B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Tuesday, May 12, 2015

You Can Cry (FF) Eps.14

Didalam perjalanan menuju rumah Shinhye,Shinhye terus terdiam dan menatap kearah luar dan Junhyung yang kadang melihat nya merasa khawatir walau Shinhye selalu menjawab tidak apa-apa saat Junhyung menanyakan keadaan nya. Apakah perasaan nya pada Dujun sebesar itu? Sudah berapa lama ia menyukai Dujun? Apa Dujun tau? Itulah isi kepala Junhyung,entah kenapa ada perasaan cemburu dan marah dalam dirinya tapi percuma saja kalau dia memukul Dujun itu malah akan membuat Shinhye makn sedih. Tiba-tiba ditengah keheningan dan ditengah saat kepala Junhyung mulai berasa ingin meledak Shinhye (akhirnya) membuka pembicaraan.

“Junhyung~ah? Gwenchana? Wajah mu terlihat pucat” ucap Shinhye
“Harusnya aku yang bertanya begitu padamu pabo” batin Junhyung
“Gwenchana,kau?” ucap Junhyung
“Sudah ku bilang aku tidak apa-apa,sampai kau repot-repot begini mengantarkan ku” ucap Shinhye
“Ani... Sejak kapan aku bilang ingin mengantarkan mu? Aku hanya ada keperluan tidak jauh dari rumahmu... jadi... sekalian saja” ucap Junhyung membuat Shinhye terbelalak,hening... dengan muka penasaran dan tetap menutupi malu Junhyung menengok sedikit kearah Shinhye dan tiba-tiba tawa Shinhye meledak
“Hahahahahaha! Dasar Yong Junhyung,kau memang Yong Junhyung ne?” ucap Shinhye kegelian membuat Junhyung bingung
“M...mwo...? Apa yang membuatmu tertawa seperti itu? Aku memang Yong Junhyung” ucap Junhyung
“Ani...hanya saja... kau memang tidak pernah blak-blak an,sifatmu yang malu-malu dibalik ketegasan dan wibawa seorang Yong Junhyung membuat ku ingin tertawa. Walau kau terlihat galak ternyata kau orang yang baik hati” ucap Shinhye masih tertawa kegelian
“A...aigoo.. aku tidak malu-malu” ucap Junhyung
“Tapi kuping mu berubah merah begitu,jujurlah saja Yong Junhyung” ucap Shinhye tertawa dan berusaha berhenti namun tidak bisa,melihat hal itu Junhyung hanya bisa tersenyum kearah Shinhye. Paling tidak dia bisa tertawa dan tidak bersedih lagi,ditengah kegembiraan itu tiba-tiba Junhyung rem mendadak membuat Shinhye kaget dan reflek melihat kearah depan. Didepan mobil Junhyung ada seorang namja dengan motor nya menghandang mereka

“Aigoo orang itu,apa ia tidak takut ditabrak?” ucap Shinhye
“Kau didalam saja,aku tau siapa dia” ucap Junhyung keluar dari mobilnya
“Ya apa yang kau lakukan hah? Berterima kasih lah karena aku masih ingin mengerem atau kau sudah ada diakhirat sekarang” ucap Junhyung kepada namja itu lalu namja itu membuka helmnya
“Harusnya aku yang bertanya begitu pada mu Yong Jun-Hyung!” ucap Minhyuk
“Lee...Lee.. Lee Minhyuk?” ucap Shinhye dari dalam mobil
“Apa maksudmu paboya? Cepat minggir dari jalanku” ucap Junhyung
“Ani,aku tidak akan mau sampai Shinhye turun dari mobilmu. Aku tidak rela dia harus satu mobil dengan mu” ucap Minhyuk
“Mwo? Kau ingin bertarung hah?” ucap Junhyung menggenggam dan menarik kerah baju Minhyuk,lalu dengan cepat terdengar suara pintu mobil terbuka dan Shinhye keluar dari mobil itu
“Ada apa ini? Junhyung? Minhyuk?” ucap Shinhye khawatir dan dengan terpaksa Junhyung harus melepaskan Minhyuk
“Ani,cepat kembali ke mobil. Sudah malam kau harus cepat sampai dirumah” ucap Junhyung
“N..ne..” ucap Shinhye berjalan mengikuti Junhyung tapi Minhyuk menggenggam tangan kanan Shinhye
“Tunggu.. Aku saja yang mengantarmu Shinhye-ya,toh hari ini angin nya sungguh sejuk lebih baik naik motor denganku” ucap Minhyuk tersenyum pada Shinhye
“Ta..tapi.. Junhyung...”ucap Shinhye
“Sudah biarkan saja Junhyung,kajja naiklah” ucap Minhyuk menepuk jok belakang nya
“Ani! Aku tidak bisa membiarkan nya begitu saja” ucap Junhyung mengenggam tangan kiri Shinhye
“Lepaskan Shinhye!” ucap Minhyuk
“Kau yang lepaskan!” ucap Junhyung membuat Shinhye seperti mainan yang sedang direbutkan oleh kedua anak kecil,dia ditarik kekanan dan kekiri membuat dia kesakitan. Tiba-tiba Shinhye ditarik oleh seseorang
“Sudahlah kalian berdua,kenapa kalian seperti anak kecil hah? Kasihanlah pada  Shinhye yang kesakitan karena kalian tarik kekiri dan kekanan” ucap Dujun membuat Shinhye dan Junhyung kaget
“Dujunie,kenapa kau ada disini?” ucap Junhyung
“Kebetulan aku lewat sini,daripada kalian terus bertengkar lebih baik Shinhye aku yang mengantar. Shinhye-ya masuklah” ucap Dujun mengajak dan Shinhye hanya bisa terdiam dan menuruti,Junhyung terus menatap Shinhye hingga pintu mobil Dujun tertutup dan meninggalkan mereka berdua dalam keheningan

Didalam mobil perjalanan menuju rumah Shinhye,Shinhye tetap terpaku disamping Dujun. Entah kenapa dia masih belum bisa melupakan hal tadi dimana Dujun mengatakan suka pada Yuuki,memang egois jika Shinhye mengatakan Dujun tidak boleh menyukai yeoja lain selain dirinya tapi tetap saja terasa sakit. Belum tentu orang yang kita suka juga suka pada diri kita sendiri bukan? Shinhye tetap terdiam beribu pertanyaan dan pernyataan dalam kepalanya dan niat untuk menanyakan hal itu pada Dujun,tapi bagaimana kalau Yuuki menerimanya? Apakah Shinhye akan kuat mendengarkan nya? Bagaimana kalau nyatanya Yuuki menolaknya? Apa tidak menyinggung perasaan Dujun? Dujun melihat kearah Shinhye yang terlihat bingung dan mencoba membuka pembicaraan.

“Shinhye-ya rumah mu masih yang dulu ne?” ucap Dujun namun tidak dibalas oleh Shinhye,Shinhye hanya mengangguk lemah
“Shinhye-ya maafkan lah dua orang itu,mereka berdua memang seperti anak kecil dan tidak pernah akrab” ucap Dujun membuat Shinhye terbelalak,Shinhye menatap wajah Dujun dengan bingung
“Begini Shinhye-ya kau tau perusahaan Yong milik Junhyung?” ucap Dujun dan dibalas anggukkan Shinhye
“Dan kau tau perusahaan berlian terbesar diSeoul?” ucap Dujun
“Lee Diamond ne?” ucap Shinhye pelan dan dibalas anggukkan Dujun
“Ne itu perusahaan orang tua Minhyuk,sejak dulu perusahaan Junhyung dan Minhyuk tidak terjalin baik. Sebagai sesama usaha terbesar diSeoul namun berbeda jenis bisnis” ucap Dujun
“Jadi....” ucap Shinhye
“Anggap saja mereka terus bermusuhan karena orang tuanya,tapi secara pribadi Junhyung tidak terlalu perduli akan hal itu karena ....” tiba-tiba Dujun terdiam seperti teringat akan sesuatu
“Karena apa Dujunie?” ucap Shinhye
“Sudahlah untuk hal itu mungkin suatu saat Junhyung akan menjelaskan nya padamu,kita sudah sampai kajja...” ucap Dujun membuka pintu mobilnya
“Karena apa? Ada masalah apa dengan Junhyung?” batin Shinhye
“Gomawo sudah mengantarkan ku Dujunie” ucap Shinhye namun Dujun membelai pipi Shinhye membuatnya kaget
“Du..Dujunie..? Wa...waeyo?” ucap Shinhye
“Kau terlihat tidak semangat dari tadi,kukira karena masalah Minhyuk dan Junhyung. Waeyo Shinhye-ya? Apa ada yang menyakitimu hari ini?” ucap Dujun
“A..ani... tidak ada..” ucap Shinhye lalu mengingat kembali saat Dujun mengatakan suka pada Yuuki
“Jangan sungkan-sungkan untuk bercerita padaku ne? Aku duluan Shinhye” ucap Dujun memasuki mobilnya
“Cepat masuk,hari sudah gelap” ucap Dujun sebelum meninggalkan Shinhye,selepas mobil Dujun menjauhi Shinhye air mata Shinhye mengalir pelan kembali
“Aku tidak akan bisa cerita padamu soal ini Dujunie... tidak akan pernah...” ucap Shinhye pelan,ia bergegas menghapus air matanya dan berusaha untuk tersenyum agar adiknya dan eomma nya tidak khawatir. Setelah ia rasa sudah membaik ia perlahan berjalan memasuki rumahnya,dari kejauhan terlihat seseorang memandang nya dan meninggalkan tempatnya setelah Shinhye memasuki rumahnya.

Sesampai dirumahnya Junhyung hanya bisa terdiam atas tempat tidurnya,entah kenapa ia masih memikirkan wajah Shinhye saat Dujun mengajaknya masuk kedalam mobilnya. Pasti ia kembali sedih lagi karena melihat Dujun,tapi itupun juga bukan salah Dujun kalau ia suka pada adiknya. Disaat Junhyung sedang pusing memikirkan hal itu terdengar bunyi ketukan pintu dari luar kamarnya,setelah dipersilahkan ternyata Yuuki yang mengetuk dan ia berjalan memasuki kamar membuat Junhyung masih agak kepikiran soal sepulang sekolah itu.

“Oppa... oppa kenapa?” ucap Yuuki
“Gwenchana,ada apa Yuuki?” ucap Junhyung
“Oppa... Dujun oppa...” ucap Yuuki pelan
“Wae? Kenapa dengan Dujun~ah?” ucap Junhyung berusaha biasa dan berpura-pura tidak mengetahuinya
“A..ani... tidak jadi... aku ke bawah ne? Oppa jangan lupa makan” ucap Yuuki bergegas keluar namun terhenti oleh kata-kata Junhyung
“Dujun~ah mengatakan kalau dia suka padamu?” ucap Junhyung membuat Yuuki terpaku dan kembali menatap Junhyung
“Ba...bagai...bagaimana oppa tau?” ucap Yuuki pelan namun Junhyung hanya terdiam tanpa menatap adiknya
“Apa Dujun oppa memberitahukan mu oppa?” ucap Yuuki lagi
“Ani,dia... hanya meminta maaf padaku.... atas apa yang akan terjadi,karena penasaran aku mengikuti nya dan menjadi mendengar pembicaraan kalian berdua dibelakang kantin” ucap Junhyung dan Yuuki masih terpaku
“Apa jawaban mu... Yuuki?” ucap Junhyung

Pagi hari seperti biasa waktunya untuk berangkat kerja,sekolah,kuliah dan kegiatan lain nya, namun herannya adalah Junhyung yang datang lebih awal. Tidak seperti biasanya ia datang lebih awal ke sekolah dan berjalan pelan menuju lapangan,ia dapat melihat seseorang yang ingin ia ( sebenarnya tidak ) mau ia temui. Seorang namja yang sedang berlatih dan melayang kan tendangan nya ke gawang hingga berhenti karena tau Junhyung mengamatinya,ia mendongak kan kepalanya tanda mengganti tempat untuk berbicara hingga mereka di ruangan OSIS.

“Apa yang kau ingin kan Yong Junhyung?” ucap Minhyuk
“Penjelasan”ucap Junhyung
“Tentang? Shinhye? Bukan kah aku sudah menjelaskan nya? Aku tidak akan menyerahkan nya dan aku tidak akan berhenti hingga aku mendapatkan nya” ucap Minhyuk
“Ani,ini bukan tentang Shinhye” ucap Junhyung
“Lalu? Hal lain apa yang ingin kau tanyakan? Kalau tidak penting lebih baik batalkan saja” ucap Minhyuk,tidak ada tanda-tanda reaksi Junhyung hingga Minhyuk menunggu sekitar 5 menit dan Minhyuk merasa Junhyung tidak akan mengatakan apa-apa hingga ia beranjak dari tempatnya untuk pergi namun Junhyung menahan nya
“Apa hubungan mu dengan adik ku?” ucap Junhyung
“Akhirnya kau berbicara juga,aku tidak ada hubungan apa-apa dengan nya. Hanya sebatas teman seperti yang kau ingin kan” ucap Minhyuk mengejek
“Ani! Kau tidak merasakan ada yang aneh padanya akhir-akhir ini?” ucap Junhyung dan hanya dibalas gelengan Minhyuk
“Aku tidak tau menahu tentang itu,sudah ne? Aku akan pergi” ucap Minhyuk namun Junhyung masih menghadang nya dan menarik kerahnya
“Apa kau buta? Dia menyukaimu Lee Minhyuk!” teriak Junhyung membuat Minhyuk terkejut
“Mwo? Menyukai ku? Kau bergurau mr Yong!” ucap Minhyuk menepis tangan Junhyung
“Apa kau kira aku terlihat sedang bergurau? Lebih baik selesai kan dulu masalahmu dengan adik ku dan jangan dekati Shinhye sampai kau selesai dengan Yuuki!” ucap Junhyung
“Ini bukan urusan mu! Tanyalah pada adikmu kalau aku sudah menjelaskan padanya bahwa aku menyukai Shinhye!” ucap Minhyuk meninggi
“Mwo? Kau menyakiti adikku? Kau meninggalkan nya seenaknya?” ucap Junhyung menarik kerah Minhyuk kembali
“Meninggalkan adikmu? Menyakiti adikmu? Pft kau membuatku geli,kenapa kau tidak tanya saja mengapa aku jadi begini padanya?” ucap Minhyuk membuat Junhyung terbelalak dan Minhyuk menepis tangan Junhyung dan membetulkan kerahnya
“Lebih baik kau minta penjelasan nya secara detail,bukan setengah-setengah dan terlalu membuat dia tidak bersalah! Kau tidak mengaca? Kau sudah punya tunangan dan masih saja berusaha mendekati Shinhye? Lebih baik kau saja yang menyelesaikan urusan mu dengan Naeun baru kau boleh mendekati Shinhye lagi,Yong Jun-Hyung!” ucap Minhyuk meninggalkan Junhyung yang terpaku

Setelah Minhyuk keluar dari ruangan OSIS terlihat dari lapangan basket yang tidak jauh dari ruang OSIS seseorang tersenyum simpul sembari menghapus keringatnya,ia memasukkan kembali bolanya dan berjalan menuju keluar dari lapangan dan berjalan kearah ruangan ganti baju tapi tidak biasanya ia yang selalu ganti baju diruangan ganti baju untuk anggota basket ia malah sengaja berjalan ke arah ruangan ganti baju untuk anggota sepak bola. Ia melihat dapat melihat Minhyuk begitu memasuki ruangan itu,ia masih tersenyum simpul namun ia berusaha menyembunyikan nya dan berjalan pelan kearah Minhyuk yang terduduk dan menunduk kan kepalanya. Dengan sengaja ia menjatuhkan tasnya tepat disamping Minhyuk membuat Minhyuk mendongak kan kepalanya

“Wae? Apa yang kau mau?” ucap Minhyuk
“Shinhye,hanya Park Shin Hye” ucap Leo
“Aku tidak akan menyerahkan nya padamu ataupun Junhyung” ucap Minhyuk

“Aku juga tidak akan menyerahkan nya pada kalian berdua,lebih baik kalian urus saja yeoja yang mencintai kalian. Tidakkah adik Junhyung itu cantik? Kalau kau mempunyai hubungan khusus dengan nya perusahaan ayahmu bisa saja semakin besar bukan,Lee Minhyuk?” ucap Leo lalu meninggalkan Minhyuk yang terdiam sambil menggigit bibirnya

No comments:

Post a Comment