Setelah Yoseob , Eunji , Junhyung , Dujun , dan Junhyung ikut duduk disofa, mereka belum sekalipun mengeluarkan suaranya mereka lebih sibuk dengan saling bertatap muka seakan enggan untuk menjelaskannya. Benar saja Hyunseung pun juga sama seperti itu seakan enggan untuk mengatakan semuanya hingga Geurim yang melihat nya hanya bisa menghela nafas, ia juga mempersiapkan hatinya untuk mendengar bahwa cinta pertamanya itu masih ada. Setelah 10 menit lamanya akhirnya Junhyung mulai mengeluarkan suaranya
"Arraseo Geurim~ah kami sudah memutuskan untuk memberitahukan hal ini padamu walau Gikwang pastinya sangat menolak untuk melibatkanmu, tapi berjanjilah satu hal dan aku akan menceritakannya" ucap Junhyung terdengar sedikit berhati-hati
"Ne Junhyung oppa, katakan saja" ucap Geurim mantap
"Setelah kau mengetahui hal ini,berjanjilah untuk tidak mencari atau menghampiri Gikwang lagi-"
"Waeyo? Setelah aku tahu dia masih hidup mengapa aku tidak boleh-" teriakan Geurim ditahan oleh Hyunseung, ia menggelengkan kepalanya untuk mendiamkan Geurim, Geurim kembali duduk dan Junhyung meneruskan kata-katanya
"Dan tetaplah berbahagia dengan Hakyeon" ucap Junhyung membuat Geurim terkejut
"Gikwang memang masih hidup tapi bukan berarti kau bisa meninggalkan Hakyeon yang sudah baik padamu dan kembali pada Gikwang, Gikwang... Bukanlah Gikwang yang kau kenal 5 tahun lalu Geurim~ah" ucap Yoseob mempertegas membuat Geurim memucat
"La-Lalu... bagaimana bisa dia..." ucap Geurim pelan
"Geurim~ah berjanjilah..." ucap Eunji dan dengan sangat terpaksa Geurim mengangguk lemah dengan pandangan nanarnya membuat Yoseob dan lainnya mengehela nafas
"Arraseo Geurim~ah dimulai dari....."
[ 5 Tahun yang lalu ]
Saat dimana Geurim masih bolak-balik kerumah sakit untuk menemani Gikwang, hingga satu hari dimana Geurim pulang lebih cepat karena ada urusan dirumahnya dan eomma Gikwang yang sedang pergi untuk makan. IU yang dikabari oleh Yoseob dan lainnya datang perlahan dan menatap Gikwang, perlahan ia duduk dibangku samping tempat tidur Gikwang dan memegang sebelah tangan Gikwang.
"Ya paboya! Aku sudah datang, ini bukan salahmu aku pergi atas kemauanku sendiri! Kenapa kau begitu bodoh Lee Gikwang-goon? Tidakkah kau merasa selalu bertanggung jawab setiap kali ada hal yang tidak beres sedikit saja? Ya sekya! Kalau kau tidak bangun lagi aku akan marah padamu..." ucap IU perlahan mulai bergetar, ia menggigit bibir nya untuk menahannya tapi air mata nya tidak dapat dibendung lagi
"Gikwang~ah aku tidak bisa berpisah denganmu! Kenapa kau begitu kejam padaku setelah berjanji akan selalu bersamaku? Aku akan menerima kau dengan si Geurim itu jadi kumohon Gikwang~ah!! Bangunlah! Kumohon bangunlah..... Kalau kau tidak bangun aku akan-"
-
Tidak lama setelah itu IU mengatakan pada Geurim untuk tidak melakukan hal-hal aneh kalau saja Gikwang tidak terbangun alasannya bukan karena ia mulai peduli pada Geurim tapi karena dialah yang merasa bertanggung jawab atas hal ini. Kematian Gikwang yang begitu cepat membuat IU tanpa pikir panjang membuat rencana memalsukan mayat Gikwang dan menculik Gikwang yang sebenarnya, ia membawa Gikwang ke suatu tempat hingga terjadilah keajaiban...
"Gikwang~ah, berbahagialah"
[ Flashback end ]
Air mata Geurim mengalir deras hingga Eunji menariknya dalam pelukkannya, dengan Yoseob - Hyunseung - Junhyung dan lainnya menahan air matanya. Keajaiban yang diperbuat IU juga mengorbankan nyawanya sendiri membuat Geurim mengerti dengan kata-kata Yoseob 'Gikwang bukanlah Gikwang 5 tahun yang lalu' , ia tidak berubah hanya saja ia tidak akan bisa kembali pada Geurim. Penyesalan mereka adalah tidak dapat membantu mereka berdua, entah tentang IU yang berusaha setengah mati membuat sebuah keajaiban karena rasa bersalahnya atau tentang Gikwang yang kembali tanpa sepengetahuan keluarganya dan tidak bisa menjadi dirinya sendiri karena tanggung jawab yang ia tanggung.
"Aku akan.... melakukan apapun asalkan kau bahagia, Gikwang~ah"
Sekilas suara itu kembali berdesit dikepalanya, membuat namja itu menunduk dan berusaha manahan isaknya. Ia berdiri didepan nisan dan kembali membungkukkan badan nya, menaruh beberapa tangkai bunga dan berdoa. Terasa hening dengan angin yang bertiup pelan namun menusuk tulang, tetapi namja itu tetap khusyuk dan tetap fokus pada doanya hingga ia mendongakkan kepalanya dan tersenyum pedih. Ia berjalan pelan meninggalkan tempat itu dan terhenti, terlihat begitu terkejut akan seseorang yeoja didepan nya yang tersenyum manis dan anehnya walau ia merindukan senyuman yeoja itu ia juga merasa takut untuk bertemu dengannya, ia bersiap untuk meninggalkan tempat itu tanpa memperdulikan yeoja didepan nya tapi...
"Untuk terakhir kali saja aku ingin bertemu denganmu, berbicara denganmu, bercanda tawa denganmu seperti saat itu. Kita berangkat sekolah bersamaan setiap pagi dan diisi oleh lelucon Yoseobbie yang membuat Eunji sunbae kesal dan memukulnya dan gelak tawamu yang selalu membuatku terpesona. Aku merindukanmu, merindukan wajahmu, suaramu , tanganmu , bahumu, bahkan hembusan nafasmu."
"Mian aku tidak bis-" belum selesai namja itu berkata yeoja didepannya mendongakkan kepalanya membuat namja itu terkejut
"Mian itu hanya luapan rasa egoisku,namun hanya satu yang ingin aku sampaikan padamu. Jeongmal mianhe atas kejadian saat itu, semua ini salahku tapi aku bahkan belum sempat meminta maaf padamu.... Hingga membuat IU sunbae menanggung semua itu, mianhe jeongmal mianhe. Kwangie oppa" ucapnya berusaha tersenyum namun tangan nya bergetar dan terlihat ia menahan tangisannya membuat Gikwang bergetar
"Itu bukan salahmu dan juga salah IU, wae? Kenapa kalian selalu menyalahkan diri kalian atas apa yang bukan jadi salah kalian?" ucap Gikwang bergetar menahan sesuatu dan juga perasaan sedih melihat wajah Geurim
"Mollayo, mungkin inilah yang sama dari aku dan IU sunbae selain sama-sama menyukaimu dan ingin kau bahagia. Mian aku memojokkan mu terus, mulai besok aku tidak akan mencarimu lagi Kwangie oppa... Berbahagialah, mian aku tidak bisa menepati janjiku untuk berbahagia dengan Hakyeon oppa... Kalau begitu aku pergi dulu" ucap Geurim membuat Gikwang mengeraskan rahangnya, Geurim bersiap meninggalkan nya namun Gikwang dengan cepat menariknya dalam pelukkannya
"Kwangie op-"
"Hanya hari ini, ani... hanya kali ini saja aku akan memelukmu, menyentuhmu dan bertemu denganmu. Sebenarnya aku tidak ingin menemuimu karena aku tahu kau sudah bahagia dengan Hakyeon tapi entah kenapa aku tidak rela melihatmu bersama dengan namja lain walau aku sudah membuat IU mengorbankan hidupnya untukku. Aku ini memang manusia egois aku bahkan cemburu pada Hakyeon saat aku hidup dengan pengorbanan IU, aku tidak bisa kembali padamu tapi aku tidak mau kau menjadi milik siapapun selain diriku. Mian Geurim... aku memang egois! Akulah yang pantas meminta maaf" ucap Gikwang bergetar sembari memeluk Geurim kencang, membuat Geurim tidak dapat menahan tangisnya lagi
"Geurim~ah mianhe... tapi aku ingin kau bahagia... berbahagialah" ucap Gikwang
"Ne aku ingin kau berbahagia juga Kwangie oppa..."
-
Terlihat dimeja yang cukup panjang dan juga besar tertata banyak kue kering dan makanan yang terlihat cantik, bahkan ditengahnya terdapat kue berwarna biru dengan hiasan renda dimana-mana. Terlihat orang-orang yang berada disana begitu sibuk dengan persiapan dan juga lainnya, tidak memakan waktu lama seseorang memanggil satu dan lainnya untuk berkumpul dan duduk mengelilingi meja makan itu. Dengan senyum manisnya ia berdiri dan memegang gelasnya dan menatap kearah yang lainnya, terlihat senyum yang begitu bahagia ia mulai menghitung
"Saengil chukkae hamnida ~ Saengil chukkae hamnida ~ saranghaneun Jieunie ~ Saengil chukkae hamnida~" dan mereka meniup lilin bersamaan
Itu adalah acara ulang tahun IU yang ke 21 yang diramaikan oleh Hyunseung - Hyuna dan anaknya, Junhyung - Hara dan anaknya , Yoseob dan Eunji , Dujun dan Alodia , Dongwoon dan Gaeun serta Gikwang dan ....
"Appa!!!!!!!" teriak seorang anak kecil melompat kearah Gikwang membuat Gikwang tertawa dan mengangkatnya
"Ya Junho~ah sudah kubilang itu bukan appamu!" teriak Hara membuat yang lainnya tergelak tawa, Junho (anak Junhyung dan Hara) akhirnya lepas dari Gikwang dan mengikuti Hara dengan wajah kesal membuat Gikwang tersenyum, namun senyum nya memudar dan ia berjalan keluar sembari melihat bintang yang bertebaran diluar sana
"Saengil chukkae hamnida IU-ya , gomawo atas semuanya. Perasaanmu, pengorbananmu , kebaikkanmu , senyumanmu dan juga ... menerima kata maafku..." ucapnya pelan namun ia menyadari seseorang mendatanginya dan tersenyum padanya
"Angin malam tidak baik untuk janin loh Geurim-ssi" ucap Gikwang tersenyum membuat ia tertawa geli
"Tapi aku membutuhkan pertolonganmu Lee Gikwang-ssi, ada seseorang yang terus mencarimu hingga tidak bisa diam" ucap Geurim membuat Gikwang tersenyum
"Arraseo masuklah, aku akan mengusapkan perutmu. Aigoo dia begitu mencintaiku ne?" ucap Gikwang memeluk pundak Geurim dan berjalan masuk kembali membuat Geurim tertawa kecil
"Ne dia sangat mencintai appanya..."
"Ya Kwangie~ah! Kajja kesini! Kita akan foto bersama-sama! Kau juga Geurim~ah" ucap Yoseob
"Neee!!" teriak Gikwang dan Geurim bersamaan
Gomawo IU-ya, aku bahagia dengan Geurim berkatmu. Aku tidak akan pernah melupakanmu, tidak akan pernah. Sahabat berhargaku - Lee Gikwang
THE END ~
No comments:
Post a Comment