B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Saturday, May 28, 2016

You Can Cry (FF) Eps.26



Hyunseung hanya bisa tersenyum saat tahu ia berhasil mengerjai Shinhye,karena ia sudah tahu Leo sudah datang dan menunggu didepan kelas tapi yang mengganggu pikiran nya adalah Dujun yang terlihat sedih dan kesal saat Hyunseung menemukan nya disamping Leo. Apa ada sesuatu diantara mereka? Entah lah Hyunseung sedang tidak ingin memikirkan nya,ia hanya bisa berajalan menjauh dan berusaha tidak memikirkan hal barusan. Saat itu Shinhye ingin sekali memukul wajah Leo dan berlari keujung dunia saking kaget dan juga malu,bisa saja ia mendengarkan perkataan nya tadi dan juga ia tidak tahu sudah berapa lama Leo ada disana, apakah Hyunseung sudah mengetahui keberadaan Leo? Dan ia mengerjai Shinhye dengan menggodanya? Aigo Jang Hyunseung entah mengapa rasanya kesal sekali tiap kali mengingat wajahnya yang suka mengerjai Shinhye,tapi entah perasaan Shinhye saat itu ada yang mengganjal tidak tahu tentang apa itu.
Sudah hampir 5 menit Shinhye berperang dengan pikiran nya hingga Leo hanya bisa duduk menatap Shinhye sembari menunggu Shinhye untuk sadar namun bayang-bayang Dujun diluar kelas membuat Leo risih sehingga ia meninggalkan Shinhye sebentar tanpa Shinhye sadari,tentu saja Dujun masih disana dengan memegang roti dan juga menunduk saking kesalnya. Dan  lagi Leo hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku Dujun yang menurut Leo aneh itu,ia hanya bisa menatap Dujun aneh tanpa berbicara apapun sampai Dujun mengangkat kepalanya dan menatap Leo (Yang membuat Dujun lebih kesal adalah reaksi yang diberikan Leo hanyalah mengangkat sebelah alisnya saja) lekat-lekat seakan ingin mengatakan sesuatu tapi…
“Dujunie? Kau disini? Sudah berapa lama kau menunggu diluar?” ucap Shinhye membuat Dujun terhenti
“A… tidak lama Shinhye-ya,aku kembali dulu ne?” ucap Dujun namun Shinhye menarik ujung kemejanya
“Roti itu buatku kan? Roti strawberry dan coklat? Kau belum makan siang bukan Dujunie? Mari makan siang bersama” ucap Shinhye tersenyum membuat Dujun hanya bisa mengangguk pelan
“Leo-ya kau sudah makan? Kalau belum makan bersama kami saja ne?” ucap Shinhye menarik Leo membuat Leo menghela nafas lagi (entah yang keberapa kalinya) membuat Shinhye tersenyum
“Yosh aku sudah membuat bekal yang lumayan banyak,kita makan bersama ne?” ucap Shinhye membuat Dujun terkejut,padahal Leo sama sekali tidak mengatakan sesuatu. Apakah hubungan mereka memang sedekat itu? Bahkan gosip yang beredar tentang mereka yang berpacaran pun dengan melihat keadaan mereka sekarang,seakan Dujun menyetujui gosip itu karena melihat mereka yang saking dekatnya

 Hyunseung sebenarnya tidak benar-benar pergi, ia tidak jauh dari sana dan kembali menatap kepada mereka bertiga. Tersenyum sedih seakan ada sesuatu yang ia sembunyikan tapi tidak bisa ia beritahukan kepada siapapun,iapun beranjak meninggalkan tempat ia berdiri namun ia bertemu dengan seseorang yang tidak ia kira akan datang dengan wajahnya yang mulai berubah pucat dan ekspresi yang dapat ditebak Hyunseung yang mengenalnya sudah lama itu. Hyunseung tersenyum sedih dan mendekatinya dan memeluk pundaknya dengan raut wajah yang sangat menyakitkan buatnya,ia yakin temannya itu sudah tahu hal yang ia sembunyikan tapi ia memilih untuk terdiam dan berjalan menjauh bersama Hyunseung tanpa ada yang menyadari hal itu.
Didepan ruang OSIS dia tetap berdiri sembari menatap kosong ruang itu,bahkan ia belum membuka pintu itu semenjak kejadiannya dengan Yuuki. Karena hal itulah bahkan ia sudah berat untuk menanjakkan kakinya disana walau ia masih saja menatap para anggota OSIS dari kejauhan,perasaan rindu akan kehebohan yang ia terima sehari-hari sebagai anggota OSIS masih tersimpan namun perasaan tidak karuannya itu juga masih ada dan tidak akan pernah hilang sampai ia tahu Shinhye menjadi pacar dari salah satu dari mereka yang mengincarnya. Bukan karena ia tidak menyukainya lagi tapi karena ia tahu dirinya bukan orang yang tepat untuk menjadi pacarnya karena dirinya terlihat sangat kotor bahkan dari sudut pandang dirinya sendiri,bagaimana bisa ia dekat bahkan berteman atau malah lebih mengharapkan menjadi pacar dari seseorang yang sangat baik seperti Shinhye? Ia menghela nafas sekali lagi dan mulai beranjak dari tempat itu tapi ia menemui seseorang yang membuatnya kaget,ia tersenyum seperti biasa dan menatapnya lurus.

“Minhyuk~ah kau akan kembali ne? Kami merindukanmu”
“Shin-“ ucapan Minhyuk terhenti karena ia menyadari kalau ia sedang melamun dan membayangkan hal itu,seseorang yang berada didepannya hanya bisa tertunduk lemas dan kembali menatap Minhyuk
“Kau merindukan Shinhye sunbae? Minhyukkie? Tadi kau salah mengenali ora-”
“Ini bukan urusanmu,lebih baik kau pergi. Aku sedang tidak mood melihatmu,Kim Jihna” ucap Minhyuk dan meninggalkan Jihna yang menggertakkan giginya

-

Pulang sekolah tiba dan Junhyung tetap terdiam ditempat duduknya sembari memegang kepalanya,bagaimana bisa pertunangan nya tidak benar-benar dibatalkan? Apakah ini permainan Naeun lagi? Tapi memang benar dirinya tidak mengatakan apapun pada appanya jadi Naeun pun tidak akan mengatakan pada appanya juga,masih teringat dikepala Junhyung pertama kali ia kenal dengan Naeun dan alasan mengapa ia menerima pertunangan itu walau ia dan Naeun sudah tidak berhubungan kembali. Ruangan yang nampak kosong itupun membuat pikiran Junhyung semakin tidak karuan karena kejadian tadi pagi yang masih terngiang dikepalanya tapi ia tidak menyadari satu hal lain yang akan ia sesali suatu saat dan memang saja ia baru mendapat informasi dari Hyunseung bahwa Leo telah kembali kesekolah,Junhyung hanya bisa menggigit jarinya karena ia yakin Shinhye masih belum bisa melupakan Dujun dan tanpa kehadiran Dujun pun yang paling dekat dengannya adalah Leo dan bahkan kalau memang Shinhye sudah melupakan Dujun ada Leo disana.
Semakin hari Junhyung semakin pusing akan keadaannya,memang bukan saatnya ia memusingkan tentang keadaan percintaan nya sementara ia sudah berjanji akan membebaskan adik-adiknya dari belenggu appanya yang kejam tapi kalau appanya tahu ia membatalkan pertunangan dengan Naeun maka Yuuki lah yang selanjutnya akan menjadi tumbal untuk kemajuan perusahaannya. Junhyung bahkan tidak bisa membayangkan hal itu bahwa adiknya akan dijadikan boneka oleh appanya,semakin runyam pikiran Junhyung membuat dirinya bahkan tidak sadar oleh keadaan sekitar hingga Hyunseung berada didepannya pun ia tidak menyadarinya,Hyunseung hanya tersenyum kecil dan duduk tidak jauh dari sana sembari memainkan handphonenya. Benar saja tidak lama kemudian Junhyung sadar dari siksa pikiran nya dan menatap Hyunseung kaget,Hyunseung hanya bisa menghela nafas lalu tersenyum karena seperti itulah Junhyung saat dilanda banyak masalah.

“Ya Jang Hyunseung! Sudah berapa kali kau seperti itu? Dan sudah berapa lama kau disana?” ucap Junhyung
“Sudah lama pastinya” ucap Hyunseung tersenyum
“Aishh kalau memang sudah lama seharusnya kau menyapaku atau menyadarkanku” ucap Junhyung mendecak dan berdiri dari kursinya
“Aku tidak ingin mengganggu masa tenangmu Junhyung~ah,kau butuh waktu istirahat juga kan? Bagaimana kalau makan sesuatu?” ucap Hyunseung menghampiri Junhyung yang masih terdiam
“Aku yang traktir~” ucap Hyunseung santai dan tersenyum membuat Junhyung menghela nafas
“Arraseo,aku tidak akan bisa menang darimu. Hyunseung~ah” ucap Junhyung membuat Hyunseung tersenyum puas

-

Dujun berjalan perlahan sembari menunduk,ia masih mengingat kata-kata Leo padanya. Demi mengetahui hal itu Dujun rela menundukkan kepalanya pada Leo yang bukan berarti Dujun membenci Leo , hanya saja ia tidak tahu harus berbuat apa setelah tahu hal itu. Tidak jauh dari sana Dujun mendapati Yuuki yang sepertinya sedang menunggu seseorang,ia tertunduk hingga Dujun berada didepan nya. Sepi sunyi tanpa kata-kata dan juga tidak ada yang berusaha mengeluarkan suara terlebih dahulu,Dujun memang sedih melihat Yuuki yang terus menunduk tapi ia tidak dapat kembali lagi karena ia tahu Yuuki tidak akan menyerah soal Minhyuk walau harus berakhir menjadi ‘mainan’-nya saja.

“Yuuki,kenapa kau disini?  Kau menunggu siapa?” ucap Dujun pelan membuat Yuuki perlahan mendongak kan kepalanya,air matanya menetes deras dan Dujun tetap terdiam menatapnya dengan tatapan yang terbilang biasa saja
“Oppa… Mianhae” ucap Yuuki pelan membuat Dujun menghela nafas dan berusaha tersenyum
“Arraseo,mari kita pulang Yuuki. Junhyung pasti mengkhawatirkanmu” ucap Dujun mengambil tas Yuuki dan menyodorkan tangannya pada Yuuki
“Apa kau harus begini oppa? Apa kau benar-benar membenciku?” ucap Yuuki berusaha menghapus air matanya
“Ne,jadi kau tidak usah sungkan lagi bercerita padaku tentang Minhyuk dan juga perasaan terpendam mu padanya. Aku akan berusaha membantumu mengembalikannya seperti dulu,lagipula aku sudah bilang kalau aku menyukai orang lain bukan?” ucap Dujun membuat Yuuki terdiam namun ia menyambut uluran tangan Dujun

Yuuki dan Dujun berjalan menjauh dari pintu depan sekolah dan disana Shinhye menatap mereka kosong,Shinhye sudah tidak dapat menjelaskan perasaan apa yang ia rasakan sekarang. Hatinya tetap sakit melihat mereka berdua tapi entah kenapa terasa berbeda dari biasanya,apa ia mulai melupakan Dujun? Shinhye sama sekali tidak mengerti lagi,ia hanya bisa menghela nafas dan berusaha melihat kesekelilingnya dan juga memikirkan cara mengembalikan Minhyuk ke OSIS. Sempat terdengar dari Yoseob bahwa Minhyuk sudah tidak pernah terlihat disetiap kegiatan OSIS, apa ia menghindari Shinhye? Ataukah ia ada masalah? Hal itu yang ingin diketahui Shinhye,tapi…

“Ya Shinhye-ya kau kenapa? Apa kau masih sakit melihat Yoon Dujun dan Yong Yuuki?” ucap Leo namun hanya dibalas oleh gelengan kepala Shinhye
“Kalau begitu mari kita pulang,badanku masih capai akibat baru sampai tadi siang” ucap Leo namun Shinhye tidak menjawab lagi dan hanya dibalas oleh anggukkan nya saja,Shinhye tersenyum sedih kepada Leo membuat Leo menghela nafas
“Arraseo aku akan mencari tahu jadi jangan sedih lagi” ucap Leo menggandeng tangan Shinhye membuatnya terkejut
“Ne? Mencari tahu soal apa? Aku tidak sedih Leo-ya” ucap Shinhye masih berusaha menutupinya sembari menyesuaikan langkah kaki Leo yang panjang itu
“Soal Lee Minhyuk ne? Sudahlah kau tidak dapat berbohong padaku Park Shinhye-ssi” ucap Leo dan tidak ada respon apapun dari Shinhye membuatnya menghela nafas kembali

Terasa hening hingga perjalanan mereka sudah cukup jauh,tidak ada satupun yang mengeluarkan suaranya hanya tetap berjalan dan saling mencuri pandang saja. Suasana yang tidak mengenakkan untuk Dujun yang sudah bertekad akan menolong Yuuki karena ia tidak ingin melihat air matanya kembali, tapi entah kenapa Dujun sama sekali tidak dapat berbicara apa-apa didepan Yuuki yang masih menunduk

“A..Ano Yuuki-“
“Oppa kau tidak harus memaksakan diri untuk berbicara padaku,aku tidak apa-apa” ucap Yuuki membuat Dujun kaget dan seketika memalingkan wajahnya
“Oppa? Gwenchana?” ucap Yuuki membuat Dujun makin mundur dan untung saja Dujun melihat mini market didekatnya
“Ah sebentar aku akan beli minum disana,kau mau sesuatu Yuuki?” ucap Dujun berusaha biasa
“Aku Green Tea saja” ucapnya tersenyum lalu dibalas anggukkan Dujun dan melangkah memasuki mini market, Yuuki yang melihatnya hanya bisa menghela nafas dan berdiri tidak jauh dari sana
“Dujun oppa,ia terlihat memaksakan diri saat jalan denganku. Apa ia masih marah tentang waktu itu? Apa Dujun oppa sebenarnya ingin pulang bersama Shinhye eonni?” batin Yuuki namun yang membuatnya kaget adalah ia melihat dua orang yang tidak asing lagi,mereka berjalan menuju kearah sebuah gang membuat Yuuki penasaran dan mengikutinya pelan-pelan namun pemandangan berikutnya ia lihat membuatnya terkejut dan berlari kencang hingga melewati Dujun yang kebingunga

(Flashback : 15 Minutes Ago)
Jihna tetap saja mengikuti kemanapun Minhyuk melangkah,ia masih curiga akan gelagat Minhyuk yang memanggilnya dengan nama Shinhye. Jihna tetap tidak dapat menyerahkan Minhyuk pada Shinhye yang baru saja ia temui walau memang Jihna dan Minhyuk berteman karena Yuuki yang mengenalkannya pada Minhyuk,seketika Jihna terdiam dan kembali memikirkan hal itu dimana Yuuki datang padanya dengan membawa Minhyuk. Jihna merasa Minhyuk baik padanya karena ia teman Yuuki dan Jihna tahu bahwa Minhyuk pernah memendam perasaan pada Yuuki dan itu menguatkan Jihna bahwa sifat baik Minhyuk padanya adalah untuk menarik perhatian Yuuki,tapi ternyata Minhyuk tulus baik padanya karena ia mengira Jihna temannya juga yang membuat Jihna makin menyukainya.
Jihna mengalah pada Yuuki yang mungkin bisa membahagiakan Minhyuk tapi saat Jihna tahu bahwa Minhyuk menyukai Shinhye disaat itu juga Minhyuk menceritakan alasan mengapa ia berhenti mengejar Yuuki,rasa kesal karena kepercayaan searah itu dirusak dan juga rasa cemburu pada orang yang baru saja ditemui Minhyuk sudah membuat nya jatuh cinta membuat Jihna menjadi gila. Dan akhirnya ia tidak mau lagi untuk mengalah pada siapapun karena ia percaya hanya dirinya lah yang dapat membahagiakan Minhyuk seorang,tapi ini berbeda dari Yuuki. Rasa cinta Minhyuk pada Park Shinhye melebihi perasaan nya pada Yuuki yang membuat Jihna makin kesal adalah Shinhye yang disukai banyak namja tapi tetap mengambil simpati Minhyuk,disaat itu pula rasa ingin menghancurkan keduanya tumbuh.
Saat mengikuti Minhyuk Jihna tidak sengaja melihat Yuuki yang berjalan bersama Dujun,ia mengamati keduanya bahkan Jihna tahu kalau Yoon Dujun menyukai Yuuki tapi Yuuki tetap saja mengejar Minhyuk yang sudah pernah ia sakiti. Otak jahat Jihna berjalan cepat hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengejar Minhyuk dan memeluknya,jelas saja Minhyuk kesal akan kelakuan Jihna tapi Jihna tidak kehabisan ide

“Ya Kim Jihna! Apa yang kau lakukan sudah kubilang aku tid-“ seketika Jihna menarik tangan Minhyuk dan menaruh nya dipinggangnya
“Minhyuk~ah kumohon ciumlah aku,dengan itu aku tidak akan mengejarmu lagi hari ini” ucap Jihna setengah menggoda namun wajah Minhyuk masih terlihat kesal,Jihna membuat 2 kancing teratas seragamnya dan tersenyum pada Minhyuk
“Tenang saja aku tidak akan meminta lebih,sampai kau yang memintanya” ucap Jihna pelan membuat Minhyuk menghela nafas
“Cium saja kan? Setelah itu kau berhenti mengikutiku?” ucap Minhyuk lelah membuat Jihna mengangguk dengan senyum puasnya,kemudian Jihna menariknya kedalam gang dengan alasan takut ketahuan orang lain tapi Jihna tahu kalau Yuuki melihatnya

(Flashback End)

Dujun berusaha mengejar Yuuki yang tiba-tiba saja berlari melewatinya tapi yang ia tahu ia dapat melihat air mata Yuuki dan itulah alasan ia mengejar Yuuki,sialnya hujan mulai turun perlahan membuat Dujun mau tidak mau harus cepat mengejar Yuuki. Sampai akhirnya Yuuki tertangkap pun Yuuki hanya terdiam dan menunduk walau Dujun memegang tangannya dan menariknya,Yuuki tetap tidak bersuara dan hujan turun makin deras membuat Dujun makin khawatir padanya

“Yuuki? Gwenchana? Yuuki?” ucap Dujun menarik lengan Yuuki karena Yuuki tidak menjawab juga, Dujun terkejut begitu melihat wajah Yuuki bagaikan boneka hidup. Pandangan kosong lah yang tergambar diwajahnya
“Yong Yuuki! Waeyo? Kenapa dengan dirimu?! Kau janji akan cerita padaku kan?” teriak Dujun yang mulai kehabisan kesabarannya membuat Yuuki berbicara perlahan
“Aku melihat mereka” ucap Yuuki pelan
“Mwo? Melihat siapa? Melihat apa?” ucap Dujun mempertegas dan isak tangis Yuuki mulai terdengar
“Jihna dan…. Minhyuk… mereka..”
“Mereka ada apa Yuuki?!”
“Mereka…. Berciuman…” ucap Yuuki dengan nada yang begitu putus asa membuat Dujun makin tercekat,apalagi setelah ia mendengar nama Kim Jihna, teman yang didapat Yuuki saat memasuki SMA dan dia menjadi salah satu ‘mainan’ Minhyuk juga. Yuuki memeluk erat Dujun begitu juga Dujun dan hanya hujanlah yang menemani tangis Yuuki yang meledak serta Dujun yang memucat
“Oppa.. Wae? Sampai Jihna pun… bersama Minhyuk… Wae? WAE?!!!!” teriak Yuuki dan isak tangisnya yang semakin kencang membut Dujun memeluk nya dengan erat
“Gwenchana Yuuki,gwenchana.. Ini hanya mimpi buruk,kau akan melupakannya esok hari.. Jihna.. tidak akan mengkhianati temannya,ia tidak akan mengkhianatimu” ucap Dujun pelan
“Oppa…” ucap Yuuki pelan (masih) dengan isak tangisnya mendongakkan kepalanya dan menatap wajah senyum sedih milik Dujun
“Kalaupun Kim Jihna mengkhianatimu,aku akan tetap disisimu Yuuki” ucap Dujun pelan, Yuuki menatap lekat-lekat wajah orang yang berjanji akan disisinya walau ia sudah menyakiti dan mengkhianatinya berkali-kali hingga wajah mereka semakin dekat dan dekat.

-

Suara sambaran petir pun terdengar kencang seakan menyambar disamping telinga Shinhye, entah kenapa ia merasakan sesuatu yang aneh tapi tidak dapat ia jelaskan mengapa. Dan jauh disana Junhyung pun merasakan hal yang sama tapi ia merasakan ada yang aneh pada Hyunseung yang terlihat memaksakan senyumannya itu,Shinhye menatap kearah langit yang gelap  dengan beberapa cahaya dari petir yang sekelibat muncul dan terus memikirkan apa yang salah disana. Shinhye dan Junhyung sama-sama tidak tahu bahwa mereka akan kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya,entah itu Hyunseung entah itu Dujun entah itu Yoseob ataupun Leo dan Minhyuk. Tapi mereka berharap hujan yang terlihat menyedihkan itu akan cepat hilang dan reda, berharap mereka tidak akan muncul lagi dan membawa kesedihan yang mendalam seperti yang dirasakan oleh Yuuki yang dikhianati oleh sahabatnya sendiri dan juga Dujun yang mengkhianati keinginannya untuk mendukung Yuuki.

No comments:

Post a Comment