B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Saturday, May 28, 2016

You Can Cry (FF) Eps.27



Setelah mereka saling berciuman dalam waktu yang cukup lama, mereka saling menjauhkan wajah masing-masing tapi tetap berpelukkan walau hujan masih turun dengan deras hingga membasahi seluruh badan mereka. Tidak lama Dujun pun mulai melepas pelukkan nya dan memegang bahu Yuuki, menjauhkan nya dan menunduk lemas.

“Mianhae, mari kita pulang Yuuki” ucap Dujun pelan tanpa menunggu jawaban dari Yuuki dan menggenggam tangan Yuuki sembari beranjak jalan

-

“Hyunseung~ah, bagaimana keadaannya?” ucap Junhyung membuyarkan lamunan Hyunseung membuatnya salah tingkah
“A? Dia? Baik-baik saja, seperti nya ia akan menghubungimu besok. Tapi aku pikir tidak usah karena aku takut Naeun marah, kau tahu bukan Junhyungie aku hanya tidak ingin dia terluka karena Naeun” ucap Hyunseung lemas membuat Junhyung menghela nafas dan tersenyum
“Arraseo titipkan saja salam dariku, sudah lama tidak bermain bersama kalian. Apa besok dia senggang Hyunseung~ah? Ajaklah Dongwoonie juga, ngomong-ngomong maaf aku duluan ne. Kabari aku” ucap Junhyung beranjak dari tempatnya dengan lambaian Hyunseung dan senyumnya, setelah Junhyung menghilang bersama mobilnya seseorang menghampiri Hyunseung yang senyumannya telah hilang
“Hyunseung~ah gwenchana? Kau juga tidak bilang soal ini pada Junhyung~ah?” ucapnya pelan
“Gwenchana, karena aku tidak ingin membuat kalian khawatir lebih dari ini. Bahkan oleh Junhyung yang sedang banyak masalah” ucap Hyunseung tanpa ada yang berbicara lagi dan hanya terdiam sampai Hyunseung tersenyum dan menepuk pundak orang disampingnya dengan tersenyum
“Sudahlah kalau kau banyak cemberut wajah tampanmu akan menangis,lebih baik hubungi Dongwoonie tentang besok. Yoseobbie” ucap Hyunseung berusaha tersenyum membuat Yoseob hanya bisa mengangguk dan menuruti apa keinginan nya

Keadaan hari itu sangatlah tidak bagus untuk Junhyung dan dia harus menemui Naeun lagi saat sampai dirumah, entah apa yang ia bicarakan pada appanya hingga mereka merencanakan untuk mengundang Naeun dan makan malam bersama. Junhyung melupakan bahwa Naeun itu seperti rubah betina yang tidak akan habis rencana liciknya untuk mendapatkan semua yang ia mau, pastinya ia memakai koneksi kakek nya untuk berbicara pada appa Junhyung dan bermulut manis untuk mendapatkan perhatian appanya. Tapi tidak jauh dari rumahnya Junhyung bisa melihat Dujun dan Yuuki yang terlihat basah kuyub sedang berjalan pulang, Junhyung yang tadi nya ingin turun dan menghampiri mereka terdiam sejenak ketika melihat wajah Dujun dan juga Yuuki yang menurut Junhyung aneh entah karena apa seperti tidak seperti mereka yang biasanya, dan Junhyung hanya bisa terdiam sampai Dujun mengantarkan Yuuki dan beranjak pulang setelah mengantar Yuuki hingga depan rumah.
Junhyung memarkirkan mobil nya dan dapat melihat teman nya yang belum jauh dari sana dan juga adiknya yang masih didepan pintu sedang menunduk dengan air yang menetes deras dari rambut dan pakaian nya, Junhyung hanya bisa menghela nafas menghampiri adiknya dan mengelus kepalanya pelan. Tidak ada balasan serta suara dari adiknya membuat Junhyung menatapnya lekat-lekat entah ada masalah apa antara Yuuki dan Dujun yang membuat Yuuki tetap terdiam seperti ini, Junhyung memeluknya hingga ia merasakan bajunya basah dan Yuuki tetap terdiam.

“Yuuki, kau bisa masuk angin kalau terus begini. Mari masuk dan bersihkan dirimu, Naeun ada dirumah aku yakin orang itu  sudah berada dirumah” ucap Junhyung pelan
“Ne oppa, mianhae..” ucap Yuuki pelan membuat Junhyung tersenyum

-

Pagi hari terasa begitu cepat hingga membuat Shinhye yang tidak bisa tidur nyenyak itupun hanya bisa berdiri didekat jendela sembari menatap luar tanpa tujuan, entah kenapa ia merasa begitu aneh hari ini apakah karena ia memikirkan Minhyuk yang menghilang dari OSIS? Ataukah tentang perkataannya pada Junhyung atau Dujun yang berjalan pulang bersama Yuuki? Entah kenapa rasa sakit itu masih ada dan itu membuktikan bahwa Shinhye masih belum melupakaan Dujun,tapi apa arti deg-deg an saat bersama Junhyung saat itu? Dan perasaan senang saat Junhyung menembaknya? Mungkinkah Shinhye seperti para murid yeoja disekolahnya yang mata duitan? Atau karena tampang Junhyung yang tampan? Aniya! Bahkan Shinhye pun tidak dapat menjelaskan apa arti semua itu, namun ia sadar sebaik apapun Leo dan sedeg-deg an apa Shinhye pada Junhyung tetap saja Dujun masih berputar didalam kepalanya. Tidak ada yang dapat menyalahkan Shinhye karena Dujun adalah cinta pertamanya dan juga orang yang menolong Shinhye saat ia benar-benar terpuruk dan kesulitan, tapi Dujun menyukai Yuuki dan Shinhye tetap tidak akan bisa menggapai Dujun walau mereka tidak berpacaran.
Hembusan angin saat itu terasa hangat membuat perasaan Shinhye sedikit membaik, tidak heran banyak orang yang terbangun pada pagi hari demi mendapatkan suasana seindah ini pikir Shinhye. Tidak lama terdengar suara bell pintu berbunyi membuat Shinhye otomatis menjawab dan berjalan menuju pintu, tapi Shinhye pikir kembali ia tidak sedang mengundang siapapun dan tidak ada temannya yang akan kerumahnya dan lagi eommanya sudah pulang dan Biah yang sedang tur sekolah itu tidak mungkin mengundang temannya. Jadi siapakah mereka? Shinhye perlahan membuka pintunya dan dapat melihat 2 orang yang tidak asing lagi, tapi seseorang yeoja ditengah-tengah mereka membuatnya bingung karena ia tidak mengenalnya. Tapi ia terlihat manis dan juga cantik dengan senyumnya yang merekah membuat Shinhye terpana padanya.

“Annyeonghaseo Shinhye-ya, maaf mengganggung harimu di akhir pekan ini” ucap Yoseob tersenyum membuat Shinhye reflek tersenyum walau ia bingung ada apa mereka kesini
“Ah tujuan kami kesini adalah untu-“ belum selesai Hyunseung berbicara , yeoja itu menyela dengan menggenggam erat tangan Shinhye dengan senyumnya yang manis itu membuat Shinhye kaget sekalgus bingung
“Aigoo inikah orang yang Junhyungie sukai? Kyeoptaaa” ucapnya membuat Hyunseung memukul pelan kepalanya
“Kau ini, kau membuatnya ketakutan! Lebih baik kau memperkenalkan diri dulu” ucap Hyunseung membuat yeoja didepan Shinhye melepaskan genggaman nya membuat Shinhye bernafas lega
“Hehehe mian aku lupa, annyeong Shinhye~ah namaku Kim Hyuna. Kau bisa memanggilku Hyuna” ucapnya tersenyum membuat Shinhye kembali terpesona
“A.. Annyeong aku Park Shin-“
“Shinhye~ah kumohon ikut kami jalan-jalan hari ini yah?” ucap Hyuna kembali menggenggam tangan Shinhye walau Shinhye belum menyelesaikan omongannya membuat Shinhye tertawa garing dan Hyunseung yang memegang jidatnya
“Kau mau kan? Dujun oppa juga akan ikut” ucap Hyuna membuat Yoseob dan Hyunseung tersentak
“A-arraseo Hyuna-ssi aku akan ikut” ucap Shinhye membuat Hyuna heboh
“Yay~ Arraseo kalau begitu Shinhye~ah, panggil saja aku Hyuna hehehe” ucapnya tersenyum kembali, membuat Shinhye tersenyum melihatnya. Yeoja yang pertama kali ia kenal begitu baik , ceria dan juga murah senyum itu membuatnya senang,tapi apa tujuan mereka mengajak Shinhye?

Tidak butuh waktu lama untuk Shinhye untuk bersiap-siap karena Hyuna yang sudah tidak sabar dan kegirangan itu menarik tangan Shinhye dan tidak ia lepas hingga sampai ditempat tujuan,ya tujuan mereka adalah taman bermain. Sudah cukup lama Shinhye tidak kesana karena alasan keuangan dan juga kenangan yang cukup buruk pernah terjadi disana walau Shinhye tidak terlalu jelas mengingatnya, dan Shinhye bahkan baru tahu kalau taman itu salah satu yang dimiliki oleh orang tua Junhyung jadi mereka memasuki taman bermain itu tanpa halangan apapun. Walau masih berempat Hyuna sudah tidak sabar untuk mengajak Shinhye , Hyunseung serta Yoseob untuk menaiki wahana terdekat sembari menunggu Dujun dan lainnya walau Shinhye sempat berpikir mereka akan segera datang tapi sampai wahana ke 7 pun mereka belum juga datang membuat Yoseob mulai komat-kamit didepan telfon nya bahkan ia mulai berteriak ketika suara diseberang sana masih belum sampai juga. 5 menit kemudian mereka pun beristirahat didekat food corner untuk membeli camilan dan juga minuman dan Hyuna dapat dihentikan karena bujukkan Hyunseung dan juga Yoseob yang mulai memucat karena kesal, Yoseob dan Hyunseung pergi untuk membeli minuman dan hanya Shinhye berdua Hyuna yang duduk menunggu mereka. Sepi sunyi karena Hyuna sedang memainkan handphone nya dengan asik dan Shinhye yang melihat pemandangan didepannya,sekilas ia dapat mengingat sedikit kenangan buruk saat ia berada ditaman bermain. Saat itu sudah malam hari dan dipenuhi banyak orang, Shinhye sendirian dengan isak tangis dan teriakan nya seakan memanggil seseorang dan ia tidak dapat menemukannya sampai…

“Shinhye~ah? Gwenchana?” ucap Hyuna membuat Shinhye tersadar, ia menyadari air matanya mengalir membuatnya reflek menghapus sebelum Hyuna semakin khawatir
“Gwe-gwenchana Hyuna-ya, waeyo?” ucap Shinhye berusaha tersenyum namun Hyuna tidak menjawabnya,ia menunduk hingga Shinhye dapat merasakan hembusan angin dan akhirnya Hyuna mengangkat kepalanya menatap lurus pada Shinhye membuat Shinhye tersentak
“Shinhye~ah, apa kau suka pada Junhyungie?” ucap Hyuna tanpa senyuman manisnya seperti biasa tanda ia serius menanyakan hal itu membuat Shinhye terdiam dan menunduk, entah apa yang bisa dijawab oleh Shinhye hingga akhirnya Hyuna menghela nafas
“Kudengar kau menyukai Dujun oppa ne? Kalian sudah berteman sejak kecil bukan? Apa kau sudah menyukainya dari dulu? Mianhe aku menanyakan hal yang aneh, memang salah aku menanyakan hal itu padahal Junhyungie sudah mempunyai tunangan” ucap Hyuna berusaha tersenyum membuat Shinhye membalas senyumnya sedih
“Ne kami sudah berteman sejak kecil, memang aku menyukainya sejak dulu karena dia adalah orang yang keren, dapat diandalkan, dan juga baik hati. Dia lah yang menolongku dari mimpi terburukku dan selalu berada disisiku menyokongku untuk bangkit dari mimpi buruk itu,karena aku selalu menempel pada Dujunie aku tidak mempunyai banyak teman jadi…” ucap Shinhye berhenti dan mengambil nafasnya kembali bersiap untuk berbicara lagi
“Aku makin membuatnya repot hingga aku pindah karena pekerjaan ibuku, tapi entah mengapa akhir-akhir ini perasaanku terasa aneh entah mengapa akupun tidak tahu. Apakah aku mulai tidak menyukai Dujunie? Apakah aku mulai melupakan nya karena aku memiliki teman baru? Saat aku memikirkan hal itu rasanya begitu sesak dan menyakitkan seakan aku melupakan kebaikkan Dujunie saat itu dan memilih untuk egois dan meninggalkan Dujunie, aku tidak ingin semua itu terjadi karena berkat Dujunie lah aku berada disini dan berjalan maju dari mimpi burukku. Tapi aku malah…” ucap Shinhye mulai terisak membuat Hyuna memeluknya lembut
“Shinhye~ah kau bukan orang yang seperti itu, aku mengerti mengapa semua ingin berteman denganmu.. Dan aku mengerti mengapa Dujun oppa begitu menyayangimu Shinhye~ah, akupun ingin menjadi temanmu.  Percayalah Shinhye~ah Dujun oppa tidak akan berpikiran seperti itu dan dia tulus membantu dan menjadi temanmu karena kau adalah orang yang sangat baik hati dan sangat hangat Shinhye” ucap Hyuna pelan membuat Shinhye terdiam dan tersenyum
“Aku ingin kita berteman Shinhye~ah, mianhe aku bertanya seperti itu” ucap Hyuna membuat Shinhye berdiri dan menggelengkan kepalanya dan menghapus air matanya
“Ani, gwenchana. Aku juga ingin berteman denganmu Hyuna-ya” ucap Shinhye tersenyum membuat Hyuna gembira dan kembali memeluk Shinhye dengan senangnya membuat Hyunseung dan Yoseob yang melihatnya bernafas lega
“Sepertinya ia sudah sedikit baikkan,ini berkat idemu mengajaknya dan mempertemukan nya dengan Hyuna” ucap Yoseob dibalas gelengan Hyunseung
“Hyuna sendiri yang ingin mengajaknya walau Junhyung tidak mengetahuinya,kemana mereka? Belum sampai juga?” ucap Hyunseung menengok kearah Yoseob dan hanya dibalas gelengan Yoseob

Tidak jauh dari sana Junhyung yang sedari tadi melihat kearah Shinhye dan Hyuna itupun akhirnya membalikkan badan nya dan tersenyum sedih, ia berjalan meninggalkan tempatnya berencana untuk pulang kembali namun ia menemui seseorang yang membuatnya harus mengurungkan niat nya.

“Dujun~ah…?” ucap Junhyung kaget bahkan Dujun tidak kalah kaget karena seseorang yang tidak ia kira datang
“Oppa?”

-

Setelah mereka beristirahat selama 15 menit Hyuna kembali menarik Shinhye dan Hyunseung untuk menaiki wahana berikutnya, sialnya Yoseob melarikan diri sendirian dengan alasan menghampiri Dongwoon yang sudah sampai tapi terpisah oleh Junhyung entah dimana membuatnya mau tidak mau menjemput Dongwoon. Hyunseung sudah mulai merasa jengkel dengan teman nya satu itu melarikan diri tanpa mengajaknya,tapi Shinhye yang ditarik Hyuna pun akan marah pada Hyunseung kalau sampai Hyunseung ikut melarikan diri juga. Selang beberapa waktu Hyunseung hanya bisa terengah-engah karena Hyuna terus memaksanya menaiki  Roller Coster dan wahana extrim lainnya, Hyunseung menatap kearah Shinhye dan Shinhye hanya terdiam memucat membuat Hyunseung menghela nafas tanda ia mengerti perasaan Shinhye yang baru bertemu pertama kali oleh Hyuna dan langsung ditempeli oleh Hyuna. Tapi saat Hyunseung ingin menelfon Yoseob didepan nya terdapat 4 namja yang dinanti-nantikan dan juga…

“Annyeong Hyuna eonni, Shinhye eonni..” ucap Yuuki tersenyum membuat Hyuna tersenyum dan melompat memeluk Yuuki dan membuat Shinhye terdiam membatu
“Yuuki~ah annyeong, aku rindu padamu. Kau sudah makin besar ne” ucap Hyuna membuat Yuuki tertawa pelan sembari memeluknya, namun Hyunseung melihat Shinhye yang membatu itupun berdiri dan menghampiri Junhyung
“Junhyung~ah apa kau yang mengajak Yuuki kemari?” ucap Hyunseung pelan namun Junhyung hanya menghela nafas dan memandang Hyunseung dongkol
“Ah soal Dujun~ah dan Shinhye ne? Mianhe aku tidak mengatakannya padamu, soal Shinhye itu rencana Hyuna dan aku disuruh mengajak Dujun serta agar Shinhye mau ikut” ucap Hyunseung membuat Junhyung memandang kepada Shinhye, adiknya dan juga Dujun bergantian. Ia dapat melihat Shinhye  yang terdiam memucat yang melihat pada Yuuki dan juga Dujun yang menatap Yuuki membuat Junhyung makin terdiam, tapi dengan cepat Hyuna mencubit pipinya membuat Junhyung tersadar dan berteriak
“Hyuna-ya! Jangan begitu lain kali! Sakit!!” ucap Junhyung kesal membuat Hyuna tertawa
“Aku rindu dirimu Junhyungie, apa kabar Naeun?” ucap Junhyung membuatnya tersentak, semua terdiam sepi hingga Yuuki memutuskan mengeluarkan suara
“A-ano karena kita semua sudah berkumpul bagaimana kalau naik wahana bersama-sama? Eh tapi sepertinya Hyuna eonni , Shinhye eonni dan Hyunseung oppa terlihat capai. Dujun oppa kau ingin naik wahana apa?” ucap Yuuki memeluk lengan Dujun, membuat Dujun terkejut dan memandang kearah Shinhye
“Lepaskan!” ucap Dujun membuat semuanya terdiam dan juga Yuuki yang memucat
“Mianhae kalian duluan saja, aku ada urusan dengan Shinhye. Shinhye-ya kajja ikut aku” ucap Dujun menarik Shinhye tanpa bicara dan juga meninggalkan mereka terdiam memandang keduanya pergi menjauh

“Dujunie waeyo?” ucap Shinhye setelah agak jauh Dujun membawanya dan terdiam menatap Shinhye
“Shinhye-ya, aku sudah tidak ada hubungan apapun dengan Yuuki” ucap Dujun
“Lalu?” ucap Shinhye bingung membuat Dujun tersenyum dan menggenggam tangan Shinhye
“Apa kau mau jadi pacarku? Aku menyukaimu Shinhye-ya” ucap Dujun tersenyum
“A-“ Kata-kata Shinhye terpotong karena ia melihat Yuuki terdiam memucat , ia menjatuhkan beberapa minuman yang mungkin ingin ia berikan pada Dujun dan Shinhye namun ternyata ia malah mendengarkan hal yang tidak ingin ia dengar. Yuuki berlari kencang membuat Junhyung berlari mengejarnya dan Hyuna yang menarik Shinhye tanpa alasan, saat Dujun ingin mencegahnya Hyuna malah memandang Dujun tajam membuat Dujun mengurungkan niatnya
“Dujun~ah aku ingin berbicara denganmu” ucap Hyunseung

Yuuki terus berlari tanpa arah dan juga tanpa tujuan, entah kenapa ia malah shock begitu tahu Dujun menyatakan cintanya pada Shinhye? Padahal Yuuki sudah tahu kalau Dujun menyukai Shinhye dan ia menyukai Minhyuk, saking cintanya Yuuki pada Minhyuk bahkan ia rela mengkhianati orang yang mencintainya dan terus berada disampingnya walau Minhyuk tetap tidak memalingkan mukanya pada Yuuki karena kesalahan nya dulu. Hingga Dujun yang telah menyukai orang lain dan sudah dikhianatinya pun tetap berada disisinya dan menghiburnya, berarti ciuman kemarinpun bertujuan untuk menghibur Yuuki saja. Tapi Yuuki merasa egois jika dia mengharapkan Dujun tetap menyimpan perasaan sukanya pada Shinhye dan tetap berada disisinya padahal ia terus mengejar Minhyuk tanpa henti, Yuuki tersandung dan terjatuh membuatnya sadar akan kesalahan dan keegoisan nya yang kembali terulang.

(Flashback 2 years ago)

Saat itu Yuuki masih terngiang-ngiang saat Minhyuk yang merupakan ‘orang yang tidak bisa hanya dengan satu yeoja’ itu akhirnya berubah menjadi namja yang lebih baik dan bahkan ia meminta Yuuki untuk menjadi pacarnya, Yuuki begitu senang hingga ia terus tersenyum walau ia sedang berganti pakaian membuat teman nya menghampirinya

“Yuuki-chan kau terlihat senang sekali ada apa?” ucap Mirai (teman sekelas Yuuki saat diSMP Seirei)
“A-a… Daijoubu , nani Mirai-chan?” ucap Yuuki menutupi rasa malunya
Ie kukira itu kau” ucap Mirai
“Nani nani Mirai-chan?” ucap para siswi sisanya
“Kudengar ada seorang siswi yang ditembak oleh Minhyuk-san loh” ucap Mirai
“Lee Minhyuk-san? Siswa yang berasal dari Korea? Dia memang tampan tapi kelakuannya…”
“Tapi akhir-akhir ini kulihat kau dekat dengan Minhyuk, Yuuki-san”
“A-a-a.. Ie… Bukan seperti itu” ucap Yuuki salah tingkah membuat para siswi penasaran
“Kau berpacaran dengannya kan Yuuki-chan?” ucap Mirai
“Apa target berikutnya Yuuki-san? Lebih baik kau berhati-hati Yuuki-san”
“Ne dia ottoko yang buruk” ucap siswi lain membuat Yuuki panas
“Sudah jangan membicarakan nya seperti itu lagi” teriak Yuuki membuat semua terdiam dan ia terkejut
“Yuuki-san jangan-jangan kau dan dia benar-benar…”
“Ie! Aku tidak pernah menyukai orang seperti dia! Kalaupun ia menembakku aku tidak akan mau menjadi pacarnya! Aku tidak akan sudi!” teriak Yuuki hingga ia melangkah keluar dari ruang ganti baju dan wajahnya berubah pucat,karena Minhyuk berada disana menunggu Yuuki
“Min-Minhyukie… a-ano…” ucap Yuuki bingung
“A? Daijoubu Yuuki-chan aku mengerti, Minna-san aku mendekati Yuuki karena aku penasaran olehnya. Jadi jangan menggangunya lagi ne? Aku sudah bosan dengan orang yang tidak menyukaiku” ucap Minhyuk tersenyum dan berjalan meninggalkan Yuuki, sebelum Minhyuk menjauh ia berkata
“Arigatou atas jawabanmu, Amamiya Yuuki-san. Mulai besok tolong lebih baik kita jaga jarak” bisik Minhyuk membuat Yuuki tersungkur pucat
(Flashback End)

You Can Cry (FF) Eps.26



Hyunseung hanya bisa tersenyum saat tahu ia berhasil mengerjai Shinhye,karena ia sudah tahu Leo sudah datang dan menunggu didepan kelas tapi yang mengganggu pikiran nya adalah Dujun yang terlihat sedih dan kesal saat Hyunseung menemukan nya disamping Leo. Apa ada sesuatu diantara mereka? Entah lah Hyunseung sedang tidak ingin memikirkan nya,ia hanya bisa berajalan menjauh dan berusaha tidak memikirkan hal barusan. Saat itu Shinhye ingin sekali memukul wajah Leo dan berlari keujung dunia saking kaget dan juga malu,bisa saja ia mendengarkan perkataan nya tadi dan juga ia tidak tahu sudah berapa lama Leo ada disana, apakah Hyunseung sudah mengetahui keberadaan Leo? Dan ia mengerjai Shinhye dengan menggodanya? Aigo Jang Hyunseung entah mengapa rasanya kesal sekali tiap kali mengingat wajahnya yang suka mengerjai Shinhye,tapi entah perasaan Shinhye saat itu ada yang mengganjal tidak tahu tentang apa itu.
Sudah hampir 5 menit Shinhye berperang dengan pikiran nya hingga Leo hanya bisa duduk menatap Shinhye sembari menunggu Shinhye untuk sadar namun bayang-bayang Dujun diluar kelas membuat Leo risih sehingga ia meninggalkan Shinhye sebentar tanpa Shinhye sadari,tentu saja Dujun masih disana dengan memegang roti dan juga menunduk saking kesalnya. Dan  lagi Leo hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku Dujun yang menurut Leo aneh itu,ia hanya bisa menatap Dujun aneh tanpa berbicara apapun sampai Dujun mengangkat kepalanya dan menatap Leo (Yang membuat Dujun lebih kesal adalah reaksi yang diberikan Leo hanyalah mengangkat sebelah alisnya saja) lekat-lekat seakan ingin mengatakan sesuatu tapi…
“Dujunie? Kau disini? Sudah berapa lama kau menunggu diluar?” ucap Shinhye membuat Dujun terhenti
“A… tidak lama Shinhye-ya,aku kembali dulu ne?” ucap Dujun namun Shinhye menarik ujung kemejanya
“Roti itu buatku kan? Roti strawberry dan coklat? Kau belum makan siang bukan Dujunie? Mari makan siang bersama” ucap Shinhye tersenyum membuat Dujun hanya bisa mengangguk pelan
“Leo-ya kau sudah makan? Kalau belum makan bersama kami saja ne?” ucap Shinhye menarik Leo membuat Leo menghela nafas lagi (entah yang keberapa kalinya) membuat Shinhye tersenyum
“Yosh aku sudah membuat bekal yang lumayan banyak,kita makan bersama ne?” ucap Shinhye membuat Dujun terkejut,padahal Leo sama sekali tidak mengatakan sesuatu. Apakah hubungan mereka memang sedekat itu? Bahkan gosip yang beredar tentang mereka yang berpacaran pun dengan melihat keadaan mereka sekarang,seakan Dujun menyetujui gosip itu karena melihat mereka yang saking dekatnya

 Hyunseung sebenarnya tidak benar-benar pergi, ia tidak jauh dari sana dan kembali menatap kepada mereka bertiga. Tersenyum sedih seakan ada sesuatu yang ia sembunyikan tapi tidak bisa ia beritahukan kepada siapapun,iapun beranjak meninggalkan tempat ia berdiri namun ia bertemu dengan seseorang yang tidak ia kira akan datang dengan wajahnya yang mulai berubah pucat dan ekspresi yang dapat ditebak Hyunseung yang mengenalnya sudah lama itu. Hyunseung tersenyum sedih dan mendekatinya dan memeluk pundaknya dengan raut wajah yang sangat menyakitkan buatnya,ia yakin temannya itu sudah tahu hal yang ia sembunyikan tapi ia memilih untuk terdiam dan berjalan menjauh bersama Hyunseung tanpa ada yang menyadari hal itu.
Didepan ruang OSIS dia tetap berdiri sembari menatap kosong ruang itu,bahkan ia belum membuka pintu itu semenjak kejadiannya dengan Yuuki. Karena hal itulah bahkan ia sudah berat untuk menanjakkan kakinya disana walau ia masih saja menatap para anggota OSIS dari kejauhan,perasaan rindu akan kehebohan yang ia terima sehari-hari sebagai anggota OSIS masih tersimpan namun perasaan tidak karuannya itu juga masih ada dan tidak akan pernah hilang sampai ia tahu Shinhye menjadi pacar dari salah satu dari mereka yang mengincarnya. Bukan karena ia tidak menyukainya lagi tapi karena ia tahu dirinya bukan orang yang tepat untuk menjadi pacarnya karena dirinya terlihat sangat kotor bahkan dari sudut pandang dirinya sendiri,bagaimana bisa ia dekat bahkan berteman atau malah lebih mengharapkan menjadi pacar dari seseorang yang sangat baik seperti Shinhye? Ia menghela nafas sekali lagi dan mulai beranjak dari tempat itu tapi ia menemui seseorang yang membuatnya kaget,ia tersenyum seperti biasa dan menatapnya lurus.

“Minhyuk~ah kau akan kembali ne? Kami merindukanmu”
“Shin-“ ucapan Minhyuk terhenti karena ia menyadari kalau ia sedang melamun dan membayangkan hal itu,seseorang yang berada didepannya hanya bisa tertunduk lemas dan kembali menatap Minhyuk
“Kau merindukan Shinhye sunbae? Minhyukkie? Tadi kau salah mengenali ora-”
“Ini bukan urusanmu,lebih baik kau pergi. Aku sedang tidak mood melihatmu,Kim Jihna” ucap Minhyuk dan meninggalkan Jihna yang menggertakkan giginya

-

Pulang sekolah tiba dan Junhyung tetap terdiam ditempat duduknya sembari memegang kepalanya,bagaimana bisa pertunangan nya tidak benar-benar dibatalkan? Apakah ini permainan Naeun lagi? Tapi memang benar dirinya tidak mengatakan apapun pada appanya jadi Naeun pun tidak akan mengatakan pada appanya juga,masih teringat dikepala Junhyung pertama kali ia kenal dengan Naeun dan alasan mengapa ia menerima pertunangan itu walau ia dan Naeun sudah tidak berhubungan kembali. Ruangan yang nampak kosong itupun membuat pikiran Junhyung semakin tidak karuan karena kejadian tadi pagi yang masih terngiang dikepalanya tapi ia tidak menyadari satu hal lain yang akan ia sesali suatu saat dan memang saja ia baru mendapat informasi dari Hyunseung bahwa Leo telah kembali kesekolah,Junhyung hanya bisa menggigit jarinya karena ia yakin Shinhye masih belum bisa melupakan Dujun dan tanpa kehadiran Dujun pun yang paling dekat dengannya adalah Leo dan bahkan kalau memang Shinhye sudah melupakan Dujun ada Leo disana.
Semakin hari Junhyung semakin pusing akan keadaannya,memang bukan saatnya ia memusingkan tentang keadaan percintaan nya sementara ia sudah berjanji akan membebaskan adik-adiknya dari belenggu appanya yang kejam tapi kalau appanya tahu ia membatalkan pertunangan dengan Naeun maka Yuuki lah yang selanjutnya akan menjadi tumbal untuk kemajuan perusahaannya. Junhyung bahkan tidak bisa membayangkan hal itu bahwa adiknya akan dijadikan boneka oleh appanya,semakin runyam pikiran Junhyung membuat dirinya bahkan tidak sadar oleh keadaan sekitar hingga Hyunseung berada didepannya pun ia tidak menyadarinya,Hyunseung hanya tersenyum kecil dan duduk tidak jauh dari sana sembari memainkan handphonenya. Benar saja tidak lama kemudian Junhyung sadar dari siksa pikiran nya dan menatap Hyunseung kaget,Hyunseung hanya bisa menghela nafas lalu tersenyum karena seperti itulah Junhyung saat dilanda banyak masalah.

“Ya Jang Hyunseung! Sudah berapa kali kau seperti itu? Dan sudah berapa lama kau disana?” ucap Junhyung
“Sudah lama pastinya” ucap Hyunseung tersenyum
“Aishh kalau memang sudah lama seharusnya kau menyapaku atau menyadarkanku” ucap Junhyung mendecak dan berdiri dari kursinya
“Aku tidak ingin mengganggu masa tenangmu Junhyung~ah,kau butuh waktu istirahat juga kan? Bagaimana kalau makan sesuatu?” ucap Hyunseung menghampiri Junhyung yang masih terdiam
“Aku yang traktir~” ucap Hyunseung santai dan tersenyum membuat Junhyung menghela nafas
“Arraseo,aku tidak akan bisa menang darimu. Hyunseung~ah” ucap Junhyung membuat Hyunseung tersenyum puas

-

Dujun berjalan perlahan sembari menunduk,ia masih mengingat kata-kata Leo padanya. Demi mengetahui hal itu Dujun rela menundukkan kepalanya pada Leo yang bukan berarti Dujun membenci Leo , hanya saja ia tidak tahu harus berbuat apa setelah tahu hal itu. Tidak jauh dari sana Dujun mendapati Yuuki yang sepertinya sedang menunggu seseorang,ia tertunduk hingga Dujun berada didepan nya. Sepi sunyi tanpa kata-kata dan juga tidak ada yang berusaha mengeluarkan suara terlebih dahulu,Dujun memang sedih melihat Yuuki yang terus menunduk tapi ia tidak dapat kembali lagi karena ia tahu Yuuki tidak akan menyerah soal Minhyuk walau harus berakhir menjadi ‘mainan’-nya saja.

“Yuuki,kenapa kau disini?  Kau menunggu siapa?” ucap Dujun pelan membuat Yuuki perlahan mendongak kan kepalanya,air matanya menetes deras dan Dujun tetap terdiam menatapnya dengan tatapan yang terbilang biasa saja
“Oppa… Mianhae” ucap Yuuki pelan membuat Dujun menghela nafas dan berusaha tersenyum
“Arraseo,mari kita pulang Yuuki. Junhyung pasti mengkhawatirkanmu” ucap Dujun mengambil tas Yuuki dan menyodorkan tangannya pada Yuuki
“Apa kau harus begini oppa? Apa kau benar-benar membenciku?” ucap Yuuki berusaha menghapus air matanya
“Ne,jadi kau tidak usah sungkan lagi bercerita padaku tentang Minhyuk dan juga perasaan terpendam mu padanya. Aku akan berusaha membantumu mengembalikannya seperti dulu,lagipula aku sudah bilang kalau aku menyukai orang lain bukan?” ucap Dujun membuat Yuuki terdiam namun ia menyambut uluran tangan Dujun

Yuuki dan Dujun berjalan menjauh dari pintu depan sekolah dan disana Shinhye menatap mereka kosong,Shinhye sudah tidak dapat menjelaskan perasaan apa yang ia rasakan sekarang. Hatinya tetap sakit melihat mereka berdua tapi entah kenapa terasa berbeda dari biasanya,apa ia mulai melupakan Dujun? Shinhye sama sekali tidak mengerti lagi,ia hanya bisa menghela nafas dan berusaha melihat kesekelilingnya dan juga memikirkan cara mengembalikan Minhyuk ke OSIS. Sempat terdengar dari Yoseob bahwa Minhyuk sudah tidak pernah terlihat disetiap kegiatan OSIS, apa ia menghindari Shinhye? Ataukah ia ada masalah? Hal itu yang ingin diketahui Shinhye,tapi…

“Ya Shinhye-ya kau kenapa? Apa kau masih sakit melihat Yoon Dujun dan Yong Yuuki?” ucap Leo namun hanya dibalas oleh gelengan kepala Shinhye
“Kalau begitu mari kita pulang,badanku masih capai akibat baru sampai tadi siang” ucap Leo namun Shinhye tidak menjawab lagi dan hanya dibalas oleh anggukkan nya saja,Shinhye tersenyum sedih kepada Leo membuat Leo menghela nafas
“Arraseo aku akan mencari tahu jadi jangan sedih lagi” ucap Leo menggandeng tangan Shinhye membuatnya terkejut
“Ne? Mencari tahu soal apa? Aku tidak sedih Leo-ya” ucap Shinhye masih berusaha menutupinya sembari menyesuaikan langkah kaki Leo yang panjang itu
“Soal Lee Minhyuk ne? Sudahlah kau tidak dapat berbohong padaku Park Shinhye-ssi” ucap Leo dan tidak ada respon apapun dari Shinhye membuatnya menghela nafas kembali

Terasa hening hingga perjalanan mereka sudah cukup jauh,tidak ada satupun yang mengeluarkan suaranya hanya tetap berjalan dan saling mencuri pandang saja. Suasana yang tidak mengenakkan untuk Dujun yang sudah bertekad akan menolong Yuuki karena ia tidak ingin melihat air matanya kembali, tapi entah kenapa Dujun sama sekali tidak dapat berbicara apa-apa didepan Yuuki yang masih menunduk

“A..Ano Yuuki-“
“Oppa kau tidak harus memaksakan diri untuk berbicara padaku,aku tidak apa-apa” ucap Yuuki membuat Dujun kaget dan seketika memalingkan wajahnya
“Oppa? Gwenchana?” ucap Yuuki membuat Dujun makin mundur dan untung saja Dujun melihat mini market didekatnya
“Ah sebentar aku akan beli minum disana,kau mau sesuatu Yuuki?” ucap Dujun berusaha biasa
“Aku Green Tea saja” ucapnya tersenyum lalu dibalas anggukkan Dujun dan melangkah memasuki mini market, Yuuki yang melihatnya hanya bisa menghela nafas dan berdiri tidak jauh dari sana
“Dujun oppa,ia terlihat memaksakan diri saat jalan denganku. Apa ia masih marah tentang waktu itu? Apa Dujun oppa sebenarnya ingin pulang bersama Shinhye eonni?” batin Yuuki namun yang membuatnya kaget adalah ia melihat dua orang yang tidak asing lagi,mereka berjalan menuju kearah sebuah gang membuat Yuuki penasaran dan mengikutinya pelan-pelan namun pemandangan berikutnya ia lihat membuatnya terkejut dan berlari kencang hingga melewati Dujun yang kebingunga

(Flashback : 15 Minutes Ago)
Jihna tetap saja mengikuti kemanapun Minhyuk melangkah,ia masih curiga akan gelagat Minhyuk yang memanggilnya dengan nama Shinhye. Jihna tetap tidak dapat menyerahkan Minhyuk pada Shinhye yang baru saja ia temui walau memang Jihna dan Minhyuk berteman karena Yuuki yang mengenalkannya pada Minhyuk,seketika Jihna terdiam dan kembali memikirkan hal itu dimana Yuuki datang padanya dengan membawa Minhyuk. Jihna merasa Minhyuk baik padanya karena ia teman Yuuki dan Jihna tahu bahwa Minhyuk pernah memendam perasaan pada Yuuki dan itu menguatkan Jihna bahwa sifat baik Minhyuk padanya adalah untuk menarik perhatian Yuuki,tapi ternyata Minhyuk tulus baik padanya karena ia mengira Jihna temannya juga yang membuat Jihna makin menyukainya.
Jihna mengalah pada Yuuki yang mungkin bisa membahagiakan Minhyuk tapi saat Jihna tahu bahwa Minhyuk menyukai Shinhye disaat itu juga Minhyuk menceritakan alasan mengapa ia berhenti mengejar Yuuki,rasa kesal karena kepercayaan searah itu dirusak dan juga rasa cemburu pada orang yang baru saja ditemui Minhyuk sudah membuat nya jatuh cinta membuat Jihna menjadi gila. Dan akhirnya ia tidak mau lagi untuk mengalah pada siapapun karena ia percaya hanya dirinya lah yang dapat membahagiakan Minhyuk seorang,tapi ini berbeda dari Yuuki. Rasa cinta Minhyuk pada Park Shinhye melebihi perasaan nya pada Yuuki yang membuat Jihna makin kesal adalah Shinhye yang disukai banyak namja tapi tetap mengambil simpati Minhyuk,disaat itu pula rasa ingin menghancurkan keduanya tumbuh.
Saat mengikuti Minhyuk Jihna tidak sengaja melihat Yuuki yang berjalan bersama Dujun,ia mengamati keduanya bahkan Jihna tahu kalau Yoon Dujun menyukai Yuuki tapi Yuuki tetap saja mengejar Minhyuk yang sudah pernah ia sakiti. Otak jahat Jihna berjalan cepat hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengejar Minhyuk dan memeluknya,jelas saja Minhyuk kesal akan kelakuan Jihna tapi Jihna tidak kehabisan ide

“Ya Kim Jihna! Apa yang kau lakukan sudah kubilang aku tid-“ seketika Jihna menarik tangan Minhyuk dan menaruh nya dipinggangnya
“Minhyuk~ah kumohon ciumlah aku,dengan itu aku tidak akan mengejarmu lagi hari ini” ucap Jihna setengah menggoda namun wajah Minhyuk masih terlihat kesal,Jihna membuat 2 kancing teratas seragamnya dan tersenyum pada Minhyuk
“Tenang saja aku tidak akan meminta lebih,sampai kau yang memintanya” ucap Jihna pelan membuat Minhyuk menghela nafas
“Cium saja kan? Setelah itu kau berhenti mengikutiku?” ucap Minhyuk lelah membuat Jihna mengangguk dengan senyum puasnya,kemudian Jihna menariknya kedalam gang dengan alasan takut ketahuan orang lain tapi Jihna tahu kalau Yuuki melihatnya

(Flashback End)

Dujun berusaha mengejar Yuuki yang tiba-tiba saja berlari melewatinya tapi yang ia tahu ia dapat melihat air mata Yuuki dan itulah alasan ia mengejar Yuuki,sialnya hujan mulai turun perlahan membuat Dujun mau tidak mau harus cepat mengejar Yuuki. Sampai akhirnya Yuuki tertangkap pun Yuuki hanya terdiam dan menunduk walau Dujun memegang tangannya dan menariknya,Yuuki tetap tidak bersuara dan hujan turun makin deras membuat Dujun makin khawatir padanya

“Yuuki? Gwenchana? Yuuki?” ucap Dujun menarik lengan Yuuki karena Yuuki tidak menjawab juga, Dujun terkejut begitu melihat wajah Yuuki bagaikan boneka hidup. Pandangan kosong lah yang tergambar diwajahnya
“Yong Yuuki! Waeyo? Kenapa dengan dirimu?! Kau janji akan cerita padaku kan?” teriak Dujun yang mulai kehabisan kesabarannya membuat Yuuki berbicara perlahan
“Aku melihat mereka” ucap Yuuki pelan
“Mwo? Melihat siapa? Melihat apa?” ucap Dujun mempertegas dan isak tangis Yuuki mulai terdengar
“Jihna dan…. Minhyuk… mereka..”
“Mereka ada apa Yuuki?!”
“Mereka…. Berciuman…” ucap Yuuki dengan nada yang begitu putus asa membuat Dujun makin tercekat,apalagi setelah ia mendengar nama Kim Jihna, teman yang didapat Yuuki saat memasuki SMA dan dia menjadi salah satu ‘mainan’ Minhyuk juga. Yuuki memeluk erat Dujun begitu juga Dujun dan hanya hujanlah yang menemani tangis Yuuki yang meledak serta Dujun yang memucat
“Oppa.. Wae? Sampai Jihna pun… bersama Minhyuk… Wae? WAE?!!!!” teriak Yuuki dan isak tangisnya yang semakin kencang membut Dujun memeluk nya dengan erat
“Gwenchana Yuuki,gwenchana.. Ini hanya mimpi buruk,kau akan melupakannya esok hari.. Jihna.. tidak akan mengkhianati temannya,ia tidak akan mengkhianatimu” ucap Dujun pelan
“Oppa…” ucap Yuuki pelan (masih) dengan isak tangisnya mendongakkan kepalanya dan menatap wajah senyum sedih milik Dujun
“Kalaupun Kim Jihna mengkhianatimu,aku akan tetap disisimu Yuuki” ucap Dujun pelan, Yuuki menatap lekat-lekat wajah orang yang berjanji akan disisinya walau ia sudah menyakiti dan mengkhianatinya berkali-kali hingga wajah mereka semakin dekat dan dekat.

-

Suara sambaran petir pun terdengar kencang seakan menyambar disamping telinga Shinhye, entah kenapa ia merasakan sesuatu yang aneh tapi tidak dapat ia jelaskan mengapa. Dan jauh disana Junhyung pun merasakan hal yang sama tapi ia merasakan ada yang aneh pada Hyunseung yang terlihat memaksakan senyumannya itu,Shinhye menatap kearah langit yang gelap  dengan beberapa cahaya dari petir yang sekelibat muncul dan terus memikirkan apa yang salah disana. Shinhye dan Junhyung sama-sama tidak tahu bahwa mereka akan kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya,entah itu Hyunseung entah itu Dujun entah itu Yoseob ataupun Leo dan Minhyuk. Tapi mereka berharap hujan yang terlihat menyedihkan itu akan cepat hilang dan reda, berharap mereka tidak akan muncul lagi dan membawa kesedihan yang mendalam seperti yang dirasakan oleh Yuuki yang dikhianati oleh sahabatnya sendiri dan juga Dujun yang mengkhianati keinginannya untuk mendukung Yuuki.