Setelah mereka saling berciuman dalam waktu yang cukup lama, mereka
saling menjauhkan wajah masing-masing tapi tetap berpelukkan walau hujan masih
turun dengan deras hingga membasahi seluruh badan mereka. Tidak lama Dujun pun
mulai melepas pelukkan nya dan memegang bahu Yuuki, menjauhkan nya dan menunduk
lemas.
“Mianhae, mari kita pulang Yuuki” ucap Dujun pelan tanpa menunggu
jawaban dari Yuuki dan menggenggam tangan Yuuki sembari beranjak jalan
-
“Hyunseung~ah, bagaimana keadaannya?” ucap Junhyung membuyarkan lamunan
Hyunseung membuatnya salah tingkah
“A? Dia? Baik-baik saja, seperti nya ia akan menghubungimu besok. Tapi
aku pikir tidak usah karena aku takut Naeun marah, kau tahu bukan Junhyungie
aku hanya tidak ingin dia terluka karena Naeun” ucap Hyunseung lemas membuat
Junhyung menghela nafas dan tersenyum
“Arraseo titipkan saja salam dariku, sudah lama tidak bermain bersama
kalian. Apa besok dia senggang Hyunseung~ah? Ajaklah Dongwoonie juga,
ngomong-ngomong maaf aku duluan ne. Kabari aku” ucap Junhyung beranjak dari
tempatnya dengan lambaian Hyunseung dan senyumnya, setelah Junhyung menghilang
bersama mobilnya seseorang menghampiri Hyunseung yang senyumannya telah hilang
“Hyunseung~ah gwenchana? Kau juga tidak bilang soal ini pada
Junhyung~ah?” ucapnya pelan
“Gwenchana, karena aku tidak ingin membuat kalian khawatir lebih dari
ini. Bahkan oleh Junhyung yang sedang banyak masalah” ucap Hyunseung tanpa ada
yang berbicara lagi dan hanya terdiam sampai Hyunseung tersenyum dan menepuk
pundak orang disampingnya dengan tersenyum
“Sudahlah kalau kau banyak cemberut wajah tampanmu akan menangis,lebih baik hubungi Dongwoonie tentang besok. Yoseobbie” ucap Hyunseung berusaha tersenyum membuat Yoseob hanya bisa mengangguk dan menuruti apa keinginan nya
“Sudahlah kalau kau banyak cemberut wajah tampanmu akan menangis,lebih baik hubungi Dongwoonie tentang besok. Yoseobbie” ucap Hyunseung berusaha tersenyum membuat Yoseob hanya bisa mengangguk dan menuruti apa keinginan nya
Keadaan hari itu sangatlah tidak bagus untuk Junhyung dan dia harus
menemui Naeun lagi saat sampai dirumah, entah apa yang ia bicarakan pada
appanya hingga mereka merencanakan untuk mengundang Naeun dan makan malam
bersama. Junhyung melupakan bahwa Naeun itu seperti rubah betina yang tidak
akan habis rencana liciknya untuk mendapatkan semua yang ia mau, pastinya ia
memakai koneksi kakek nya untuk berbicara pada appa Junhyung dan bermulut manis
untuk mendapatkan perhatian appanya. Tapi tidak jauh dari rumahnya Junhyung
bisa melihat Dujun dan Yuuki yang terlihat basah kuyub sedang berjalan pulang,
Junhyung yang tadi nya ingin turun dan menghampiri mereka terdiam sejenak
ketika melihat wajah Dujun dan juga Yuuki yang menurut Junhyung aneh entah
karena apa seperti tidak seperti mereka yang biasanya, dan Junhyung hanya bisa
terdiam sampai Dujun mengantarkan Yuuki dan beranjak pulang setelah mengantar
Yuuki hingga depan rumah.
Junhyung memarkirkan mobil nya dan dapat melihat teman nya yang belum
jauh dari sana dan juga adiknya yang masih didepan pintu sedang menunduk dengan
air yang menetes deras dari rambut dan pakaian nya, Junhyung hanya bisa
menghela nafas menghampiri adiknya dan mengelus kepalanya pelan. Tidak ada
balasan serta suara dari adiknya membuat Junhyung menatapnya lekat-lekat entah
ada masalah apa antara Yuuki dan Dujun yang membuat Yuuki tetap terdiam seperti
ini, Junhyung memeluknya hingga ia merasakan bajunya basah dan Yuuki tetap
terdiam.
“Yuuki, kau bisa masuk angin kalau terus begini. Mari masuk dan
bersihkan dirimu, Naeun ada dirumah aku yakin orang itu sudah berada
dirumah” ucap Junhyung pelan
“Ne oppa, mianhae..” ucap Yuuki pelan membuat Junhyung tersenyum
-
Pagi hari terasa begitu cepat hingga membuat Shinhye yang tidak bisa
tidur nyenyak itupun hanya bisa berdiri didekat jendela sembari menatap luar
tanpa tujuan, entah kenapa ia merasa begitu aneh hari ini apakah karena ia
memikirkan Minhyuk yang menghilang dari OSIS? Ataukah tentang perkataannya pada
Junhyung atau Dujun yang berjalan pulang bersama Yuuki? Entah kenapa rasa sakit
itu masih ada dan itu membuktikan bahwa Shinhye masih belum melupakaan
Dujun,tapi apa arti deg-deg an saat bersama Junhyung saat itu? Dan perasaan
senang saat Junhyung menembaknya? Mungkinkah Shinhye seperti para murid yeoja
disekolahnya yang mata duitan? Atau karena tampang Junhyung yang tampan? Aniya!
Bahkan Shinhye pun tidak dapat menjelaskan apa arti semua itu, namun ia sadar
sebaik apapun Leo dan sedeg-deg an apa Shinhye pada Junhyung tetap saja Dujun
masih berputar didalam kepalanya. Tidak ada yang dapat menyalahkan Shinhye
karena Dujun adalah cinta pertamanya dan juga orang yang menolong Shinhye saat
ia benar-benar terpuruk dan kesulitan, tapi Dujun menyukai Yuuki dan Shinhye
tetap tidak akan bisa menggapai Dujun walau mereka tidak berpacaran.
Hembusan angin saat itu terasa hangat membuat perasaan Shinhye sedikit
membaik, tidak heran banyak orang yang terbangun pada pagi hari demi
mendapatkan suasana seindah ini pikir Shinhye. Tidak lama terdengar suara bell
pintu berbunyi membuat Shinhye otomatis menjawab dan berjalan menuju pintu,
tapi Shinhye pikir kembali ia tidak sedang mengundang siapapun dan tidak ada
temannya yang akan kerumahnya dan lagi eommanya sudah pulang dan Biah yang
sedang tur sekolah itu tidak mungkin mengundang temannya. Jadi siapakah mereka?
Shinhye perlahan membuka pintunya dan dapat melihat 2 orang yang tidak asing
lagi, tapi seseorang yeoja ditengah-tengah mereka membuatnya bingung karena ia
tidak mengenalnya. Tapi ia terlihat manis dan juga cantik dengan senyumnya yang
merekah membuat Shinhye terpana padanya.
“Annyeonghaseo Shinhye-ya, maaf mengganggung harimu di akhir pekan ini”
ucap Yoseob tersenyum membuat Shinhye reflek tersenyum walau ia bingung ada apa
mereka kesini
“Ah tujuan kami kesini adalah untu-“ belum selesai Hyunseung berbicara ,
yeoja itu menyela dengan menggenggam erat tangan Shinhye dengan senyumnya yang
manis itu membuat Shinhye kaget sekalgus bingung
“Aigoo inikah orang yang Junhyungie sukai? Kyeoptaaa” ucapnya membuat
Hyunseung memukul pelan kepalanya
“Kau ini, kau membuatnya ketakutan! Lebih baik kau memperkenalkan diri
dulu” ucap Hyunseung membuat yeoja didepan Shinhye melepaskan genggaman nya
membuat Shinhye bernafas lega
“Hehehe mian aku lupa, annyeong Shinhye~ah namaku Kim Hyuna. Kau bisa
memanggilku Hyuna” ucapnya tersenyum membuat Shinhye kembali terpesona
“A.. Annyeong aku Park Shin-“
“Shinhye~ah kumohon ikut kami jalan-jalan hari ini yah?” ucap Hyuna
kembali menggenggam tangan Shinhye walau Shinhye belum menyelesaikan omongannya
membuat Shinhye tertawa garing dan Hyunseung yang memegang jidatnya
“Kau mau kan? Dujun oppa juga akan ikut” ucap Hyuna membuat Yoseob dan
Hyunseung tersentak
“A-arraseo Hyuna-ssi aku akan ikut” ucap Shinhye membuat Hyuna heboh
“Yay~ Arraseo kalau begitu Shinhye~ah, panggil saja aku Hyuna hehehe”
ucapnya tersenyum kembali, membuat Shinhye tersenyum melihatnya. Yeoja yang
pertama kali ia kenal begitu baik , ceria dan juga murah senyum itu membuatnya
senang,tapi apa tujuan mereka mengajak Shinhye?
Tidak butuh waktu lama untuk Shinhye untuk bersiap-siap karena Hyuna
yang sudah tidak sabar dan kegirangan itu menarik tangan Shinhye dan tidak ia
lepas hingga sampai ditempat tujuan,ya tujuan mereka adalah taman bermain.
Sudah cukup lama Shinhye tidak kesana karena alasan keuangan dan juga kenangan
yang cukup buruk pernah terjadi disana walau Shinhye tidak terlalu jelas
mengingatnya, dan Shinhye bahkan baru tahu kalau taman itu salah satu yang
dimiliki oleh orang tua Junhyung jadi mereka memasuki taman bermain itu tanpa
halangan apapun. Walau masih berempat Hyuna sudah tidak sabar untuk mengajak
Shinhye , Hyunseung serta Yoseob untuk menaiki wahana terdekat sembari menunggu
Dujun dan lainnya walau Shinhye sempat berpikir mereka akan segera datang tapi
sampai wahana ke 7 pun mereka belum juga datang membuat Yoseob mulai
komat-kamit didepan telfon nya bahkan ia mulai berteriak ketika suara
diseberang sana masih belum sampai juga. 5 menit kemudian mereka pun
beristirahat didekat food corner untuk membeli camilan dan juga minuman dan
Hyuna dapat dihentikan karena bujukkan Hyunseung dan juga Yoseob yang mulai
memucat karena kesal, Yoseob dan Hyunseung pergi untuk membeli minuman dan
hanya Shinhye berdua Hyuna yang duduk menunggu mereka. Sepi sunyi karena Hyuna
sedang memainkan handphone nya dengan asik dan Shinhye yang melihat pemandangan
didepannya,sekilas ia dapat mengingat sedikit kenangan buruk saat ia berada
ditaman bermain. Saat itu sudah malam hari dan dipenuhi banyak orang, Shinhye
sendirian dengan isak tangis dan teriakan nya seakan memanggil seseorang dan ia
tidak dapat menemukannya sampai…
“Shinhye~ah? Gwenchana?” ucap Hyuna membuat Shinhye tersadar, ia
menyadari air matanya mengalir membuatnya reflek menghapus sebelum Hyuna
semakin khawatir
“Gwe-gwenchana Hyuna-ya, waeyo?” ucap Shinhye berusaha tersenyum namun
Hyuna tidak menjawabnya,ia menunduk hingga Shinhye dapat merasakan hembusan
angin dan akhirnya Hyuna mengangkat kepalanya menatap lurus pada Shinhye
membuat Shinhye tersentak
“Shinhye~ah, apa kau suka pada Junhyungie?” ucap Hyuna tanpa senyuman
manisnya seperti biasa tanda ia serius menanyakan hal itu membuat Shinhye
terdiam dan menunduk, entah apa yang bisa dijawab oleh Shinhye hingga akhirnya
Hyuna menghela nafas
“Kudengar kau menyukai Dujun oppa ne? Kalian sudah berteman sejak kecil
bukan? Apa kau sudah menyukainya dari dulu? Mianhe aku menanyakan hal yang
aneh, memang salah aku menanyakan hal itu padahal Junhyungie sudah mempunyai tunangan”
ucap Hyuna berusaha tersenyum membuat Shinhye membalas senyumnya sedih
“Ne kami sudah berteman sejak kecil, memang aku menyukainya sejak dulu
karena dia adalah orang yang keren, dapat diandalkan, dan juga baik hati. Dia
lah yang menolongku dari mimpi terburukku dan selalu berada disisiku
menyokongku untuk bangkit dari mimpi buruk itu,karena aku selalu menempel pada
Dujunie aku tidak mempunyai banyak teman jadi…” ucap Shinhye berhenti dan
mengambil nafasnya kembali bersiap untuk berbicara lagi
“Aku makin membuatnya repot hingga aku pindah karena pekerjaan ibuku,
tapi entah mengapa akhir-akhir ini perasaanku terasa aneh entah mengapa akupun
tidak tahu. Apakah aku mulai tidak menyukai Dujunie? Apakah aku mulai melupakan
nya karena aku memiliki teman baru? Saat aku memikirkan hal itu rasanya begitu
sesak dan menyakitkan seakan aku melupakan kebaikkan Dujunie saat itu dan memilih
untuk egois dan meninggalkan Dujunie, aku tidak ingin semua itu terjadi karena
berkat Dujunie lah aku berada disini dan berjalan maju dari mimpi burukku. Tapi
aku malah…” ucap Shinhye mulai terisak membuat Hyuna memeluknya lembut
“Shinhye~ah kau bukan orang yang seperti itu, aku mengerti mengapa semua
ingin berteman denganmu.. Dan aku mengerti mengapa Dujun oppa begitu
menyayangimu Shinhye~ah, akupun ingin menjadi temanmu. Percayalah Shinhye~ah Dujun oppa tidak akan
berpikiran seperti itu dan dia tulus membantu dan menjadi temanmu karena kau
adalah orang yang sangat baik hati dan sangat hangat Shinhye” ucap Hyuna pelan
membuat Shinhye terdiam dan tersenyum
“Aku ingin kita berteman Shinhye~ah, mianhe aku bertanya seperti itu”
ucap Hyuna membuat Shinhye berdiri dan menggelengkan kepalanya dan menghapus
air matanya
“Ani, gwenchana. Aku juga ingin berteman denganmu Hyuna-ya” ucap Shinhye
tersenyum membuat Hyuna gembira dan kembali memeluk Shinhye dengan senangnya
membuat Hyunseung dan Yoseob yang melihatnya bernafas lega
“Sepertinya ia sudah sedikit baikkan,ini berkat idemu mengajaknya dan
mempertemukan nya dengan Hyuna” ucap Yoseob dibalas gelengan Hyunseung
“Hyuna sendiri yang ingin mengajaknya walau Junhyung tidak
mengetahuinya,kemana mereka? Belum sampai juga?” ucap Hyunseung menengok kearah
Yoseob dan hanya dibalas gelengan Yoseob
Tidak jauh dari sana Junhyung yang sedari tadi melihat kearah Shinhye
dan Hyuna itupun akhirnya membalikkan badan nya dan tersenyum sedih, ia
berjalan meninggalkan tempatnya berencana untuk pulang kembali namun ia menemui
seseorang yang membuatnya harus mengurungkan niat nya.
“Dujun~ah…?” ucap Junhyung kaget bahkan Dujun tidak kalah kaget karena seseorang yang tidak ia kira datang
“Oppa?”
-
Setelah mereka beristirahat selama 15 menit Hyuna kembali menarik
Shinhye dan Hyunseung untuk menaiki wahana berikutnya, sialnya Yoseob melarikan
diri sendirian dengan alasan menghampiri Dongwoon yang sudah sampai tapi
terpisah oleh Junhyung entah dimana membuatnya mau tidak mau menjemput
Dongwoon. Hyunseung sudah mulai merasa jengkel dengan teman nya satu itu
melarikan diri tanpa mengajaknya,tapi Shinhye yang ditarik Hyuna pun akan marah
pada Hyunseung kalau sampai Hyunseung ikut melarikan diri juga. Selang beberapa
waktu Hyunseung hanya bisa terengah-engah karena Hyuna terus memaksanya menaiki
Roller Coster dan wahana extrim lainnya,
Hyunseung menatap kearah Shinhye dan Shinhye hanya terdiam memucat membuat Hyunseung
menghela nafas tanda ia mengerti perasaan Shinhye yang baru bertemu pertama
kali oleh Hyuna dan langsung ditempeli oleh Hyuna. Tapi saat Hyunseung ingin
menelfon Yoseob didepan nya terdapat 4 namja yang dinanti-nantikan dan juga…
“Annyeong Hyuna eonni, Shinhye eonni..” ucap Yuuki tersenyum membuat
Hyuna tersenyum dan melompat memeluk Yuuki dan membuat Shinhye terdiam membatu
“Yuuki~ah annyeong, aku rindu padamu. Kau sudah makin besar ne” ucap
Hyuna membuat Yuuki tertawa pelan sembari memeluknya, namun Hyunseung melihat
Shinhye yang membatu itupun berdiri dan menghampiri Junhyung
“Junhyung~ah apa kau yang mengajak Yuuki kemari?” ucap Hyunseung pelan
namun Junhyung hanya menghela nafas dan memandang Hyunseung dongkol
“Ah soal Dujun~ah dan Shinhye ne? Mianhe aku tidak mengatakannya padamu,
soal Shinhye itu rencana Hyuna dan aku disuruh mengajak Dujun serta agar
Shinhye mau ikut” ucap Hyunseung membuat Junhyung memandang kepada Shinhye,
adiknya dan juga Dujun bergantian. Ia dapat melihat Shinhye yang terdiam memucat yang melihat pada Yuuki
dan juga Dujun yang menatap Yuuki membuat Junhyung makin terdiam, tapi dengan
cepat Hyuna mencubit pipinya membuat Junhyung tersadar dan berteriak
“Hyuna-ya! Jangan begitu lain kali! Sakit!!” ucap Junhyung kesal membuat
Hyuna tertawa
“Aku rindu dirimu Junhyungie, apa kabar Naeun?” ucap Junhyung membuatnya
tersentak, semua terdiam sepi hingga Yuuki memutuskan mengeluarkan suara
“A-ano karena kita semua sudah berkumpul bagaimana kalau naik wahana
bersama-sama? Eh tapi sepertinya Hyuna eonni , Shinhye eonni dan Hyunseung oppa
terlihat capai. Dujun oppa kau ingin naik wahana apa?” ucap Yuuki memeluk
lengan Dujun, membuat Dujun terkejut dan memandang kearah Shinhye
“Lepaskan!” ucap Dujun membuat semuanya terdiam dan juga Yuuki yang
memucat
“Mianhae kalian duluan saja, aku ada urusan dengan Shinhye. Shinhye-ya
kajja ikut aku” ucap Dujun menarik Shinhye tanpa bicara dan juga meninggalkan
mereka terdiam memandang keduanya pergi menjauh
“Dujunie waeyo?” ucap Shinhye setelah agak jauh Dujun membawanya dan
terdiam menatap Shinhye
“Shinhye-ya, aku sudah tidak ada hubungan apapun dengan Yuuki” ucap
Dujun
“Lalu?” ucap Shinhye bingung membuat Dujun tersenyum dan menggenggam
tangan Shinhye
“Apa kau mau jadi pacarku? Aku menyukaimu Shinhye-ya” ucap Dujun
tersenyum
“A-“ Kata-kata Shinhye terpotong karena ia melihat Yuuki terdiam memucat
, ia menjatuhkan beberapa minuman yang mungkin ingin ia berikan pada Dujun dan
Shinhye namun ternyata ia malah mendengarkan hal yang tidak ingin ia dengar.
Yuuki berlari kencang membuat Junhyung berlari mengejarnya dan Hyuna yang
menarik Shinhye tanpa alasan, saat Dujun ingin mencegahnya Hyuna malah
memandang Dujun tajam membuat Dujun mengurungkan niatnya
“Dujun~ah aku ingin berbicara denganmu” ucap Hyunseung
Yuuki terus berlari tanpa arah dan juga tanpa tujuan, entah kenapa ia
malah shock begitu tahu Dujun menyatakan cintanya pada Shinhye? Padahal Yuuki
sudah tahu kalau Dujun menyukai Shinhye dan ia menyukai Minhyuk, saking
cintanya Yuuki pada Minhyuk bahkan ia rela mengkhianati orang yang mencintainya
dan terus berada disampingnya walau Minhyuk tetap tidak memalingkan mukanya
pada Yuuki karena kesalahan nya dulu. Hingga Dujun yang telah menyukai orang
lain dan sudah dikhianatinya pun tetap berada disisinya dan menghiburnya,
berarti ciuman kemarinpun bertujuan untuk menghibur Yuuki saja. Tapi Yuuki
merasa egois jika dia mengharapkan Dujun tetap menyimpan perasaan sukanya pada
Shinhye dan tetap berada disisinya padahal ia terus mengejar Minhyuk tanpa
henti, Yuuki tersandung dan terjatuh membuatnya sadar akan kesalahan dan
keegoisan nya yang kembali terulang.
(Flashback 2 years ago)
Saat itu Yuuki masih terngiang-ngiang saat Minhyuk yang merupakan ‘orang
yang tidak bisa hanya dengan satu yeoja’ itu akhirnya berubah menjadi namja
yang lebih baik dan bahkan ia meminta Yuuki untuk menjadi pacarnya, Yuuki
begitu senang hingga ia terus tersenyum walau ia sedang berganti pakaian
membuat teman nya menghampirinya
“Yuuki-chan kau terlihat
senang sekali ada apa?” ucap Mirai (teman sekelas Yuuki saat diSMP Seirei)
“A-a… Daijoubu , nani
Mirai-chan?” ucap Yuuki menutupi rasa malunya
“Ie kukira itu kau” ucap Mirai
“Nani nani Mirai-chan?” ucap para siswi sisanya
“Kudengar ada seorang siswi yang ditembak oleh Minhyuk-san loh” ucap Mirai
“Lee Minhyuk-san? Siswa yang berasal dari Korea? Dia memang tampan tapi
kelakuannya…”
“Tapi akhir-akhir ini kulihat kau dekat dengan Minhyuk, Yuuki-san”
“A-a-a.. Ie… Bukan seperti itu” ucap Yuuki salah tingkah membuat para
siswi penasaran
“Kau berpacaran dengannya kan Yuuki-chan?” ucap Mirai
“Apa target berikutnya Yuuki-san? Lebih baik kau berhati-hati Yuuki-san”
“Ne dia ottoko yang buruk”
ucap siswi lain membuat Yuuki panas
“Sudah jangan membicarakan nya seperti itu lagi” teriak Yuuki membuat
semua terdiam dan ia terkejut
“Yuuki-san jangan-jangan kau dan dia benar-benar…”
“Ie! Aku tidak pernah menyukai orang seperti dia! Kalaupun ia menembakku
aku tidak akan mau menjadi pacarnya! Aku tidak akan sudi!” teriak Yuuki hingga
ia melangkah keluar dari ruang ganti baju dan wajahnya berubah pucat,karena
Minhyuk berada disana menunggu Yuuki
“Min-Minhyukie… a-ano…” ucap Yuuki bingung
“A? Daijoubu Yuuki-chan aku mengerti, Minna-san aku mendekati Yuuki karena aku penasaran olehnya. Jadi
jangan menggangunya lagi ne? Aku sudah bosan dengan orang yang tidak menyukaiku”
ucap Minhyuk tersenyum dan berjalan meninggalkan Yuuki, sebelum Minhyuk menjauh
ia berkata
“Arigatou atas jawabanmu, Amamiya Yuuki-san. Mulai besok tolong lebih
baik kita jaga jarak” bisik Minhyuk membuat Yuuki tersungkur pucat
(Flashback End)
No comments:
Post a Comment