Dari kejauhan Junhyung
turun dari mobilnya dan menyenderkan tubuhnya pada mobilnya,dari depan terlihat
sesosok yeoja yang turun dari jet pribadinya. Yeoja itu terlihat cantik dengan
jaket bulunya berwarna putih dan setelan nya yang berwarna peach,dia sedang
sibuk dengan hpnya namun setelah melihat ke arah Junhyung ia tersenyum.
“Sudah lama tidak bertemu”
ucap Junhyung sopan
“Sudah 12 tahun ne?” ucap
yeoja itu
“Masuklah” ucap Junhyung
membuka kan pintu mobil nya dan yeoja itu pun masuk dan Junhyung pun
menyusulnya
“Ada apa kau tiba-tiba
ingin bertemu denganku?” ucap yeoja itu
“Karena sepertinya aku
sudah tau rencana nya” ucap Junhyung
“Jinjja? Ceritakan lah
padaku,aku akan membantumu sebisaku” ucap yeoja itu
“Itulah kenapa aku
memanggilmu kemari” ucap Junhyung
“Mwo???? Hari ini
Junhyungie tidak masuk? Bukankah kita akan ada rapat?” ucap Yoseob
“Sudahlah Seobbie,kita saja
juga sudah cukup” ucap Hyunseung
“Kwangie...” ucap Yoseob
merengek
“Percuma kau
merengek,seperti biasa pekerjaan mu harus dikerjakan karena yang memimpin rapat
hari ini adalah Hyunseungie” ucap Gikwang
“Aishhh Chorong~ah,
Shinhye-ya tolong aku” rengek Yoseob
“Aigoo Seobbie sudahlah
sesekali rajinlah” ucap Chorong
“Ah kau selalu saja setuju
dengan Hyunseungie,Shinhye-ya kau mau menolong ku kan?” ucap Yoseob
“Aku akan membantumu
semampuku Yoseob” ucap Shinhye tersenyum
“Aigooo Shinhye kau tidak
perlu melakukan itu” ucap Gikwang
“Ngomong-ngomong kemana
Dongwoonie?” ucap Shinhye
“Dongwoon sudah tidak
bersekolah disini lagi Shinhye-ya,dia sudah pindah” ucap Yoseob sedih
“Mianhe aku menanyakan hal
itu” ucap Shinhye
“Tapi tenanglah sudah ada
yang menggantikan posisi Dongwoon nanti dan kami tetap akan bertemu dengannya
selepas sekolah kok” ucap Gikwang
“Syukurlah,siapa yang akan
menggantikan posisi Dongwoon?” ucap Shinhye,tidak lama terdengar suara pintu
dibuka dan seseorang namja masuk
“Lee Minhyuk imnida,mulai
hari ini saya adalah anggota OSIS. Saya menggantikan posisi Son Dongwoon” ucap
Minhyuk
Istirahat siang pun
tiba,Yuuki merasa aneh karena saat ia kekelas Junhyung ia tidak menemui nya.
Jarang sekali Junhyung bolos sekolah tanpa memberitahukan dirinya
dahulu,setelah menghela nafas Yuuki pun berjalan kearah kantin disana sudah ada
Dujun,Jihna,Shinhye dan Minhyuk.
“Yuuki-ya disiniii” ucap
Jihna
“Ah annyeong
semua,ngomong-ngomong kenapa ada Minhyuk disini?” ucap Yuuki sinis
“Kenapa kau sinis padaku
Yuuki~ah?” ucap Minhyuk
“Molla” ucap Yuuki lalu
duduk disamping Dujun
“Kau kenapa Yuuki? Tidak
seperti biasanya kau begini” ucap Dujun
“Junhyung oppa tidak masuk
hari ini tapi dia tidak memberitahukan aku” ucap Yuuki menghela nafas
“Aku baru saja mau
menanyakan soal itu padamu Yuuki-ya,aku juga tidak melihatnya diruang OSIS”
ucap Shinhye
“Apa dia tidak
memberitahukan eonni?” ucap Yuuki
“Eh? Wae? Kenapa Junhyung
harus memberitahukan sesuatu hal seperti itu padaku?” ucap Shinhye
“Bukankah kalian...” ucap
Jihna tersenyum curiga
“Aigoo Jihna-ya apa yang
kau maksud?” ucap Shinhye bingung
“Sudahlah eonni jujur saja
pada kami” ucap Jihna
“Jujur tentang apa?” ucap
Shinhye makin bingung
“Tentang apa Kim Jihna?
Bisa kau jelaskan?” ucap Naeun sinis dengan Chorong,Eunji dan Bomi
dibelakangnya
“An...Anu... sunbae” ucap
Jihna panik
“Kau sudah pulang Naeun?
Apa kau tau kemana Junhyungie?” ucap Dujun
“Aku baru saja ingin
menanyakan hal itu padamu sunbae,dan Yuuki apa dia tidak memberitahukan mu?”
ucap Naeun
“Ani,aku sendiri juga
heran” ucap Yuuki menghela nafas lagi
“Aku akan menghampirinya,ngomong-ngomong
soal Junhyung oppa dan juga yeoja ini.....?” ucap Naeun memandang sinis Shinhye
“Itu hanya salah paham”
ucap Shinhye berusaha tidak memandang Naeun
“Memang harusnya begitu!
Dia tunanganku,jangan pernah kau macam-macam dengannya” ucap Naeun meninggalkan
Shinhye dan yang lainnya
“Aigooo bakal susah nih”
ucap Jihna dan dibalas anggukan Yuuki dan Dujun
“Wae wae???” ucap Shinhye
Sekolah pun telah
usai,entah kenapa Shinhye masih bingung dengan perkataan Jihna dan juga Yuuki.
Ada apa dengan mereka? Apa mereka pikir aku ada sesuatu dengan Junhyung? Pikir
Shinhye, dengan pemikiran yang membuat pusing itu Shinhye menghela nafas lagi
dan lagi sebari keluar dari kelas. Saat ia ingin berjalan menuju ruangan OSIS
dia kaget karena dapat melihat Junhyung disana.
“Ka...Kau... Kenap...” ucap
Shinhye bingung
“Kenapa aku ada disini
walau tadi aku tidak masuk kelas? Aku punya alasan tersendiri untuk itu” ucap
Junhyung pelan
“Maksudmu?” ucap Shinhye
bingung,namun Junhyung tidak menjawabnya malah melihat kebelakang Shinhye
“Sepertinya ada yang
mencarimu,aku pergi duluan ne?” ucap Junhyung meninggalkan Shinhye,Shinhye
bingung dengan sikap Junhyung dan menengok kearah belakangnya bisa dia lihat
ada Leo disana
“Leo? Waeyo?” ucap Shinhye
“Gwenchana” ucap Leo mendekati
Shinhye
“Jinjja? Kukira ada sesuatu
yang ingin kau katakan” ucap Shinhye
“Bagaimana kalau menemani
aku kesuatu tempat?” ucap Leo
“Arraseo” ucap Shinhye
mengikuti langkah Leo
Dari jauh Junhyung yang
duduk diatas kap mobilnya bisa melihat Leo dan Shinhye yang berjalan kearah
motor Leo,entah kenapa Junhyung tidak bisa diam saja disana. Entah perasaan apa
yang membuat Junhyung tidak ingin melihat mereka berdua,dengan langkah kesalnya
Junhyung kembali kedalam mobil.
“Oppa? Gwenchana? Apa
urusanmu sudah selesai?” ucap Naeun
“Ne,sudah. Mari kita
pulang” ucap Junhyung
Tidak lama setelah mobil
Junhyung melaju keluar, Leo dan Shinhye pun berjalan setelahnya dengan menaiki
motor Leo. Leo tau kalau Junhyung memperhatikan mereka berdua dan tetap mengacuhkan
nya dan berjalan menuju tujuannya,Entah Leo ingin menanyakan suatu hal pada
Shinhye yang membuatnya membawa Shinhye ke tempat itu.
“Turunlah” ucap Leo
“Ne... Ini...?” ucap
Shinhye bingung
“Wae? Kau tidak suka?” ucap
Leo
“Ani,aku hanya bingung
kenapa kau mengajak ku ketaman ini?” ucap Shinhye
“Ini tempatku” ucap Leo
“Eh?” ucap Shinhye makin
bingung
“Duduklah” ucap Leo
menunjuk tempat disampingnya dan Shinhye hanya bisa menurut dan duduk
disampingnya namun tidak ada pembicaraan apapun
“An...Anu Leo...” ucap Shinhye
“Waeyo?” ucap Leo
“Anu... tujuan kita
kesini....?” ucap Shinhye
“Oh itu,aku hanya ingin
mendengarkan pendapatmu” ucap Leo
“Tentang apa?” ucap Shinhye
“Tentang seseorang anak
yang dibuang ditaman ini oleh appa nya sendiri,dia dibuang karena tabiat
appanya yang sangat buruk dan membuatnya
harus membuang anaknya. Tanpa mengerti situasinya anak itu tetap saja tidak
bisa melupakan keluarganya dan bahkan ia akan terus menunggu keluarganya untuk
menjemputnya walau sudah ada orang yang lebih mengasihinya dari keluarganya
sendiri. Apakah itu aneh? Aku merasa dia bodoh” ucap Leo namun tidak ada
jawaban dan suara dari Shinhye
“Ah sudahlah lupakan soal
tadi” ucap Leo
“Ani...” ucap Shinhye
membuat Leo menengok
“Aku tidak menganggp dia
bodoh,aku merasa jika aku anak itu aku juga akan melakukan hal yang sama. Anak
itu percaya bahwa ada alasan kenapa appanya meninggalkan nya disini dan juga
didalam hatinya ia percaya bahwa keluarganya akan merindukan nya dan akan
kembali lagi padanya,aku yakin anak itu adalah anak yang baik hati dan aku
yakin dia pasti akan kembali bersama dengan keluarganya lagi” ucap Shinhye
membuat Leo bungkam
“Leo? Gwenchana?” ucap
Shinhye namun Leo hanya tersenyum
“Gomawo” ucap Leo
“Eh? Buat apa?” ucap
Shinhye bingung namun Leo tidak menjawabnya dan berdiri
“Waktunya pulang,urusan ku
sudah selesai disini. Aku antar ne?” ucap Leo
“A...arraaseo.. Walau aku
tidak mengerti sih” ucap Shinhye
“Kajja” ucap Leo , melihat
tingkah Shinhye dan wajah Shinhye yang belum mengerti apa maksud nya membuat
Leo geli dan menahan senyum nya entah kenapa akhirnya Leo mengerti hal aneh
yang selama ini ia rasakan
“Aku pulang” ucap Junhyung
“Ah kau sudah
pulang,bagaimana kalau makan malam bers....” ucap yeoja itu namun terpotong
dengan lemparan tas Junhyung ke lantai
“Diam kau! Siapa yang
memperbolehkan kau bicara denganku?” ucap Junhyung keras membuat adik-adiknya
berlari dari ruang makan menuju pintu depan
“Oppa? Waeyo?” ucap Yuuki
menghampiri Junhyung
“Gwenchanayo,aku tidak mood
makan hari ini” ucap Junhyung kesal lalu berjalan cepat menuju kamarnya
“Eomma? Gwenchana?” ucap
Hiro
“Gwenchana
Hiro-kun,ma...mari kita makan lagi” ucap yeoja itu menahan tangisnya,namun
Yuuki masih terpaku akan kepergian Junhyung
“Eomma aku ke kamar
Junhyung oppa dulu ne?” ucap Yuuki
“Ne Yuuki-chan” ucap yeoja
itu
Dengan langkah cepat Yuuki
menghampiri kamar kakaknya,dia selalu begitu setelah kakaknya marah pada eommanya
atau appanya. Namun Yuuki tidak jadi membuka pintu karena mendengar suara
Junhyung seperti membanting barang,entah kenapa perasaan Yuuki tidak karuan.
Dengan perlahan ia membuka pintu kamar kakaknya dan dapat dilihat kakaknya
sedang duduk ditempat tidurnya sembari menutup mukanya,Yuuki menghampiri
Junhyung dengan cepat karena melihat kamarnya yang berantakan dan tangan
Junhyung yang terluka.
“Oppa? Gwenchana? Kenapa
dengan tanganmu? Waeyo?” ucap Yuuki panik memegang tangan kakaknya
“Gwen...chana... Yuuki...
Keluarlah,aku ingin sendiri” ucap Junhyung lirih
“Ani! Aku tidak akan
meninggalkan oppa! Oppa harus cerita padaku,kenapa dengan dirimu?” ucap Yuuki
menahan tangisnya
“Gwenchana,sudahlah Yuuki
pergilah” ucap Junhyung namun tidak ada jawaban dari Yuuki
“Yuuki?” ucap Junhyung
melepaskan tangannya dari mukanya dan dapat melihat adiknya menangis sembari
memegang tangannya yang terluka
“Yuuki? Kenapa kau menangis?” ucap Junhyung
“Yuuki? Kenapa kau menangis?” ucap Junhyung
“Oppa kumohon,jangan
menyimpan perasaanmu sendirian... Karena semua ini salahku” ucap Yuuki
“Ani, ini bukan salahmu!
Ini salahnya” ucap Junhyung dengan cepat memeluk adiknya
“Oppa mianhe... Jeongmal
mianhe..” ucap Yuuki terisak
“Yuuki sudahlah kau tidak
salah,kau tidak seharusnya menangis begini” ucap Junhyung
“Oppa mianhe memang ini
salahku,kalau saja... kalau saja aku tidak membantu.... membantu Okaa-san untuk
kabur mungkin...mungkin oppa tidak harus menderita seperti ini” ucap Yuuki
“Yuuki... ini bukan
salahmu,kalau pun Okaa-san tidak kabur dia tetap saja akan mencari yeoja lain.
Pasti dia tetap akan menikahinya,jadi kumohon jangan menangis lagi Yuuki... Kumohon!
Aku tidak akan menyimpan perasaanku sendirian lagi,aku tidak akan membuat kau
merasa bersalah. Kumohon jangan menangis lagi” ucap Junhyung mempererat
pelukkannya pada Yuuki,dibalik pintu Natsuki dan Satsuki hanya saling menggenggam
erat tangan mereka yang menahan suara tangisnya dan meninggalkan kamar Junhyung
Motor berwarna hitam itu
akhirnya berhenti disebuah rumah dengan yeoja kecil didepan nya,yeoja itu duduk
termangu seperti menunggu seseorang. Dari motor itu ia melihat seorang yeoja
dan namja yang sepertinya ia kenal,dia pun berdiri dan menghampiri dengan
senang.
“Eonni” ucap Biah langsung
memeluk Shinhye
“Mianhe Bia~ah,eonni pulang
telat. Apa kau lapar? Eomma meninggalkan makanan?” ucap Shinhye
“Ani,eomma sibuk dan ia
bilang ia tidak akan pulang untuk 3 hari kedepan. Aku tidak lapar aku masih
bisa menahan laparku” ucap Biah
“Kalau begitu mari kita
makan ne? Eonni sudah membeli bahan masakan jadi kita tidak perlu jalan lagi ke
supermarket,ah Leo bagaimana kalau kau ikut makan dengan kami?” ucap Shinhye
“Eh?” ucap Leo bingung lalu
Biah menghampirinya
“Park Bi Ah imnida,oppa
ikut makan dengan kami ne?” ucap Biah
“A... Jung Taekwoon
imnida,panggil saja Leo..” ucap Leo
“Kumohon oppa ikut makan
lah dengan kami” ucap Biah menarik lengan jaket Leo dengan muka
melasnya,melihat hal itu Shinhye hanya menahan tawanya karena melihat wajah Leo
yang bingung
“Sudahlah Leo ini sudah
sore bagaimana kalau makan dulu baru pulang? Anggap saja balasan ku karena
sudah mengantarkan ku pulang ne?” ucap Shinhye menahan tawanya membuat Leo agak
sebal dan akhirnya ia mengangguk
“Baiklah kalau begitu mari
kita masuk” ucap Shinhye mengajak Biah dan Leo kedalam
No comments:
Post a Comment