Doojoon POV
"Doojoon~ah ... mianata... aku tidak bisa..." "ANDWAE!" Eh? Aku hanya bermimpi? Ingatan itu melekat erat pada otakku,tapi kenapa aku mengingatnya lagi? Padahal kejadian itu juga sudah lama sekali "Doojoon~ah? Wae? Kau tidak berangkat kuliah?" "Ah gwenchana eomma,aku akan segera bersiap" akupun berjalan ke kamar mandi,aku masih tidak mengerti kenapa dia kembali lagi ke ingatanku? "Eomma aku berangkat ya" "Ne doojoon~ah,hati-hati yahh" saat aku menutup pintu aku kaget saat melihat woonie sudah ada disitu "Ya woonie! Kau mengagetkan ku saja!" "Mian hyung,hehehehe annyeong" "Annyeong,kau tidak sekolah?" "Loh hyung belum tau?" "Mwo?" "Aku sudah lulus dan akan masuk kampusmu" "Mwo???? Dasar woonie kau terlalu pintar sampai melompat kelas jauh sekali,bukannya harusnya sekarang kau kelas 2 SMA?" "Ah sudahlah hyung,kita berangkat sekarang" "Ne woonie" saat kami akan berangkat aku melihat sesosok yeoja yang aku kenal "Annyeong alodia" "Annyeong doojoon,kau akan berangkat kuliah sekarang" "Begitulah,mau berangkat bersama?" "Ne,anuu namja itu siapa?" "Dia? Dia temanku,rumahnya juga tidak jauh dari sini. Namanya Son Dongwoon,panggil saja dongwoon. Woonie ini noona yang baru pindah sebagai tetanggaku,ilhoon dan mina" "Oh annyeong noona" "Annyeong nama ku alodia,hey jangan memanggilku noona aku terlihat tua sekali" "Loh woonie ini line 91 loh alodia" "Eh? 91? Sudah kuliah" "Hehehe ne noona,aku lompat kelas" "Aduh kalian memang pintar sekali yahh" "Ah sudahlah kita berangkat sebelum kita telat,kajja!"
"Hyung kita berpisah yah,sampai ketemu pulang nanti" "Ne woonie,alodia kajja kita masuk kelas" saat aku berjalan memasuki kelas,aku merasa ada yang memperhatikanku dan kulihat itu dari eunjung sunbae. Saat ku menundukkan kepala padanya dia malah membuang muka padaku,ada apa sih dia? Aku salah apa padanya? "Eh alodia aku hari ini tidak duduk disampingmu dulu yah" "Wae doojoon?" "Aku ingin bertanya sesuatu pada eunjung sunbae" "Oh ne doojoon" lalu aku duduk disamping nya,kulihat wajah dia berubah kaget "E...eh ngapain kau duduk disini? Sana duduk diatas dengan anak baru itu!" "Ani! Aku ingin duduk disampingmu kok" "Eh?Ma...mak..maksudmu?" "Kau benci padaku ya? Aku melakukan kesalahan apa padamu?" "An...ani.. aku tidak benci padamu" "Lalu?" "Jangan memasang muka melas seperti itu,menjijikan" "Aku tidak memasang muka melas kok" "Huh sudahlah,jangan ganggu aku" "Tuh kan kau benci padaku" "Sudah kubilang tidak! Aku suka kok" "Eh?" tiba-tiba wajah eunjung sunbae memerah dan membuang muka padaku "Ma...mak..maksudnya suka sebagai kakak kelas dan adik kelasnya! Sudah diam lah kau" aku tersenyum "Gomawo eunjung,itu artinya kita bisa berteman kan?" Dia tidak menjawab,hanya menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak mau dihadapkan padaku. Lucu sekali
Ilhoon POV
Alodia? Dia baru pulang kampus? Aku segera berlari kearahnya,tapi kulihat wajahnya agak sedih "Noonaaaa" "Eh? Mwo ilhoon?" "Ani,noona baru pulang kuliah?" "Ne ilhoon..." tumben dia tidak sesemangat sebelumnya apa dia lagi ada masalah? "Oh ya noona,mau tidak menemaniku jalan-jalan? Didekat sini ada festival dan banyak sekali makanan ringan,bagaimana?" "Eh? Hmm.... bagaimana yaa" "Sudah ayo noona,toh lumayan kan? Aku janji aku yang akan meneraktir noona deh" Dia tidak menjawab hanya mengangguk lemah,lalu aku menarik tangannya "Ayoo noona"
Setelah kami bermain dan membeli beberapa makanan ringan wajahnya mulai kembali seperti semula,dia tertawa lagi dan kembali menjadi dia yang sebelumnya "Hahahaha gomawo ya ilhoon,berkat kau aku lupa kalau aku ada masalah" "Benarkah? Kalau gitu kita lain kali jalan-jalan lagi yahh noona" "Ne ilhoon,eh ya ilhoon" "Mwo noona?" "Dijepang aku terbiasa dengan panggilan nama,jadi mulai sekarang panggil saja aku alodia yah" "Ne... alodia" "Nahh kita jajan apa lagi yah?" "Alodia...." aku memegang tangannya "Wae ilhoon? Kau masih capai?" "Ani... aku ingin berbicara sesuatu" "Mwo? Katakan saja" dia kembali duduk disampingku,bagaimana ini? Tapi aku sudah tidak tahan lagi menahan perasaan ku "Anu...alodia.." "Hmmm?" "Aku suka padamu.." "Eh....?"
Doojoon POV
Kelas hari ini sungguh sangat membuatku lelah,padahal malam ini ada pertandingan bola kesukaanku. Eh? Bukannya itu ilhoon? Kenapa dengannya? Sepertinya dia ada masalah "Ilhoon?Gwenchana?" "Mian hyung,aku ingin sendiri dulu" "Arraseo,tapi kau harus pulang yah. Kalau kau sudah siap kau bisa cerita padaku" "Gomawo hyung,mian...." Lalu dia berjalan pergi,ada apa yah padanya?
"Annyeong eunjung" "Annyeong doojoon,hari ini kau duduk disampingku lagi?" "Wae? Tidak boleh?" "Ada harganya" "Eh? Aku harus bayar?" "Tentu saja" "Ehhh? Jangan mahal-mahal donggg" "Ani,kau harus membayarnya dengan mengajariku! Materi ini sangat susah tapi kau cepat sekali mengertinya" "Hahaha arraseo,aku akan mengajarimu. Bagaimana kalau nanti sore di perpustakan?" "Ne! Jangan lupa janjimu ya,aku ada kelas lagi abis ini" "Ne eunjung" tanpa sadar aku menengok kearah bangku alodia dan mata kami bertemu,dia langsung membuang muka. Kenapa sama alodia ya? Tidak biasanya dia murung? Mungkin dia ada masalah,sudahlah "Anu...doojoon" "Eh? Mwo alodia?" "Kau mau pulang sama-sama?" "Eh mian alodia hari ini aku ada janji untuk mengajari eunjung,jadi kau pulang duluan saja dengan woonie ya" "Eunjung?" "Ah ne dia bilang agar aku memanggil namanya saja" sesaat aku melihat pandangan kecewa tapi dia langsung memalingkan mukanya "Anu... alodia...?" "Sudah ya aku duluan kalo gitu doojoon" "Eh... tunggu...." tapi dia keburu lari keluar,ada apa dengan alodia? Aku ada salah apa yah dengannya?
"Yo eunjung" "Mwo? Kenapa tunggu disini? Kubilang tunggu di perpus kan?" "Perpus sedang dipakai anak-anak semester terakhir jadi penuh" "Yahh terus gimana? Aku tidak punya cukup data" "Hmmm dirumahku sih ada bukunya,bagaimana kalau dirumahku?" "Eh...? Dirumahmu?" "Tenang saja aku namja yang baik kok tidak akan menyerang seorang yeoja meskipun hanya berduaan" "Jinjja?" "Ne eunjung,sudahlah kajja"
Ilhoon POV
Aku merasa tidak enak padanya,padahal sudah jelas dia hanya menganggapku adiknya... "Aku suka padamu" "Eh? Kau tidak bercanda kan ilhoon?" "Aku serius alodia" Dia menunduk dan kulihat air matanya menetes "Mian aku tidak bisa,aku hanya menganggapmu adikku" "Ta..ta..tapi....Kau selalu cerita tentang namja yang kau temui dijepang itu,aku tau! Tapi dia tidak muncul lagi bukan? Bukankah ini saatnya kau melupakannya?" "Ani,aku bertemu lagi dengannya" "Nugu? Dia siapa?" "Dia... doojoon..." "Eh?"
Semenjak kejadian itu aku jadi tidak enak melihat muka alodia maupun doojoon hyung,jadi selama ini namja yang ia ceritakan padaku adalah doojoon hyung. Eh? Itu bukannya doojoon hyung? Siapa yeoja sampingnya? Kenapa doojoon hyung membawanya kerumah? Aku tau kalau hyung bebas mencintai yeoja lain,tapi pikirlah perasaan alodia. Tapi apa dia sudah tau? Sudahlah aku akan memberitahukannya,eh? Mina? Dia masuk kerumah hyung? Apa yang dia lakukan? Akupun segera berlari kedalam,lalu kudengar dikamar hyung "Hyung kenapa kau begini?" "Kau kenapa mina? Tenanglah dulu" "Kenapa kau membawa yeoja lain? Wae?" tangis mina "Mina tenanglah,ada apa?" "Hyung kau tidak pernah mengerti! Tidak pernah!" "Mina?" "Aku menyukai hyung,dari kita kecil! Tapi kau tidak pernah mengerti itu! Alasan kenapa aku belajar giat adalah kau hyung! Kenapa kau tidak pernah mengerti?" Aku kaget dengan pernyataan mina,jadi dibalik manjanya pada hyung tersimpan perasaan nya? Kulihat yeoja disampingnya kaget juga,tapi kulihat wajah hyung tenang "Mian mina,aku hanya menganggapmu adikku. Kau pasti mengerti bukan? Sayangku padamu hanya sebatas kakak kepada adiknya,aku yakin mina suatu saat kau akan jatuh cinta pada orang yang juga menyayangimu... aku yakin itu...." mendengar kata hyung,aku mengingat kata-kata alodia. Memang mereka tidak bermaksud menyakiti kami berdua,akupun baru mengerti kata-kata itu. Akupun menunggu mina didepan rumahnya dan kutebak matanya sembab "Yo mina" "Ngapain kau disini?" "Galak sekali,aku membawa kan cocoa hangat kesukaanmu. Bagaimana kalau kita ke taman?" "Aku tidak ada waktu buat itu! Aku harus belajar" "Mina... jangan sok kuat" "Mak..maksudmu?" "Aku juga baru ditolak oleh noona yang baru pindah sebagai tetangga kita..." "Eh?" Aku mendekati mina dan memeluknya "Jadi aku tau apa yang kau rasakan mina" "Lepaskan ilhoon! LEPAS!" Aku tidak melepasnya walau dia meronta sekuat tenaga,lalu kurasakan rontaan nya semakin melemah dan dia menangis "Mian... ilhoon... gomawo..." "Ne...gwenchana,nangis lah sepuasmu mina. Karena kita sama-sama patah hati"
No comments:
Post a Comment