Didalam perjalanan menuju
rumah Shinhye,Shinhye terus terdiam dan menatap kearah luar dan Junhyung yang
kadang melihat nya merasa khawatir walau Shinhye selalu menjawab tidak apa-apa
saat Junhyung menanyakan keadaan nya. Apakah perasaan nya pada Dujun sebesar
itu? Sudah berapa lama ia menyukai Dujun? Apa Dujun tau? Itulah isi kepala
Junhyung,entah kenapa ada perasaan cemburu dan marah dalam dirinya tapi percuma
saja kalau dia memukul Dujun itu malah akan membuat Shinhye makn sedih.
Tiba-tiba ditengah keheningan dan ditengah saat kepala Junhyung mulai berasa
ingin meledak Shinhye (akhirnya) membuka pembicaraan.
“Junhyung~ah? Gwenchana?
Wajah mu terlihat pucat” ucap Shinhye
“Harusnya aku yang bertanya
begitu padamu pabo” batin Junhyung
“Gwenchana,kau?” ucap
Junhyung
“Sudah ku bilang aku tidak
apa-apa,sampai kau repot-repot begini mengantarkan ku” ucap Shinhye
“Ani... Sejak kapan aku
bilang ingin mengantarkan mu? Aku hanya ada keperluan tidak jauh dari
rumahmu... jadi... sekalian saja” ucap Junhyung membuat Shinhye terbelalak,hening...
dengan muka penasaran dan tetap menutupi malu Junhyung menengok sedikit kearah
Shinhye dan tiba-tiba tawa Shinhye meledak
“Hahahahahaha! Dasar Yong
Junhyung,kau memang Yong Junhyung ne?” ucap Shinhye kegelian membuat Junhyung
bingung
“M...mwo...? Apa yang
membuatmu tertawa seperti itu? Aku memang Yong Junhyung” ucap Junhyung
“Ani...hanya saja... kau
memang tidak pernah blak-blak an,sifatmu yang malu-malu dibalik ketegasan dan
wibawa seorang Yong Junhyung membuat ku ingin tertawa. Walau kau terlihat galak
ternyata kau orang yang baik hati” ucap Shinhye masih tertawa kegelian
“A...aigoo.. aku tidak
malu-malu” ucap Junhyung
“Tapi kuping mu berubah
merah begitu,jujurlah saja Yong Junhyung” ucap Shinhye tertawa dan berusaha
berhenti namun tidak bisa,melihat hal itu Junhyung hanya bisa tersenyum kearah
Shinhye. Paling tidak dia bisa tertawa dan tidak bersedih lagi,ditengah
kegembiraan itu tiba-tiba Junhyung rem mendadak membuat Shinhye kaget dan
reflek melihat kearah depan. Didepan mobil Junhyung ada seorang namja dengan
motor nya menghandang mereka
“Aigoo orang itu,apa ia
tidak takut ditabrak?” ucap Shinhye
“Kau didalam saja,aku tau
siapa dia” ucap Junhyung keluar dari mobilnya
“Ya apa yang kau lakukan
hah? Berterima kasih lah karena aku masih ingin mengerem atau kau sudah ada
diakhirat sekarang” ucap Junhyung kepada namja itu lalu namja itu membuka
helmnya
“Harusnya aku yang bertanya
begitu pada mu Yong Jun-Hyung!” ucap Minhyuk
“Lee...Lee.. Lee Minhyuk?”
ucap Shinhye dari dalam mobil
“Apa maksudmu paboya? Cepat
minggir dari jalanku” ucap Junhyung
“Ani,aku tidak akan mau
sampai Shinhye turun dari mobilmu. Aku tidak rela dia harus satu mobil dengan
mu” ucap Minhyuk
“Mwo? Kau ingin bertarung
hah?” ucap Junhyung menggenggam dan menarik kerah baju Minhyuk,lalu dengan
cepat terdengar suara pintu mobil terbuka dan Shinhye keluar dari mobil itu
“Ada apa ini? Junhyung?
Minhyuk?” ucap Shinhye khawatir dan dengan terpaksa Junhyung harus melepaskan
Minhyuk
“Ani,cepat kembali ke
mobil. Sudah malam kau harus cepat sampai dirumah” ucap Junhyung
“N..ne..” ucap Shinhye
berjalan mengikuti Junhyung tapi Minhyuk menggenggam tangan kanan Shinhye
“Tunggu.. Aku saja yang
mengantarmu Shinhye-ya,toh hari ini angin nya sungguh sejuk lebih baik naik motor
denganku” ucap Minhyuk tersenyum pada Shinhye
“Ta..tapi..
Junhyung...”ucap Shinhye
“Sudah biarkan saja
Junhyung,kajja naiklah” ucap Minhyuk menepuk jok belakang nya
“Ani! Aku tidak bisa
membiarkan nya begitu saja” ucap Junhyung mengenggam tangan kiri Shinhye
“Lepaskan Shinhye!” ucap
Minhyuk
“Kau yang lepaskan!” ucap
Junhyung membuat Shinhye seperti mainan yang sedang direbutkan oleh kedua anak
kecil,dia ditarik kekanan dan kekiri membuat dia kesakitan. Tiba-tiba Shinhye
ditarik oleh seseorang
“Sudahlah kalian
berdua,kenapa kalian seperti anak kecil hah? Kasihanlah pada Shinhye yang kesakitan karena kalian tarik
kekiri dan kekanan” ucap Dujun membuat Shinhye dan Junhyung kaget
“Dujunie,kenapa kau ada
disini?” ucap Junhyung
“Kebetulan aku lewat
sini,daripada kalian terus bertengkar lebih baik Shinhye aku yang mengantar.
Shinhye-ya masuklah” ucap Dujun mengajak dan Shinhye hanya bisa terdiam dan
menuruti,Junhyung terus menatap Shinhye hingga pintu mobil Dujun tertutup dan
meninggalkan mereka berdua dalam keheningan
Didalam mobil perjalanan
menuju rumah Shinhye,Shinhye tetap terpaku disamping Dujun. Entah kenapa dia
masih belum bisa melupakan hal tadi dimana Dujun mengatakan suka pada
Yuuki,memang egois jika Shinhye mengatakan Dujun tidak boleh menyukai yeoja
lain selain dirinya tapi tetap saja terasa sakit. Belum tentu orang yang kita
suka juga suka pada diri kita sendiri bukan? Shinhye tetap terdiam beribu
pertanyaan dan pernyataan dalam kepalanya dan niat untuk menanyakan hal itu
pada Dujun,tapi bagaimana kalau Yuuki menerimanya? Apakah Shinhye akan kuat
mendengarkan nya? Bagaimana kalau nyatanya Yuuki menolaknya? Apa tidak
menyinggung perasaan Dujun? Dujun melihat kearah Shinhye yang terlihat bingung
dan mencoba membuka pembicaraan.
“Shinhye-ya rumah mu masih
yang dulu ne?” ucap Dujun namun tidak dibalas oleh Shinhye,Shinhye hanya
mengangguk lemah
“Shinhye-ya maafkan lah dua
orang itu,mereka berdua memang seperti anak kecil dan tidak pernah akrab” ucap
Dujun membuat Shinhye terbelalak,Shinhye menatap wajah Dujun dengan bingung
“Begini Shinhye-ya kau tau perusahaan
Yong milik Junhyung?” ucap Dujun dan dibalas anggukkan Shinhye
“Dan kau tau perusahaan
berlian terbesar diSeoul?” ucap Dujun
“Lee Diamond ne?” ucap
Shinhye pelan dan dibalas anggukkan Dujun
“Ne itu perusahaan orang
tua Minhyuk,sejak dulu perusahaan Junhyung dan Minhyuk tidak terjalin baik.
Sebagai sesama usaha terbesar diSeoul namun berbeda jenis bisnis” ucap Dujun
“Jadi....” ucap Shinhye
“Anggap saja mereka terus
bermusuhan karena orang tuanya,tapi secara pribadi Junhyung tidak terlalu
perduli akan hal itu karena ....” tiba-tiba Dujun terdiam seperti teringat akan
sesuatu
“Karena apa Dujunie?” ucap
Shinhye
“Sudahlah untuk hal itu
mungkin suatu saat Junhyung akan menjelaskan nya padamu,kita sudah sampai
kajja...” ucap Dujun membuka pintu mobilnya
“Karena apa? Ada masalah
apa dengan Junhyung?” batin Shinhye
“Gomawo sudah mengantarkan
ku Dujunie” ucap Shinhye namun Dujun membelai pipi Shinhye membuatnya kaget
“Du..Dujunie..?
Wa...waeyo?” ucap Shinhye
“Kau terlihat tidak
semangat dari tadi,kukira karena masalah Minhyuk dan Junhyung. Waeyo
Shinhye-ya? Apa ada yang menyakitimu hari ini?” ucap Dujun
“A..ani... tidak ada..”
ucap Shinhye lalu mengingat kembali saat Dujun mengatakan suka pada Yuuki
“Jangan sungkan-sungkan
untuk bercerita padaku ne? Aku duluan Shinhye” ucap Dujun memasuki mobilnya
“Cepat masuk,hari sudah
gelap” ucap Dujun sebelum meninggalkan Shinhye,selepas mobil Dujun menjauhi
Shinhye air mata Shinhye mengalir pelan kembali
“Aku tidak akan bisa cerita
padamu soal ini Dujunie... tidak akan pernah...” ucap Shinhye pelan,ia bergegas
menghapus air matanya dan berusaha untuk tersenyum agar adiknya dan eomma nya
tidak khawatir. Setelah ia rasa sudah membaik ia perlahan berjalan memasuki
rumahnya,dari kejauhan terlihat seseorang memandang nya dan meninggalkan
tempatnya setelah Shinhye memasuki rumahnya.
Sesampai dirumahnya
Junhyung hanya bisa terdiam atas tempat tidurnya,entah kenapa ia masih memikirkan
wajah Shinhye saat Dujun mengajaknya masuk kedalam mobilnya. Pasti ia kembali
sedih lagi karena melihat Dujun,tapi itupun juga bukan salah Dujun kalau ia
suka pada adiknya. Disaat Junhyung sedang pusing memikirkan hal itu terdengar
bunyi ketukan pintu dari luar kamarnya,setelah dipersilahkan ternyata Yuuki yang
mengetuk dan ia berjalan memasuki kamar membuat Junhyung masih agak kepikiran
soal sepulang sekolah itu.
“Oppa... oppa kenapa?” ucap
Yuuki
“Gwenchana,ada apa Yuuki?”
ucap Junhyung
“Oppa... Dujun oppa...”
ucap Yuuki pelan
“Wae? Kenapa dengan
Dujun~ah?” ucap Junhyung berusaha biasa dan berpura-pura tidak mengetahuinya
“A..ani... tidak jadi...
aku ke bawah ne? Oppa jangan lupa makan” ucap Yuuki bergegas keluar namun
terhenti oleh kata-kata Junhyung
“Dujun~ah mengatakan kalau
dia suka padamu?” ucap Junhyung membuat Yuuki terpaku dan kembali menatap
Junhyung
“Ba...bagai...bagaimana
oppa tau?” ucap Yuuki pelan namun Junhyung hanya terdiam tanpa menatap adiknya
“Apa Dujun oppa
memberitahukan mu oppa?” ucap Yuuki lagi
“Ani,dia... hanya meminta
maaf padaku.... atas apa yang akan terjadi,karena penasaran aku mengikuti nya
dan menjadi mendengar pembicaraan kalian berdua dibelakang kantin” ucap
Junhyung dan Yuuki masih terpaku
“Apa jawaban mu... Yuuki?”
ucap Junhyung
Pagi hari seperti biasa
waktunya untuk berangkat kerja,sekolah,kuliah dan kegiatan lain nya, namun
herannya adalah Junhyung yang datang lebih awal. Tidak seperti biasanya ia
datang lebih awal ke sekolah dan berjalan pelan menuju lapangan,ia dapat melihat
seseorang yang ingin ia ( sebenarnya tidak ) mau ia temui. Seorang namja yang
sedang berlatih dan melayang kan tendangan nya ke gawang hingga berhenti karena
tau Junhyung mengamatinya,ia mendongak kan kepalanya tanda mengganti tempat
untuk berbicara hingga mereka di ruangan OSIS.
“Apa yang kau ingin kan
Yong Junhyung?” ucap Minhyuk
“Penjelasan”ucap Junhyung
“Tentang? Shinhye? Bukan
kah aku sudah menjelaskan nya? Aku tidak akan menyerahkan nya dan aku tidak
akan berhenti hingga aku mendapatkan nya” ucap Minhyuk
“Ani,ini bukan tentang
Shinhye” ucap Junhyung
“Lalu? Hal lain apa yang
ingin kau tanyakan? Kalau tidak penting lebih baik batalkan saja” ucap Minhyuk,tidak
ada tanda-tanda reaksi Junhyung hingga Minhyuk menunggu sekitar 5 menit dan
Minhyuk merasa Junhyung tidak akan mengatakan apa-apa hingga ia beranjak dari
tempatnya untuk pergi namun Junhyung menahan nya
“Apa hubungan mu dengan
adik ku?” ucap Junhyung
“Akhirnya kau berbicara
juga,aku tidak ada hubungan apa-apa dengan nya. Hanya sebatas teman seperti
yang kau ingin kan” ucap Minhyuk mengejek
“Ani! Kau tidak merasakan
ada yang aneh padanya akhir-akhir ini?” ucap Junhyung dan hanya dibalas
gelengan Minhyuk
“Aku tidak tau menahu
tentang itu,sudah ne? Aku akan pergi” ucap Minhyuk namun Junhyung masih
menghadang nya dan menarik kerahnya
“Apa kau buta? Dia
menyukaimu Lee Minhyuk!” teriak Junhyung membuat Minhyuk terkejut
“Mwo? Menyukai ku? Kau
bergurau mr Yong!” ucap Minhyuk menepis tangan Junhyung
“Apa kau kira aku terlihat
sedang bergurau? Lebih baik selesai kan dulu masalahmu dengan adik ku dan
jangan dekati Shinhye sampai kau selesai dengan Yuuki!” ucap Junhyung
“Ini bukan urusan mu!
Tanyalah pada adikmu kalau aku sudah menjelaskan padanya bahwa aku menyukai Shinhye!”
ucap Minhyuk meninggi
“Mwo? Kau menyakiti adikku?
Kau meninggalkan nya seenaknya?” ucap Junhyung menarik kerah Minhyuk kembali
“Meninggalkan adikmu? Menyakiti
adikmu? Pft kau membuatku geli,kenapa kau tidak tanya saja mengapa aku jadi
begini padanya?” ucap Minhyuk membuat Junhyung terbelalak dan Minhyuk menepis
tangan Junhyung dan membetulkan kerahnya
“Lebih baik kau minta
penjelasan nya secara detail,bukan setengah-setengah dan terlalu membuat dia
tidak bersalah! Kau tidak mengaca? Kau sudah punya tunangan dan masih saja
berusaha mendekati Shinhye? Lebih baik kau saja yang menyelesaikan urusan mu
dengan Naeun baru kau boleh mendekati Shinhye lagi,Yong Jun-Hyung!” ucap
Minhyuk meninggalkan Junhyung yang terpaku
Setelah Minhyuk keluar dari
ruangan OSIS terlihat dari lapangan basket yang tidak jauh dari ruang OSIS seseorang
tersenyum simpul sembari menghapus keringatnya,ia memasukkan kembali bolanya
dan berjalan menuju keluar dari lapangan dan berjalan kearah ruangan ganti baju
tapi tidak biasanya ia yang selalu ganti baju diruangan ganti baju untuk
anggota basket ia malah sengaja berjalan ke arah ruangan ganti baju untuk
anggota sepak bola. Ia melihat dapat melihat Minhyuk begitu memasuki ruangan
itu,ia masih tersenyum simpul namun ia berusaha menyembunyikan nya dan berjalan
pelan kearah Minhyuk yang terduduk dan menunduk kan kepalanya. Dengan sengaja
ia menjatuhkan tasnya tepat disamping Minhyuk membuat Minhyuk mendongak kan
kepalanya
“Wae? Apa yang kau mau?”
ucap Minhyuk
“Shinhye,hanya Park Shin
Hye” ucap Leo
“Aku tidak akan menyerahkan
nya padamu ataupun Junhyung” ucap Minhyuk
“Aku juga tidak akan
menyerahkan nya pada kalian berdua,lebih baik kalian urus saja yeoja yang
mencintai kalian. Tidakkah adik Junhyung itu cantik? Kalau kau mempunyai
hubungan khusus dengan nya perusahaan ayahmu bisa saja semakin besar bukan,Lee
Minhyuk?” ucap Leo lalu meninggalkan Minhyuk yang terdiam sambil menggigit
bibirnya
No comments:
Post a Comment