Minhyuk barusan membuat Yoseob curiga. Dengan cepat Hyunseung, Yoseob dan Gikwang mengikuti langkah Minhyuk, mereka bertiga bertemu dengan Shinhye dan Leo yang kebetulan ingin pergi menuju kantin itu pun mengikuti langkah Hyunseung dan lainnya (sebenarnya Leo tidak mau tapi ia hanya mengikuti langkah Shinhye). Tidak lama setelah itu (Shinhye tidak bisa mengejar kecepatan 4 namja didepannya sedangkan Leo memang tidak niat mengetahui hal itu) terdengar beberapa siswi berteriak dan Shinhye sudah melihat Minhyuk yang mendorong dan mengangkat kerah seseorang yaitu…. Dujun

“Apa mau mu hah? Kau yang melakukannya dan kau menumpahkan semuanya padaku? Kau ini memang muka dua ne? Dasar sial!” ucap Minhyuk seraya ingin memukul Dujun tapi sudah dicegah oleh Hyunseung , Yoseob dan Gikwang , mereka menarik Minhyuk menjauh dari Dujun walau Minhyuk masih melawan
“Minhyuk-ya tenanglah,ada apa ini?” ucap Yoseob
“Minhyuk-ya kau sadar ne? Kau kenapa dengan Dujun~ah?” ucap Gikwang
“Orang itu bukan seperti kalian pikirkan” ucap Minhyuk membuat para murid bahkan 3 namja didepannya terkejut bingung
“Apa maksudmu Minhyuk-ya?” ucap Hyunseung,Minhyuk tidak membalas dan hanya menatap tajam kearah Dujun yang terlihat sedikit menunduk
“Dia yang merencanakan hal kotor itu,dengan menyakiti Shinhye… dan dia menggunakan namaku! Kau pikir kau bisa terus suci hah? Yoon Dujun?!” teriak Minhyuk membuat para murid mulai berbisik dan menatap dingin kearah Dujun
“Kau tahu darimana hah? Bisa saja itu hanya fitnah Minhyuk-ya” ucap Hyunseung
“Ne Minhyuk-ya,tapi bukan berarti kami  percaya kau melakukan itu” ucap Yoseob
“Aku mendengarnya dari Yuuki! Yong Yuuki! Seorang adik ketua OSIS yang menjadi donatur terbesar sekolah ini,seorang adik dari sahabat Yoon Dujun! Apa kau mau membela diri hah? Yoon Dujun?” ucap Minhyuk menantang, tapi yang membuat semua orang terkejut adalah Dujun yang berubah setelah bernafas panjang dia seperti bukan Dujun yang biasanya. Wajahnya tampak dingin dan juga angkuh,itu bukan seperti mantan ketua OSIS yang baik hati dan memiliki kecerdasan yang luar biasa
“Lalu? Kalau aku ingin melakukannya kenapa? Sejak awal aku tidak suka dengannya,dia terlalu menebar pesona nya kepada banyak lelaki membuatku muak. Lalu dia mendekatiku dengan embel-embel ‘teman’? Apa yeoja seperti itu pantas bersekolah disini? Aku sebagai mantan ketua OSIS yang dipercaya oleh kepala sekolah ini tidak ingin sekolah ini menjadi jelek hanya karena seorang yeoja yang tidak punya harga diri karena tidak diajarkan oleh ayahnya” ucap Dujun dingin membuat para murid menatap kearah Shinhye,Shinhye dipojokkan kembali. Air mata Shinhye seakan sudah tidak dapat dibendung lagi hingga air mata itu mengalir,saat Leo ingin menghajar Dujun Shinhye menarik tangannya tapi….
BUAK!
Dujun jatuh tersungkur dengan wajah kagetnya,para murid lain dan juga Minhyuk,Hyunseung,Gikwang,Yoseob juga tidak kalah kaget,dia Yong Junhyung entah darimana ia menerobos masuk dan memukul keras wajah Dujun.

“Aku kecewa denganmu Dujun~ah” ucap Junhyung lalu meninggalkan mereka,sebelum ia benar-benar pergi Junhyung menatap kearah Shinhye yang sudah menangis dibelakang Leo. Ia merasa kesal namun Junhyung tidak dapat berbuat apa-apa
“Waktunya masuk! Kembali kekelas kalian masing-masing” teriak Hyunseung berusaha membubarkan kerumunan,Minhyuk masih menatap kearah Dujun yang dibantu oleh Hyunseung,Gikwang dan Yoseob sampai ia melihat Shinhye yang masih menangis dibelakang Leo
“Shinhye…” ucap Minhyuk , sepertinya Shinhye mendengarnya tapi ia tidak bisa menjawab sampai Leo membawanya menyusuri lorong untuk kembali kekelasnya. Dujun yang dibopong oleh Yoseob dan Gikwang hanya bisa menatap punggung Shinhye dengan nanar,dan kembali menatap lurus
“Mianhe… jeongmal mianhe…”

Minhyuk yang menatap punggung Shinhye merasa hati nya sakit,ia bisa melihat Shinhye menangis dan dia bukan lah orang yang menenangkannya dan berada disampingnya melainkan Leo. Minhyuk menatapi tangan Leo yang memeluk pundak Shinhye seakan ingin melindungi,mungkin memang Shinhye lebih baik bersama Leo pikir Minhyuk. Minhyuk pun berjalan lunglai dan tanpa sadar seorang siswi menabrak pundaknya

“Ah mianhe sunbae…” ucap seorang siswi Minhyuk mengangkat kepalanya menatap siswi yang menabraknya dengan lemas
“Minhyuk sunbae? Gwenchana?” ucap siswi itu sekali lagi namun Minhyuk tidak membalas dan kembali berjalan pelan tapi sesaat Minhyuk terlihat akan jatuh siswi itu menangkapnya
“Minhyuk sunbae? Apa kau sakit? Apa kau mau ke UKS? …. Eh.. Mianhe bukan itu maksudku” ucap siswi itu Minhyuk hanya menatapnya heran
“A..anu .. aku tau tentang.. UKS… aku.. aku bukan maksudku begitu” ucap siswi itu gugup,perlahan senyum kecil Minhyuk mengembang
“Siapa namamu?” ucap Minhyuk tersenyum membuat siswi itu terpesona
“Se…Seo YuRi” ucap YuRi pelan
“YuRi ne? YuRi~ah bagaimana kalau kita ke suatu tempat… berdua saja” ucap Minhyuk tersenyum

-

Leo dengan wajah kesal (walau tetap kelihatan datar bagi orang-orang) mengingat kembali wajah Shinhye saat ia menangis karena kata-kata Dujun,mungkin itulah alasan Shinhye tidak mau memberitahukan kepada orang lain. Karena pelakunya adalah Dujun,tapi kenapa Yuuki bisa bilang bahwa pelakunya adalah Minhyuk? Dan dari mana Minhyuk tahu itu Dujun padahal ia tidak ada ditempat kejadian,Leo merasakan adanya keganjil dari hal yang ia lalui tapi sekejap mungkin hilang karena menatap wajah Shinhye yang tertidur karena menangis (guru tidak akan memarahinya karena pengaruh Leo). Leo menatapnya lekat-lekat kenapa dengan yeoja ini? Kenapa yeoja ini tahan hidup dengan disakiti tapi tidak menyakiti kembali? Leo terus menatapnya heran hingga suara pintu kelas berbunyi

“Joesonghamnida songsengnim” ucap seorang siswa
“Waeyo Hon  Gyu Sik?” ucap guru
“Untuk Jung Taekwoon dan Park Shin Hye diharapkan keruangan OSIS atas permintaan ketua OSIS” ucap siswa
“Arraseo,Taekwoon-Shinhye silahkan” ucap guru lalu dengan sigap Leo membangunkan Shinhye
“A.. ye songsengnim…” ucap Shinhye berjalan menuju keluar kelas

Diperjalanan menuju ruang OSIS Shinhye sempat melirik kesal pada Leo walau Leo berusaha menepis tatapan itu,Shinhye makin kesal karena Leo tetap cuek dan memandang lurus hingga Shinhye menyikutnya berkali-kali pun Leo tetap diam

“Aishh orang ini” ucap Shinhye
“Mwo? Waeyo?” ucap Leo
“Waeyo? Kau membiarkan ku tertidur dikelas,itu memalukan Taekwoon-ssi!!!” ucap Shinhye kesal melihat hal itu Leo hanya bisa menahan senyum nya dan memandang kedepan kembali
“Kau kelihatan capai” ucap Leo
“Lalu hanya karena itu aku diperbolehkan tidur?” ucap Shinhye dan dibalas anggukkan Leo membuat Shinhye menghela nafasnya
“Aigooo Leo-ya kau tidak boleh begitu,lain kali bangunkan aku ne?” ucap Shinhye
“Ne,setelah kita tahu alasan mengapa kita dipanggil keruangan OSIS” ucap Leo menyadarkan Shinhye dan mereka sudah sampai didepan ruangan OSIS,tapi sesaat kemudian Leo menyadari sesuatu saat ingin menanyakan pada Shinhye siswa didepan mereka membuka pintu ruangan OSIS
“Silahkan masuk” ucap seorang siswa,saat mereka ingin melangkah masuk dengan cepat seseorang membawa lari Shinhye. Leo yang ingin mengejarnya tidak bisa karena guru yang berada diruang OSIS sudah memanggilnya

Shinhye tidak terkejut bahkan hanya terdiam dan mengikuti langkah cepat orang menariknya,tidak ada ekspresi apapun diwajahnya ia hanya memandang tangan yang orang itu genggam saja. Shinhye tidak tahu akan dibawa kemana namun dia tetap tenang dan diam tanpa membantah hingga Shinhye bisa melihat seseorang didepan nya berhenti dan tetap memunggungi Shinhye dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Shinhye,Shinhye tetap terdiam dan menatap kearah tangan itu lagi. Hingga orang yang berada didepannya itu melepaskan genggaman tangannya dan sekarang ia menatap kearah Shinhye,bingung dan heran dengan wajah yang sangat amat menyakitkan untuk Shinhye tapi Shinhye tetap menatapnya tanpa berbicara sepatahpun sampai seseorang didepannya membuka mulutnya

“Jeongmal mianhe … Shinhye-ya” ucap Dujun tapi tidak ada reaksi dari Shinhye,ia masih tetap menatap Dujun nanar tanpa berbicara
“Shinhye-ya aku tidak membencimu,semua kata-kataku tadi tidak benar. Kumohon Shinhye-ya maafkan aku, aku tidak sengaja mengatakan hal itu” ucap Dujun memegang kedua tangan Shinhye,tetap terdiam dan sekarang Shinhye menatap nanar kedua tangannya yang digenggam oleh Dujun. Rasanya Dujun ingin bersujud jika diperbolehkan oleh Shinhye,hatinya seperti teriris oleh pisau tajam karena Dujun tidak pernah melihat wajah Shinhye seperti itu setelah kematian ayahnya. Shinhye tetap terdiam membuat Dujun makin merasa bersalah
“Shinhye-ya… Park Shinhye… Mianhe… aku punya alasan.. ani .. walau begitu aku memang tetap keterlalu,Shinhye-ya mianhe” ucap Dujun tapi Shinhye tetap terdiam dan mendongakkan kepalanya membuat Dujun kaget,air matanya mengalir perlahan …. Tanpa suara
“Shinhye-ya… Kumohon maafkan aku…. Mianhe!!!” ucap Dujun tersungkur hingga ia berdiri dengan dengkulnya dan mendekatkan mukanya pada kedua tangan Shinhye

(Flash Back)

*4 Tahun yang lalu*

Terdengar suara ribut  yang membuat Shinhye terbangun,ia sudah terbiasa akan hal itu tapi hari ini lebih dari biasanya. Dengan perasaan takut namun penasaran Shinhye mengendap-endap kearah pintu dan melihat apa yang terjadi,seperti yang akhir-akhir ini Shinhye lihat appa dan eomma nya sering kali bertengkar entah dengan alasan apa. Shinhye menangis dan menahan suaranya karena ia merasa kasihan eommanya sedang mengandung besar adiknya,dia berusaha tetap menjaga dirinya tidak terlihat sampai ia melihat appanya membawa banyak tas dan berjalan menuju pintu

“Mau kemana kau? Kau mau meninggalkan kami? Aku? Shinhye? Dan calon anakmu ini?!” ucap eomma
“Dia bukan anakku! Dari awal aku memang tidak pernah menginginkan kehadiran kalian dihidupku! Aku akan pergi dari rumah ini!” ucap appa membuat Shinhye terkejut dan tanpa sadar ia mendorong pintu hingga eomma dan appa menatapnya,kaget dan sedih tergambar diwajah kedua orang tua Shinhye
“Shinhye-ya” ucap eomma
“Shin..Shinhye… ap..appa.. akan jelaskan” ucap appa perlahan menaruh tasnya dan berjalan pelan kearah Shinhye tapi dengan cepat Shinhye berlari keluar dan melewati ayahnya

Tanpa arah dan tanpa tujuan Shinhye berlari,dengan baju piyama dan tanpa sepatu dimusim dingin ia merasa sudah tidak ada lagi yang menginginkannya. Eomma dan appa Shinhye berlari mengejar Shinhye,appanya mulai dapat mengejar Shinhye tapi Shinhye dengan nekatnya menyebrang dengan tidak melihat kekiri maupun kanan dan…..

“Ap..pa…?” ucap Shinhye pelan menatap ayahnya disampingnya bersimbah darah,dengan cepat eommanya memeluk Shinhye dan berusaha menenangkan Shinhye setelah ambulans datang
“APPA!!!!!!!!!!!” teriak Shinhye

(Flashback End)

“Ap….pa…” ucap Shinhye pelan membuat Dujun mendongakkan kepalanya
“Shin…Shinhye-ya… jangan mengingat lagi… Shinhye mianhe jeongmal mianhe kumohon jangan mengingatnya lagi…” ucap Dujun memohon dengan menggenggam erat tangan Shinhye tapi itu tidak berhasil,Shinhye tetap menangis dan memanggil ayahnya pelan
“Kumohon Shinhye maafkan aku,aku tidak membencimu… Aku tidak mungkin tidak membutuhkan mu kau temanku… sahabatku… Kumohon Shinhye-ya” ucap Dujun yang mulai terdengar menahan tangisnya,ia merasa pilu dan bersalah… Ia membangkitkan kenangan tentang kematian ayah Shinhye yang membuat Shinhye tidak bisa berbicara hingga 1 bulan lamanya,padahal Dujun tau akan hal itu dan dia benar-benar merasa bersalah dan terus meminta maaf pada Shinhye sampai seseorang datang menghampirinya
“Dujun~ah kenapa kau….. Shinhye-ya?” ucap Junhyung dengan cepat Dujun berdiri dan menghampiri Dujun
“Junhyung~ah kumohon… kumohon… bantu aku kumohon,ini demi dirinya.. Junhyung~ah” ucap Dujun memegang bahu Junhyung kencang membuat Junhyung menatap kearah Shinhye dan menghampirinya
“Shinhye-ya? Gwenchana?” ucap Junhyung tapi Shinhye tidak membalas dan tetap memanggil appanya pelan
“Shinhye-ya kumohon maafkan aku” ucap Dujun dan tak lama kemudian Shinhye pingsan (dengan Junhyung yang menangkapnya)
“Dujun~ah aku akan meminta penjelasanmu setelah ini” ucap Junhyung membopong Shinhye yang pingsan dan meninggal kan Dujun

Junhyung yang menggendong Shinhye ala putri-putri itu memang menarik perhatian para siswa siswi bahkan Bomi – Eunji dan Yuuki,tapi Junhyung tidak memperdulikan hal itu dan tetap berjalan biasa. Ia menatap Shinhye yang jatuh pingsan ia tetap memanggil pelan ayahnya dan air mata nya belum berhenti juga,Junhyung menggertakkan giginya. Ada apa dengannya dan Dujun? Kenapa ia jatuh pingsan? Dan kenapa ia terus memanggil appanya? Bahkan Dujun terlihat panik atas hal itu,apa yang hanya mereka berdua ketahui? Pikiran itu terus melayang dikepala Junhyung.
Dilain tempat seseorang yang sedang merefreshing-kan diri itu mendengar ada ribut-ribut para siswa membuatnya penasaran dan mendongakkan kepalanya sebentar,ia melihat pemandangan Junhyung dan Shinhye itu dan kembali menurunkan kepalanya. Ia menggigit bibirnya sebentar dan kembali ke senyum buatannya,mungkin memang bakatnya itu tidak bisa dihilangkan

“Sunbae? Waeyo?” ucap YuRi
“Gwenchana,bagaimana kalau kita lanjutkan?” ucap Minhyuk menggoda YuRi,YuRi hanya tertawa kecil sampai seseorang datang menghampiri mereka membuat YuRi reflek bangun dan mengancingkan pakaiannya lagi
“Mau apa kau kesini? Kau hanya menggangguku saja,YuRi~ah nanti aku hubungi kau lagi” ucap Minhyuk dan hanya dibalas anggukkan saja oleh YuRi dan ia beranjak meninggalkan Minhyuk
“Kau memang Pervert ne? Kau melakukannya diperpustakaan? Konno hentai “ ucapnya
“Terserah kau saja jadi mengapa kau datang kesini hah? Kau ingin bermain denganku?” ucap Minhyuk menarik beberapa helai rambutnya dan menciumnya,Minhyuk tersenyum sadis menatapnya tapi anehnya yeoja itu tersenyum dan menundukkan kepalanya hingga ia dapat melihat wajah Minhyuk dari dekat
“Ne memang itu tujuanku” ucapnya

“Kaulah yang Pervert ….. Yuuki” ucap Minhyuk

Saturday, September 5, 2015

Trouble Maker 'When Twins Meet Trouble' (Opening)

Cast :
·         Kim Hyuna (4MINUTE)
·         Kim Hyunra (Hyuna in Now Era / unreal character)
·         Jang Hyunseung (BEAST)
·         Yong Junhyung (BEAST)
·         Yoon Bomi (APINK)
Summary : Siapa sangka saat si kembar murid pindahan baru langsung menarik perhatian para murid lain nya,terlebih menarik perhatian si Duo Trouble Maker . Dan yang mengejutkannya lagi mereka jatuh dalam pesona salah seorang dari Duo Trouble Maker , tapi.... kenapa kebenarannya muncul setelah mereka sudah jatuh pada pesona Duo Trouble Maker  itu?

“Hyunaaaaa~ah! Lama!” teriak Hyunra
“Aigoo Hyunra~ah sabaarlahh,rambutku masih berantakan” ucap Hyuna
“Aishh Hyuna kau masih memikirkan memblow  rambutmu? Lebih baik pikirkan jam,kalau begitu aku duluan” ucap Hyunra beranjak dari tempatnya
“Ha? Jam? Aigooo sudah jam segini,Hyunra!!! Tunggu!!! Hyunraaaaa” teriak Hyuna berusaha menyusul Hyunra

Hari ini adalah hari pertamanya Hyuna dan Hyunra di SMA Hansung (Well sma ini gak ada,ini karangan penulis aja :p ) sekolah yang cukup ternama yang membuat Hyuna dan Hyunra menjadi pusat perhatian para murid,yaa mereka berdua adalah kembar yang tidak bisa dibilang jelek. Kim Hyuna sang kakak memiliki kesan glamour  dia memiliki rambut panjang dengan agak curly dibagian ujungnya,dan Kim Hyunra sang adik memiliki kesan Sexy dengan rambut pendek dan curly-nya itu ditambah dengan kenakalan nya yang melebihi kakaknya, jujur saja begitu mereka keluar dari ruangan guru banyak murid laki-laki mengikuti mereka hingga ke kelas yang dikiranya kelas baru kembar perfect itu tempati dan yah dikelas 9-1 lah mereka masuki.
Hyuna dan Hyunra yang ternyata menyadari mereka diikuti oleh ‘sekumpulan’ murid laki-laki menoleh dan tersenyum membuat mereka bersorak riang,yah Hyuna adalah tipe yang suka diperhatikan maka dari itu dia senang jika diikuti seperti ini namun tidak dengan Hyunra yang terpaksa mengikuti hal itu karena paksaan eonni-nya. Tapi itu membuat kesan jelek pertama dari para yeoja dikelas 9-1,mereka mengumpat Hyuna dan Hyunra yang mereka kira terlalu menebar pesona.

“Untuk hari pertama sekolah cukup hebat dengan menarik sekitar setengah murid kelas 9” ucap seorang namja dari kejauhan
“Mereka memang cukup menarik,apa kau tidak takut kalah oleh pesona mereka? Tapi entah kenapa aku cukup penasaran dengan nya” ucap namja kedua
“Ne mereka cukup membuat kita penasaran,mau melakukan hal yang sudah lama kita tidak lakukan?”
“Boleh saja” ucap namja kedua tersenyum

Setelah Hyuna dan Hyunra ‘jumpa fans’ mereka berjalan perlahan kedalam kelas 9-1 dan melewati para yeoja yang menatap mereka beringas begitu saja,Hyunra merasa puas melihat reaksi para yeoja yang baru saja ia lewati bersama kakaknya itu (walau sebenarnya dia malas menangani para namja itu,tapi dia senang membuat yeoja kejam menatap Hyunra iri). Sesaat mereka ingin berjalan kearah bangkunya mereka terkejut dengan seseorang yang ada disana,kedua namja yang sangat tampan dan menyilaukan. Entah kenapa mereka berdua mungkin sedang bercanda gurau atau hanya berbicara biasa saja,tapi mengapa mereka duduk ditempat Hyuna dan Hyunra? Hyuna dan Hyunra hanya bisa terpaku menatap mereka sampai mereka sadar dan bangun dari duduknya.
“Apakah ini bangku kalian? Mianhe” ucap namja pertama yang terlihat gentle dan juga bersuara merdu
“Apakah kalian anak pindahan itu? Tidak ku sangka kalian begitu cantik” ucap namja lain nya yang berpenampilan modis dan terlihat cool,namun sayang nya Hyunra walau terlihat berdandan dengan kesan sexy yang kuat nyatanya berbeda dengan pendirian nya yang tidak mau terlihat ‘murahan’ itu terlihat tidak senang dengan perlakukan kedua namja itu
“Ne itu kursi kami,bisakah kalian menyingkir?” ucap Hyunra dingin membuat seisi kelas terkejut tak terkecuali para yeoja dikelas itu yang berteriak memaki-maki Hyunra,tapi kedua namja didepan nya itu malah saling menatap dan tertawa membuat Hyunra kesal
“Arraseo arraseo,mianhe kami akan menyingkir.....” ucap namja yang berpenampilan gentle itu seperti menunggu
“Kim Hyunra,jadi cepatlah minggir dari bangku ku dan eonniku itu” ucap Hyunra dingin membuat keduanya menyingkir sembari menahan tawanya
“Hyunra~ah kau tidak boleh begitu,mianhe atas perlakuan Hyunra-ku. Aku Kim Hyuna,kalian...?” ucap Hyuna menatap kedua namja itu
“Jang Hyunseung imnida,kau terlihat cantik sekali dengan ujung rambutmu dicurly Hyuna~ah” ucap Hyunseung (namja yang berpenampilan gentle)memegang rambut Hyuna namun ditepis cepat oleh namja satunya
“Yong Junhyung imnida,mianhe atas perlakuan teman ku yang agak cabul  itu. Senang berkenalan dengan kalian berdua... The Perfect Twins” ucap Junhyung membuat Hyunra dan Hyuna bingung
“The Perfect... Twins?” ucap Hyuna dan Hyunra bersamaan
“Kalian tidak tau? Kalau kalian yang baru masuk hari ini sudah mendapat julukkan? Tapi dengan reaksi Hyunra-ssi hari ini mungkin mereka akan membuat julukkan tersendiri untuk kalian berdua” ucap Hyunseung tersenyum manis,sesaat Hyunra ingin menanyakan nya bell masuk berbunyi
“Arraseo tuan putri kami kembali ketempat duduk masing-masing ne?” ucap Junhyung beranjak dahulu
“Sampai ketemu istirahat nanti” ucap Hyunseung lalu melemparkan kedipan pada Hyunra membuat Hyunra kesal
“Apa-apaan itu orang yang bernama Jang Hyunseung itu,dia menyebalkan! Bisa-bisanya dia menggodaku secara terang-terangan begitu,mereka namja yang menyebalkan.. ia kan eonni?” ucap Hyunra namun ia heran eonninya tidak menjawab namun Hyunra tidak mengambil pusing akan hal itu

-

Seperti yang dikatakan Hyunseung,saat jam istirahat tiba Hyunseung dan Junhyung menghampiri Hyunra dan Hyuna untuk mengajaknya makan bersama. Awalnya Hyunra menolak dengan dingin namun Hyuna memaksanya untuk tetap bersikap sopan dan menerimanya,tapi seperti yang diperkirakan Hyunra bahwa saat dikantin pun mereka diperhatikan oleh fans-fans dari Junhyung dan Hyunseung yang menatap mereka bengis dan juga dari fans-fans baru Hyuna-Hyunra. Hyunra paling benci keadaan seperti itu tapi ia tidak bisa menang dari kemauan eonni nya itu,Hyunra tidak banyak berbicara dan hanya menatap kearah eonninya sampai ia menyadari Orange Juice-nya habis dan izin untuk membelinya lagi.
“Huh akhirnya aku bisa bernafas sedikit,mereka merepotkan sekali” ucap Hyunra begitu ia sampai didepan mesin minuman,ia memasukan koin dan menekan Orange Juice. Ia berbaik namun mendapati Hyunseung disana membuat Hyunra menjatuhkan minuman nya dan diambilkan oleh orang yang menyebabkan minuman nya terjatuh itu
“Kau tidak usah kaget begitu,aku bukan fansmu yang beringas itu” ucap Hyunseung dengan senyumnya dan menyodorkan botol Orange Juice pada Hyunra membuat Hyunra kesal dan mengambilnya dengan cepat
“Gomawo,lalu.. sedang apa kau disini?” ucap Hyunra datar membuat Hyunseung tertawa kecil
“Kau sungguh manis Hyunra-ssi” ucap Hyunseung membuat Hyunra tersentak dengan kata-kata Hyunseung,baru pertama kali ada yang mengatakan dirinya manis
“M...mw...mwo...? Apa kau bilang? Su...sudahlah kembalilah Jang Hyunseung!” ucap Hyunra menutupi malunya kemudian beranjak mendahului Hyunseung,Hyunra duduk dengan kesal membuat Hyuna kebingungan lalu datang lah Hyunseung tidak lama dari kedatangan Hyunra tetap tertawa kecil membuat Hyunra kesal
“Hei apa kalian ada rencana sabtu ini?” ucap Junhyung
“Ani,aku tidak ada. Kalau kau Hyunra~ah?” ucap Hyuna menatap adiknya tapi adiknya hanya menatapnya heran
“Mi...mianhe Hyunra~ah aku lupa, aigoo sepertinya Hyunra tidak bisa. Bagaimana kalau hari minggu?” ucap Hyuna membuat Hyunra tersedak
“Kau gila Hyuna~ah? Kau mau menerima ajakkan mereka? Kenapa kau jadi begini gampangnya hah?” Bisik Hyunra pada Hyuna
“Sudahlah Hyunra~ah kau harus menerima niat baik seseorang” Bisik Hyuna
“Aishh terserah kau sajalah” ucap Hyunra pelan membuat Hyunseung dan Junhyung tersenyum

-

Lagu berdentum kencang dan lampu berkelap-kelip,banyak orang menari dan bercanda riang disana dan disalah satu meja bar terlihat seorang yeoja dengan jaket bulu warna pink nya terlihat hanya duduk dan minum saja sampai seorang namja menghampirinya.

“Tumben sekali kau hanya duduk dan minum saja,kau tidak turun?” ucap seorang namja
Shut up Jord! Aku sedang tidak mood!”
Hello  Hyunra you’re the queen for this bar.. Tidak mungkin kau tidak turun bukan? Come on Hyunra, sekali saja” ucap Jord namja dengan wajah asing nya memohon membuat Hyunra menghela nafas
“Sekali ne?” ucap Hyunra di balas cepat dengan anggukkan Jord

Perlahan Hyunra bangun dari duduknya dan menaruh gelasnya,perlahan ia berjalan menuju tengah dan sudah banyak namja menantinya. Musik pun berdentum lebih cepat dan kencang membuat Hyunra melenggokkan badan nya , tidak lama para pengunjung pun mengikutinya. Setelah 30 menit lamanya Hyunra berjalan menjauh dengan tepukkan para pengunjung yang mengenalnya.

“Daebakkk Hyunra~ah” ucap Jord
“Diam kau Jord,mana minumanku? Kau janji akan mentraktirku bukan?” ucap Hyunra
“Kau serius? Bukan nya kau nanti ada urusan dengan kakakmu itu?” ucap Jord
I don’t care ! Cepat berikan Jord” ucap Hyunra namun saat ingin mengambil sebotol alcohol didepan nya,tangan Hyunra seperti dipegang seseorang hingga ia menatap kearah orang yang memegang nya membuat Hyunra terkejut
“Ahh Hyunra-ssi aku tidak tau bahwa kau sering kesini” ucap Junhyung dengan senyum nya
“Mau apa kau kesini? Lepaskan aku Bastard! ” ucap Hyunra menarik tangan dan melepaskan genggaman Junhyung
I’m sorry aku kira aku salah mengenali orang,aku ini sering kesini bagaimana bisa kau tidak tau… The Queen” ucap Junhyung membuat Hyunra menatapnya dengan tajam

Pukul 4 pagi terdengar suara pintu terbuka dan seseorang berjalan tidak karuan membuat Hyuna menyalakan lampu kamarnya dan duduk menunggu,menunggu seseorang membuat pintu didepan nya. Dan benar tidak lama dari saat Hyuna menyalakan lampunya ia mendapati adiknya dengan baju yang sudah biasa Hyuna lihat (baju pas di mv Now) dengan wajah yang bisa ia perkirakan ia mabuk! Hyunra yang mendapati kakaknya menatapnya dengan tajam hanya bisa tersenyum sebentar lalu membanting badan nya keatas kasurnya tanpa memperdulikan Hyuna

“Ya Kim Hyunra! Tidak bisakah kau menghentikan kebiasaanmu yang ke bar dan mabuk-mabuk an itu?” ucap Hyuna membuat Hyunra menutup kupingnya berusaha tidak mendengarkan teriakan kakaknya
“Aigoo kau berisik sekali Hyuna~ah” ucap Hyunra pelan lalu ia menarik selimutnya
“Jam 9 nanti kita akan jalan dengan Hyunseung dan Junhyung kan? Kau saja baru pulang begini” ucap Hyuna membuat Hyunra menghela nafas
“Aku bisa,tenang saja. Tidurlah kembali Hyuna~ah” ucap Hyunra pelan membuat Hyuna menghela nafasnya
“Arraseo Hyunra~ah” ucap Hyuna pelan

-

Sesuai dengan janji Hyuna dan Hyunra datang dan menunggu didepan gerbang sekolah mereka,Hyuna hanya menatap khawatir kearah adiknya yang terlihat masih belum sadar tapi Hyunra terus mengatakan dia baik-baik saja sampai kedua namja yang mereka tunggu datang.

“Annyeong Hyuna-Hyunra” ucap Junhyung tersenyum
“Annyeong Junhyung-ssi , Hyunseung…. Ssi?” ucap Hyuna pelan namun yang membuat Hyuna kaget adalah Hyunseung melewatinya dan berjalan cuek melewati Hyuna
“Gwenchanayo Hyunra-ssi?” ucap Hyunseung membuat wajah Hyunra mendadak merah
“Ne,jadi menjauh lah dariku!” ucap Hyunra
“Seperti biasa kau manis Hyunra-ssi” bisik Hyunseung pada Hyunra membuat Hyunra makin memerah
“Aishh menjauhlah dariku Pervert!”  ucap Hyunra lalu ia berjalan menjauhi Hyunseung yang tertawa kecil melihatnya
“Kajja! Jangan sampai membuatku tidak mood dan membatalkan jalan-jalan ini” ucap Hyunra dan menarik tangan kakaknya
“Arraseo-arraseo,Hyunseung~ah jangan mengganggu Hyunra” ucap Junhyung menyikut pelan Hyunseung namun tidak dibalas Hyunseung,dia hanya tertawa dan meringis membuat Hyunra kesal

-

Finally !! Akhirnya kita pulang juga” ucap Hyunra membanting badan nya pada sofa berwarna soft pink,tapi yang mengherankan adalah Hyuna yang tetap terdiam
“Hyuna~ah? Waeyo?” ucap Hyunra khawatir sembari menengok kearah kakaknya
“Ani,Hyunra~ah aku ingin berbicara jujur padamu” ucap Hyuna
“Lanjutkan” ucap Hyunra menidurkan kembali kepalanya
“Bagaimana menurutmu Hyunseung…. Jang Hyunseung-ssi?” ucap Hyuna membuat Hyunra tersedak
“M…mwo..? Kau gila? Kenapa kau menanyakan hal itu padaku Hyuna~ah?” ucap Hyunra berusaha tertawa tapi ia hentikan segera setelah ia lihat kakaknya menatapnya tanda ia serius
“Ani hanya saja selama kita pergi dia selalu memperhatikan mu,dan lagi sebelumnya dia begitu dekat denganmu. Aku hanya penasaran saja,kau tidak menyembunyikan apapun dariku kan… Hyunra~ah?” ucap Hyuna
“N…ne.. Hyuna~ah,aku tidak ada apa-apa dengan nya. Kami hanya…. Teman… dan bahkan aku tidak bisa menyebutnya teman,dia masuk tanpa izin bukan?” ucap Hyunra membuat Hyuna bernafas lega
“Tapi Hyuna… jangan-jangan… kau suka padanya?” ucap Hyunra membuat wajah Hyuna memerah,sekejap Hyunra terkejut dan menggigit bibirnya
“N…ne.. aku menyukainya,tidak apa-apa kan Hyunra~ah?” ucap Hyuna
“Ne… tidak apa-apa,asalkan kau bahagia…. Hyuna~ah” ucap Hyunra menggigit bibirnya

Kata-kata Hyuna terus terngiang dalam kepala Hyunra,dan karena hal itu Hyunra baru saja menyadari suatu hal yang jarang terjadi. Ternyata benar kalau anak kembar itu pasti menyukai orang yang sama,tapi… tunggu… berarti perasaan Hyunra pada Hyunseung….? Seketika Hyunra memukul ringan kepalanya berusaha menyadarkan dirinya,tidak mungkin dia menyukai Hyunseung? Karena apa? Karena ia menyebut Hyunra manis? Tidak mungkin,itu terlalu tidak masuk akal pikir Hyunra. Tentu saja ia juga tidak akan bisa suka pada Hyunseung karena kakaknya menyukai Hyunseung,lalu apa yang bisa Hyunra lakukan?

“Hyunra~ah!! Kim Hyunra!!” teriak Bomi membuat Hyunra tersadar
“Mw…mwoya Bomi~ah? Mianhe aku tidak mendengarkanmu” ucap Hyunra membuat Bomi menghela nafasnya
“Gwenchana,kudengar kemarin kau jalan dengan duo Trouble Maker  itu yah?” ucap Bomi pelan
Trouble Maker ? Nugu?” ucap Hyunra membuat Bomi membelalakkan matanya
“Kau tidak tahu? Sama sekali?” ucap Bomi dan hanya dibalas gelengan oleh Hyunra
“Aishh arraseo aku akan menjelaskannya,duo Trouble Maker  itu adalah Jang Hyunseung dan Yong Junhyung. Kemarin kalian jalan bersama bukan?” bisik Bomi
“Ne kami jalan bersama,mereka memang cocok dengan sebutan itu. Lalu? Kenapa Bomi~ah?” ucap Hyunra
“Aishh anak ini,mereka itu memang seperti pangeran disekolah ini. Mereka tampan,gentleman,bermulut manis dan mereka adalah anak dari sebuah perusahaan besar yang artinya mereka kaya raya!!” ucap Bomi antusias walau dalam suara pelan
“Lalu apa hubungan nya dengan kami jalan bersama mereka kemarin?” ucap Hyunra acuh membuat Bomi yang sudah bersemangat bercerita menjadi tumbang
“Aigoo anak ini,kau lihat eonnimu itu? Dia sudah terjebak dalam list korban mereka” ucap Bomi
“Mwo? List korban? Apa maksud nya itu Bomi~ah?” ucap Hyunra berteriak hingga Hyunseung-Junhyung dan Hyuna menatapnya
“Aishh Hyunra~ah…” ucap Bomi menutupi matanya,malu
“Bomi~ah kita bicara diluar,palli!” ucap Hyunra menarik Bomi dengan segera

-

Hyunra terdiam benar-benar terdiam sampai eonni-nya Hyuna merasa heran dengan nya,walau orang (yang sudah kenal atau tau sifat Hyunra) lain merasa heran dengan sikapnya hari itu Hyunra akan abaikan. Kata-kata Bomi masih terngiang dikepalanya,bahkan melekat kuat! Hyunra mulai khawatir dengan eonni-nya,dan bukan lagi rasa cemburu karena eonni-nya mulai mendapatkan perhatian orang yang ia suka.
Jam pulang tiba,Hyunra dengan cepat membereskan barang-barang nya. Ia melihat kearah eonni nya yang terlihat sudah selesai,tanpa kata-kata Hyunra menarik Hyuna dan berusaha cepat keluar dari kelas membuat Hyuna kebingungan.

“Hyunra~ah? Waeyo? Kenapa kita tergesa-gesa? Apa kau lupa mematikan tv atau sebagainya?” ucap Hyuna
“Ani,hanya saja aku tidak mau bertemu dengan mereka” ucap Hyunra
“Mereka?” belum sempat Hyuna menanyakan siapa yang dimaksud Hyunra,Hyunra sudah berhenti dan menatap lurus dengan pandangan yang tidak biasa. Hyuna melihat Hyunra menatap kearah Junhyung dan Hyunseung
“Hyunra~ah?Waeyo? Itu hanya Junhyung-ssi dan Hyunseung-ssi” bisik Hyuna namun tidak digubris oleh Hyunra
“Hyunra~ah , Hyuna~ah pulang bersama kami saja ne?” ucap Hyunseung tersenyum namun yang membuat heran adalah tatapan Hyunra yang berbeda,sepertinya Hyunseung seperti sedang mengulang kembali saat pertama perkenalan mereka. Tatapan Hyunra yang sekarang seperti waktu itu membuat senyum Hyunseung menghilang dan mendekati Hyunra

“Jangan mendekat! Jangan dekati kami!” ucap Hyunra membuat Hyuna dan Hyunseung terbelalak dan Junhyung yang tersenyum kecil dibelakang Hyunseung
“Wa…waeyo Hyunra~ah” ucap Hyuna
“Cukup! Biarkan kami sendiri” ucap Hyunra berjalan melewati Hyunseung dan mengacuhkan Junhyung membuat Hyunseung berbalik dan menatap kearah kedua punggung kembar itu
“Mereka cukup tangguh,kau tidak bisa setengah-setengah lagi Hyunseung~ah. Aku cukup jealous saat tau mereka berdua menyukaimu” ucap Junhyung membuat senyum dingin Hyunseung merekah
“Kau sendiri belum serius ne? Junhyung~ah? Kali ini lebih tangguh dibandingkan lainnya,lebih baik kita mulai serius” ucap Hyunseung dan dibalas senyum Junhyung
See you tomorrow…. The Perfect Queen


You Can Cry (FF) Eps.20

Tidak lama setelah Leo dan Shinhye pergi,Junhyung berlari mencari orang yang baru saja melukai Shinhye tapi dia bahkan tidak tau ciri-cirinya. Sedangkan ia tidak bisa menanyakan pada Shinhye yang masih terlihat shock,entah kenapa Junhyung merasa heran kenapa bisa Shinhye diperlakukan seperti itu. Namun tiba-tiba nama seseorang terngiang dikepalanya lalu ia hendak beranjak sampai handphone nya berbunyi,dilihat dilayar handphone nya tertulis “Yuuki”

“Oppa...” ucap seorang yeoja dari seberang sana
“Waeyo Yuuki-ya?” ucap Junhyung
“Kenapa sampai jam segini kau belum pulang? Naeun eonni sudah menunggu mu sejak tadi oppa,pulanglah” ucap Yuuki
“Arraseo oppa pulang sekarang” ucap Junhyung lalu memasukkan handphone nya dalam kantung kemejanya


Ditempat lain Leo yang mengantar Shinhye pulang hanya bisa terdiam dan memandang yeoja dibelakangnya yang terlihat diam dan memikirkan sesuatu,sepertinya Leo tau bahwa Shinhye mengetahui siapa orang yang melakukan hal itu dan Leo juga tau bahwa Shinhye tidak akan memberitahukannya pada siapapun termasuk dirinya. Leo hanya bisa tersenyum kecil karena bagaimana bisa seseorang tetap menutupi siapa yang menyerangnya dan tetap memaafkannya? Hanya Shinhye yang tau jawabannya,Leo mengerti hal itu tapi tetap saja ia geram begitu melihat pakaian Shinhye yang sudah compang-camping akibat robekkan 3 namja mesum tadi. Tiba-tiba motor Leo terhenti dan secara reflek Leo menge-rem nya membuat Shinhye terkejut dan tersadar dari lamunan nya.

“Waeyo Leo-ya? Gwenchana?” ucap Shinhye panik
“Ani... motorku mogok... bisa kau turun dulu?” ucap Leo dan Shinhye menuruti kata-kata Leo,setelah ia turun Leo membuka helmnya dan berjongkok sembari menatapi mesin motornya
“Gwenchana? Bagaimana kau pulang nanti? Bukankah kau bilang keluargamu sedang tidak ada dirumah?” ucap Shinhye
“Gwenchana,aku bisa mengatasi ini. Kau pulang saja duluan,aku tidak apa-apa lagipula hari sudah malam. Kajja” ucap Leo mendorong Shinhye pelan menuju halte bus didekat mereka
“A...ani.. aku tidak mau” ucap Shinhye berusaha menahan dirinya dari dorongan Leo
“Jangan bercanda ini sudah malam,kajja” ucap Leo
“Ta..tapi kau sendirian Leo-ya” ucap Shinhye
“Gwenchana,kajja” ucap Leo tetap mendorong Shinhye tapi Shinhye tetap kukuh menahan diri,hingga ia lepas dari genggaman Leo dan berlari kerah motor Leo
“Ani! Aku tidak akan pulang,lagipula rumahku tidak jauh lebih baik aku menemanimu berjalan dan lagipula kau bisa mampir dirumahku untuk makan dan minum dahulu” ucap Shinhye
“Pabo” ucap Leo membuat Shinhye terbelalak
“Mwo? Pabo? Apa maksudmu hah?” ucap Shinhye
“Kau yeoja terbodoh yang pernah aku lihat,padahal kau bisa saja naik bus sekarang dan langsung sampai dirumahmu. Kenapa kau musti repot-repot menemaniku sampai menyuruhku mampir dirumahmu?” ucap Leo pelan
“Aishh aku tidak bisa seperti itu,meninggalkan seseorang yang sudah berbaik hati ingin mengantarkan ku pulang. Lagipula lebih baik kita jalan sekarang,eommaku pernah menggeluti dunia mekanik mesin dia pasti bisa membenarkan motormu setelah itu kau bisa pulang” ucap Shinhye
“Arraseo” ucap Leo pelan sembari menatapi yeoja didepan nya yang berjalan dengan membawa 2 helm,padahal dia bisa saja menaruhnya dimotor tapi Shinhye tidak mau jika tidak membantu. Shinhye menyadari tatapan Leo dan menatap kearah Leo balik,yang membuat Shinhye terkejut adalah Leo menyuruhnya untuk berjalan disebelah kirinya agar tidak dekat dengan jalan. Hal itu membuat Shinhye tersenyum kecil

-

Sebuah mobil Lamborghini berwarna silver memasuki sebuah rumah dengan kencang,tidak lama seorang namja keluar dan membuka pintu rumah dengan kasarnya. Ia bahkan melempar tasnya didekat tangga,ia mendengar suara yang tidak asing lagi dan dengan cepat ia menuju kearah nya kearah ruang makan. Dengan wajah kesalnya ia menemukan kedua yeoja didepan nya yang sedang bercanda riang

“Junhyung oppa? Kau sudah pulang? Tadi aku mendengar suara pintu tertutup dengan kasar ternyata itu oppa?” ucap Yuuki
“Oppa waeyo? Kau sedang ada masalah? Kau bisa bercerita padaku oppa..” ucap Naeun beranjak dari duduknya dan mendekati Junhyung,tapi dengan cepat Junhyung mendorong Naeun hingga ia terduduk dibangkunya kembali
“Diam kau,sekarang bicara sejujur-jujurnya apa maksudmu dengan rencana kotormu itu?” ucap Junhyung dingin kepada Naeun
“Re…re..rencana apa oppa? A…aku tidak tau” ucap Naeun lirih membuat Junhyung mendaratkan tinju kirinya pada meja disebelahnya
“Jangan pura-pura bodoh kau Son Naeun! Kau yang menyuruh 3 siswa bodoh itu memperkosa Shinhye ne?” ucap Junhyung dingin namun Naeun hanya terdiam dan menatap Junhyung dengan mata mulai berkaca-kaca
“Jangan diam saja kau!” ucap Junhyung mempertegas
“Wae… wae oppa? Kenapa kau tidak percaya padaku? Aku benar-benar tidak tau” ucap Naeun,Junhyung perlahan mulai mengepalkan tangan nya. Yuuki dengan cepat memeluk lengan kiri Junhyung dengan erat membuat Junhyung menengok kearahnya
“Lepaskan Yuuki” ucap Junhyung dingin
“Andwae oppa,kumohon… Kasihan Naeun eonni!” ucap Yuuki namun Junhyung tetap tidak mendengarkan nya dan tetap berusaha melepaskan pelukkan Yuuki
“Oppa yang menyuruh mereka bukan Naeun eonni!!!” teriak Yuuki membuat Junhyung berhenti dan menatap Yuuki dengan wajah kaget,ia melepaskan pelukkan Yuuki dan memegang kedua bahu Yuuki
“Siapa dia Yuuki? Katakan padaku!” ucap Junhyung membuat Yuuki terdiam
“Yong Yuuki!” teriak Junhyung membuat Yuuki akhirnya mengadahkan kepalanya dan menatap Junhyung lekat-lekat
“Dia……”

-

Esok hari berjalan seperti biasanya namun yang tidak biasa adalah seseorang yang tertidur disofa rumahnya,Shinhye hanya bisa tersenyum memandang seseorang yang tertidur disana sambil membuat teh. Entah kenapa ia merasa senang dan gemas melihat seseorang didepan nya bersikap seperti anak kecil,dia tidak bisa diam dan terus menerus mengganti posisinya sembari mencengkram selimutnya. Setelah Shinhye meletakkan dua gelas dimeja kecil dekat sofanya ia menatapi seseorang yang disofanya itu,ia berjongkok dan memegang rambut orang didepannya.

“Rambutnya… halus sekali,kau tidur seperti anak kecil. Kyeoptaa” ucap Shinhye pelan namun saat ia ingin menarik tangan nya tiba-tiba tangan nya dipegang  membuat Shinhye terkejut
“Aigoo kau sudah bangun?” ucap Shinhye terkejut
“Ne,bagaimana mungkin tidak bangun kalau kau melihatku seperti itu” ucap Leo kemudian ia bangun dari tempat ia tertidur
“Aishh dasar kalau sudah bangun mestinya kau bicara padaku,lebih baik kau cepat mandi ini peralatan mandi dan handuk untukmu. Aku sudah menyiapkan sarapan,mianhe aku harus membangun kan adik dan eomma ku dulu” ucap Shinhye bergegas meninggalkan Leo
“Pabo” ucap Leo pelan dan tersenyum memandang punggung Shinhye

Tidak lama setelah Shinhye membangunkan adik dan eomma nya dan membuat keduanya siap mereka pun sarapan bersama,Leo hanya bisa duduk diam dan mendengarkan saat Biah menceritakan hari-hari nya disekolah dan eomma Shinhye yang bercerita tentang kejadian lucu ditempat kerjanya. Entah kenapa Leo merasa nyaman berada diantara mereka hingga tanpa sadar Leo melamun

“Leo-ya? Gwenchanayo?” ucap Shinhye
“Leo oppa gwenchana?” ucap Biah membuat Leo tersadar
“N..ne…” ucap Leo
“Leo-ya motormu sudah benar jadi kau bisa membawanya saat ke sekolah nanti” ucap eomma
“Kamsahamida agassi” ucap Leo sembari menundukkan kepalanya membuat eomma Shinhye tersenyum

“Aku pergi dulu ne? Eomma jangan lupa membawa kunci kedua ne?” ucap Shinhye
“Ne,hati-hati Shinhye-ya” ucap eomma mencium pipi Shinhye,Leo yang melihat itu hanya bisa terdiam sampai eomma Shinhye menatapnya dan Leo menundukkan kepalanya
“Leo-ya lain kali kau main lagi ne? Bia~ah pasti akan senang” ucap eomma tersenyum
“Ne oppa lain kali main lagi dengan ku lagi ne? Annyeong oppa” ucap Biah
“A..ah.. ne..” ucap Leo menyalakan motornya dan kemudian mereka beranjak dari tempatnya dan tetap terdiam membuat Shinhye tersenyum
“Kau boleh kok main lagi kerumah ku,kalau kau sendirian lagi dirumah kau boleh menginap lagi dirumahku” ucap Shinhye membuat Leo tersentak
“Shinhye-ya..” ucap Leo
“Mwoya?” ucap Shinhye
“Ayahmu…” ucap Leo pelan
“Ah appa sudah tiada setelah Biah lahir,dia kecelakaan” ucap Shinhye pelan
“Mianhe” ucap Leo namun Shinhye membalas dengan gelengan
“Gwenchana” ucap Shinhye pelan membuat Leo merasa bersalah telah menanyakan hal itu

Sesampai mereka disekolah Shinhye merasa aneh dengan kumpulan para siswa dan siswi didepan kelas 2-A,mungkin saja terjadi keributan namun saat Shinhye ingin mengacuhkan hal itu ia mendengar suara orang yang sudah tidak asing lagi ia dengar hingga ia lari kearah kerumunan itu. Sesampai Shinhye diantara kerumunan itu Shinhye hanya bisa berusaha mengintip dan memastikan apa yang baru saja dia dengarkan itu benar atau tidak,tapi begitu Shinhye sadar Shinhye melihat sebagian siswa dan siswi itu memandang Shinhye heran dan ada beberapa siswi berbisik pelan kearahnya sembari menjauhi Shinye membuat tangan Shinhye bergetar. Yang lebih Shinhye kagetkan adalah tanpa sadar semua siswa siswi yang menutupinya menyingkir dari jalan Shinhye dan menatapna aneh,Shinhye hanya bisa menahan rasa takutnya dan kembali menatap kearah lurus sampai mendapati orang-orang yang tidak asing lagi bagi Shinhye

“Kajja,ini tidak penting” ucap Leo memeluk pundak Shinhye
“Ta..tapi…” ucap Shinhye berusaha menahan dirinya membuat Leo menghela nafas dan menengok kearah orang-orang bodoh yang Leo kira
“Kalian lebih baik ke ruangan OSIS” ucap Leo kemudian menarik Shinhye menjauh

Shinhye dan Leo yang sudah terlebih dahulu datang keruangan OSIS hanya bisa duduk dan menanti mereka,tidak lama terdengar suara pintu terbuka dan Shinhye mendapati mereka. Si pembuat ‘kerumunan’ pagi hari ini,Leo hanya menghela nafas dan menatapi kearah mereka sementara Shinhye mendekati

“Waeyo Junhyung~ah?” ucap Shinhye,Junhyung tidak membalas hanya menarik kerah Minhyuk dan melemparkan Minhyuk tepat didepan Shinhye membuat Shinhye terkejut
“Junhyung~ah,kenapa kau melempar Minhyuk?” ucap Shinhye namun Junhyung hanya menatap dingin kearah Minhyuk yang kesal dengan luka diujung bibirnya,perlahan Shinhye mengeluarkan saputangan nya dan ingin memberikan kepada Minhyuk namun Leo menarik tangan Shinhye
“Aigoo ada apa ini? Leo-ya? Minhyuk terluka kau tidak boleh begitu” ucap Shinhye namun Leo hanya bisa menatap lurus kearah Minhyuk
“Mwo? Kau juga ingin mengatakan kalau aku yang melakukan hal itu? Jangan bodoh!” ucap Minhyuk sembari berdiri
“Kenapa kau tidak mengaku saja? Kalau kau merasa malu paling tidak kau meminta maaf pada Shinhye” ucap Junhyung membuat Shinhye bingung
“Minta maaf? Untuk hal apa?” ucap Shinhye
“Dia yang menyuruh 3 siswa itu melakukan pelecehan padamu Shinhye-ya” ucap Junhyung membuat Shinhye tersentak
“Sudah kubilang aku tidak melakukannya! Lagi pula orang bodoh mana yang mengatakan hal itu?” ucap Minhyuk namun dengan cepat Junhyung menarik kerahnya kembali membuat Shinhye terkejut
“Bodoh? Kau bilang bodoh? Yang mengatakannya adalah adikku! Adikku tidak akan berbohong” ucap Junhyung dingin
“Pabo! Kau percaya kata-kata adikmu sebelum kau punya buktinya? Ternyata memang benar adikmu tidak beda dengan tunangan mu Son Naeun” ucap Minhyuk membuat Junhyung mendaratkan kembali pukulan nya pada wajah tampan Minhyuk membuat Minhyuk tersungkur,dengan cepat Yuuki menghampiri Junhyung dan menahan tangan nya
“Oppa,sudah jam masuk. Lebih baik kita kembali kekelas” ucap Yuuki namun tidak dibalas oleh Junhyung hingga Yuuki menyeretnya keluar dari ruang OSIS,Shinhye masih terdiam terkejut dan Leo berusaha menariknya keluar dari ruang OSIS. Saat Shinhye melewati Minhyuk,Minhyuk hanya bisa memandangnya sedih
“Mianhe,tapi percayalah bukan aku yang melakukan hal itu” ucap Minhyuk pelan dan balasan Shinhye membuatnya terkejut,Shinhye dan Leo pun meninggalkan Minhyuk


Shinhye hanya bisa terdiam menatapi punggung Leo yang menariknya,entah kenapa Leo menyadari itu dan berhenti berjalan. Ia menatap Shinhye lekat-lekat membuat Shinhye tampak kepayahan,tidak biasanya Leo tetap menatapnya padahal kalau Shinhye tetap diam Leo akan menghela nafas dan menyerah. Tapi tidak hari ini, dia merasa Leo merasakan sesuatu atau ada hal yang mengganggu Leo

“Wa…waeyo..? Leo-ya?” ucap Shinhye pelan , Leo tetap terdiam tidak membalas Shinhye dan terus menatapnya
“A…anu.. kau tidak mengira Minhyuk pelakunya juga kan? Toh tidak ada bukti yang mengarahkan ke Minhyuk,la… lagi pula aku bahkan tidak melihat wajah pelakunya” ucap Shinhye dengan senyum dipaksakan,Leo menghela nafas melihat hal itu Shinhye terlihat lega sampai Leo membuka mulutnya
“Goetjimal, kau tau siapa pelakunya kan?” ucap Leo membuat Shinhye terdiam
“Nuguya?” ucap Leo namun Shinhye hanya terdiam
“Palli.. atau aku akan memukuli semua namja disekolah ini sampai menemukannya” ucap Leo namun Shinhye tetap terdiam sampai Leo ingin beranjak pergi,dengan singgap Shinhye menarik tangan Leo
“An…andwae.. kau tidak boleh memukuli orang yang tidak bersalah” ucap Shinhye
“Jadi… nugu?” ucap Leo menatap lurus kepada Shinhye
“Itu…”