Pagi hari Junhyung sudah
siap untuk berangkat kesekolah,tidak lupa ia membawa jasnya. Ia berjalan
meninggalkan kamarnya dan melewati kamar Yuuki,karena hari ini hanya khusus
anggota OSIS yang masuk jadi Junhyung tidak membangunkan adiknya itu. Dengan
perlahan ia berjalan turun dengan wajah yang mulai merasa sebal,entah kenapa ia
bisa merasakan hadirnya orang yang tidak ia sukai dan benar yeoja itu ada
didekat tangga seperti menanti Junhyung.
“Apa yang kau lakukan
disana?” ucap Junhyung sinis
“Kau harus sarapan,kau
harus kesekolah sekarang ne?” ucap yeoja itu
“Aku tidak butuh” ucap
Junhyung memakai jasnya
“Dasi mu tidak rapih” ucap
yeoja itu mendekat dan ingin menyentuh dasi Junhyung,tapi Junhyung dengan cepat
menepis tangannya
“Jangan sentuh aku” ucap
Junhyung membuat yeoja itu menunduk kecewa,dari belakang yeoja itu datangnya
sesosok namja yang tidak asing bagi Junhyung dan ia membencinya
“YONG JUNHYUNG! Kau masih
saja tidak sopan pada eomma mu! Kau itu ahli warisku bagaimana bisa aku
mewariskan harta dan perusahaan pada anak yang tidak bisa sopan pada eomma nya
sendiri hah?” ucap namja itu
“Su...sudahlah appa...
gwenchanayo..” ucap yeoja itu
“Dia bukan eomma ku! Bagiku
dia tetap yeoja lain! Aku tidak pernah menerimanya menjadi eommaku!” ucap
Junhyung dan dengan cepat namja itu menamparnya dengan keras
“Jaga mulutmu itu! Aku
menyesal menaruh namamu untuk menjadi ahli warisku,aku malu dengan sikapmu
itu!” ucap namja itu marah
“Sudah appa! Junhyung tidak
salah,jangan memukulnya lagi” ucap yeoja itu menahan tangisnya
“Kenapa kau tidak menulis
nama anakmu saja? ANAK HARAM MU ITU YANG SELALU KAU BANGGAKAN!” ucap Junhyung
“Apa kau bilang? Kau bilang
Hiro anak haram?! Kau...” namja itu ingin menampar Junhyung lagi tapi yeoja
disamping nya menahan nya sambil menangis
“Sudah... appa... sudah”
ucap yeoja itu
“Mizuki kau tidak perlu
membela anak kurang ajar ini terus menerus! Aku harus menghukumnya” ucap namja
itu
“Appa kumohon” ucap Mizuki
menangis
“Aku sudah tidak peduli
lagi apa kau akan mewariskan harta mu atau tidak! Aku muak dengan keluarga
ini!” ucap Junhyung dengan cepat beranjak dari tempatnya dan membanting
pintunya
“Sial!” ucap Junhyung kesal
sembari masuk kedalam mobilnya
Diruangan OSIS para anggota
pun sudah berkumpul dan mengerjakan tugasnya,entah kenapa Junhyung terlambat
dan membuat teman-teman nya bingung karena Junhyung tidak pernah terlambat
dalam hal yang menyangkut tentang OSIS.
“Aigoo kemana Junhyungie?
Kenapa dia belum datang juga?” ucap Yoseob
“Sabarlah Yoseobie,pasti
dia akan datang” ucap Gikwang merapihkan dokumen nya
“Kwangie,Seobie aku dan
Chorong akan mengopi dokumen ini. Kalau kalian sudah selesai tolong berikan
pada guru ne?” ucap Hyunseung
“Arraseo Hyunseung~ah” ucap
Gikwang
“Aigoo padahal ia tidak
pernah begini,apa dia bertengkar lagi?” ucap Yoseob
“Molla,dokumen ku sudah
selesai. Mari berikan kepada guru” ucap Gikwang
“Arraseo,Shinhye-ya
Minhyuk-ya kalian disini ne? Kalau sudah selesai kau bisa menunggu Hyunseung
atau kami dan kalian sudah boleh pulang” ucap Yoseob
“Arraseo Yoseob” ucap
Shinhye dan Minhyuk
Keadaan hening setelah
kepergian Yoseob dan Gikwang,entah kenapa Shinhye kepikiran masalah Junhyung
namun itu membuat Shinhye bingung. Entah kenapa akhir-akhir ini ia lebih banyak
memikirkan Junhyung dibanding kan Dujun,padahal ia menyukai Dujun bukan
Junhyung. Shinhye dengan wajah bingung nya itu membuat Minhyuk tertarik untuk
memandangnya terus menerus,anehnya Shinhye tidak menyadari pandangan kuat
Minhyuk.
“Ada apa yang dengan yeoja
ini? Padahal aku menatapnya lekat-lekat,apa dia sedang ada pikiran?” batin
Minhyuk
“Ya Shinhye-ya” ucap
Minhyuk membuat Shinhye kaget
“Wae wae wae? Apa aku salah
menyatukan dokumen?” ucap Shinhye kaget membuat Minhyuk tertawa
“Waeyo? Kenapa kau
tertawa?” ucap Shinhye bingung
“Kau sedang malamun apa
hah? Aku menatapmu dari tadi dan kau tidak menyadarinya?” ucap Minhyuk
“Aishh kukira aku melakukan
hal yang salah,eh tunggu apa kau bilang tadi?” ucap Shinhye
“Aku bilang kalau aku
menatapmu dari tadi,apa tidak boleh?” ucap Minhyuk
“E...eh... Anu...” ucap
Shinhye bingung
“Kyeopta!” ucap Minhyuk
lalu tertawa
“Wae??? Kenapa kau tertawa
lagi?” ucap Shinhye mulai kesal
“Aigooo aigooo,molla.
Sudahlah aku memberikan dokumen ini pada Hyunseung dulu ne? Nyatanya ada
dokumen yang harus dikopi juga,tunggu aku disini ne?” ucap Minhyuk berusaha
tidak tertawa dan beranjak meninggalkan Shinhye
“Aissh ada apa sih
dengannya?” ucap Shinhye kaget lalu ia melanjutkan tugasnya tadi
Suasana kembali hening
membuat Shinhye dengan cepat menyelesaikan tugasnya,ia mengecheck kembali
apakah ada dokumen yang tertinggal atau salah. Sampai akhirnya ia mendengar
suara pintu terbuka berbunyi dengan reflek ia menengok kearah pintu dan disana
nya Junhyung.
“Ah Junhyung~ah kau sudah
datang ne?” ucap Shinhye tersenyum
“Ne,kemana yang lain?” ucap
Junhyung
“Keluar,mereka mengopi dan
menyerahkan dokumen pada guru” ucap Shinhye
“Berarti hampir semua tugas
sudah selesai ne?” ucap Junhyung dan dibalas anggukkan Shinhye
“Tugas mu sudah selesai?”
ucap Junhyung
“Ne sudah,ini dokumen yang
sudah aku rapikan” ucap Shinhye menunjukkan dokumen nya pada Junhyung
“Hmm,sudah rapi kau sudah
boleh pulang” ucap Junhyung menaruh dokumen disisi lainnya
“Junhyung~ah” ucap Shinhye
“Mwo?” ucap Junhyung
“Kau sedang ada masalah?”
ucap Shinhye
“Eh?” ucap Junhyung bingung
“Kau terlihat beda hari
ini” ucap Shinhye membuat Junhyung terbelalak dan tidak menjawab
“Ah sudahlah lupakan saja
kata-kataku barusan,aku pulang dulu ne?” ucap Shinhye dengan cepat mengambil
tasnya dan beranjak dari ruangan OSIS,tapi sebelum ia membuka pintu OSIS
Junhyung sudah memegang tangannya
“Tunggu...” ucap Junhyung
membuat Shinhye terbelalak
“Kumohon temani aku hari
ini” ucap Junhyung pelan
“Eh?” ucap Shinhye bingung
namun dengan cepat Junhyung menarik Shinhye keluar
“Eh eh Naeun” ucap Bomi
“Mwoya?” ucap Naeun
“Bukan kah itu Junhyung?
Dan.... si anak baru itu” ucap Bomi menunjuk pada Junhyung yang sedang menarik
Shinhye
“Mwo? Aishh anak baru itu”
ucap Naeun
“Naeun~ah bagaimana kalau
kita menghukumnya? Aku tau kelemahan nya” ucap Eunji
“Jinjja? Katakan padaku
nanti Eunji,setelah aku menghampiri yeoja menyebalkan itu” ucap Naeun berdiri
dari tempatnya dan berjalan menuju Junhyung dan Shinhye
“Oppa,kau mau kemana?” ucap
Naeun
“Bukan urusanmu” ucap
Junhyung lalu berjalan melalui Naeun
“Tu...tunggu oppa,kenapa
kau membawa yeoja ini. Aku kan tunangan mu” ucap Naeun berusaha mengejar
langkah Junhyung
“Kau hanya tunanganku yang
dipilihkan oleh appa,jadi diam saja dan jangan mengurusi masalahku” ucap
Junhyung sinis membuat langkah Naeun terhenti,Shinhye yang berjalan karena
ditarik Junhyung melihat wajah Naeun yang menjadi bengis kearahnya
“Aigoo aku pasti akan
dibenci sekali oleh nya,aishhh!” batin Shinhye
Dengan cepat Junhyung
menyuruh Shinhye memasuki mobil nya dan Junhyung pun menyusulnya,entah kemana
Junhyung akan membawa Shinhye membuat Shinhye bingung. Ia benar-benar tidak
mengerti dengan sifat Junhyung,tapi entah wajahnya hari ini tidak pernah ia
lihat sebelumnya. Ada apa dengan dia? Sepertinya dia sedang mempunyai masalah
yang berat batin Shinhye,tapi dia tidak ingin memikir yang tidak-tidak sampai
ia menyadari kalau ia meninggalkan tugasnya.
“Junhyung~ah tugasku...” ucap Shinhye dengan cepat Junhyung menutup bibir nya dengan jarinya
“Tenang saja” ucap Junhyung
“Aishh bagaimana bisa aku
tenang? Aku kan bukan ketua OSIS yang bisa menyuruh anggotanya” ucap Shinhye
pelan
“Aku bisa mendengar
omonganmu itu” ucap Junhyung membuat Shinhye salah tingkah,saat Shinhye melihat
kearah luar ia melihat Dujun dan Yuuki yang sedang berjalan membuat Shinhye
kaget dan kecewa
“Mereka....” ucap Shinhye
pelan
“Waeyo Shinhye?” ucap
Junhyung
“Ani,gwenchana..” ucap
Shinhye dan memegang dadanya
“Sakit.... Kumohon
dengarkan lah aku,mereka hanya berteman. Park Shin Hye! Kumohon!” batin
Shinhye,walau Shinhye berkata begitu Junhyung menyadarinya tapi berpura-pura
tidak tahu
“Dasar pembohong” batin
Junhyung dan tersenyum kecil tanpa diketahui Shinhye
No comments:
Post a Comment