“Mwo....?” suara yeoja itu
membuat Junhyung menengok,ia dan Minhyuk dapat melihat seorang yeoja dengan
wajah asianya yang kental dengan ekspresi kecewa dan hampir memucat. Dengan
cepat Junhyung membuang muka
“Ya tunggu dulu Yong
Junhyung” ucap Minhyuk membuat Junhyung menengok tanpa berkata apa-apa
“Jawab pertanyaanku tadi”
ucap Minhyuk
“Itu bukan urusanmu” ucap
Junhyung dengan cepat masuk kedalam mobilnya dan beranjak dari situ dengan
cepat dan melewati yeoja yang tercengang disana,Minhuk hanya menghela nafas dan
berjalan menghampiri yeoja itu
“Gwenchanayo?” ucap Minhyuk
“E..eh..
Gwen..gwenchana,gomawoyo..” ucap yeoja itu dengan cepat menyadarkan dirinya
“Apa kau salah seorang
yeoja yang menyukai Junhyung?” ucap Minhyuk pelan
“Ani... aku eomma nya” ucap
yeoja itu membuat Minhyuk kaget,karena ia dapat melihat yeoja itu sepertinya
seumur dengan nya dan tidak mungkin menjadi eomma Junhyung
“Eo...mma...?” ucap Minhyuk
kaget
“Tenang lah aku hanya eomma
tirinya,siapa namamu? Kau teman sekolah Junhyung ne?” ucap yeoja itu
“N..ne.. Lee Minhyuk
imnida,mianheyo saya mengatakan hal yang kurang ajar” ucap Minhyuk
“Gwenchanayo aku mengerti
maksudmu,Yong Mizuki imnida...” ucap yeoja itu tersenyum
“Yong.... Mizuki...?” batin
Minhyuk menerka seperti mendapat sesuatu
Dengan kasarnya Junhyung
membanting pintu mobilnya membuat Hiro yang menunggu didepan kaget dan reflek
melihat kearah Junhyung,Hiro ingin menanyakan sesuatu tapi ia mengurungkan
niatnya karena Junhyung sudah menatapnya dengan bengis dari jauh. Dengan kasar
juga Junhyung membuka pintu ruang depan membuat appanya hanya menggeleng
kepalanya dan berdecak pada Junhyung,Junhyung yang tau hal itu hanya berdiri
disana dan terpaku menatap appa nya yang menghampirinya.
“Kau tidak belajar dari
kata-kata ku ne?” ucap appa
“Buat apa? Agar aku bisa
mendapatkan hartamu itu? Agar kau bisa menghina ku lagi?” ucap Junhyung dingin
“Kau sungguh anak yang
tidak sopan” ucap appa lalu menamparnya dengan keras
“Kau harus belajar sopan
santun! Apa aku harus mengirim mu ke jepang lagi hah??!” teriak appa membuat
Yuuki berlari menghampiri mereka
“Appa hentikan,kenapa appa
memukul Junhyung oppa?” ucap Yuuki
“Minggir Yuuki” ucap
Junhyung
“Ta..tapi oppa..” ucap
Yuuki
“Kau juga sama saja,kau
hanya beban yang ditinggalkan yeoja itu! Kau sama saja tidak berguna nya” ucap
appa lalu menampar Yuuki dengan cepat,Yuuki terjatuh dan Junhyung dengan cepat
menangkapnya
“APA MAUMU? KAU BISA
MENAMPARKU DAN MEMUKUL KU SESUKA HATIMU TAPI KENAPA HARUS YUUKI?!” teriak
Junhyung pada appanya
“Waeyo? Apa kau juga
menyukainya? Kau dendam padaku? Hah?” ucap appa dingin membuat Junhyung
mengeraskan rahangnya,Yuuki mulai khawatir karena oppa nya bisa saja lupa diri
lagi
“Cukup appa” ucap Mizuki
“Mizuki lagi-lagi kau
membela mereka,kalau mereka tidak diberi hukuman mereka akan terus menjadi
sampah” ucap appa
“Tapi kenapa Yuuki juga kau
tampar? Yuuki tidak salah apa-apa” ucap Mizuki
“Sudah aku tidak mau
mendengar omong kosong lagi,Hiro kemari! Sudah waktunya kau tidur” ucap appa
menarik Hiro dan meninggalkan mereka bertiga
“Mianhe Junhyung,Yuuki. Aku
datang terlambat” ucap Mizuki
“Gwenchana eomma,lebih baik
eomma menyusul appa..” ucap Yuuki memegang pipinya
“Bagaimana dengan pipimu?”
ucap Mizuki ingin memegang pipi Yuuki namun dengan cepat ditepis oleh Junhyung
“Jangan menyentuhnya,kalau
kau tidak ada maka semua ini tidak akan terjadi” ucap Junhyung menggendong
adiknya
“Oppa! Jangan begitu pada
eomma,eomma kan sudah menolong kit...” ucap Yuuki terpotong
“Tapi dialah biang semua
permasalahan ini,lebih baik kau diam saja Yuuki” ucap Junhyung mulai berjalan
meninggalkan Mizuki yang sedih
Junhyung
akhirnya berjalan menuju kamarnya tanpa memperdulikan adiknya yang berbicara
panjang lebar tentang kesalahan nya kenapa ia tidak bisa sopan sedikit pada
eommanya atau masalah lain nya,entah kenapa walau ia benci membicarakan hal itu
ia tidak marah pada adiknya karena cepat atau lambat Junhyung tau adiknya akan
diam.
“Ya
Junhyung oppa kau mendengarkan ku kan?” ucap Yuuki
“Ani,teruskan
saja aku pasti tidak akan mendengarkan mu” ucap Junhyung acuh sembari menurun
kan adiknya
“Aishh
oppa kau tidak boleh begitu,bagaimana pun juga dia eom...” kata-kata Yuuki
terpotong karena Junhyung menutup mulut adiknya
“Diam,karena
aku sudah pusing dibuat oleh suaramu yang cempreng itu. Kompres pipimu dengan
ini” ucap Junhyung memberikan kompres pada Yuuki dan Yuuki menerimanya dengan
wajah kesal, Junhyung hanya tersenyum dan berjalan menuju jendela
“Kenapa
sih oppa tidak mau memaafkan eomma? Yang sudah tidak akan pernah bisa kita
perbaiki oppa” ucap Yuuki menempelkan kompres pada pipinya
“Aku...
hanya tidak menyukainya,karena dia semua jadi hancur” ucap Junhyung lirih
“Hanya
karena itu? Aigoo oppa...” ucap Yuuki berdiri menghampiri kakaknya dengan cepat
Junhyung memeluk adiknya
“Kau
pasti tau alasan ku yang sebenarnya,jangan kau terus bertanya. Oppa capai” ucap
Junhyung
“Mianhe
oppa,selamat beristirahat...” ucap Yuuki
Hari
minggu pun tiba dan entah kenapa untuk kali pertama Shinhye bangun lebih pagi
dari adiknya, biasanya adiknya yang selalu bangun terlebih dahulu karena tidak
sabar untuk berjalan-jalan dengan kakaknya. Entah Shinhye sendiri bingung saat
ia bangun ia melihat Biah masih terlelap disampingnya, apa karena pengaruh Junhyung
kemarin ia jadi bangun lebih pagi? Atau malah ia jadi tidak bisa tidur nyenyak
karena memikirkan hal itu?
“Aigoo
aku ini kenapa sih?!” ucap Shinhye pelan sembari menggosok giginya namun
tiba-tiba terlintas lagi diotak nya kejadian dimana ia menimpa Junhyung
“Aishhhhh
kenapa aku memikirkan hal itu lagi?????” batin Shinhye dan ia memperkuat
sikatnya membuat adiknya yang baru ingin menyikat giginya kaget
“E...eonn...
gwenchana? Tumben sekali eon bangun lebih pagi dan.... eon terlihat sedang
marah ne?” ucap Biah hati-hati
“Ani
Bia~ah eonni Cuma sedang semangat saja” ucap Shinhye membuat Biah menghela
nafas karena Biah tau eonni nya bohong tapi ia tidak berani melawan eonni nya
Seperti
biasa Shinhye mengajak adiknya menuju taman ria,itu seperti suatu kebiasaan
disetiap minggu. Hanya saja yang membuat beda adalah eomma mereka ikuta atau
tidak,dan entah kenapa hari ini Shinhye tidak bersemangat sama sekali walau
eomma nya ikut.
“Kau
kenapa Shinhye-ya? Apa kau tidak enak badan? Tumben sekali kau tidak berlari-lari
dengan adik mu?” ucap Eomma
“Aishh
aku hanya sedang memikirkan sesuatu eomma” ucap Shinhye menghela nafas
“Memikirkan
sesuatu? Masalah dengan namja ne?” ucap Eomma dengan wajah mengejek anaknya
“Aishhh
eomma kenapa harus kesitu sih? Itu tidak ben....” tiba-tiba Shinhye mengingat
kembali saat ia menindih badan Junhyung yang membuat wajah Shinhye memerah
“Tuh
kan tuh kan” ucap Eomma meledek
“Aishhh
aku pergi membeli minum dulu” ucap Shinhye beranjak dari samping eomma nya
“Aigooo
Shinhye-ya eomma hanya bercanda” ucap eomma nya sembari tertawa
Shinhye
berjalan dengan kesal dan berjalan menuju kios yang menjual minuman dengan
cepat,tapi dari jauh ia bisa melihat seseorang yang ia kenal disana.
“Hiro?”
ucap Shinhye menerka
“Ah
eonni yang waktu itu ne? Shinhye eonni?” ucap Hiro
“Ne
itu aku,apa yang kau lakukan disini?” ucap Shinhye
“Aku
sedang berlibur dengan appa dan eomma” ucap Hiro tersenyum
“Baguslah
kalau begitu,kau terlihat senang sekali” ucap Shinhye tapi kemudian senyum Hiro
memudar
“Waeyo
Hiro?” ucap Shinhye khawatir
“Hyung
tidak ikut,hyung tidak mau ikut jadi aku tidak terlalu senang” ucap Hiro lirih
“Hyung...?”
ucap Shinhye bingung,saat Shinhye ingin menanyai soal hyung nya tiba-tiba ada
suara teriakan dan seorang yeoja yang mendekat
“Hiro-kun!!!”
ucap yeoja itu membuat Shinhye menengok keasal suara itu dan Shinhye bisa
melihat yeoja dengan wajah asianya yang kental yang entah kenapa tidak asing
dengan wajahnya itu,masih terlihat muda dan cantik
“Hiro-kun
kau kemana saja? Appa mencarimu kemana-mana,aku juga khawatir denganmu” ucap
yeoja itu
“Mianhe...”
ucap Hiro lirih
“Gwenchana,lalu
yeoja ini... nugu?” ucap yeoja itu
“Ah
itu eonni yang menolongku waktu itu,dia Park Shin Hye eonni” ucap Hiro
“Shinhye
imnida... Hiro apa dia... noona mu juga?” ucap Shinhye pelan membuat Hiro dan
yeoja itu bertatapan dan tertawa
“Wae
wae wae? Apa aku salah?” ucap Shinhye panik
“Ah
mianhe Shinhye-ya,aku eommanya Hiro” ucap yeoja itu
“Ehhh????
Eomma?! Kukira noonanya,mianheyo ajumeoni.... aishh maksudku... agasshi” ucap Shinhye
panik membuat yeoja itu tertawa
“Panggil
saja Mizuki,mungkin aku hanya berbeda 3-4 tahun denganmu jadi aku tidak mau
terlihat tua juga dengan panggilanmu tadi” ucap Mizuki tertawa
“Hehehehe
mianhe Mizuki..” ucap Shinhye
“Mizuki...
Hiro! Palli! Sudah sore” teriak ahjussi tidak jauh dari sana
“Ne
appa,kami kesana” teriak Mizuki
“Kalau
begitu kami duluan ne? Annyeong Shinhye-ya” ucap Mizuki dan beranjak dari
tempatnya
“Entah
kenapa aku tidak asing dengan wajah yeoja itu,dan ahjussi tadi sepertinya aku pernah
melihatnya entah dimana. Ah sudahlah kenapa aku terlalu memikirkan hal itu?”
batin Shinhye
Dilain
tempat Junhyung terduduk diam ditempat biasa dia berkumpul dengan
sahabat-sahabatnya,disana ada Junhyung-Hyunseung-Yoseob-Gikwang-Chorong-Bomi
dan juga Naeun. Junhyung merasa ada yang kesal karena Dujun tidak datang tepat
waktu,tapi itu hanya perkiraan teman-teman nya saja karena merasa ada yang
tidak biasa dari Junhyung.
“Oppa
gwenchanayo?” ucap Naeun
“Ne”
ucap Junhyung datar
“Apa
kau butuh sesuatu? Cola?” ucap Naeun
“Ani,lebih
baik kau kumpul saja dulu dengan Chorong dan juga Bomi” ucap Junhyung seakan
(memang) mengusir Naeun
“Arraseo
oppa,kalau ada apa-apa panggil aku ne?” ucap Naeun tersenyum lalu berjalan
menjauhi Junhyung
“Aishhh
ada apa sih dengan dia? Apa yang ia pikirkan?” ucap Naeun kesal
“Aigooo
Naeun~ah bisa saja dia sedang memikirkan adiknya itu,apalagi Dujun oppa tidak
datang tepat waktu tidak seperti biasanya”
ucap Bomi
“Ada
yang bilang mereka berdua punya hubungan khusus” ucap Chorong
“Dujun
oppa dan Yuuki ne? Memang mereka terlihat dekat” ucap Bomi
“Paling
tidak dia tidak memikirkan yeoja baru itu,aku kesal melihatnya” ucap Naeun
“Dia?
Aigoo bukan kah dia menyukai Dujun ne? Yang waktu itu aku lihat dengan Eunji”
ucap Bomi
“Ne...
kalau tidak salah,aku juga melihat senyum nya berbeda saat ia jalan dengan
Dujun oppa” ucap Chorong
“Sudahlah
aku tidak mau membicara kan mereka,bisa kita ubah topik pembicaraan kita?” ucap
Naeun dingin membuat Chorong dan Bomi terdiam
Ternyata
pembicaraan mereka terdengar oleh Hyunseung yang tidak jauh dari kerumunan para
yeoja itu,tapi tidak terdengar oleh Junhyung karena jarak yang lumayan jauh dan
juga seperti nya Junhyung sedang sibuk dengan pikiran nya. Dengan cepat
Hyunseung mengeluarkan telfon dan menelfon seseorang membuat Chorong yang
mendengarnya langsung menengok cepat.
“Oppa
kau menelfon siapa?” ucap Chorong
“Bukan
siapa-siapa,aku keluar dulu” ucap Hyunseung pamit dengan semuanya dan beranjak
cepat dari tempatnya
“Aneh,tidak
biasanya dia begitu padamu Chorong~ah” ucap Bomi membuat Chorong terdiam
“Mau
kemana dia? Siapa yang ia telfon? Oppa....” batin Chorong
Didepan
sebuah taman disana ada seorang namja tinggi dan tampan dengan kacamatanya,ia
sedang membaca bukunya sembari menunggu seseorang. Tidak lama sebuah mobil
parkir didepan nya membuat namja itu melepaskan kacamatnya dan menyimpan
nya,dia tersenyum pada namja yang baru saja turun dari mobil itu.
“Kau
ada urusan apa Hyunseung~ah sampai memanggilku? Apa ini masalah Chorong?” ucap
Dujun
“Ani...
Ini tentang kau” ucap Hyunseung menghela nafas
“Eh?
Aku? Wae wae? Aku merasa sedang tidak ada masalah” ucap Dujun menghampiri
Hyunseung
“Aishhh
kau yakin?” ucap Hyunseung
“Ne,menurut
mu? Bagaimana kalau membahas tentang kau dan Chorong?” ucap Dujun menggoda
“Aishh
kesampingkan dulu tentang ku dan dia,Dujun~ah” ucap Hyunseung mendorong Dujun
menjauh
“Arraseo
arraseo,lalu tentang apa ini?” ucap Dujun tertawa dan menatap kearah layar hp
nya
“Kau
menunggu kabar dari seseorang?” ucap Hyunseung
“Ani,sudah
bicara saja. Aku tidak sedang buru-buru” ucap Dujun memasukkan kembali hpnya
“Jinjja?
Bukan nya kau sedang jalan dengan Yuuki?” ucap Hyunseung mengagetkan Dujun
“Aku
benar ne? Aku menyuruh mu kesini karena aku ingin menanyakan soal itu.... Soal
hubungan mu dengan Yuuki” ucap Hyunseung
“.......
itu...” ucap Dujun
No comments:
Post a Comment