Para murid mulai berkerumunan dan berdesak-desakan saling mendorong satu
sama lain agar mendapat kesempatan mengintip,mereka mengintip kearah ruangan
UKS dimana Yong Junhyung membawa anak baru yang terlihat pingsan Park Shinhye.
Mereka heran dan penasaran apa yang terjadi disana sampai terdengar suara
seseorang berdeham membuat mereka menengok dan kaget
“Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah waktu istirahat tinggal
sebentar lagi?” ucap Hyunseung
“A…anu… mi…mianhe wakil ketua” ucap seorang siswa dan melarikan diri
bersama teman-teman lainnya membuat Hyunseung hanya bisa menghela nafas
melihatnya
“Junhyung~ah memang bisa saja dengan cepat menarik banyak perhatian,Hyunseung~ah
cepatlah masuk” ucap Yoseob tapi Hyunseung menatap kearah Dujun yang sedari
tadi pucat
“Arraseo kajja” ucap Hyunseung membuka pintu UKS dan dapat melihat
Shinhye yang terbaring dan Junhyung yang duduk tepat disamping nya sudah melipat
tangannya didepan dada tanda menunggu kedatangan mereka,Dujun yang melihat itu
langsung bergegas kearah Shinhye
“Dujun~ah kau berhutang penjelasan padaku” ucap Junhyung membuat Dujun
hanya menatap nanar kearah Shinhye
“Aku… sudah mengatakan hal yang tidak seharusnya aku katakan” ucap Dujun
masih belum jelas buat Junhyung tapi dia menanti Dujun membuka mulutnya kembali
“Dia…. Dan aku memang sudah dekat dari awal SMP,aku tahu saat ia
kehilangan ayahnya… Akulah yang berusaha keras menghiburnya agar ia tidak
mengingatnya lagi,setelah 4 tahun lamanya akulah juga yang membuatnya
mengingatnya” ucap Dujun pelan membuat Junhyung menatapnya tajam
“Apa kehilangannya itu tidak wajar?” ucap Junhyung membuat para ketiga anggota OSIS mendekatinya dengan cepat
“Apa kehilangannya itu tidak wajar?” ucap Junhyung membuat para ketiga anggota OSIS mendekatinya dengan cepat
“Junhyung~ah tidak sopan menanyai seperti itu,kalau Shinhye-ya dengar ia
bisa sedih” bisik Gikwang
“Betul Junhyung~ah kau memang tidak bisa tidak membuat yeoja menangis
ne?” ucap Yoseob dan Hyunseung hanya menepuk bahu Junhyung,melihat hal itu
Dujun hanya menghela nafas
“Ne” ucap Dujun membuat Junhyung dan lainnya terkejut,Dujun menceritakan
kejadian 4 tahun yang lalu dan dampak hal itu pada Shinhye membuat Junhyung
berdiri dengan cepat dan menarik kerah Dujun
“Yoon Dujun ini semua tanggung jawabmu! Kau harus bertanggung jawab atas
apa yang telah kau lakukan” ucap Junhyung,Dujun hanya menatap Shinhye dengan
nanar
“Keureom… aku juga tidak ada alasan untuk meninggalkannya sendirian”
ucap Dujun dengan senyum sedihnya,Junhyung baru tersadar ia menggali kuburannya
sendiri hingga ia melepaskan Dujun dan berjalan keluar
“Hyunseung~ah,Yoseobbie,Gikwangie tolong jaga Shinhye,jika dia sudah
terbangun katakan agar lebih baik ia pulang. Antarkan bila perlu” ucap Junhyung
dan dibalas anggukkan mereka bertiga,Junhyung melangkah keluar UKS dan
mendapati Leo sudah menunggu didepan UKS sembari menyenderkan badan nya pada
tembok dan melipat tangannya.
“Kau memang bodoh Yong Junhyung,kau membuat Shinhye lebih tersiksa lagi
bahkan kau bisa saja membuat Shinhye makin mencintai Yoon Dujun. Apakah ini
yang kau mau?” ucap Leo tanpa memandang Junhyung membuat Junhyung geram,ia
tidak membalas dan langsung melewati Leo begitu saja
-
Ruangan terasa kosong tanpa siapapun hanya ada Shinhye yang terbaring
ditempat tidur dan Dujun yang duduk tidak jauh darinya,ia hanya memandang nanar
kearah Shinhye dan terus membisikkan kata maaf. Mengingat sebelumnya setelah
para anggota OSIS lainnya izin untuk kembali kekelas dan akan kembali ke UKS
saat jam pulang sekolah,Dujun mengingat Minhyuk yang memasuki UKS dan
menatapnya tajam dan lebih menyakitkannya lagi Yuuki bersamanya.
Tapi Dujun menepis hal itu jauh-jauh karena ia harus bertanggung jawab
dulu atas yeoja didepannya,ialah yang menyebabkan yeoja didepannya kembali
mengingat hal yang ia pernah coba hapus. Ditengah lamunan Dujun terdengar
seseorang membuka pintu UKS tapi Dujun tetap tidak peduli hingga seseorang
memeluknya,Dujun tetap tidak peduli walau seseorang yang memeluknya itu duduk
dipahanya dan bergelayut mesra di leher Dujun.
“Kau marah padaku oppa? Mianheee~ oppa … bogoshipoyoo” ucapnya manja
tapi Dujun tidak menggubrisnya hingga ia berdiri dan menatap Dujun kesal,ia
mencium Dujun dan Dujun tetap terdiam
“Oppa! Kau kenapa sih? Aku kan sudah minta maaf,kan aku sudah bilang
kalau itu hanya sebagian dari rencana kita… Kau masih ingat bukan?” ucapnya
kesal
“Ne” ucap Dujun pelan membuat orang didepannya itu kesal,seketika Dujun
yang terdiam tersentak dan bangun dari duduknya
“Cepat keluar dari sini,PALLI!” ucap Dujun mendorongnya keluar
“Aish oppa! Tapi kau nanti akan pulang denganku kan?” ucap nya
“Sudahlah cepat keluar!” teriak Dujun hingga ia berhasil mengusirnya
keluar dari UKS,alasan Dujun mengusirnya adalah Shinhye yang siuman. Dujun
mengembangkan senyumannya dan kembali kearah Shinhye,ia duduk disamping Shinhye
dan terlihat membelai kepala Shinhye itulah yang dilihat oleh Minhyuk
Perlahan Minhyuk berjalan meninggalkan UKS dan mengeluarkan handphonenya
membaca nya dan kemudian memasukkan kembali handphonenya,ia berjalan perlahan
sembari menatap kearah ruangan OSIS dan juga lapangan dan ia bisa mengiranya
kedua orang yang ia benci masih disana
“Minhyuk sunbae” ucap seorang siswi menghampiri Minhyuk dengan manja
“Annyeong Yoonha, kau boleh memilih tempatnya” ucap Minhyuk merangkul
bahu yeoja itu
“Hmm orang tuaku tidak akan pulang sementara ini,bagaimana?” ucap Yoonha
“Arraseo mari kerumahmu sekarang” ucap Minhyuk berjalan kearah tempat
parkir sampai seseorang menghadangnya
“Minhyukkie apa-apaan ini? Kenapa yeoja itu dekat-dekat denganmu?
Minggir!” ucap Yuuki mendorong Yoonha dengan kasarnya
“Kenapa kau mendorongnya? Yoonha-ya” ucap Minhyuk menarik Yoonha kembali
kepelukkannya
“Minhyukkie kau bilang kau hanya akan melihatku…” ucap Yuuki
“Sejak kapan aku bilang begitu? Kita melakukannya juga karena kau yang
menghampiriku,dan lagi kau tidak bilang apa-apa. Berarti kau menjadi salah satu
mainanku bukan?” ucap Minhyuk sinis membuat Yuuki tersentak dan terdiam
“Sudah ne? Lain kali saja mainnya aku sudah berjanji pada Yoonha untuk
bermain dengannya hari ini,lain kali bilang pada ku dulu agar aku kosongkan
jadwalku untukmu. Yong Yuuki” ucap Minhyuk meninggalkan Yuuki yang terpatung
dengan Leo yang menatapnya dari jauh
-
Untuk kali ini mungkin suatu keajaiban bahwa Leo bisa menahan rasa kesal
dan juga rasa penasaran dikepalanya begitu juga dengan Junhyung,walau Shinhye
tetap berbicara dengan Leo , makan siang dengan Leo dan tetap menjalani
kegiatan OSIS tapi tetap saja dimanapun itu Dujun selalu berada tidak jauh dari
Shinhye.Padahal Junhyung dan Leo sudah yakin bahwa Shinhye tidak apa-apa tapi
entah kenapa ia seperti tidak bisa jauh dari Dujun,walau Leo hampir melewati
batasnya ia tetap terdiam karena melihat wajah Shinhye. Tanpa disadari satu
minggu berlalu bahkan Junhyung tidak begitu menggubris Naeun , Mizuki (eomma
tirinya) bahkan appanya dan lagi ia merasakan perasaan yang makin menguat pada
Shinhye hingga ia tidak begitu memperdulikan Yuuki seperti sebelumnya.
“Oppa? Kau mau makan malam bersama ku hari ini? Aboeji akan datang hari
ini dia ingin bertemu denganmu” ucap Naeun
“Bukankah kita sudah membicarakan tentang pembatalan pertunangan kita?”
ucap Junhyung datar membuat Naeun mengigit bibirnya sejenak dan tersenyum
kembali
“Dia hanya ingin bertemu mu bukan sebagai tunanganku,tapi sebagai
temanku yang sudah ia anggap seperti anaknya” ucap Naeun
“Arraseo,beritahukan nanti jam dan tempatnya. Aku harus pergi” ucap
Junhyung meninggalkan Naeun
Naeun menatap punggung Junhyung nanar hingga merasa kesal dan marah
karena ia tahu bahwa penyebab Junhyung berubah adalah Shinhye,Naeun sering
memergoki Junhyung menatap kearah Shinhye dengan tatapan berbeda. Tidak hanya
Junhyung bahkan Leo pun begitu,tapi kemana perginya Minhyuk? Bukankah ia juga
mengincar Shinhye? Naeun yang sejenak bingung hanya bisa berjalan pelan kearah
kelasnya sampai ia mendengar suara dari ruang perpustakaan,awalnya Naeun tidak
memperdulikannya sampai ia mendengar nama seseorang disebut. Dengan cepat ia
mencari asal suara itu dan melihat apa yang terjadi,ia hanya bisa tersenyum
licik dan meninggalkan tempat itu
-
Pukul 19:00 KST disebuah restoran didaerah Busan seorang namja terlihat
duduk sendiri dan memandang keluar jendela,ia terlihat sendiri tapi ia sesekali
menatap kearah jam tangan nya. Sampai datanglah seorang lelaki berumur dengan
seorang yeoja yang terlihat senang melihat namja yang ada didepan nya,namja itu
bangun dari duduknya dan membungkuk hormat pada lelaki berumur itu hingga ia
mempersilahkan duduk
“Aigoo Junhyung~ah kau sudah dewasa sekali,wajah tampan mu tidak pernah
berubah” ucap lelaki berumur itu
“Kamsahamida aboeji,sudah lama tidak bertemu dengan anda. Apa tidak
apa-apa? Aboeji tidak capai?” ucap Junhyung santun
“Capai? Untuk bertemu denganmu tentu saja tidak,maafkanlah anak ku yang
selalu merepotkanmu ini” ucap mr Son menepuk pelan kepala Naeun
“Aboeji…..” ucap Naeun pelan
“Aniya aboeji Naeun tidak merepotkanku sama sekali” ucap Junhyung
tersenyum
“Syukurlah kalau begitu,kau tidak membencinya ne? Tetaplah bersama” ucap
mr Son yang hanya dibalas senyuman Junhyung
“Aku ada telfon silahkan kalian duluan” ucap mr Son beranjak dari tempat
nya dan meninggalkan mereka berdua,setelah mr Son menjauh Junhyung menatap
kearah Naeun
“Apa maksud aboeji mu tadi? Bukankah kita sudah membatalkan pertunangan
kita? Apa kau tidak bicara padanya?” ucap Junhyung pelan
“Aigoo oppa kau sendiri membatalkannya tanpa mengatakan apapun pada
appamu,buat apa aku berbicara pada aboeji… Lagipula kalau pun aku beritahu dia
tidak akan peduli” ucap Naeun pelan membuat Junhyung menghela nafas dan
memegang dahinya dengan kedua tangannya
“Shinhye,sedang apa kau? Apa kau masih bersama Dujun~ah?” batin Junhyung
“Hattchhiii” bersin Shinhye,ia hanya merasa bingung mengelap wajahnya
“Kau kenapa Shinhye-ya? Kau flu? Kau tidak pakai jaket yang tebal ne?”
ucap Dujun masih sibuk dengan masakannya
“Ani Dujunie hanya saja sepertinya ada yang membicarakanku” ucap Shinhye
dan seketika bayangan Junhyung muncul didalam pikiran Shinhye namun hanya
dibalas tatapan nanar Dujun
“Mungkin….. hanya pemikiranku saja” ucap Shinhye membuat Dujun
menggelengkan kepalanya pelan
“Dujun~ah dagingnya sudah ku potongkan” ucap eomma Shinye
“Aigooo eomoni kau tidak perlu repot-repot” ucap Dujun menghampirinya
dan mengambil piring yang penuh dengan daging,eommanya hanya tersenyum dan kemudian
memandang kearah Shinhye, bingung
“Shinhye-ya? Gwenchana?” ucap eomma
“Gwen…gwenchana eomma,aku masuk sebentar ne?” ucap Shinhye lalu beranjak
dari tempatnya
“Entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa aneh,kenapa aku terus
memikirkan Junhyung? Mungkin aku sudah gila…” batin Shinhye , tiba-tiba
handphonenya bergetar
From : Leo
Re : Shinhye-ya
Bisa kah kau keluar sebentar?
Dengan cepat Shinhye menutup mail itu dan beranjak keluar,ia mendapati
seorang namja dengan jaketnya yang berwarna abu-abu sedang menyenderkan
tubuhnya ditiang lampu. Shinhye yang melihatnya hanya bisa mendekat dengan
perasaan bingung,kenapa Leo ada disana? Kenapa Leo tidak masuk? Dan lagi….
Belum sempat Shinhye berpikir Leo sudah menghampirinya
“Kenapa kau memakai baju tipis begitu?” ucap Leo membuat Shinhye
tersadar,saat didalam rumah ia sempat melepaskan jaketnya dan ia lupa
memakainya lagi
“A….ah… ini? Aku lupa aku melepaskan jaketku didal….. Hattchhiii….
Di…didalam,aku akan mengambilnya sebentar” ucap Shinhye,sebelum ia beranjak
dari tempatnya Leo membuka jaketnya dan meletakkan nya pada bahu Shinhye
“Pakai itu saja” ucap Leo
“Ta…tapi… kau bagaimana?” ucap Shinhye
“Lagipula aku akan pergi,gwenchana” ucap Leo
“Ehhhh???? Pergi? Maksudmu pulang? Tapi kenapa kau…..” ucap Shinhye
khawatir tapi Leo tidak menjawabnya
“Eodiga? Kenapa kau tidak masuk dulu? Kita sedang membuat daging
panggang” ucap Shinhye,Leo hanya menatapnya membuat Shinhye menyerah untuk
menyakinkan nya
“Aku akan pergi sementara waktu,jadi…. Jaga dirimu” ucap Leo dan hanya
dibalas tatapan Shinhye, bingung
“Berapa lama? Kau akan kemana Leo-ya?” ucap Shinhye tapi Leo hanya
menatap kearah lain
“Te…Tenang aku akan menjaga diriku sendiri,aku kuat!” ucap Shinhye
memukul pelan dadanya membuat Leo tersenyum kecil
“Ne,lagipula…..” ucap Leo terhenti
“Lagipula apa? Leo-ya?” ucap Shinhye
“Gwenchana,masuklah. Aku pergi” ucap Leo meninggalkan Shinhye dengan
wajah bingungnya
“Lalu buat apa dia kesini? Hanya untuk mengatakan itu? Padahal ia bisa
mengirimiku email saja” ucap Shinhye bingung menatap punggung Leo,saat Shinhye
ingin beranjak dari tempatnya ia menghentikan langkahnya dan menatap punggung
Leo kembali hingga menghilang dari pandangannya
“Leo-ya….” Ucap Shinhye pelan
Disisi lain Dujun memandang kearah Shinhye dan Leo dengan tatapan yang
tidak biasa,ia mengeluarkan handphone nya dan mengetik sesuatu hingga ia
beranjak kembali. Shinhye hanya bisa menghela nafas dan duduk bersenderkan
tembok rumahnya,ia merasa aneh dengan dirinya akhir-akhir ini ia merasa aneh
karena terus memikirkan Junhyung dan entah sejak kapan hal itu berlangsung.
Memang hampir seminggu mereka tidak mengobrol diluar kegiatan OSIS,bahkan ia
menyadari Junhyung memandanginya.
“Aigoo…. Wae? Kenapa kau berdetak begitu kencang? Ya! Wae???” ucap
Shinhye pelan memegangi dada sebelah kirinya dan detak jantung nya semakin
kencang
“Ya! Kau bisa membuatku mati! Pelankan! Mana mungkin aku suka pada
Jun…..” belum selesai ucapan Shinhye ia terkejut dengan kata-katanya sendiri
dan memukul kepalanyaa
“Andwaeeeeeeeeeeeeeee! Shinhye-ya! Park Shinhye! Dia namja yang sudah
mempunyai yeojachingu,ani… Tunangan! Dan… dan lagi dia adalah seorang chaebol!
Apa kau sudah gila Park Shinhye?! AISHHHHHH!” ucap Shinhye berhenti dan
terbayang wajah Junhyung membuat Shinhye kembali memukul kepalanya sendiri
karena detak jantungnya kembali berdetak kencang
“Pabo pabo pabo pabo!!!! Kubilang berhenti!! A… ani… maksudku….
Perlahan… kumohon…” ucap Shinhye linglung
“Mwoya? Apanya yang perlahan?” ucap eomma mengagetkan Shinhye
“Aishhh eomma! Ani… bukan apa-apa,kajja kita kembali masuk” ucap Shinhye
bangun dari duduknya
“Ehhhh? Jinjjayo? Apakah ini tentang namja yang membawa motor itu? Atau
namja yang kita temui didepan restoran? Aigooo Shinhye-ya kau memang cantik
karena kau anakku tapi kau tidak boleh memacari dua-duanya loh,kau harus
memilih salah satunya” goda eomma membuat Shinhye kesal
“Aishhhhh! Sudahlah aku akan masuk!” ucap Shinhye kesal dengan eomma nya
yang menyusul dibelakangnya dengan wajah menahan ketawa
BRAAAKK!!! Suara kencang membuat Yuuki terkejut membuatnya berlari
kencang kearah asal suara itu,dan ia mendapati seorang namja dengan dasi nya
yang longgar dan jasnya yang berantakan. Ia terduduk didepan pintu dan bergumam
pelan membuat Yuuki menghela nafas dan menghampirinya,ia berusaha mengangkatnya
namun gagal dan Yuuki terjatuh. Ia mencoba lagi dan berhasil berdiri namun ia
hanya menatapi wajah Yuuki membuat Yuuki bingung
“Waeyo? Kenapa kau berwajah seperti itu? Aku ini oppamu….” Ucap Junhyung
tidak karuan
“Oppa berapa banyak kau minum hah? Kau sangat bau alcohol” ucap Yuuki
masih berusaha memapah Junhyung
“Hanya sedikit… hanya sedikit…. Ya Yong Yuuki! Ani….. Amamiya Yuuki… kau
sungguh mirip dengan okaasan,tapi kau juga mirip dengan wanita itu…. Hik…. Yah
memang wanita itu adalah…. Adik dari ibumu” ucap Junhyung
“Aigoo oppa sudahlah jangan berbicara,kau mulai ngelatur” ucap Yuuki
perlahan masih berusaha sampai Junhyung membuat mereka jatuh
“A...aw… Oppa kumohon bantu aku,aku tidak bisa memapahmu sendirian!
Jangan seperti anak kecil” ucap Yuuki
“Wae? Memang… kemana appa sialan itu dan keluarga ‘bahagia’-nya?
Kemana….. Satsuki dan Natsuki?” ucap Junhyung
“Appa , eomma dan Hiro sedang makan bersama klien appa,Satsuki dan
Natsuki tidak pulang sementara karena tour sekolahnya… jadi… Bagunlah oppa!”
ucap Yuuki berusaha bangun tapi Junhyung menarik Yuuki kepelukkan nya
“Jadi… hanya kita…. Berdua…. Dirumah ini?” ucap Junhyung dan hanya
dibalas anggukkan oleh Yuuki yang masih berusaha lepas dari pelukkan
Junhyung,tiba-tiba Junhyung menciumnya. Sekuat tenaga Yuuki meronta hingga
lepas dan menampar Junhyung
“Hentikan oppa! Aku… bukan wanita itu!” ucap Yuuki
“Tapi kau mirip dengan nya… dengan wanita… Hik…. Yang sudah merebut
hatiku…. Dan kemudian…. Pranggggg…. Memecahkan hatiku” ucap Junhyung melantur
membuat Yuuki masih kuat meronta
“Yuuki~ah… Cuma sebentar,kumohon….Hik…. hanya kau yang aku percaya… Hik…
aku tidak ingin melibatkan Natsuki…. Dan Satsuki… pada kekotoran keluarga ini….
Jadi…. Hibur aku sebentar….” Ucap Junhyung memeluk Yuuki kembali dan Yuuki
hanya bisa menghela nafas
“Arraseo…”
No comments:
Post a Comment