B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Saturday, July 18, 2015

Sekuel Section : Last Minute ( The Hidden Truth Release? )

Geurim terbangun dengan air matanya yang mengalir dipipinya,benar itu hanya mimpi. Tidak mungkin Gikwang kembali hidup karena ia melihat dengan kedua matanya saat itu,Namja yang ia sayangi itu sudah tiada. Tapi dimanakah ini? Geurim bertanya-tanya dimana kah sekarang ia tidur? Dirumah siapa? Ditempat tidur siapa? Sampai ia mendengar suara pintu terbuka dan mendapati Hakyeon disana dengan piring ditangannya,ia tersenyum pada Geurim sembari mendekatinya
“Kau sudah bangun chagi~ah? Apa tidurmu nyenyak semalam?” ucap N membuat Geurim tersenyum
“Ne oppa,aku mengalami mimpi buruk” ucap Geurim mengambil segelas susu yang diberikan oleh N membuat N bingung
“Kau mimpi buruk tapi kau tersenyum? Aneh” ucap N menaruh piring berisikan roti dipangkuan Geurim
“Karena ada kau disana melindungiku” ucap Geurim membuat N gemas dan membelai kepalanya
“Aigooo ternyata itu alasan nya,kalau begitu sehabis sarapan kau siap-siap ne?” ucap N bangun dari duduknya
“Eh? Kita mau kemana?” ucap Geurim
“Kau lupa? Kau ingin menengok keponakan barumu bukan?” ucap N membuat Geurim terkejut
“Aigooo aku benar-benar lupa,arraseo sebentar lagi aku akan mandi” ucap Geurim kelabakan membuat N tersenyum
“Arraseo ku tunggu didepan ne?” ucap N dan hanya dibalas anggukkan oleh Geurim yang masih berusaha melahap habis roti yang diberikan N

Tidak lama dari perjalanan mereka sampailah mereka dirumah sakit,Geurim berlari cepat menuju ruangan yang diberitahukan suster membuat N hanya bisa berusaha menahan nya berlari karena ini rumah sakit. Tapi antusias Geurim tentang keponakan nya itu yang membuatnya menolak permintaan N yang selalu ia turuti,sampai didepan kamar 1016 Geurim membukanya perlahan dan ia dapat melihat oppa-eonni bahkan teman-teman nya disana.
“Ah Geurim datang” ucap Yoseob
“Geurim~ah lama tidak berjumpaaa” ucap Eunji memeluk Geurim
“Eunji sunbae? Kapan Eunji sunbae kembali ke korea?” ucap Geurim senang
“Sejak kemarin,aku ingin melihat keponakanmu. Kemarilah Geurim” ucap Eunji kemudian menarik Geurim mendekat kearah Hyuna dan melihat bayi yang digendong nya
“Annyeong Geurim-ssi , Jang Hyunrie imnida” ucap Hyunseung meniru suara kecil dan memainkan tangan bayi yang digendong Hyuna membuat semua tertawa
“Ya Jang Hyunseung! Kau tidak berbakat bersuara seperti itu” ucap Dujun membuat semua nya makin tertawa
“Annyeong Hyunrie,cantiknyaaa....” ucap Geurim memegang tangan Hyunrie membuat suasana makin riang

-
Sesampai didepan rumah sakit Eunji,Yoseob,Dujun,Dongwoon,Alodia,N dan Geurim saling berpamitan,Eunji dan Yoseob akan pulang. Dujun,Dongwoon dan Alodia akan kembali kekantornya masing-masing dan juga N dan Geurim yang akan kembali keruangan Hyuna,melihat senyumnya N tidak lagi khawatir tentang Geurim namun Geurim memandang N yang terlihat aneh sepertinya ia tau akan sesuatu membuat Geurim curiga.

“Hakyeon oppa?” ucap Geurim menyadarkan N
“Mwo chagi~ah?” ucap N berusaha tersenyum
“Kau sedang menyembunyikan sesuatu ne dari aku?” ucap Geurim
“Ani,mana mungkin aku menyembunyikan sesuatu darimu” ucap N
“Jinjja?” ucap Geurim namun hanya dibalas anggukkan oleh N hingga handphone N berbunyi,ia menjauh sedikit dari Geurim membuat Geurim curiga dan berusaha mendengarnya
“Ne? Dia disana? Arraseo kalau begitu kami pulang,gwenchana hyung itu tidak menyusahkan. Ne... Ne... arraseo...” ucap N mengakhiri telfon nya dan menghampiri Geurim
“Kajja Geurim kita pulang,Hyunseung hyung menelfonku agar kita tidak kembali karena Hyuna noona ingin beristirahat serta Hyunrie” ucap N
“Arraseo kalau begitu aku ingin pamit dengan Hyunseung oppa dulu” ucap Geurim namun N menghentikannya
“Tidak usah,aku sudah mengatakan hal itu pada Hyunseung hyung. Jadi mari kita pulang ne?” ucap N
“Arraseo oppa” ucap Geurim menuruti kata N tapi ia merasa ada sesuatu yang aneh,seperti ada yang disembunyikan antara N dan juga Hyunseung

Dilain tempat setelah Dujun,Dongwoon,Yoseob,Eunji,Alodia,N dan Geurim pamit untuk keluar Hyuna dan Hyunseung kembali menatapi anaknya. Hingga terdengar suara pintu terbuka dan ada seseorang disana,Hyuna tersenyum akan kedatangan nya begitu juga dengan Hyunseung namun ia khawatir jika adik nya melihatnya. Dengan cepat ia menelfon N untuk membuat mereka tidak usah kembali ke ruangan itu,hingga N menyanggupi hal itu dan Hyunseung menengok mereka dari jendela ruangan Hyuna.
“Hyunseung~ah? Gwenchana?” ucap namja itu
“Gwenchana,Geurim sudah kusuruh pulang. Sepertinya ia mengira kemarin itu adalah mimpi,untung saja Hakyeon bisa menutupinya” ucap Hyunseung
“Bagaimana keadaanmu Hyuna? Dan Hyunrie?” ucap namja itu
“Kami baik-baik saja,apa kau sudah menengok Hara?” ucap Hyuna dan dibalas anggukkan oleh namja itu
“Dia baik-baik saja,mungkin sebentar lagi Hara akan pulang. Junhyung~ah sudah bilang padaku agar kalian tidak usah khawatir” ucap namja itu
“Bagaimana denganmu? Apa kau sudah menemukan tempat tinggal yang cocok?” ucap Hyunseung
“Keureom,aku membeli rumah lamaku” ucap namja itu
“Bagaimana dengan keluargamu?” ucap Hyuna membuat namja itu sedih dan berusaha tetap tersenyum
“Aku tidak ingin membuat mereka yang sudah bahagia berubah menjadi sedih lagi,biarkan lah mereka tetap seperti itu.... tanpaku” ucap namja itu membuat Hyunseung menghampirinya dan memeluknya
“Mianhe aku tidak bisa membantu banyak,kumohon tetaplah bertahan hidup... Kami akan selalu ada untukmu” ucap Hyunseung dibalas anggukkan namja itu

Sesampai diapartemen Geurim menyadari sesuatu,entah kenapa dia merasakan ada yang aneh. Kalau diingat-ingat kembali saat itu seperti ada yang aneh,ada yang terlihat ganjal namun saat Geurim ingin mengingat-ingat kembali N yang berada dibelakangnya hanya bisa menatap sedih dan berusaha tersenyum. Ia memeluk Geurim dari belakang membuat Geurim terkejut dan sadar
“Chagi~ah kau sedang memikirkan apa” ucap N
“Ani oppa,aku tidak sedang memikirkan apa-apa” ucap Geurim
“Loh... aku jadi lupa tentang hal tadi,apa yang membuat aku begitu serius dengan pikiran ku tadi? Sepertinya ada hal yang mengganjal... aishh” batin Geurim membuat N mempererat pelukkan nya
“Chagi~ah,sebentar lagi adalah hari jadi kita yang ke satu tahun. Kau tidak lupakan?” ucap N
“Keu...keureom! Tidak mungkin aku lupa oppa” ucap Geurim membuat N menghela nafas tanpa diketahuinya dan melepaskan pelukkan nya
“Arraseo,kalau begitu aku berangkat ne? Sampai jumpa nanti malam chagi~ah” ucap N beranjak meninggalkan Geurim yang tersenyum padanya
“Satu tahun ne? Tidak terasa hubungan kami sudah sampai satu tahun,berarti ini adalah ke 5 tahun kepergian nya....” ucap Geurim,ia mengingat-ingat mimpinya kemarin dan mendapati kata-kata Gikwang sebelumnya. Ia beranjak cepat menuju meja riasnya dan mengacak-acak isi lacinya hingga ia menemukan kotak kecil,didalamnya terdapat cincin berwarna perak yang sudah lama ia lepas semenjak tahun ke 3 Gikwang meninggal. Geurim menatap nya lekat-lekat hingga air matanya mengalir,ia memeluk kotak itu dan mengingat kembali saat-saat indah itu sampai dimana mimpi buruknya yang masih mengganjal otaknya.

Tidak lama setelah kepergian N , Geurim yang masih merasa ada yang aneh dengan dirinya berjalan keluar menuju mobilnya hingga teman nya Nam Jihyun memanggilnya dan berlari kearah Geurim.

“Geurim~ah kau mau kemana?” ucap Jihyun
“Aku ingin bertemu Eunji sunbae,Jihyun eonni. Mwoya eonni? Kau ingin ikut?” ucap Geurim
“Ani bukan kah kau sedang sakit Geurim~ah? Kenapa kau sudah berpergian sendiri?” ucap Jihyun bingung
“Eh? Sakit?” ucap Geurim makin bingung

-
“Hello Geurim~ah,tumben sekali kau datang kesini. Kebetulan Yoseob sedang pergi ke minimarket membeli cemilan untuk kita,mari masuk Geurim~ah” ucap Eunji mengajak Geurim memasuki rumahnya,Geurim hanya bisa tersenyum dan duduk sesuai apa yang disuruh Eunji hingga Eunji duduk disampingnya
“Mwoya Geurim~ah? Kau bilang kau ingin menanyakan sesuatu ne?” ucap Eunji tersenyum
“Ne Eunji sunbae,waktu itu...” ucap Geurim resah
“Wae? Kenapa dengan waktu itu?” ucap Eunji
“Waktu itu Kwangie oppa benar-benar ada disana ne? Didalam peti itu?” ucap Geurim membuat Eunji terkejut
“Keu...keureom... wa...wae Geurim? Kau memimpikan dirinya? Sudah lama kau tidak membicarakan nya” ucap Eunji
“Jinjja? Dia benar-benar sudah meninggalkan? Dia tidak mungkin masih hidupkan?” ucap Geurim
“N...ne Geurim,Kwangie sudah tidak ada... kau tau kan sebentar lagi 5 tahun kepergian nya?” ucap Eunji namun tidak ada balasan dari Geurim hingga terdengar suara pintu terbuka
“Aku pulang,Geurim? Kau sudah ada disini?” ucap Yoseob namun dengan cepat Eunji menghampirinya dan membisikkan sesuatu,Geurim berusaha berpura-pura tidak melihatnya tapi ia merasa mereka menyembunyikan sesuatu juga padanya. Setelah Eunji selesai membisikinya Yoseob pun duduk disamping Geurim
“Geurim~ah? Gwenchana?” ucap Yoseob namun Geurim hanya bisa menggeleng lemah
“Geurim~ah? Mau ku ambilkan minum?” ucap Eunji namun ia hanya terdiam hingga Yoseob yang menyuruh Eunji untuk mengambil minum
“Kudengar dari Eunji kau meresahkan kematian Gikwangie ne? Ada apa dengan mu Geurim?” ucap Yoseob
“Aku tau kalian.... Hakyeon oppa , Hyunseung oppa , Eunji sunbae dan kau Yoseobbie... kalian menyembunyikan sesuatu dariku... hal yang hanya aku yang tidak diperbolehkan tau...” ucap Geurim pelan membuat Yoseob tersentak kemudian Geurim berdiri
“Sepertinya kau juga tidak akan berbicara seperti halnya Eunji sunbae,lebih baik aku pamit...” ucap Geurim lemah
“Geurim~ah tunggu... aku bisa jelaskan” ucap Yoseob
“Mianhe,kalau kalian tidak ingin mengatakannya padaku... aku bisa mencarinya sendiri” ucap Geurim kemudian meninggalkan Yoseob yang masih terpaku

Geurim memasuki mobilnya dan berjalan dengan air mata yang mulai mengalir dipipinya,entah kenapa ia merasa harusnya ia tidak keluar hari ini. Harusnya ia tetap dirumah seperti yang dikatakan Hakyeon dan tertidur dikamarnya,entah kenapa semua ini harus terjadi walau Geurim tidak ingin mengatakan hal ini adalah mimpi buruknya. Tapi karena ia tau kebenaran itu ia merasa dia akan kembali menyakiti seseorang kembali,dengan melaju kencang Geurim mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit. Geurim memarkirkan mobilnya,setelah ia keluar dari mobilnya ia dapat melihat seorang namja yang tidak asing lagi membuat Geurim terkejut dan berlari mengejarnya. Nmun tidak bisa,ia pun berlari kearah rumah sakit dan mencari kamar no 1016 hingga ia mendapat oppa nya disana bersama eonni nya.
“Geurim~ah? Kau kembali lagi? Sayang sekali Hyunrie sudah waktunya untuk masuk inkubator kembali,jadi kau baru bisa melihatnya besok pagi” ucap Hyuna tersenyum
“Mianhe eonni,aku pinjam Hyunseung oppa dulu” ucap Geurim tersenggal kemudian menarik Hyunseung keluar meninggalkan Hyuna yang terpaku bingung
“Mwoya Geurim? Kau kenapa lari-lari hah?” ucap Hyunseung
“Oppa katakan padaku sejujurnya,benarkah Kwangie oppa meninggal?” ucap Geurim membuat Hyunseung terkejut
“Mw...mwoya? Apa yang kau pikirkan Geurim~ah? Apa kau habis bermimpi bertemu dengannya? Ia benar-benar sudah tidak ada Geurim~ah” ucap Hyunseung
“Sudah kuduga kalian bersekongkol untuk menutupinya” ucap Geurim
“Apa maksudmu Geurim? Apa kau berpikir oppa mu ini berbohong?” ucap Hyunseung
“Lalu? Apa yang kulalukan kemarin? Kenapa aku tidak menemani Hyuna eonni saat ingin melahirkan? Aku tidak mungkin melewati moment itu kan? Kau tau dirikukan oppa?” ucap Geurim membuat Hyunseung terdiam
“Aku pingsan ne? Karena aku bertemu dengan Kwangie oppa bukan? Kemarin itu bukan mimpi ne?” ucap Geurim dan air matanya mulai mengalir kembali membuat Hyunseung ingin menghapusnya namun Geurim menolaknya
“Wae? Kenapa kalian menutupi hal itu? Wae? Kenapa... dia masih hidup? Kenapa kalian menutupi semua ini?” ucap Geurim terisak membuat Hyunseung makin tidak enak pada adiknya hingga seseorang membangunkan nya membuat Hyunseung dan juga Geurim kaget
“Ka...kau...” ucap Geurim
“Mianhe Geurim... bangunlah...” ucap namja itu
“M...mwo...?” ucap Geurim
“Kau masih berada dimimpi burukmu Geurim,bangunlah... ini hanya mimpi belaka... kumohon terbangunlah dan berbahagialah bersama Hakyeon... kumohon...” ucap namja itu dengan suara nya yang bergetar seperti menahan tangisan nya
“Andwae... kau bukan mimpi burukku... aku sedang tidak tertidur...” ucap Geurim menarik tangan nya namun Hyunseung menarik Geurim untuk menjauh
“Oppa lepaskan aku!! Dia akan pergi lagi,lepaskan aku” ucap Geurim meronta dari genggaman Hyunseung
“Mianhe Geurim... jika kau bertemu aku.. itu bukan aku... jadi kumohon lupakan aku,ini hanya mimpi burukmu.. cepatlah terbangun.. Chagiya..” ucap namja

Geurim terbangun dan air matanya sudah mengalir deras,ia tidak terbangun dari tidurnya hanya bisa menutupi wajahnya dan berusaha menangis tanpa mengeluarkan suara. Dia datang kembali kehadapan nya,tapi setiap kali ia datang Geurim merasa bimbang antara kenyataan dan mimpi... tapi apa benar itu hanya mimpi? Apa benar Geurim tertidur? Kalau memang itu kenyataan mengapa ia masih hidup? Kenapa? Kwangie oppa.... ucap Geurim pelan sembari menangis kembali hingga Hyunseung memasuki ruangan Geurim
“Mianhe Geurim....” ucap Hyunseung pelan
“Itu bukan mimpi ne? Mengapa ia masih hidup?” ucap Geurim terisak
“Mianhe Geurim.. dia sebenarnya tidak ingin menampakkan wajahnya sebelum kau bahagia dengan Hakyeon,tapi kumohon jangan mengharapkan ia lagi. Tidak akan bisa kembali padamu... jadi oppa mohon berbahagia lah dengan Hakyeon” ucap Hyunseung memeluk adiknya,Geurim tau Hyunseung menangis namun ia hanya terdiam
“Bagaimana dengan keluarganya?” ucap Geurim,Hyunseung hanya bisa terdiam dan menggeleng lemah membuat air mata Geurim mengalir lagi
“Geurim... mungkin ini saatnya aku memberitahukanmu semuanya... semuanya yang kami ketahui” ucap Yoseob didepan pintu dengan Eunji,Dujun,Junhyung dan Dongwoon dibelakangnya
“Mwo....?”

-see you in another episode in sekuels section, xoxo

You Can Cry (FF) Eps.18

Tanpa mengatakan apa-apa Minhyuk meninggalkan Shinhye-Junhyung dan Leo,Minhyuk meninggalkan sedikit luka pada pinggir bibir Leo dan meninggalkan banyak pertanyaan pada Shinhye. Junhyung yang mendapati terus menatap kearah Shinhye yang terlihat panik melihat luka Leo dan juga berusaha membersihkan lukanya dengan saputangan nya hanya bisa menggertakkan giginya dan terus berusaha menahan amarahnya. Tapi tanpa ia sadari Shinhye sudah berdiri tepat didepan nya,dengan wajah bingung Shinhye berdiri didepan Junhyung yang melamun dan melambaikan tangan nya didepan wajah Junhyung hingga Junhyung sadar.

“Junhyung~ah bisa kau jelaskan apa maksud Minhyuk tadi?” ucap Shinhye
“A..Ahh molla” ucap Junhyung berusaha tenang
“Percuma bertanya padanya” ucap Leo membuat Junhyung kembali kesal
“Aku memang tidak bisa menjelaskan nya sekarang,tapi yang pasti lebih baik kau jauhi namja itu” ucap Junhyung membuat Shinhye tambah bingung
“Sudahlah,Shinhye mari kita pulang” ucap Leo menarik tangan Shinhye namun Junhyung menarik tangan kanan Shinhye membuat Shinhye tersentak
“Lepaskan” ucap Leo sinis pada Junhyung
“Tidak akan,lepaskan dia Jung Taekwoon” ucap Junhyung
“Lepaskan!” teriak Junhyung membuat Leo memandang nya lebih tajam dari sebelumnya
“Lepaskan kalian berdua! Apa-apaan sebenarnya ini?” ucap Shinhye melepaskan genggaman keduanya namun Leo hanya bisa menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya
“Sudahlah kalau begitu kita pulang” ucap Shinhye berjalan kearah Leo membuat Junhyung terkejut saat ingin menarik tangan Shinhye lagi Leo memukul tangan Junhyung
“Biarkan dia pulang bersamaku,Shinhye kajja” ucap Leo , Junhyung hanya terpaku melihatnya dan Shinhye yang menatapnya terdiam sebentar
“Mianhe Junhyung... Naeun akan mengkhawatirkan mu,pulanglah sebelum gelap” ucap Shinhye pelan lalu ia menaiki motor Leo dan menghilang bersama nya meninggalkan Junhyung yang masih terpaku menatap kepergian mereka

Walau begitu Shinhye masih masih menatap Junhyung sampai ia tidak dapat melihatnya lagi,ia merasa tidak enak pada Junhyung tapi perasaan nya lebih tidak enak pada Naeun tunangan nya. Ia juga bingung mengapa Junhyung mengatakan pada Shinhye untuk menjauhi Leo dan juga ia menahan Shinhye? Tanpa diberitahupun Leo tau Shinhye memikirkan hal itu dan berusaha acuh akan hal itu,perlahan Junhyung memasuki mobilnya sembari mengingat lagi kata-kata Shinhye padanya.

“Naeun ne? Karena itukah dia akan susah melihat kepadaku? Orang sebaik dia? Memang cepat atau lambat aku akan membuat semua nya jelas,sebelum mereka mengambilnya” ucap Junhyung geram lalu menyalakan mobilnya

Tidak lama dari perjalanan mereka,Leo dan Shinhye sampai didepan rumah Shinhye. Shinhye turun perlahan dan melepaskan helmnya dan masih terdiam sembari mengamati helm yang ia berikan pada Leo,melihat hal itu Leo hanya bisa menghela nafas hingga Shinhye pamit untuk masuk kerumahnya namun ditahan oleh Leo.

“Kau ingin bertanya sesuatu bukan?” ucap Leo
“Tapi kau tidak akan menjawab ne? Sudahlah pulanglah Leo,hari sudah gelap. Berhati-hatilah” ucap Shinhye lalu meninggalkan Leo yang tetap menatap kepergian Shinhye

-

Terparkir sebuah mobil Lamborghini berwarna silver tepat didepan rumah yang tampak megah,terlihat seorang yeoja manis dengan anggun nya keluar dari rumah itu dengan kawalan 2 namja dengan setelan hitam-hitamnya yang terlihat seperti bodyguard. Yeoja itu perlahan memasuki mobil itu dengan senyum manis nya karena seseorang yang berada didalam mobil itulah alasan nya untuk tersenyum,namun namja yang berada dimobil itu terlihat melamun hingga yeoja itu menyadarkan namja yang duduk dikursi mengemudi itu.

“Ya oppa kenapa kau melamun? Kau rindu padaku ne?” ucap Naeun manja
“Gwenchana,bagaimana dengan keadaan oppamu dijerman?” ucap Junhyung
“Dia sudah tidak apa-apa,akhirnya kau menjemputku lagi oppa. Aku merindukan hal ini,aku rindu dirimu oppa” ucap Naeun memeluk lengan Junhyung yang masih terdiam
“Oppa? Waeyo?” ucap Naeun
“Bukankah ada hal yang ingin kau jelaskan padaku Naeun?” ucap Junhyung datar
“Ah... soal Namjoo ne? Aku tidak suka dengan cara nya menyakiti Yuuki,semoga saja tidak ada kejadian seperti itu lagi dengan yeoja itu yang menyerangku” ucap Naeun kembali memeluk lengan Junhyung namun Junhyung yang mendengar hal itu menepis Naeun membuat Naeun terpental pelan dan menatap Junhyung heran
“Naeun... aku ingin membatalkan pertunangan ini” ucap Junhyung

-

“Yo Minhyukie” ucap Yoseob menghampiri Minhyuk yang baru saja tiba dengan motornya
“Mwoya Seobbie? Apa pagi-pagi begini ada tugas?” ucap Minhyuk malas dan turun dari motornya
“Ani,hanya saja Hyunseung~ah ingin berbicara dengan kalian berdua” ucap Yoseob
“Ha? Berdua?” ucap Minhyuk bingung namun ia tidak diberi kesempatan untuk bertanya karena Yoseob sudah menariknya

Tidak jauh dari jalan Yoseob dan Minhyuk,Minhyuk dapat melihat punggung Hyunseung dan mendengar ceramahannya yang begitu panjang. Mendengarnya dari jauh saja Minhyuk sudah malas apalagi ia harus menerimanya dari depan mukanya,tapi Minhyuk lebih terkejut ketika ia mendapat Shinhye yang sedang diceramahi oleh Hyunseung sampai ia dan Yoseob mendekati Hyunseung dan Yoseob ‘melemparkan’ Minhyuk pada Hyunseung.

“Ini pesanan mu Hyunseung~ah” ucap Yoseob dengan nada menyindir Minhyuk
“Gomawo Seobbie,ya Lee Minhyuk kemari kau” ucap Hyunseung dan perlahan Minhyuk mendekati Hyunseung dengan berdiri disamping Shinhye
“Shinhye-ya kau sudah berapa lama diceramahi wakil ketua Do-S ini?” ucap Minhyuk berbisik pada Shinhye tapi ia melihat Shinhye tetap terdiam dan hanya melamun saja
“Ya Lee Minhyuk! Lee Minhyuk!!!” ucap Hyunseung berulangkali membuat Minhyuk fokus dari pandangan nya pada Shinhye
“Mw...mwoya Hyunseung~ah?” ucap Minhyuk
“Kau dengar apa yang aku katakan hah?” ucap Hyunseung
“N...ne... lanjutkan saja Hyunseung~ah” ucap Minhyuk membuat Hyunseung kesal
“Pokoknya kalian dihukum,Shinhye istirahat nanti kau tinggal lebih lama dan kau Lee Minhyuk sekarang juga pergi keruangan OSIS! Tugasmu sudah ada dimejamu” ucap Hyunseung kesal dan membuatnya tambah kesal karena Minhyuk tidak fokus lagi dan kembali memandang Shinhye membuat Hyunseung menghela nafas dan menghampiri Shinhye karena ia merencanakan sesuatu
“Shinhye-ya,Gwenchana? Kau sakit?” ucap Hyunseung menyentuh pundak Shinhye membuat Minhyuk menatap Hyunseung kesal
“Gwen...gwenchana Hyunseung~ah... mianhe aku kembali kekelasku dulu,aku akan ke ruangan OSIS istirahat nanti” ucap Shinhye lalu beranjak dari tempatnya,dengan cepat Hyunseung menatap Minhyuk kesal
“Lalu? Kenapa kau masih disini? Cepat keruangan OSIS!” teriak Hyunseung membuat Minhyuk berlari dengan muka kesal dan Hyunseung yang menatap Minhyuk berlari tersenyum puas
“Sial kau Jang Hyunseung! Kalau saja kau bukan wakil ketua OSIS aku pasti sudah menghabisimu,yang telah menyentuh Shinhye... aishhh!” batin Minhyuk


Setelah kepergian Hyunseung,Leo mendapati Shinhye yang terlihat melamun saat berjalan kekelasnya hingga tidak memperhatikan jalan. Entah kenapa Leo kesal melihat wajah Shinhye yang terlihat sedih itu,dengan cepat ia berjalan menuju ke yeoja itu tanpa yeoja itu sadari dan berakhir menabrak Leo. Dengan cepat Shinhye meminta maaf dan menunduk,tapi dengan cepat ia mendongak kan kepalanya karena mengetahui siapa yang ia tabrak

“Annyeong Leo” ucap Shinhye
“Annyeong,cepat masuk” ucap Leo meninggalkan Shinhye didepan kelas membuat Shinhye bingung
“Ada apa dengan dirinya? Tidak seperti biasanya” ucap Shinhye pelan,namun saat Shinhye ingin memasuki kelasnya ia tertahan oleh sosok yang sudah berada didepan nya tersenyum manis membuat Shinhye terdiam
“Dujunie...” ucap Shinhye pelan
“Shinhye-ya...” ucap Dujun

Istirahatpun tiba dan semua anggota OSIS sudah berkumpul diruangan dan mengerjakan tugasnya masing-masing,Minhyuk menatapi Shinhye yang kewalahan dengan tugas-tugasnya yang banyak namun saat ingin menolongnya dengan sangat sengaja Hyunseung memberikan tugas pada Minhyuk membuat Minhyuk tidak dapat menghampiri Shinhye dan terus keluar dari ruangan OSIS. Sepeninggalan Minhyuk terdengar seseorang membuka pintu ruangan OSIS secara kasar membuat semua anggota OSIS (kecuali Junhyung) menatap kearah pintu dan mendapati Naeun disana,dengan muka kesalnya ia berlari kearah Shinhye dan menamparnya membuat semua orang terkejut.

“Y...Ya... Naeun~ah” ucap Yoseob
“Kau memang keterlaluan! Apa kau tidak puas hanya dengan Jung Taekwoon dan Lee Minhyuk? Kenapa kau mengambil tunanganku juga hah?” ucap Naeun kesal membuat Shinhye masih terdiam bingung
“Naeun~ah tenanglahh!” ucap Gikwang panik sembari menahan Naeun yang terus meronta dengan agresif
“Kenapa kau diam saja hah? Kau mau sok polos lagi? Kau hanya yeoja hina yang merebut tunangan orang! Kembalikan! Kembalikan Junhyung oppa!!!! Gara-gara kau Junhyung oppa ingin membatalkan pertunangan kami!” teriak Naeun dengan cepat melepaskan pegangan Gikwang dan berlari kearah Shinhye untuk menamparnya lagi,Junhyung yang baru saja sampai disana berusaha berlari kearah Shinhye tapi seseorang telah mendahuluinya
“Cukup Son Naeun,Shinhye tidak bersalah.. Dia tidak mencuri Junhyung dari dirimu” ucap Dujun menahan tangan Naeun membuat Shinhye dan Junhyung terkejut
“Minggir Dujun oppa! Mengapa kau melindunginya? Kau juga tertipu oleh yeoja itu hah? Bukan kah kau sedang dekat dengan Yuuki?” ucap Naeun
“Itu bukan urusanmu,Shinhye adalah orang yang berharga buatku. Kajja Shinhye-ya kita pergi” ucap Dujun melepaskan tangan Naeun kemudian memeluk bahu Shinhye dan beranjak meninggalkan ruangan OSIS dan juga Junhyung yang menatap mereka dengan tatapan kecewa dan kesal

Shinhye hanya bisa terdiam dan terkejut melihat tindakan Dujun barusan dan perlakuan nya pada Shinhye juga,tapi tidak jauh dari sana Leo memandangi kedua orang itu berjalan. Ia bisa melihat tatapan Shinhye yang membuat hatinya pilu,namun ia tersenyum kecil begitu tau bahwa bukan dirinya saja yang terlihat sakit menatap mereka berdua. Karena Leo dapat melihat wajah kesal Minhyuk yang baru saja ingin kembali ke ruangan OSIS dan mendapati Shinhye yang berjalan berdua dengan Dujun,bahkan Dujun memeluk bahu Shinhye.
Dan bertambah satu orang lagi yang Leo ketahui lebih dulu melihat mereka berdua,yaitu Junhyung sendiri. Memang Leo kurang suka dengan perlakuan Naeun pada Shinhye tapi dengan itu ia dapat membuat wajah Junhyung seperti ditampar oleh sesuatu yang keras,Leo tertawa pelan dan beranjak dari tempatnya ia berdiri dan meninggalkan seseorang yang ia tidak sadari sudah berdiri disamping nya menatap kearah Shinhye dan Dujun juga,yaa itu adalah Yuuki.

-

“Apa-apaan kau ini Son Naeun?” ucap Junhyung
“Mwoya? Aku melakukan hal yang normal,melakukan apa yang seorang yeoja lakukan ketika hubungan nya dirusak oleh yeoja lain! Ani.. bahkan ini tentang pertunangan kita oppa!” teriak Naeun
“Ini tidak ada sangkut-pautnya dengan Shinhye! Aku memang sudah muak dengan pertunangan ini,aku tidak akan menuruti perkataan orang itu lagi!” teriak Junhyung membuat Naeun terdiam
“Y...ya... Junhyung~ah,tenanglah... Murid-murid bisa mendengar kalau kau berteriak seperti itu” ucap Yoseob membuat Junhyung menghela nafas
“Aku pergi,Gikwangie-Hyunseungie-Yoseobie tolong urus OSIS sebentar” ucap Junhyung beranjak meninggalkan Yoseob,Gikwang,Hyunseung dan juga Naeun yang masih terdiam. Perlahan Hyunseung mendekatinya dengan senyum dinginnya
“Kau memang tidak beda dengan teman-teman mu Naeun,kenapa kau tidak bergabung dengan mereka disekolah terbawah itu?” ucap Hyunseung sadis dan meninggalkan Naeun yang makin terkejut membuat Yoseob dan Gikwang hanya menghela nafas

Sudah sejak lama Hyunseung tidak menyukai geng Naeun itu,saat Junhyung memutuskan untuk menerima pertunangan dengan Naeun pun Hyunseung dan Dongwoon yang paling menentang hal itu. Karena Naeun lah yang membuat pertemanan Junhyung dan Gikwang sempat pecah,Naeun lah yang mempermain kan dan mengambil kesempatan dari dua orang yang menyukainya itu. Naeun adalah orang yang kejam dan tidak peduli dengan perasaan orang hingga Junhyung menyerah akan dirinya dan mencari orang lain,disaat itu ia merasa kalau Junhyung adalah orang yang tidak bisa takluk lagi pada dirinya dan dia menginginkan Junhyung. Bukan atas nama cinta tapi hanya sebagai pengembalian harga diri,seorang Son Naeun yang bisa menakluknya banyak namja namun tidak dengan Junhyung.
Dari situlah Hyunseung dan Dongwoon tidak setuju dengan keberadaan Naeun yang terlihat dekat dengan Junhyung,apalagi dengan ditambahnya Chorong yang tadinya adalah sahabat Hyunseung sejak kecil itu berubah menjadi yeoja yang murahan. Entah apalagi ulah Naeun hingga sekarang ia bisa menyingkirkan sahabatnya dengan gampang,ditambah kejadian ia menampar Shinhye diruangan OSIS itu adalah hal yang paling memalukan yang pernah Hyunseung lihat,ia semakin membenci Naeun.

“Gwenchanayo Shinhye-ya? Mianhe Naeun memang orang yang seperti itu” ucap Dujun memberikan saputangan nya yang sudah ia basahi dan memberikan nya pada Shinhye
“Gwenchana,kenapa kau...” ucap Shinhye namun dipotong oleh Dujun
“Ada disana? Aku memang ingin menghampirimu” ucap Dujun membuat Shinhye terdiam dan mengompres pipinya
“Mengapa kau menjauhiku Shinhye-ya?” ucap Dujun membuat Shinhye terkejut
“M...mw...mwoya? Ak...aku.. tidak menjauhimu” ucap Shinhye berusaha biasa membuat Dujun menatapnya
“Sejak dulu kau tidak bisa pintar berbohong Shinhye-ya,waeyo Shinhye-ya?” ucap Dujun membuat hatinya makin sakit,terlebih tatapan Dujun yang terlihat sedih itu
“Itu karena dirimu,karena kau menyukai Yuuki dan aku tau aku tidak akan mendapatkan tempat dihatimu karena itu aku ingin menjauh darimu dengan harapan dapat melupakan mu,mengapa kau datang kembali setelah aku mulai melupakan mu?” batin Shinhye
“Kumohon bicaralah padaku Shinhye-ya” ucap Dujun membuat Shinhye tidak tahan lagi
“Mianhe Dujunie aku harus kembali,gomawo atas saputanganmu” ucap Shinhye pelan dan memberikan kembali saputangan Dujun dan bersiap meninggalkan Dujun,tapi dengan cepat Dujun menggenggam tangan Shinhye membuat Shinhye terkejut
“Kumohon Shinhye-ya... Kalau memang kau tidak menjauhiku... arraseo... Apa minggu ini kau kosong?” ucap Dujun namun Shinhye tidak langsung menjawabnya,melihat hal itu Dujun hanya tersenyum kecil dan melepaskan genggaman nya. Ia mengelus kepala Shinhye membuat Shinhye tersentak
“Mianhe Shinhye-ya kalau aku terlihat memaksamu,tapi aku akan menunggumu ditaman tempat kita bermain dulu. Jam 9 ... Aku menunggumu hingga kau datang” ucap Dujun pelan dan meninggalkan Shinhye yang tersungkur dan air matanya mulai mengalir

Shinhye menyadari bahwa hatinya tidak bisa jauh dari Dujun,mustahil untuk melupakan nya dan mengikuti apa kata Leo untuk mencintai orang lain. Entah kenapa hatinya terasa sakit melihat tatapan sedih Dujun tapi ia menyukai orang lain,dia mencintai Yuuki dan Shinhye sudah tidak dapat menjangkau Dujun lagi. Ia tau bahwa Dujun adalah tipe orang yang akan setia pada orang yang ia cintai,tapi kenapa Dujun mengajaknya ke tempat kenangan mereka? Shinhye hanya bisa menangis pelan mengingat hal itu tanpa mengetahui bahwa Junhyung memperhatikan Shinhye dari tadi dengan wajah kesal,tapi ia lebih kesal melihat seseorang yang berada didepan nya.

“Sial,kau juga melihatnya?” ucap Junhyung kesal
“Sudah kubilang,aku serius untuk mendapatkan nya. Tidak akan kubiarkan Yoon Dujun mempermainkannya” ucap Leo beranjak dari tempatnya sembari membuka handphone nya dan mengirim email pada seseorang
“Mempermainkan?” batin Junhyung bingung
“Ini akan menjadi pertunjukkan yang menyenangkan” ucap Leo pelan sembari tersenyum kecil