Tidak lama
setelah Leo dan Shinhye pergi,Junhyung berlari mencari orang yang baru saja
melukai Shinhye tapi dia bahkan tidak tau ciri-cirinya. Sedangkan ia tidak bisa
menanyakan pada Shinhye yang masih terlihat shock,entah kenapa Junhyung merasa
heran kenapa bisa Shinhye diperlakukan seperti itu. Namun tiba-tiba nama
seseorang terngiang dikepalanya lalu ia hendak beranjak sampai handphone nya
berbunyi,dilihat dilayar handphone nya tertulis “Yuuki”
“Oppa...”
ucap seorang yeoja dari seberang sana
“Waeyo
Yuuki-ya?” ucap Junhyung
“Kenapa
sampai jam segini kau belum pulang? Naeun eonni sudah menunggu mu sejak tadi
oppa,pulanglah” ucap Yuuki
“Arraseo
oppa pulang sekarang” ucap Junhyung lalu memasukkan handphone nya dalam kantung
kemejanya
Ditempat
lain Leo yang mengantar Shinhye pulang hanya bisa terdiam dan memandang yeoja
dibelakangnya yang terlihat diam dan memikirkan sesuatu,sepertinya Leo tau
bahwa Shinhye mengetahui siapa orang yang melakukan hal itu dan Leo juga tau
bahwa Shinhye tidak akan memberitahukannya pada siapapun termasuk dirinya. Leo
hanya bisa tersenyum kecil karena bagaimana bisa seseorang tetap menutupi siapa
yang menyerangnya dan tetap memaafkannya? Hanya Shinhye yang tau jawabannya,Leo
mengerti hal itu tapi tetap saja ia geram begitu melihat pakaian Shinhye yang
sudah compang-camping akibat robekkan 3 namja mesum tadi. Tiba-tiba motor Leo
terhenti dan secara reflek Leo menge-rem nya membuat Shinhye terkejut dan
tersadar dari lamunan nya.
“Waeyo
Leo-ya? Gwenchana?” ucap Shinhye panik
“Ani...
motorku mogok... bisa kau turun dulu?” ucap Leo dan Shinhye menuruti kata-kata
Leo,setelah ia turun Leo membuka helmnya dan berjongkok sembari menatapi mesin
motornya
“Gwenchana?
Bagaimana kau pulang nanti? Bukankah kau bilang keluargamu sedang tidak ada
dirumah?” ucap Shinhye
“Gwenchana,aku
bisa mengatasi ini. Kau pulang saja duluan,aku tidak apa-apa lagipula hari
sudah malam. Kajja” ucap Leo mendorong Shinhye pelan menuju halte bus didekat
mereka
“A...ani..
aku tidak mau” ucap Shinhye berusaha menahan dirinya dari dorongan Leo
“Jangan
bercanda ini sudah malam,kajja” ucap Leo
“Ta..tapi
kau sendirian Leo-ya” ucap Shinhye
“Gwenchana,kajja”
ucap Leo tetap mendorong Shinhye tapi Shinhye tetap kukuh menahan diri,hingga
ia lepas dari genggaman Leo dan berlari kerah motor Leo
“Ani! Aku
tidak akan pulang,lagipula rumahku tidak jauh lebih baik aku menemanimu berjalan
dan lagipula kau bisa mampir dirumahku untuk makan dan minum dahulu” ucap
Shinhye
“Pabo” ucap
Leo membuat Shinhye terbelalak
“Mwo? Pabo?
Apa maksudmu hah?” ucap Shinhye
“Kau yeoja
terbodoh yang pernah aku lihat,padahal kau bisa saja naik bus sekarang dan
langsung sampai dirumahmu. Kenapa kau musti repot-repot menemaniku sampai
menyuruhku mampir dirumahmu?” ucap Leo pelan
“Aishh aku
tidak bisa seperti itu,meninggalkan seseorang yang sudah berbaik hati ingin
mengantarkan ku pulang. Lagipula lebih baik kita jalan sekarang,eommaku pernah menggeluti dunia mekanik mesin dia pasti
bisa membenarkan motormu setelah itu kau bisa pulang” ucap Shinhye
“Arraseo”
ucap Leo pelan sembari menatapi yeoja didepan nya yang berjalan dengan membawa
2 helm,padahal dia bisa saja menaruhnya dimotor tapi Shinhye tidak mau jika
tidak membantu. Shinhye menyadari tatapan Leo dan menatap kearah Leo balik,yang
membuat Shinhye terkejut adalah Leo menyuruhnya untuk berjalan disebelah
kirinya agar tidak dekat dengan jalan. Hal itu membuat Shinhye tersenyum kecil
-
Sebuah mobil Lamborghini berwarna silver memasuki sebuah rumah dengan
kencang,tidak lama seorang namja keluar dan membuka pintu rumah dengan
kasarnya. Ia bahkan melempar tasnya didekat tangga,ia mendengar suara yang
tidak asing lagi dan dengan cepat ia menuju kearah nya kearah ruang makan.
Dengan wajah kesalnya ia menemukan kedua yeoja didepan nya yang sedang bercanda
riang
“Junhyung oppa? Kau sudah pulang? Tadi aku mendengar suara pintu
tertutup dengan kasar ternyata itu oppa?” ucap Yuuki
“Oppa waeyo? Kau sedang ada masalah? Kau bisa bercerita padaku oppa..”
ucap Naeun beranjak dari duduknya dan mendekati Junhyung,tapi dengan cepat
Junhyung mendorong Naeun hingga ia terduduk dibangkunya kembali
“Diam kau,sekarang bicara sejujur-jujurnya apa maksudmu dengan rencana
kotormu itu?” ucap Junhyung dingin kepada Naeun
“Re…re..rencana apa oppa? A…aku tidak tau” ucap Naeun lirih membuat
Junhyung mendaratkan tinju kirinya pada meja disebelahnya
“Jangan pura-pura bodoh kau Son Naeun! Kau yang menyuruh 3 siswa bodoh
itu memperkosa Shinhye ne?” ucap Junhyung dingin namun Naeun hanya terdiam dan
menatap Junhyung dengan mata mulai berkaca-kaca
“Jangan diam saja kau!” ucap Junhyung mempertegas
“Wae… wae oppa? Kenapa kau tidak percaya padaku? Aku benar-benar tidak
tau” ucap Naeun,Junhyung perlahan mulai mengepalkan tangan nya. Yuuki dengan
cepat memeluk lengan kiri Junhyung dengan erat membuat Junhyung menengok
kearahnya
“Lepaskan Yuuki” ucap Junhyung dingin
“Andwae oppa,kumohon… Kasihan Naeun eonni!” ucap Yuuki namun Junhyung
tetap tidak mendengarkan nya dan tetap berusaha melepaskan pelukkan Yuuki
“Oppa yang menyuruh mereka bukan Naeun eonni!!!” teriak Yuuki membuat
Junhyung berhenti dan menatap Yuuki dengan wajah kaget,ia melepaskan pelukkan
Yuuki dan memegang kedua bahu Yuuki
“Siapa dia Yuuki? Katakan padaku!” ucap Junhyung membuat Yuuki terdiam
“Yong Yuuki!” teriak Junhyung membuat Yuuki akhirnya mengadahkan
kepalanya dan menatap Junhyung lekat-lekat
“Dia……”
-
Esok hari berjalan seperti biasanya namun yang tidak biasa adalah
seseorang yang tertidur disofa rumahnya,Shinhye hanya bisa tersenyum memandang
seseorang yang tertidur disana sambil membuat teh. Entah kenapa ia merasa
senang dan gemas melihat seseorang didepan nya bersikap seperti anak kecil,dia
tidak bisa diam dan terus menerus mengganti posisinya sembari mencengkram
selimutnya. Setelah Shinhye meletakkan dua gelas dimeja kecil dekat sofanya ia
menatapi seseorang yang disofanya itu,ia berjongkok dan memegang rambut orang
didepannya.
“Rambutnya… halus sekali,kau tidur seperti anak kecil. Kyeoptaa” ucap
Shinhye pelan namun saat ia ingin menarik tangan nya tiba-tiba tangan nya
dipegang membuat Shinhye terkejut
“Aigoo kau sudah bangun?” ucap Shinhye terkejut
“Ne,bagaimana mungkin tidak bangun kalau kau melihatku seperti itu” ucap
Leo kemudian ia bangun dari tempat ia tertidur
“Aishh dasar kalau sudah bangun mestinya kau bicara padaku,lebih baik
kau cepat mandi ini peralatan mandi dan handuk untukmu. Aku sudah menyiapkan
sarapan,mianhe aku harus membangun kan adik dan eomma ku dulu” ucap Shinhye
bergegas meninggalkan Leo
“Pabo” ucap Leo pelan dan tersenyum memandang punggung Shinhye
Tidak lama setelah Shinhye membangunkan adik dan eomma nya dan membuat
keduanya siap mereka pun sarapan bersama,Leo hanya bisa duduk diam dan
mendengarkan saat Biah menceritakan hari-hari nya disekolah dan eomma Shinhye
yang bercerita tentang kejadian lucu ditempat kerjanya. Entah kenapa Leo merasa
nyaman berada diantara mereka hingga tanpa sadar Leo melamun
“Leo-ya? Gwenchanayo?” ucap Shinhye
“Leo oppa gwenchana?” ucap Biah membuat Leo tersadar
“N..ne…” ucap Leo
“Leo-ya motormu sudah benar jadi kau bisa membawanya saat ke sekolah
nanti” ucap eomma
“Kamsahamida agassi” ucap Leo sembari menundukkan kepalanya membuat
eomma Shinhye tersenyum
“Aku pergi dulu ne? Eomma jangan lupa membawa kunci kedua ne?” ucap
Shinhye
“Ne,hati-hati Shinhye-ya” ucap eomma mencium pipi Shinhye,Leo yang
melihat itu hanya bisa terdiam sampai eomma Shinhye menatapnya dan Leo
menundukkan kepalanya
“Leo-ya lain kali kau main lagi ne? Bia~ah pasti akan senang” ucap eomma
tersenyum
“Ne oppa lain kali main lagi dengan ku lagi ne? Annyeong oppa” ucap Biah
“A..ah.. ne..” ucap Leo menyalakan motornya dan kemudian mereka beranjak
dari tempatnya dan tetap terdiam membuat Shinhye tersenyum
“Kau boleh kok main lagi kerumah ku,kalau kau sendirian lagi dirumah kau
boleh menginap lagi dirumahku” ucap Shinhye membuat Leo tersentak
“Shinhye-ya..” ucap Leo
“Mwoya?” ucap Shinhye
“Ayahmu…” ucap Leo pelan
“Ah appa sudah tiada setelah Biah lahir,dia kecelakaan” ucap Shinhye
pelan
“Mianhe” ucap Leo namun Shinhye membalas dengan gelengan
“Gwenchana” ucap Shinhye pelan membuat Leo merasa bersalah telah
menanyakan hal itu
Sesampai mereka disekolah Shinhye merasa aneh dengan kumpulan para siswa
dan siswi didepan kelas 2-A,mungkin saja terjadi keributan namun saat Shinhye
ingin mengacuhkan hal itu ia mendengar suara orang yang sudah tidak asing lagi
ia dengar hingga ia lari kearah kerumunan itu. Sesampai Shinhye diantara
kerumunan itu Shinhye hanya bisa berusaha mengintip dan memastikan apa yang
baru saja dia dengarkan itu benar atau tidak,tapi begitu Shinhye sadar Shinhye
melihat sebagian siswa dan siswi itu memandang Shinhye heran dan ada beberapa
siswi berbisik pelan kearahnya sembari menjauhi Shinye membuat tangan Shinhye
bergetar. Yang lebih Shinhye kagetkan adalah tanpa sadar semua siswa siswi yang
menutupinya menyingkir dari jalan Shinhye dan menatapna aneh,Shinhye hanya bisa
menahan rasa takutnya dan kembali menatap kearah lurus sampai mendapati
orang-orang yang tidak asing lagi bagi Shinhye
“Kajja,ini tidak penting” ucap Leo memeluk pundak Shinhye
“Ta..tapi…” ucap Shinhye berusaha menahan dirinya membuat Leo menghela
nafas dan menengok kearah orang-orang bodoh yang Leo kira
“Kalian lebih baik ke ruangan OSIS” ucap Leo kemudian menarik Shinhye
menjauh
Shinhye dan Leo yang sudah terlebih dahulu datang keruangan OSIS hanya
bisa duduk dan menanti mereka,tidak lama terdengar suara pintu terbuka dan
Shinhye mendapati mereka. Si pembuat ‘kerumunan’ pagi hari ini,Leo hanya
menghela nafas dan menatapi kearah mereka sementara Shinhye mendekati
“Waeyo Junhyung~ah?” ucap Shinhye,Junhyung tidak membalas hanya menarik
kerah Minhyuk dan melemparkan Minhyuk tepat didepan Shinhye membuat Shinhye
terkejut
“Junhyung~ah,kenapa kau melempar Minhyuk?” ucap Shinhye namun Junhyung
hanya menatap dingin kearah Minhyuk yang kesal dengan luka diujung
bibirnya,perlahan Shinhye mengeluarkan saputangan nya dan ingin memberikan
kepada Minhyuk namun Leo menarik tangan Shinhye
“Aigoo ada apa ini? Leo-ya? Minhyuk terluka kau tidak boleh begitu” ucap
Shinhye namun Leo hanya bisa menatap lurus kearah Minhyuk
“Mwo? Kau juga ingin mengatakan kalau aku yang melakukan hal itu? Jangan
bodoh!” ucap Minhyuk sembari berdiri
“Kenapa kau tidak mengaku saja? Kalau kau merasa malu paling tidak kau
meminta maaf pada Shinhye” ucap Junhyung membuat Shinhye bingung
“Minta maaf? Untuk hal apa?” ucap Shinhye
“Dia yang menyuruh 3 siswa itu melakukan pelecehan padamu Shinhye-ya”
ucap Junhyung membuat Shinhye tersentak
“Sudah kubilang aku tidak melakukannya! Lagi pula orang bodoh mana yang
mengatakan hal itu?” ucap Minhyuk namun dengan cepat Junhyung menarik kerahnya
kembali membuat Shinhye terkejut
“Bodoh? Kau bilang bodoh? Yang mengatakannya adalah adikku! Adikku tidak
akan berbohong” ucap Junhyung dingin
“Pabo! Kau percaya kata-kata adikmu sebelum kau punya buktinya? Ternyata
memang benar adikmu tidak beda dengan tunangan mu Son Naeun” ucap Minhyuk
membuat Junhyung mendaratkan kembali pukulan nya pada wajah tampan Minhyuk
membuat Minhyuk tersungkur,dengan cepat Yuuki menghampiri Junhyung dan menahan
tangan nya
“Oppa,sudah jam masuk. Lebih baik kita kembali kekelas” ucap Yuuki namun
tidak dibalas oleh Junhyung hingga Yuuki menyeretnya keluar dari ruang
OSIS,Shinhye masih terdiam terkejut dan Leo berusaha menariknya keluar dari
ruang OSIS. Saat Shinhye melewati Minhyuk,Minhyuk hanya bisa memandangnya sedih
“Mianhe,tapi percayalah bukan aku yang melakukan hal itu” ucap Minhyuk
pelan dan balasan Shinhye membuatnya terkejut,Shinhye dan Leo pun meninggalkan
Minhyuk
Shinhye hanya bisa terdiam menatapi punggung Leo yang menariknya,entah
kenapa Leo menyadari itu dan berhenti berjalan. Ia menatap Shinhye lekat-lekat
membuat Shinhye tampak kepayahan,tidak biasanya Leo tetap menatapnya padahal
kalau Shinhye tetap diam Leo akan menghela nafas dan menyerah. Tapi tidak hari
ini, dia merasa Leo merasakan sesuatu atau ada hal yang mengganggu Leo
“Wa…waeyo..? Leo-ya?” ucap Shinhye pelan , Leo tetap terdiam tidak
membalas Shinhye dan terus menatapnya
“A…anu.. kau tidak mengira Minhyuk pelakunya juga kan? Toh tidak ada
bukti yang mengarahkan ke Minhyuk,la… lagi pula aku bahkan tidak melihat wajah
pelakunya” ucap Shinhye dengan senyum dipaksakan,Leo menghela nafas melihat hal
itu Shinhye terlihat lega sampai Leo membuka mulutnya
“Goetjimal, kau tau siapa pelakunya kan?” ucap Leo membuat Shinhye
terdiam
“Nuguya?” ucap Leo namun Shinhye hanya terdiam
“Palli.. atau aku akan memukuli semua namja disekolah ini sampai
menemukannya” ucap Leo namun Shinhye tetap terdiam sampai Leo ingin beranjak
pergi,dengan singgap Shinhye menarik tangan Leo
“An…andwae.. kau tidak boleh memukuli orang yang tidak bersalah” ucap
Shinhye
“Jadi… nugu?” ucap Leo menatap lurus kepada Shinhye
“Itu…”
No comments:
Post a Comment