B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Thursday, September 10, 2015

You Can Cry (FF) Eps.21

“Sial! Yong Junhyung sial! Dia memukulku dengan kencang dan menuduhku didepan Shinhye tanpa bukti, aishhh! Kalau saja dia bukan saudara dari temanku pasti dia sudah….” Minhyuk terdiam sejenak setelah berkata diluar kendalinya, teman? Apa Yuuki yang sekarang masih bisa ia anggap teman? Minhyuk tersadar dari lamunan nya ketika mendengar suara seseorang membuka pintu,hingga ia mengetahui orang yang berada diambang pintu
“Mau apa kau?” ucap Minhyuk dingin
“Aku tau siapa sebenarnya yang menyerang Shinhye”
“Nugu?”
“Dia….”

Tanpa sadar Minhyuk berlari keluar dari ruangan dan berlari kencang sampai melewati Hyunseung,Yoseob dan juga Gikwang dengan acuh,sikap Minhyuk barusan membuat Yoseob curiga. Dengan cepat Hyunseung, Yoseob dan Gikwang mengikuti langkah Minhyuk, mereka bertiga bertemu dengan Shinhye dan Leo yang kebetulan ingin pergi menuju kantin itu pun mengikuti langkah Hyunseung dan lainnya (sebenarnya Leo tidak mau tapi ia hanya mengikuti langkah Shinhye). Tidak lama setelah itu (Shinhye tidak bisa mengejar kecepatan 4 namja didepannya sedangkan Leo memang tidak niat mengetahui hal itu) terdengar beberapa siswi berteriak dan Shinhye sudah melihat Minhyuk yang mendorong dan mengangkat kerah seseorang yaitu…. Dujun

“Apa mau mu hah? Kau yang melakukannya dan kau menumpahkan semuanya padaku? Kau ini memang muka dua ne? Dasar sial!” ucap Minhyuk seraya ingin memukul Dujun tapi sudah dicegah oleh Hyunseung , Yoseob dan Gikwang , mereka menarik Minhyuk menjauh dari Dujun walau Minhyuk masih melawan
“Minhyuk-ya tenanglah,ada apa ini?” ucap Yoseob
“Minhyuk-ya kau sadar ne? Kau kenapa dengan Dujun~ah?” ucap Gikwang
“Orang itu bukan seperti kalian pikirkan” ucap Minhyuk membuat para murid bahkan 3 namja didepannya terkejut bingung
“Apa maksudmu Minhyuk-ya?” ucap Hyunseung,Minhyuk tidak membalas dan hanya menatap tajam kearah Dujun yang terlihat sedikit menunduk
“Dia yang merencanakan hal kotor itu,dengan menyakiti Shinhye… dan dia menggunakan namaku! Kau pikir kau bisa terus suci hah? Yoon Dujun?!” teriak Minhyuk membuat para murid mulai berbisik dan menatap dingin kearah Dujun
“Kau tahu darimana hah? Bisa saja itu hanya fitnah Minhyuk-ya” ucap Hyunseung
“Ne Minhyuk-ya,tapi bukan berarti kami  percaya kau melakukan itu” ucap Yoseob
“Aku mendengarnya dari Yuuki! Yong Yuuki! Seorang adik ketua OSIS yang menjadi donatur terbesar sekolah ini,seorang adik dari sahabat Yoon Dujun! Apa kau mau membela diri hah? Yoon Dujun?” ucap Minhyuk menantang, tapi yang membuat semua orang terkejut adalah Dujun yang berubah setelah bernafas panjang dia seperti bukan Dujun yang biasanya. Wajahnya tampak dingin dan juga angkuh,itu bukan seperti mantan ketua OSIS yang baik hati dan memiliki kecerdasan yang luar biasa
“Lalu? Kalau aku ingin melakukannya kenapa? Sejak awal aku tidak suka dengannya,dia terlalu menebar pesona nya kepada banyak lelaki membuatku muak. Lalu dia mendekatiku dengan embel-embel ‘teman’? Apa yeoja seperti itu pantas bersekolah disini? Aku sebagai mantan ketua OSIS yang dipercaya oleh kepala sekolah ini tidak ingin sekolah ini menjadi jelek hanya karena seorang yeoja yang tidak punya harga diri karena tidak diajarkan oleh ayahnya” ucap Dujun dingin membuat para murid menatap kearah Shinhye,Shinhye dipojokkan kembali. Air mata Shinhye seakan sudah tidak dapat dibendung lagi hingga air mata itu mengalir,saat Leo ingin menghajar Dujun Shinhye menarik tangannya tapi….
BUAK!
Dujun jatuh tersungkur dengan wajah kagetnya,para murid lain dan juga Minhyuk,Hyunseung,Gikwang,Yoseob juga tidak kalah kaget,dia Yong Junhyung entah darimana ia menerobos masuk dan memukul keras wajah Dujun.

“Aku kecewa denganmu Dujun~ah” ucap Junhyung lalu meninggalkan mereka,sebelum ia benar-benar pergi Junhyung menatap kearah Shinhye yang sudah menangis dibelakang Leo. Ia merasa kesal namun Junhyung tidak dapat berbuat apa-apa
“Waktunya masuk! Kembali kekelas kalian masing-masing” teriak Hyunseung berusaha membubarkan kerumunan,Minhyuk masih menatap kearah Dujun yang dibantu oleh Hyunseung,Gikwang dan Yoseob sampai ia melihat Shinhye yang masih menangis dibelakang Leo
“Shinhye…” ucap Minhyuk , sepertinya Shinhye mendengarnya tapi ia tidak bisa menjawab sampai Leo membawanya menyusuri lorong untuk kembali kekelasnya. Dujun yang dibopong oleh Yoseob dan Gikwang hanya bisa menatap punggung Shinhye dengan nanar,dan kembali menatap lurus
“Mianhe… jeongmal mianhe…”

Minhyuk yang menatap punggung Shinhye merasa hati nya sakit,ia bisa melihat Shinhye menangis dan dia bukan lah orang yang menenangkannya dan berada disampingnya melainkan Leo. Minhyuk menatapi tangan Leo yang memeluk pundak Shinhye seakan ingin melindungi,mungkin memang Shinhye lebih baik bersama Leo pikir Minhyuk. Minhyuk pun berjalan lunglai dan tanpa sadar seorang siswi menabrak pundaknya

“Ah mianhe sunbae…” ucap seorang siswi Minhyuk mengangkat kepalanya menatap siswi yang menabraknya dengan lemas
“Minhyuk sunbae? Gwenchana?” ucap siswi itu sekali lagi namun Minhyuk tidak membalas dan kembali berjalan pelan tapi sesaat Minhyuk terlihat akan jatuh siswi itu menangkapnya
“Minhyuk sunbae? Apa kau sakit? Apa kau mau ke UKS? …. Eh.. Mianhe bukan itu maksudku” ucap siswi itu Minhyuk hanya menatapnya heran
“A..anu .. aku tau tentang.. UKS… aku.. aku bukan maksudku begitu” ucap siswi itu gugup,perlahan senyum kecil Minhyuk mengembang
“Siapa namamu?” ucap Minhyuk tersenyum membuat siswi itu terpesona
“Se…Seo YuRi” ucap YuRi pelan
“YuRi ne? YuRi~ah bagaimana kalau kita ke suatu tempat… berdua saja” ucap Minhyuk tersenyum

-

Leo dengan wajah kesal (walau tetap kelihatan datar bagi orang-orang) mengingat kembali wajah Shinhye saat ia menangis karena kata-kata Dujun,mungkin itulah alasan Shinhye tidak mau memberitahukan kepada orang lain. Karena pelakunya adalah Dujun,tapi kenapa Yuuki bisa bilang bahwa pelakunya adalah Minhyuk? Dan dari mana Minhyuk tahu itu Dujun padahal ia tidak ada ditempat kejadian,Leo merasakan adanya keganjil dari hal yang ia lalui tapi sekejap mungkin hilang karena menatap wajah Shinhye yang tertidur karena menangis (guru tidak akan memarahinya karena pengaruh Leo). Leo menatapnya lekat-lekat kenapa dengan yeoja ini? Kenapa yeoja ini tahan hidup dengan disakiti tapi tidak menyakiti kembali? Leo terus menatapnya heran hingga suara pintu kelas berbunyi

“Joesonghamnida songsengnim” ucap seorang siswa
“Waeyo Hon  Gyu Sik?” ucap guru
“Untuk Jung Taekwoon dan Park Shin Hye diharapkan keruangan OSIS atas permintaan ketua OSIS” ucap siswa
“Arraseo,Taekwoon-Shinhye silahkan” ucap guru lalu dengan sigap Leo membangunkan Shinhye
“A.. ye songsengnim…” ucap Shinhye berjalan menuju keluar kelas

Diperjalanan menuju ruang OSIS Shinhye sempat melirik kesal pada Leo walau Leo berusaha menepis tatapan itu,Shinhye makin kesal karena Leo tetap cuek dan memandang lurus hingga Shinhye menyikutnya berkali-kali pun Leo tetap diam

“Aishh orang ini” ucap Shinhye
“Mwo? Waeyo?” ucap Leo
“Waeyo? Kau membiarkan ku tertidur dikelas,itu memalukan Taekwoon-ssi!!!” ucap Shinhye kesal melihat hal itu Leo hanya bisa menahan senyum nya dan memandang kedepan kembali
“Kau kelihatan capai” ucap Leo
“Lalu hanya karena itu aku diperbolehkan tidur?” ucap Shinhye dan dibalas anggukkan Leo membuat Shinhye menghela nafasnya
“Aigooo Leo-ya kau tidak boleh begitu,lain kali bangunkan aku ne?” ucap Shinhye
“Ne,setelah kita tahu alasan mengapa kita dipanggil keruangan OSIS” ucap Leo menyadarkan Shinhye dan mereka sudah sampai didepan ruangan OSIS,tapi sesaat kemudian Leo menyadari sesuatu saat ingin menanyakan pada Shinhye siswa didepan mereka membuka pintu ruangan OSIS
“Silahkan masuk” ucap seorang siswa,saat mereka ingin melangkah masuk dengan cepat seseorang membawa lari Shinhye. Leo yang ingin mengejarnya tidak bisa karena guru yang berada diruang OSIS sudah memanggilnya

Shinhye tidak terkejut bahkan hanya terdiam dan mengikuti langkah cepat orang menariknya,tidak ada ekspresi apapun diwajahnya ia hanya memandang tangan yang orang itu genggam saja. Shinhye tidak tahu akan dibawa kemana namun dia tetap tenang dan diam tanpa membantah hingga Shinhye bisa melihat seseorang didepan nya berhenti dan tetap memunggungi Shinhye dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Shinhye,Shinhye tetap terdiam dan menatap kearah tangan itu lagi. Hingga orang yang berada didepannya itu melepaskan genggaman tangannya dan sekarang ia menatap kearah Shinhye,bingung dan heran dengan wajah yang sangat amat menyakitkan untuk Shinhye tapi Shinhye tetap menatapnya tanpa berbicara sepatahpun sampai seseorang didepannya membuka mulutnya

“Jeongmal mianhe … Shinhye-ya” ucap Dujun tapi tidak ada reaksi dari Shinhye,ia masih tetap menatap Dujun nanar tanpa berbicara
“Shinhye-ya aku tidak membencimu,semua kata-kataku tadi tidak benar. Kumohon Shinhye-ya maafkan aku, aku tidak sengaja mengatakan hal itu” ucap Dujun memegang kedua tangan Shinhye,tetap terdiam dan sekarang Shinhye menatap nanar kedua tangannya yang digenggam oleh Dujun. Rasanya Dujun ingin bersujud jika diperbolehkan oleh Shinhye,hatinya seperti teriris oleh pisau tajam karena Dujun tidak pernah melihat wajah Shinhye seperti itu setelah kematian ayahnya. Shinhye tetap terdiam membuat Dujun makin merasa bersalah
“Shinhye-ya… Park Shinhye… Mianhe… aku punya alasan.. ani .. walau begitu aku memang tetap keterlalu,Shinhye-ya mianhe” ucap Dujun tapi Shinhye tetap terdiam dan mendongakkan kepalanya membuat Dujun kaget,air matanya mengalir perlahan …. Tanpa suara
“Shinhye-ya… Kumohon maafkan aku…. Mianhe!!!” ucap Dujun tersungkur hingga ia berdiri dengan dengkulnya dan mendekatkan mukanya pada kedua tangan Shinhye

(Flash Back)

*4 Tahun yang lalu*

Terdengar suara ribut  yang membuat Shinhye terbangun,ia sudah terbiasa akan hal itu tapi hari ini lebih dari biasanya. Dengan perasaan takut namun penasaran Shinhye mengendap-endap kearah pintu dan melihat apa yang terjadi,seperti yang akhir-akhir ini Shinhye lihat appa dan eomma nya sering kali bertengkar entah dengan alasan apa. Shinhye menangis dan menahan suaranya karena ia merasa kasihan eommanya sedang mengandung besar adiknya,dia berusaha tetap menjaga dirinya tidak terlihat sampai ia melihat appanya membawa banyak tas dan berjalan menuju pintu

“Mau kemana kau? Kau mau meninggalkan kami? Aku? Shinhye? Dan calon anakmu ini?!” ucap eomma
“Dia bukan anakku! Dari awal aku memang tidak pernah menginginkan kehadiran kalian dihidupku! Aku akan pergi dari rumah ini!” ucap appa membuat Shinhye terkejut dan tanpa sadar ia mendorong pintu hingga eomma dan appa menatapnya,kaget dan sedih tergambar diwajah kedua orang tua Shinhye
“Shinhye-ya” ucap eomma
“Shin..Shinhye… ap..appa.. akan jelaskan” ucap appa perlahan menaruh tasnya dan berjalan pelan kearah Shinhye tapi dengan cepat Shinhye berlari keluar dan melewati ayahnya

Tanpa arah dan tanpa tujuan Shinhye berlari,dengan baju piyama dan tanpa sepatu dimusim dingin ia merasa sudah tidak ada lagi yang menginginkannya. Eomma dan appa Shinhye berlari mengejar Shinhye,appanya mulai dapat mengejar Shinhye tapi Shinhye dengan nekatnya menyebrang dengan tidak melihat kekiri maupun kanan dan…..

“Ap..pa…?” ucap Shinhye pelan menatap ayahnya disampingnya bersimbah darah,dengan cepat eommanya memeluk Shinhye dan berusaha menenangkan Shinhye setelah ambulans datang
“APPA!!!!!!!!!!!” teriak Shinhye

(Flashback End)

“Ap….pa…” ucap Shinhye pelan membuat Dujun mendongakkan kepalanya
“Shin…Shinhye-ya… jangan mengingat lagi… Shinhye mianhe jeongmal mianhe kumohon jangan mengingatnya lagi…” ucap Dujun memohon dengan menggenggam erat tangan Shinhye tapi itu tidak berhasil,Shinhye tetap menangis dan memanggil ayahnya pelan
“Kumohon Shinhye maafkan aku,aku tidak membencimu… Aku tidak mungkin tidak membutuhkan mu kau temanku… sahabatku… Kumohon Shinhye-ya” ucap Dujun yang mulai terdengar menahan tangisnya,ia merasa pilu dan bersalah… Ia membangkitkan kenangan tentang kematian ayah Shinhye yang membuat Shinhye tidak bisa berbicara hingga 1 bulan lamanya,padahal Dujun tau akan hal itu dan dia benar-benar merasa bersalah dan terus meminta maaf pada Shinhye sampai seseorang datang menghampirinya
“Dujun~ah kenapa kau….. Shinhye-ya?” ucap Junhyung dengan cepat Dujun berdiri dan menghampiri Dujun
“Junhyung~ah kumohon… kumohon… bantu aku kumohon,ini demi dirinya.. Junhyung~ah” ucap Dujun memegang bahu Junhyung kencang membuat Junhyung menatap kearah Shinhye dan menghampirinya
“Shinhye-ya? Gwenchana?” ucap Junhyung tapi Shinhye tidak membalas dan tetap memanggil appanya pelan
“Shinhye-ya kumohon maafkan aku” ucap Dujun dan tak lama kemudian Shinhye pingsan (dengan Junhyung yang menangkapnya)
“Dujun~ah aku akan meminta penjelasanmu setelah ini” ucap Junhyung membopong Shinhye yang pingsan dan meninggal kan Dujun

Junhyung yang menggendong Shinhye ala putri-putri itu memang menarik perhatian para siswa siswi bahkan Bomi – Eunji dan Yuuki,tapi Junhyung tidak memperdulikan hal itu dan tetap berjalan biasa. Ia menatap Shinhye yang jatuh pingsan ia tetap memanggil pelan ayahnya dan air mata nya belum berhenti juga,Junhyung menggertakkan giginya. Ada apa dengannya dan Dujun? Kenapa ia jatuh pingsan? Dan kenapa ia terus memanggil appanya? Bahkan Dujun terlihat panik atas hal itu,apa yang hanya mereka berdua ketahui? Pikiran itu terus melayang dikepala Junhyung.
Dilain tempat seseorang yang sedang merefreshing-kan diri itu mendengar ada ribut-ribut para siswa membuatnya penasaran dan mendongakkan kepalanya sebentar,ia melihat pemandangan Junhyung dan Shinhye itu dan kembali menurunkan kepalanya. Ia menggigit bibirnya sebentar dan kembali ke senyum buatannya,mungkin memang bakatnya itu tidak bisa dihilangkan

“Sunbae? Waeyo?” ucap YuRi
“Gwenchana,bagaimana kalau kita lanjutkan?” ucap Minhyuk menggoda YuRi,YuRi hanya tertawa kecil sampai seseorang datang menghampiri mereka membuat YuRi reflek bangun dan mengancingkan pakaiannya lagi
“Mau apa kau kesini? Kau hanya menggangguku saja,YuRi~ah nanti aku hubungi kau lagi” ucap Minhyuk dan hanya dibalas anggukkan saja oleh YuRi dan ia beranjak meninggalkan Minhyuk
“Kau memang Pervert ne? Kau melakukannya diperpustakaan? Konno hentai “ ucapnya
“Terserah kau saja jadi mengapa kau datang kesini hah? Kau ingin bermain denganku?” ucap Minhyuk menarik beberapa helai rambutnya dan menciumnya,Minhyuk tersenyum sadis menatapnya tapi anehnya yeoja itu tersenyum dan menundukkan kepalanya hingga ia dapat melihat wajah Minhyuk dari dekat
“Ne memang itu tujuanku” ucapnya

“Kaulah yang Pervert ….. Yuuki” ucap Minhyuk

2 comments:

  1. ditunggu kelanjutan ceritanya ^^

    ReplyDelete
  2. Terima kasih tetap menanti , maaf untuk beberapa tahun ini author vakum karena sibuk kuliah. Semoga masih menantikan serial kami yah ^^

    ReplyDelete