B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Friday, September 9, 2016

Sekuel Section : Last Minute ( The End of Sad Story )

Setelah Yoseob , Eunji , Junhyung , Dujun , dan Junhyung ikut duduk disofa, mereka belum sekalipun mengeluarkan suaranya mereka lebih sibuk dengan saling bertatap muka seakan enggan untuk menjelaskannya. Benar saja Hyunseung pun juga sama seperti itu seakan enggan untuk mengatakan semuanya hingga Geurim yang melihat nya hanya bisa menghela nafas, ia juga mempersiapkan hatinya untuk mendengar bahwa cinta pertamanya itu masih ada. Setelah 10 menit lamanya akhirnya Junhyung mulai mengeluarkan suaranya

"Arraseo Geurim~ah kami sudah memutuskan untuk memberitahukan hal ini padamu walau Gikwang pastinya sangat menolak untuk melibatkanmu, tapi berjanjilah satu hal dan aku akan menceritakannya" ucap Junhyung terdengar sedikit berhati-hati
"Ne Junhyung oppa, katakan saja" ucap Geurim mantap
"Setelah kau mengetahui hal ini,berjanjilah untuk tidak mencari atau menghampiri Gikwang lagi-"
"Waeyo? Setelah aku tahu dia masih hidup mengapa aku tidak boleh-" teriakan Geurim ditahan oleh Hyunseung, ia menggelengkan kepalanya untuk mendiamkan Geurim, Geurim kembali duduk dan Junhyung meneruskan kata-katanya
"Dan tetaplah berbahagia dengan Hakyeon" ucap Junhyung membuat Geurim terkejut
"Gikwang memang masih hidup tapi bukan berarti kau bisa meninggalkan Hakyeon yang sudah baik padamu dan kembali pada Gikwang, Gikwang... Bukanlah Gikwang yang kau kenal 5 tahun lalu Geurim~ah" ucap Yoseob mempertegas membuat Geurim memucat
"La-Lalu... bagaimana bisa dia..." ucap Geurim pelan
"Geurim~ah berjanjilah..." ucap Eunji dan dengan sangat terpaksa Geurim mengangguk lemah dengan pandangan nanarnya membuat Yoseob dan lainnya mengehela nafas
"Arraseo Geurim~ah dimulai dari....."


[ 5 Tahun yang lalu ]

Saat dimana Geurim masih bolak-balik kerumah sakit untuk menemani Gikwang, hingga satu hari dimana Geurim pulang lebih cepat karena ada urusan dirumahnya dan eomma Gikwang yang sedang pergi untuk makan. IU yang dikabari oleh Yoseob dan lainnya datang perlahan dan menatap Gikwang, perlahan ia duduk dibangku samping tempat tidur Gikwang dan memegang sebelah tangan Gikwang.

"Ya paboya! Aku sudah datang, ini bukan salahmu aku pergi atas kemauanku sendiri! Kenapa kau begitu bodoh Lee Gikwang-goon? Tidakkah kau merasa selalu bertanggung jawab setiap kali ada hal yang tidak beres sedikit saja? Ya sekya! Kalau kau tidak bangun lagi aku akan marah padamu..." ucap IU perlahan mulai bergetar, ia menggigit bibir nya untuk menahannya tapi air mata nya tidak dapat dibendung lagi
"Gikwang~ah aku tidak bisa berpisah denganmu! Kenapa kau begitu kejam padaku setelah berjanji akan selalu bersamaku? Aku akan menerima kau dengan si Geurim itu jadi kumohon Gikwang~ah!! Bangunlah! Kumohon bangunlah..... Kalau kau tidak bangun aku akan-"

-


Tidak lama setelah itu IU mengatakan pada Geurim untuk tidak melakukan hal-hal aneh kalau saja Gikwang tidak terbangun alasannya bukan karena ia mulai peduli pada Geurim tapi karena dialah yang merasa bertanggung jawab atas hal ini. Kematian Gikwang yang begitu cepat membuat IU tanpa pikir panjang membuat rencana memalsukan mayat Gikwang dan menculik Gikwang yang sebenarnya, ia membawa Gikwang ke suatu tempat hingga terjadilah keajaiban...

"Gikwang~ah, berbahagialah"

[ Flashback end ]

Air mata Geurim mengalir deras hingga Eunji menariknya dalam pelukkannya, dengan Yoseob - Hyunseung - Junhyung dan lainnya menahan air matanya. Keajaiban yang diperbuat IU juga mengorbankan nyawanya sendiri membuat Geurim mengerti dengan kata-kata Yoseob 'Gikwang bukanlah Gikwang 5 tahun yang lalu' , ia tidak berubah hanya saja ia tidak akan bisa kembali pada Geurim. Penyesalan mereka adalah tidak dapat membantu mereka berdua, entah tentang IU yang berusaha setengah mati membuat sebuah keajaiban karena rasa bersalahnya atau tentang Gikwang yang kembali tanpa sepengetahuan keluarganya dan tidak bisa menjadi dirinya sendiri karena tanggung jawab yang ia tanggung.

"Aku akan.... melakukan apapun asalkan kau bahagia, Gikwang~ah"

Sekilas suara itu kembali berdesit dikepalanya, membuat namja itu menunduk dan berusaha manahan isaknya. Ia berdiri didepan nisan dan kembali membungkukkan badan nya, menaruh beberapa tangkai bunga dan berdoa. Terasa hening dengan angin yang bertiup pelan namun menusuk tulang, tetapi namja itu tetap khusyuk dan tetap fokus pada doanya hingga ia mendongakkan kepalanya dan tersenyum pedih. Ia berjalan pelan meninggalkan tempat itu dan terhenti, terlihat begitu terkejut akan seseorang yeoja didepan nya yang tersenyum manis dan anehnya walau ia merindukan senyuman yeoja itu ia juga merasa takut untuk bertemu dengannya, ia bersiap untuk meninggalkan tempat itu tanpa memperdulikan yeoja didepan nya tapi...

"Untuk terakhir kali saja aku ingin bertemu denganmu, berbicara denganmu, bercanda tawa denganmu seperti saat itu. Kita berangkat sekolah bersamaan setiap pagi dan diisi oleh lelucon Yoseobbie yang membuat Eunji sunbae kesal dan memukulnya dan gelak tawamu yang selalu membuatku terpesona. Aku merindukanmu, merindukan wajahmu, suaramu , tanganmu , bahumu, bahkan hembusan nafasmu."
"Mian aku tidak bis-" belum selesai namja itu berkata yeoja didepannya mendongakkan kepalanya membuat namja itu terkejut
"Mian itu hanya luapan rasa egoisku,namun hanya satu yang ingin aku sampaikan padamu. Jeongmal mianhe atas kejadian saat itu, semua ini salahku tapi aku bahkan belum sempat meminta maaf padamu.... Hingga membuat IU sunbae menanggung semua itu, mianhe jeongmal mianhe. Kwangie oppa" ucapnya berusaha tersenyum namun tangan nya bergetar dan terlihat ia menahan tangisannya membuat Gikwang bergetar
"Itu bukan salahmu dan juga salah IU, wae? Kenapa kalian selalu menyalahkan diri kalian atas apa yang bukan jadi salah kalian?" ucap Gikwang bergetar menahan sesuatu dan juga perasaan sedih melihat wajah Geurim
"Mollayo, mungkin inilah yang sama dari aku dan IU sunbae selain sama-sama menyukaimu dan ingin kau bahagia. Mian aku memojokkan mu terus, mulai besok aku tidak akan mencarimu lagi Kwangie oppa... Berbahagialah, mian aku tidak bisa menepati janjiku untuk berbahagia dengan Hakyeon oppa... Kalau begitu aku pergi dulu" ucap Geurim membuat Gikwang mengeraskan rahangnya, Geurim bersiap meninggalkan nya namun Gikwang dengan cepat menariknya dalam pelukkannya
"Kwangie op-"
"Hanya hari ini, ani... hanya kali ini saja aku akan memelukmu, menyentuhmu dan bertemu denganmu. Sebenarnya aku tidak ingin menemuimu karena aku tahu kau sudah bahagia dengan Hakyeon tapi entah kenapa aku tidak rela melihatmu bersama dengan namja lain walau aku sudah membuat IU mengorbankan hidupnya untukku. Aku ini memang manusia egois aku bahkan cemburu pada Hakyeon saat aku hidup dengan pengorbanan IU, aku tidak bisa kembali padamu tapi aku tidak mau kau menjadi milik siapapun selain diriku. Mian Geurim... aku memang egois! Akulah yang pantas meminta maaf" ucap Gikwang bergetar sembari memeluk Geurim kencang, membuat Geurim tidak dapat menahan tangisnya lagi
"Geurim~ah mianhe... tapi aku ingin kau bahagia... berbahagialah" ucap Gikwang
"Ne aku ingin kau berbahagia juga Kwangie oppa..."

-

Terlihat dimeja yang cukup panjang dan juga besar tertata banyak kue kering dan makanan yang terlihat cantik, bahkan ditengahnya terdapat kue berwarna biru dengan hiasan renda dimana-mana. Terlihat orang-orang yang berada disana begitu sibuk dengan persiapan dan juga lainnya, tidak memakan waktu lama seseorang memanggil satu dan lainnya untuk berkumpul dan duduk mengelilingi meja makan itu. Dengan senyum manisnya ia berdiri dan memegang gelasnya dan menatap kearah yang lainnya, terlihat senyum yang begitu bahagia ia mulai menghitung

"Saengil chukkae hamnida ~ Saengil chukkae hamnida ~ saranghaneun Jieunie ~ Saengil chukkae hamnida~"  dan mereka meniup lilin bersamaan

Itu adalah acara ulang tahun IU yang ke 21 yang diramaikan oleh Hyunseung -  Hyuna dan anaknya, Junhyung - Hara dan anaknya , Yoseob dan Eunji , Dujun dan Alodia , Dongwoon dan Gaeun serta Gikwang dan ....

"Appa!!!!!!!" teriak seorang anak kecil melompat kearah Gikwang membuat Gikwang tertawa dan mengangkatnya
"Ya Junho~ah sudah kubilang itu bukan appamu!" teriak Hara membuat yang lainnya tergelak tawa, Junho (anak Junhyung dan Hara) akhirnya lepas dari Gikwang dan mengikuti Hara dengan wajah kesal membuat Gikwang tersenyum, namun senyum nya memudar dan ia berjalan keluar sembari melihat bintang yang bertebaran diluar sana

"Saengil chukkae hamnida IU-ya , gomawo atas semuanya. Perasaanmu, pengorbananmu , kebaikkanmu , senyumanmu dan juga ... menerima kata maafku..." ucapnya pelan namun ia menyadari seseorang mendatanginya dan tersenyum padanya
"Angin malam tidak baik untuk janin loh Geurim-ssi" ucap Gikwang tersenyum membuat ia tertawa geli
"Tapi aku membutuhkan pertolonganmu Lee Gikwang-ssi, ada seseorang yang terus mencarimu hingga tidak bisa diam" ucap Geurim membuat Gikwang tersenyum
"Arraseo masuklah, aku akan mengusapkan perutmu. Aigoo dia begitu mencintaiku ne?" ucap Gikwang memeluk pundak Geurim dan berjalan masuk kembali membuat Geurim tertawa kecil
"Ne dia sangat mencintai appanya..."
"Ya Kwangie~ah! Kajja kesini! Kita akan foto bersama-sama! Kau juga Geurim~ah" ucap Yoseob
"Neee!!" teriak Gikwang dan Geurim bersamaan

Gomawo IU-ya, aku bahagia dengan Geurim berkatmu. Aku tidak akan pernah melupakanmu, tidak akan pernah. Sahabat berhargaku - Lee Gikwang


THE END ~

Thursday, August 11, 2016

You Can Cry (FF) Eps.28



Junhyung yang berakhir menghampiri Yuuki hanya bisa menatap Yuuki yang terduduk lemah disana, perlahan ia menghampirinya dan melihat adiknya sudah menangis tanpa mengeluarkan suara membuat Junhyung memeluknya pelan. Jauh disana Hyuna menarik Shinhye cukup jauh hanya untuk memastikan Dujun tidak mengikuti bahkan mencuri dengar, Hyuna terhenti dan menatap kearah belakang memastikan tidak ada siapapun yang ia kenal dengan Shinhye disampingnya dengan wajah bingungnya membuat Hyuna gemas (bukan itu saat nya Hyuna~ah) namun Hyuna bingung dengan reaksi biasa Shinhye setelah ditembak oleh Dujun. Hyuna menghela nafas dan mengajak Shinhye duduk dan tetap menatapnya dengan penasaran, kenapa Shinhye tidak bereaksi apapun? Bahkan sedikit pun tidak ada! Padahal ia ditembak oleh cinta pertamanya, gumam Hyuna dalam hati membuat Shinhye dapat menebak isi kepala Hyuna karena gerakannya dan reaksinya.

“Hyuna-ya kau ingin bertanya sesuatu bukan?” ucap Shinhye tersenyum membuat Hyuna kembali (berusaha) fokus
“Ya Shinhye~ah kenapa kau tetap seperti biasa? Barusan kan Duj-“
“Gwenchana Hyuna-ya, gomawo” ucap Shinhye menenangkan Hyuna membuat Hyuna tertunduk malu karena dia yang terlalu heboh sendiri
“Hyuna-ya ini sudah menjadi keputusanku, gomawo Hyuna-ya… Kau benar-benar teman yang baik” ucap Shinhye membuat Hyuna mengangkat kepalanya dan tersenyum menatap Shinhye

Disaat yang bersamaan dilain tempat

“Kau GILA ya Dujun~ah? Menembak Shinhye? Bukannya kau menyukai Yuuki?” ucap Hyunseung sembari memegang dahinya, kembali mengumpat pelan dan seperti berbicara sendiri sembari berputar-putar kecil membuat Dujun tertawa
“Ini bukan waktunya tertawa bodoh! Aku serius!!!!! Yoon Dujun!” teriak Hyunseung kembali membuat Dujun sekuat mungkin menghilangkan tawa nya dan berubah menjadi lebih serius
“Aku tidak gila Hyunseung~ah dan aku tidak bercanda soal pernyataanku barusan, aku serius menyukainya” ucap Dujun membuat Hyunseung terdiam karena ia tidak melihat tanda bahwa Dujun bermain-main
“Arraseo, paling tidak kita bicarakan ini lagi sebelum Hyuna kema-“
“Oppaaaaaaaaa” teriak Hyuna yang berlari menabrak Dujun hingga terjatuh membuat Hyunseung yang melihatnya membatu kaget diikuti oleh Shinhye yang terlihat tersenggal
“Hyuna-ya kau tidak harus seperti itu” ucap Shinhye hanya dibalas senyum peps*dent Hyuna
“A-ano Shinhye-ya tentang tadi…” ucap Hyunseung pelan
“Ne aku akan berkencan dengan mu Dujunie, aku mau menjadi pacarmu” ucap Shinhye membuat Hyunseung semakin membatu dan Hyuna yang  memaklumi reaksi Hyunseung itu hanya bisa menghela nafas

-

Pagi yang cukup melelahkan bagi Minhyuk yang semalaman berusaha menjauhkan Kim Jihna darinya, entah kenapa yeoja itu begitu antusias dan tidak ingin melepaskan Minhyuk sama sekali. Minhyuk menguap tanda ia kurang tidur karena selain capai karena berusaha kabur dari Kim Jihna dia juga harus meladeni yeoja-yeoja lainnya yang mengajaknya ‘bermain’ , namun dari kejauhan Minhyuk mendengar suara kencang dan teriakan orang-orang membuat Minhyuk penasaran dan mendekat pada asal suara itu tapi ia dapat melihat hal yang mengejutkan hingga ia hanya terdiam mematung menatap pada satu arah. Bukan hanya Minhyuk saja tapi Leo yang baru saja datang pun melihat sinis keasal pembuat keributan pagi ini, Leo yang terlihat geram hanya bisa membanting pintu mobilnya dan berjalan menjauh secepat mungkin.
Shinhye mulai kepayahan karena kemarin ia sudah resmi berkencan dengan Dujun dan pagi hari gosip itu mulai tersebar, tanpa mereka sadari salah seorang murid sekolah melihat pengakuan dan jawaban Shinhye saat itu membuat Shinhye sudah menjadi orang yang paling dibenci para yeoja seluruh sekolah! Dujun yang mengetahui itu malah dengan sengaja memeluk pundak Shinhye dan berjalan tanpa memikirkan teriakan para yeoja membuat Shinhye sedikit pusing, ia berjalan menuju kelasnya (tanpa Dujun karena Shinhye tidak mau membuat keributan yang lebih besar lagi) dengan tatapan sinis para siswi yang ia lewati namun Shinhye berusaha tidak memperdulikannya. Tidak jauh Shinhye sudah mendapati Leo yang menatapinya dari depan pintu kelasnya namun saat Shinhye ingin menghampiri Leo, Junhyung menariknya menjauh membuat Leo pun tersentak kaget dan berusaha mengejar mereka namun Junhyung terlalu cepat dan juga ia meminta bantuan pada Yoseob dan juga teman-teman lainnya membuat Leo tidak dapat mengejar Junhyung. Shinhye hanya bisa terdiam dan masih kaget dan bingung dengan Junhyung yang menariknya tiba-tiba, hingga Junhyung melepaskannya dan menatapnya lekat-lekat mencoba mendekat tapi Shinhye tanpa ia sadari mundur perlahan hingga Junhyung menangkapnya

“Kau… masih menyukainya? Kau tidak berpacaran dengan dia atas dasar paksaan? Apa kau….” Ucapan terakhir Junhyung tidak ia lanjutkan membuat Shinhye menatapnya lekat-lekat namun Junhyung menariknya dalam pelukkannya
“Kau benar-benar tidak menyukaiku? Park Shinhye?” ucap Junhyung bergetar membuat Shinhye yang tersentak akan kata-kata Junhyung ingin memeluknya juga tapi ia mengurungkan niatnya dan berusaha mendorong Junhyung menjauh
“Aku menyukainya, bukankah aku pernah bercerita padamu Junhyung~ah? Dan aku tidak pernah ingat pernah membencinya” ucap Shinhye terlihat serius dan tegas dimata Junhyung membuat Junhyung menundukkan kepalanya
“Jinjjaro? Shinhye-ya” ucap Junhyung menatap lemas kearah Shinhye membuat Shinhye menggigit bibirnya dan mendorong Junhyung hingga melepaskan Shinhye
“Mianhe, sudah tidak ada yang ingin kau tanyakan ne? Aku kekelas duluan, sebentar lagi saatnya masuk. Junhyung~ah” ucap Shinhye pelan meninggalkan Junhyung, Junhyung memukul tembok didepannya dengan menggigit bibirnya dan Shinhye yang meninggalkannya hanya bisa menahan getaran pada tangannya entah kenapa tidak bisa diam

Shinhye berjalan tanpa memikirkan apapun untuk menghilangkan getaran tangannya karena rasa bersalah dan juga perasaan yang harus dia hilangkan sekuat tenaga, ditengah jalan ia mendapati Leo yang tersenggal sembari menghapus keringatnya membuat Shinhye tersenyum sedih padanya dan berjalan sembari menarik tangan Leo perlahan. Leo yang ingin bertanya padanya menjadi enggan berbicara apapun karena Leo menyadari hal itu, getaran pada tangan Shinhye yang tak kunjung hilang karena Shinhye tidak dapat menyembunyikannya.

4 Hours Ago ( 03 : 00 am )

Shinhye terbangun dari tidurnya dan secara naluri berjalan kearah dapur dan mengambil minum,menegaknya perlahan dan menatap kearah jendela. Mungkin kah jalan yang ia pilih ini benar? Ia tidak tahu lagi tentang hal itu, ia memang tidak membenci Dujun namun ia merasa bahwa ia mengerti alasan Dujun mengajaknya berpacaran dan tetap terdiam tanpa mengatakannya pada siapapun bahkan pada dirinya sendiri. Shinhye masih memikirkan tentang Junhyung dan Yuuki yang pulang terlebih dahulu dan juga tatapan Junhyung padanya sangat menyakitkan, Shinhye kembali memikirkannya bagaimana kalau ia memberitahukan hal ini pada Junhyung? Tapi dengan tujuan apa? Ini bahkan bukan urusan Junhyung sama sekali karena Shinhye bukan siapa-siapa Junhyung, Shinhye terus terdiam hingga ia menyadari handphone nya daritadi bergetar dengan nomor yang di hidden, Shinhye mengangkatnya namun ia tersentak dengan suara diseberang sana.

“K-kau..” ucap Shinhye masih terkejut, diseberang sana bahkan tidak mengatakan apa-apa hanya terisak hingga beberapa saat iapun mengatakan sesuatu membuat Shinhye tersentak dan kembali menaruh handphonenya. Terdiam memandangi handphonenya dan mulai bergetar tidak karuan
“Waeyo? Kenapa baru sekarang..” ucap Shinhye lirih

-

“Shinhye-ya” ucapnya pelan
“Waeyo Leo? Kenapa sebentar lagi juga istirahat makan siang kok, lebih baik sedikit lebih bersabar” ucap Shinhye berusaha tersenyum namun Leo yang menempelkan mukanya pada meja itu perlahan memegang tangan Shinhye
“Gwenchana?” ucap Leo pelan dengan pandangan yang Shinhye biasa lihat saat dia mengkhawatirkan Shinhye membuat Shinhye tersenyum simpul
“Ne Leo-ya, naneun gwenchanayo” ucap Shinhye namun Leo menggenggamnya lebih erat membuat Shinhye membalikkan wajahnya kearah depan dan tersenyum kecil
“Gomawo Leo-ya” gumamnya pelan

Tidak lama terdengar suara bell tanda istirahat namun Leo dan juga Shinhye masih belum beranjak dari tempatnya dan terdiam hingga Leo berdiri dan menarik Shinhye pelan,masih memegang tangannya berjalan pelan hingga melewati para siswa yang melihat dengan sinis dan terdengar kata-kata yang kurang baik. Dujun segera menghampiri karena tahu tadi pagi Shinhye terus dipandang dan dibicarakan tidak-tidak membuatnya khawatir, Ia masih tidak tahu tentang Leo dan Shinhye sampai ia hampir mendekati kelas Shinhye Dujun terhenti dan bingung dengan sekumpulan para siswa yang seakan sedang membicarakan seseorang. Mengingat tadi pagi Dujun langsung berpikir bahwa itu adalah Shinhye yang dikelilingi oleh mereka,Dujun berusaha menembus para siswa sampai ia melihat Yuuki dan Minhyuk yang mengarah menuju ruang UKS membuatnya terhenti.
Dujun terdiam dan melupakan niatnya yang ingin menghampiri Shinhye itu, terdiam hingga ia melihat pintu UKS tertutup. Perlahan ia menghampiri ruangan UKS walau ia sudah berusaha untuk tidak kesana, berusaha meyakinkan dirinya untuk tidak berurusan dengan Yuuki dan fokus pada hubungan nya dan Shinhye saat ini namun ia tidak bisa menghentikan langkahnya hingga ia terkejut dan kembali lari tanpa arah

“Yoon Dujun pabo! Kau sudah tahu kalau Yuuki tidak akan menyerah tentang Minhyuk! Seharusnya kau sekarang hanya memperhatikan Shinhye! Ne yeoja yang begitu perhatian dan mencintaimu setulus hatinya dari dulu, padahal kau sudah teguh akan perasaanmu. Lalu mengapa sekarang dada ini terasa sakit kembali begitu melihat Yuuki yang masih menjadi mainan Minhyuk? Wae? Shinhye-ya…. Jeongmal mianhae” batin Dujun sembari memegang kepalanya yang seakan ingin meledak

Shinhye seperti mendengar seseorang memanggilnya membuatnya menengok kearah belakangnya, namun tidak ada siapa-siapa disana membuatnya makin khawatir apalagi Dujun yang katanya ingin makan siang bersama nya tidak muncul sama sekali. Leo kembali mengernyitkan dahinya karena melihat wajah Shinhye yang mulai sedih lagi itu, tapi ngomong-ngomong soal wajah sedih Leo bahkan melihat wajah sedih Yoseob dan juga Junhyung yang sedikit-sedikit mencuri pandang pada Shinhye (untuk masalah Junhyung Leo tidak memperdulikannya) tapi wajah seorang Yang Yoseob yang selalu ceria itu sungguh jarang untuk berwajah seperti itu. Leo baru saja menyadari ada seseorang yang tidak ada disana, apakah diakah penyebab Yoseob sedih? Leo yang mulai pusing itupun akhirnya mengakhiri kegiatan ‘menebak’-nya dan kembali menatap Shinhye tapi Shinhye sudah menghilang membuat Leo terkejut dan reflek terbangun dari duduknya

“Leo-ya? Gwenchana? Mianhae aku meninggalkan mu tanpa bicara padamu” ucap Shinhye membuat Leo menghela nafas, Leo menatap Shinhye seakan ia ingin bertanya ‘kemana kau pergi?’
“Ah aku menghampiri Yoseob, ia kelihatan sedih karena Hyunseung~ah pindah” ucap Shinhye membuat Leo menatap kearah meja Yoseob dan Junhyung, dan Junhyung sudah tidak ada disana. Apakah hubungan Junhyung dan Shinhye menjauh kembali?

-

Junhyung berjalan pelan sembari memikirkan kejadian pagi ini dan juga kenyataan buruk tentang Hyunseung yang meninggalkan sekolah, pantas saja saat ditaman bermain kemarin ia merasakan ada yang aneh dengan Hyunseung hingga ia berani membawa Hyuna yang baru saja sembuh. Kenapa ia tidak mengatakan apapun pada Junhyung? Dilain waktu bahkan ia tahu Shinhye sedang menjauhinya, saat Shinhye menghampiri Yoseob Shinhye bahkan tidak melihat kearah Junhyung yang berada diseberang Yoseob dan menghibur Yoseob tanpa memperdulikannya. Apakah sudah tidak kesempatan bagi Junhyung untuk menyukai Shinhye? Ditengah jalan ia mendapati seseorang tengah menunggunya didepan ruang OSIS dengan wajah yang tidak pernah Junhyung setelah ia mengenal Junhyung, tapi Junhyung ingat ia pernah memasang wajah itu sekali saat itu.. Saat terburuknya, membuat Junhyung cepat menghampirinya dan memegang pundaknya

“Waeyo?” ucap Junhyung pelan namun yeoja didepannya tetap terisak dan memegang kedua lengan Junhyung
“Mianhae Junhyung oppa, tapi aku tidak bisa melepaskanmu. Aku membutuhkanmu, mianhae aku bertindak gegabah lagi” ucapnya terus terisak membuat Junhyung memeluknya
“Waeyo? Apakah ini tentang-“ belum selesai Junhyung bertanya ia sudah menggelengkan kepalanya
“Oppa kumohon tolong aku, jangan tinggalkan aku sendirian! Aku takut! Oppa sudah berjanji bukan? Kau tidak akan meninggalkan aku sendirian” ucapnya masih terisak dan genggaman tangannya pada punggung Junhyung semakin kencang membuat Junhyung bergetar mengingat saat itu
“Mianhae,arraseo aku tidak akan meninggalkanmu. Jeongmal mianhae” ucap Junhyung bergetar karena ia juga mengingat Shinhye, mengapa Junhyung bisa suka pada orang yang ia baru kenal? Dan meninggalkan seseorang yang sudah berada disisi Junhyung sejak ia terjatuh? Namun Junhyung tidak bisa membenci Shinhye tapi Junhyung juga tidak bisa mengingkari janjinya
“Oppa berjanjilah, jangan tinggalkan aku seperti obaasan .. Aku hanya punya dirimu dan haraboeji” Junhyung sedikit tersentak akan kata-kata nya yang menyebut ‘obaasan’ membuat Junhyung terdiam dan menelan ludahnya
“Mianhae Shinhye aku tidak akan kembali lagi padamu, aku sudah tidak bisa bersamamu lagi. Semoga kau bahagia dengan Dujun~ah” batin Junhyung dan ia menguatkan keputusannya
“Arraseo, asal kau menerima syarat dariku.. Naeun~ah” ucap Junhyung menatap lurus pada Naeun

[Letter from Hyunseung]
To : All
Semoga kalian berbahagia dan tetap tersenyum bersama walau aku sudah tidak ada disana lagi, aku yakin kalian akan tetap akur tanpaku. Percayalah aku akan kembali lagi kepada kalian walau aku bukanlah salah satu dari kalian lagi, mianhae jeongmal mianhae atas keputusanku ini.. Ani! Memang aku harus mengambil keputusan ini, tapi aku tidak akan pernah melupakan kalian. Luluslah dengan benar Dujun~ah , tetaplah mengejar cita-citamu Gikwang~ah , jangan terlalu cepat marah Yoseobie , dan Junhyung~ah… berbahagialah. Titip salamku jika kalian bertemu Woonie..

Untuk Shinhye , Leo dan Minhyuk aku tidak akan melupakan kalian juga, semoga kalian selalu bersama dan berteman baik dengan anggota OSIS lainnya.
Gomawo atas semuanya. Good bye [a Letter From Hyunseung-End]

Saturday, May 28, 2016

You Can Cry (FF) Eps.27



Setelah mereka saling berciuman dalam waktu yang cukup lama, mereka saling menjauhkan wajah masing-masing tapi tetap berpelukkan walau hujan masih turun dengan deras hingga membasahi seluruh badan mereka. Tidak lama Dujun pun mulai melepas pelukkan nya dan memegang bahu Yuuki, menjauhkan nya dan menunduk lemas.

“Mianhae, mari kita pulang Yuuki” ucap Dujun pelan tanpa menunggu jawaban dari Yuuki dan menggenggam tangan Yuuki sembari beranjak jalan

-

“Hyunseung~ah, bagaimana keadaannya?” ucap Junhyung membuyarkan lamunan Hyunseung membuatnya salah tingkah
“A? Dia? Baik-baik saja, seperti nya ia akan menghubungimu besok. Tapi aku pikir tidak usah karena aku takut Naeun marah, kau tahu bukan Junhyungie aku hanya tidak ingin dia terluka karena Naeun” ucap Hyunseung lemas membuat Junhyung menghela nafas dan tersenyum
“Arraseo titipkan saja salam dariku, sudah lama tidak bermain bersama kalian. Apa besok dia senggang Hyunseung~ah? Ajaklah Dongwoonie juga, ngomong-ngomong maaf aku duluan ne. Kabari aku” ucap Junhyung beranjak dari tempatnya dengan lambaian Hyunseung dan senyumnya, setelah Junhyung menghilang bersama mobilnya seseorang menghampiri Hyunseung yang senyumannya telah hilang
“Hyunseung~ah gwenchana? Kau juga tidak bilang soal ini pada Junhyung~ah?” ucapnya pelan
“Gwenchana, karena aku tidak ingin membuat kalian khawatir lebih dari ini. Bahkan oleh Junhyung yang sedang banyak masalah” ucap Hyunseung tanpa ada yang berbicara lagi dan hanya terdiam sampai Hyunseung tersenyum dan menepuk pundak orang disampingnya dengan tersenyum
“Sudahlah kalau kau banyak cemberut wajah tampanmu akan menangis,lebih baik hubungi Dongwoonie tentang besok. Yoseobbie” ucap Hyunseung berusaha tersenyum membuat Yoseob hanya bisa mengangguk dan menuruti apa keinginan nya

Keadaan hari itu sangatlah tidak bagus untuk Junhyung dan dia harus menemui Naeun lagi saat sampai dirumah, entah apa yang ia bicarakan pada appanya hingga mereka merencanakan untuk mengundang Naeun dan makan malam bersama. Junhyung melupakan bahwa Naeun itu seperti rubah betina yang tidak akan habis rencana liciknya untuk mendapatkan semua yang ia mau, pastinya ia memakai koneksi kakek nya untuk berbicara pada appa Junhyung dan bermulut manis untuk mendapatkan perhatian appanya. Tapi tidak jauh dari rumahnya Junhyung bisa melihat Dujun dan Yuuki yang terlihat basah kuyub sedang berjalan pulang, Junhyung yang tadi nya ingin turun dan menghampiri mereka terdiam sejenak ketika melihat wajah Dujun dan juga Yuuki yang menurut Junhyung aneh entah karena apa seperti tidak seperti mereka yang biasanya, dan Junhyung hanya bisa terdiam sampai Dujun mengantarkan Yuuki dan beranjak pulang setelah mengantar Yuuki hingga depan rumah.
Junhyung memarkirkan mobil nya dan dapat melihat teman nya yang belum jauh dari sana dan juga adiknya yang masih didepan pintu sedang menunduk dengan air yang menetes deras dari rambut dan pakaian nya, Junhyung hanya bisa menghela nafas menghampiri adiknya dan mengelus kepalanya pelan. Tidak ada balasan serta suara dari adiknya membuat Junhyung menatapnya lekat-lekat entah ada masalah apa antara Yuuki dan Dujun yang membuat Yuuki tetap terdiam seperti ini, Junhyung memeluknya hingga ia merasakan bajunya basah dan Yuuki tetap terdiam.

“Yuuki, kau bisa masuk angin kalau terus begini. Mari masuk dan bersihkan dirimu, Naeun ada dirumah aku yakin orang itu  sudah berada dirumah” ucap Junhyung pelan
“Ne oppa, mianhae..” ucap Yuuki pelan membuat Junhyung tersenyum

-

Pagi hari terasa begitu cepat hingga membuat Shinhye yang tidak bisa tidur nyenyak itupun hanya bisa berdiri didekat jendela sembari menatap luar tanpa tujuan, entah kenapa ia merasa begitu aneh hari ini apakah karena ia memikirkan Minhyuk yang menghilang dari OSIS? Ataukah tentang perkataannya pada Junhyung atau Dujun yang berjalan pulang bersama Yuuki? Entah kenapa rasa sakit itu masih ada dan itu membuktikan bahwa Shinhye masih belum melupakaan Dujun,tapi apa arti deg-deg an saat bersama Junhyung saat itu? Dan perasaan senang saat Junhyung menembaknya? Mungkinkah Shinhye seperti para murid yeoja disekolahnya yang mata duitan? Atau karena tampang Junhyung yang tampan? Aniya! Bahkan Shinhye pun tidak dapat menjelaskan apa arti semua itu, namun ia sadar sebaik apapun Leo dan sedeg-deg an apa Shinhye pada Junhyung tetap saja Dujun masih berputar didalam kepalanya. Tidak ada yang dapat menyalahkan Shinhye karena Dujun adalah cinta pertamanya dan juga orang yang menolong Shinhye saat ia benar-benar terpuruk dan kesulitan, tapi Dujun menyukai Yuuki dan Shinhye tetap tidak akan bisa menggapai Dujun walau mereka tidak berpacaran.
Hembusan angin saat itu terasa hangat membuat perasaan Shinhye sedikit membaik, tidak heran banyak orang yang terbangun pada pagi hari demi mendapatkan suasana seindah ini pikir Shinhye. Tidak lama terdengar suara bell pintu berbunyi membuat Shinhye otomatis menjawab dan berjalan menuju pintu, tapi Shinhye pikir kembali ia tidak sedang mengundang siapapun dan tidak ada temannya yang akan kerumahnya dan lagi eommanya sudah pulang dan Biah yang sedang tur sekolah itu tidak mungkin mengundang temannya. Jadi siapakah mereka? Shinhye perlahan membuka pintunya dan dapat melihat 2 orang yang tidak asing lagi, tapi seseorang yeoja ditengah-tengah mereka membuatnya bingung karena ia tidak mengenalnya. Tapi ia terlihat manis dan juga cantik dengan senyumnya yang merekah membuat Shinhye terpana padanya.

“Annyeonghaseo Shinhye-ya, maaf mengganggung harimu di akhir pekan ini” ucap Yoseob tersenyum membuat Shinhye reflek tersenyum walau ia bingung ada apa mereka kesini
“Ah tujuan kami kesini adalah untu-“ belum selesai Hyunseung berbicara , yeoja itu menyela dengan menggenggam erat tangan Shinhye dengan senyumnya yang manis itu membuat Shinhye kaget sekalgus bingung
“Aigoo inikah orang yang Junhyungie sukai? Kyeoptaaa” ucapnya membuat Hyunseung memukul pelan kepalanya
“Kau ini, kau membuatnya ketakutan! Lebih baik kau memperkenalkan diri dulu” ucap Hyunseung membuat yeoja didepan Shinhye melepaskan genggaman nya membuat Shinhye bernafas lega
“Hehehe mian aku lupa, annyeong Shinhye~ah namaku Kim Hyuna. Kau bisa memanggilku Hyuna” ucapnya tersenyum membuat Shinhye kembali terpesona
“A.. Annyeong aku Park Shin-“
“Shinhye~ah kumohon ikut kami jalan-jalan hari ini yah?” ucap Hyuna kembali menggenggam tangan Shinhye walau Shinhye belum menyelesaikan omongannya membuat Shinhye tertawa garing dan Hyunseung yang memegang jidatnya
“Kau mau kan? Dujun oppa juga akan ikut” ucap Hyuna membuat Yoseob dan Hyunseung tersentak
“A-arraseo Hyuna-ssi aku akan ikut” ucap Shinhye membuat Hyuna heboh
“Yay~ Arraseo kalau begitu Shinhye~ah, panggil saja aku Hyuna hehehe” ucapnya tersenyum kembali, membuat Shinhye tersenyum melihatnya. Yeoja yang pertama kali ia kenal begitu baik , ceria dan juga murah senyum itu membuatnya senang,tapi apa tujuan mereka mengajak Shinhye?

Tidak butuh waktu lama untuk Shinhye untuk bersiap-siap karena Hyuna yang sudah tidak sabar dan kegirangan itu menarik tangan Shinhye dan tidak ia lepas hingga sampai ditempat tujuan,ya tujuan mereka adalah taman bermain. Sudah cukup lama Shinhye tidak kesana karena alasan keuangan dan juga kenangan yang cukup buruk pernah terjadi disana walau Shinhye tidak terlalu jelas mengingatnya, dan Shinhye bahkan baru tahu kalau taman itu salah satu yang dimiliki oleh orang tua Junhyung jadi mereka memasuki taman bermain itu tanpa halangan apapun. Walau masih berempat Hyuna sudah tidak sabar untuk mengajak Shinhye , Hyunseung serta Yoseob untuk menaiki wahana terdekat sembari menunggu Dujun dan lainnya walau Shinhye sempat berpikir mereka akan segera datang tapi sampai wahana ke 7 pun mereka belum juga datang membuat Yoseob mulai komat-kamit didepan telfon nya bahkan ia mulai berteriak ketika suara diseberang sana masih belum sampai juga. 5 menit kemudian mereka pun beristirahat didekat food corner untuk membeli camilan dan juga minuman dan Hyuna dapat dihentikan karena bujukkan Hyunseung dan juga Yoseob yang mulai memucat karena kesal, Yoseob dan Hyunseung pergi untuk membeli minuman dan hanya Shinhye berdua Hyuna yang duduk menunggu mereka. Sepi sunyi karena Hyuna sedang memainkan handphone nya dengan asik dan Shinhye yang melihat pemandangan didepannya,sekilas ia dapat mengingat sedikit kenangan buruk saat ia berada ditaman bermain. Saat itu sudah malam hari dan dipenuhi banyak orang, Shinhye sendirian dengan isak tangis dan teriakan nya seakan memanggil seseorang dan ia tidak dapat menemukannya sampai…

“Shinhye~ah? Gwenchana?” ucap Hyuna membuat Shinhye tersadar, ia menyadari air matanya mengalir membuatnya reflek menghapus sebelum Hyuna semakin khawatir
“Gwe-gwenchana Hyuna-ya, waeyo?” ucap Shinhye berusaha tersenyum namun Hyuna tidak menjawabnya,ia menunduk hingga Shinhye dapat merasakan hembusan angin dan akhirnya Hyuna mengangkat kepalanya menatap lurus pada Shinhye membuat Shinhye tersentak
“Shinhye~ah, apa kau suka pada Junhyungie?” ucap Hyuna tanpa senyuman manisnya seperti biasa tanda ia serius menanyakan hal itu membuat Shinhye terdiam dan menunduk, entah apa yang bisa dijawab oleh Shinhye hingga akhirnya Hyuna menghela nafas
“Kudengar kau menyukai Dujun oppa ne? Kalian sudah berteman sejak kecil bukan? Apa kau sudah menyukainya dari dulu? Mianhe aku menanyakan hal yang aneh, memang salah aku menanyakan hal itu padahal Junhyungie sudah mempunyai tunangan” ucap Hyuna berusaha tersenyum membuat Shinhye membalas senyumnya sedih
“Ne kami sudah berteman sejak kecil, memang aku menyukainya sejak dulu karena dia adalah orang yang keren, dapat diandalkan, dan juga baik hati. Dia lah yang menolongku dari mimpi terburukku dan selalu berada disisiku menyokongku untuk bangkit dari mimpi buruk itu,karena aku selalu menempel pada Dujunie aku tidak mempunyai banyak teman jadi…” ucap Shinhye berhenti dan mengambil nafasnya kembali bersiap untuk berbicara lagi
“Aku makin membuatnya repot hingga aku pindah karena pekerjaan ibuku, tapi entah mengapa akhir-akhir ini perasaanku terasa aneh entah mengapa akupun tidak tahu. Apakah aku mulai tidak menyukai Dujunie? Apakah aku mulai melupakan nya karena aku memiliki teman baru? Saat aku memikirkan hal itu rasanya begitu sesak dan menyakitkan seakan aku melupakan kebaikkan Dujunie saat itu dan memilih untuk egois dan meninggalkan Dujunie, aku tidak ingin semua itu terjadi karena berkat Dujunie lah aku berada disini dan berjalan maju dari mimpi burukku. Tapi aku malah…” ucap Shinhye mulai terisak membuat Hyuna memeluknya lembut
“Shinhye~ah kau bukan orang yang seperti itu, aku mengerti mengapa semua ingin berteman denganmu.. Dan aku mengerti mengapa Dujun oppa begitu menyayangimu Shinhye~ah, akupun ingin menjadi temanmu.  Percayalah Shinhye~ah Dujun oppa tidak akan berpikiran seperti itu dan dia tulus membantu dan menjadi temanmu karena kau adalah orang yang sangat baik hati dan sangat hangat Shinhye” ucap Hyuna pelan membuat Shinhye terdiam dan tersenyum
“Aku ingin kita berteman Shinhye~ah, mianhe aku bertanya seperti itu” ucap Hyuna membuat Shinhye berdiri dan menggelengkan kepalanya dan menghapus air matanya
“Ani, gwenchana. Aku juga ingin berteman denganmu Hyuna-ya” ucap Shinhye tersenyum membuat Hyuna gembira dan kembali memeluk Shinhye dengan senangnya membuat Hyunseung dan Yoseob yang melihatnya bernafas lega
“Sepertinya ia sudah sedikit baikkan,ini berkat idemu mengajaknya dan mempertemukan nya dengan Hyuna” ucap Yoseob dibalas gelengan Hyunseung
“Hyuna sendiri yang ingin mengajaknya walau Junhyung tidak mengetahuinya,kemana mereka? Belum sampai juga?” ucap Hyunseung menengok kearah Yoseob dan hanya dibalas gelengan Yoseob

Tidak jauh dari sana Junhyung yang sedari tadi melihat kearah Shinhye dan Hyuna itupun akhirnya membalikkan badan nya dan tersenyum sedih, ia berjalan meninggalkan tempatnya berencana untuk pulang kembali namun ia menemui seseorang yang membuatnya harus mengurungkan niat nya.

“Dujun~ah…?” ucap Junhyung kaget bahkan Dujun tidak kalah kaget karena seseorang yang tidak ia kira datang
“Oppa?”

-

Setelah mereka beristirahat selama 15 menit Hyuna kembali menarik Shinhye dan Hyunseung untuk menaiki wahana berikutnya, sialnya Yoseob melarikan diri sendirian dengan alasan menghampiri Dongwoon yang sudah sampai tapi terpisah oleh Junhyung entah dimana membuatnya mau tidak mau menjemput Dongwoon. Hyunseung sudah mulai merasa jengkel dengan teman nya satu itu melarikan diri tanpa mengajaknya,tapi Shinhye yang ditarik Hyuna pun akan marah pada Hyunseung kalau sampai Hyunseung ikut melarikan diri juga. Selang beberapa waktu Hyunseung hanya bisa terengah-engah karena Hyuna terus memaksanya menaiki  Roller Coster dan wahana extrim lainnya, Hyunseung menatap kearah Shinhye dan Shinhye hanya terdiam memucat membuat Hyunseung menghela nafas tanda ia mengerti perasaan Shinhye yang baru bertemu pertama kali oleh Hyuna dan langsung ditempeli oleh Hyuna. Tapi saat Hyunseung ingin menelfon Yoseob didepan nya terdapat 4 namja yang dinanti-nantikan dan juga…

“Annyeong Hyuna eonni, Shinhye eonni..” ucap Yuuki tersenyum membuat Hyuna tersenyum dan melompat memeluk Yuuki dan membuat Shinhye terdiam membatu
“Yuuki~ah annyeong, aku rindu padamu. Kau sudah makin besar ne” ucap Hyuna membuat Yuuki tertawa pelan sembari memeluknya, namun Hyunseung melihat Shinhye yang membatu itupun berdiri dan menghampiri Junhyung
“Junhyung~ah apa kau yang mengajak Yuuki kemari?” ucap Hyunseung pelan namun Junhyung hanya menghela nafas dan memandang Hyunseung dongkol
“Ah soal Dujun~ah dan Shinhye ne? Mianhe aku tidak mengatakannya padamu, soal Shinhye itu rencana Hyuna dan aku disuruh mengajak Dujun serta agar Shinhye mau ikut” ucap Hyunseung membuat Junhyung memandang kepada Shinhye, adiknya dan juga Dujun bergantian. Ia dapat melihat Shinhye  yang terdiam memucat yang melihat pada Yuuki dan juga Dujun yang menatap Yuuki membuat Junhyung makin terdiam, tapi dengan cepat Hyuna mencubit pipinya membuat Junhyung tersadar dan berteriak
“Hyuna-ya! Jangan begitu lain kali! Sakit!!” ucap Junhyung kesal membuat Hyuna tertawa
“Aku rindu dirimu Junhyungie, apa kabar Naeun?” ucap Junhyung membuatnya tersentak, semua terdiam sepi hingga Yuuki memutuskan mengeluarkan suara
“A-ano karena kita semua sudah berkumpul bagaimana kalau naik wahana bersama-sama? Eh tapi sepertinya Hyuna eonni , Shinhye eonni dan Hyunseung oppa terlihat capai. Dujun oppa kau ingin naik wahana apa?” ucap Yuuki memeluk lengan Dujun, membuat Dujun terkejut dan memandang kearah Shinhye
“Lepaskan!” ucap Dujun membuat semuanya terdiam dan juga Yuuki yang memucat
“Mianhae kalian duluan saja, aku ada urusan dengan Shinhye. Shinhye-ya kajja ikut aku” ucap Dujun menarik Shinhye tanpa bicara dan juga meninggalkan mereka terdiam memandang keduanya pergi menjauh

“Dujunie waeyo?” ucap Shinhye setelah agak jauh Dujun membawanya dan terdiam menatap Shinhye
“Shinhye-ya, aku sudah tidak ada hubungan apapun dengan Yuuki” ucap Dujun
“Lalu?” ucap Shinhye bingung membuat Dujun tersenyum dan menggenggam tangan Shinhye
“Apa kau mau jadi pacarku? Aku menyukaimu Shinhye-ya” ucap Dujun tersenyum
“A-“ Kata-kata Shinhye terpotong karena ia melihat Yuuki terdiam memucat , ia menjatuhkan beberapa minuman yang mungkin ingin ia berikan pada Dujun dan Shinhye namun ternyata ia malah mendengarkan hal yang tidak ingin ia dengar. Yuuki berlari kencang membuat Junhyung berlari mengejarnya dan Hyuna yang menarik Shinhye tanpa alasan, saat Dujun ingin mencegahnya Hyuna malah memandang Dujun tajam membuat Dujun mengurungkan niatnya
“Dujun~ah aku ingin berbicara denganmu” ucap Hyunseung

Yuuki terus berlari tanpa arah dan juga tanpa tujuan, entah kenapa ia malah shock begitu tahu Dujun menyatakan cintanya pada Shinhye? Padahal Yuuki sudah tahu kalau Dujun menyukai Shinhye dan ia menyukai Minhyuk, saking cintanya Yuuki pada Minhyuk bahkan ia rela mengkhianati orang yang mencintainya dan terus berada disampingnya walau Minhyuk tetap tidak memalingkan mukanya pada Yuuki karena kesalahan nya dulu. Hingga Dujun yang telah menyukai orang lain dan sudah dikhianatinya pun tetap berada disisinya dan menghiburnya, berarti ciuman kemarinpun bertujuan untuk menghibur Yuuki saja. Tapi Yuuki merasa egois jika dia mengharapkan Dujun tetap menyimpan perasaan sukanya pada Shinhye dan tetap berada disisinya padahal ia terus mengejar Minhyuk tanpa henti, Yuuki tersandung dan terjatuh membuatnya sadar akan kesalahan dan keegoisan nya yang kembali terulang.

(Flashback 2 years ago)

Saat itu Yuuki masih terngiang-ngiang saat Minhyuk yang merupakan ‘orang yang tidak bisa hanya dengan satu yeoja’ itu akhirnya berubah menjadi namja yang lebih baik dan bahkan ia meminta Yuuki untuk menjadi pacarnya, Yuuki begitu senang hingga ia terus tersenyum walau ia sedang berganti pakaian membuat teman nya menghampirinya

“Yuuki-chan kau terlihat senang sekali ada apa?” ucap Mirai (teman sekelas Yuuki saat diSMP Seirei)
“A-a… Daijoubu , nani Mirai-chan?” ucap Yuuki menutupi rasa malunya
Ie kukira itu kau” ucap Mirai
“Nani nani Mirai-chan?” ucap para siswi sisanya
“Kudengar ada seorang siswi yang ditembak oleh Minhyuk-san loh” ucap Mirai
“Lee Minhyuk-san? Siswa yang berasal dari Korea? Dia memang tampan tapi kelakuannya…”
“Tapi akhir-akhir ini kulihat kau dekat dengan Minhyuk, Yuuki-san”
“A-a-a.. Ie… Bukan seperti itu” ucap Yuuki salah tingkah membuat para siswi penasaran
“Kau berpacaran dengannya kan Yuuki-chan?” ucap Mirai
“Apa target berikutnya Yuuki-san? Lebih baik kau berhati-hati Yuuki-san”
“Ne dia ottoko yang buruk” ucap siswi lain membuat Yuuki panas
“Sudah jangan membicarakan nya seperti itu lagi” teriak Yuuki membuat semua terdiam dan ia terkejut
“Yuuki-san jangan-jangan kau dan dia benar-benar…”
“Ie! Aku tidak pernah menyukai orang seperti dia! Kalaupun ia menembakku aku tidak akan mau menjadi pacarnya! Aku tidak akan sudi!” teriak Yuuki hingga ia melangkah keluar dari ruang ganti baju dan wajahnya berubah pucat,karena Minhyuk berada disana menunggu Yuuki
“Min-Minhyukie… a-ano…” ucap Yuuki bingung
“A? Daijoubu Yuuki-chan aku mengerti, Minna-san aku mendekati Yuuki karena aku penasaran olehnya. Jadi jangan menggangunya lagi ne? Aku sudah bosan dengan orang yang tidak menyukaiku” ucap Minhyuk tersenyum dan berjalan meninggalkan Yuuki, sebelum Minhyuk menjauh ia berkata
“Arigatou atas jawabanmu, Amamiya Yuuki-san. Mulai besok tolong lebih baik kita jaga jarak” bisik Minhyuk membuat Yuuki tersungkur pucat
(Flashback End)