Doojoon POV
Aku merasa ada yang menggoyang badanku? Siapa? Saat ku perlahan membuka mataku "Doojoon~ah! Aigoo akhirnya kau bangun juga!" "Shin...shinyeong..." "Mwo? Kenapa mukamu pucat seperti habis lihat setan saja,katanya kau mau mengajakku ke taman hachiko hari ini. Jangan bilang kau lupa" Eh? Kenapa aku bisa kembali lagi? Apakah aku sudah mati? Atau aku hanya bermimpi? "Ya doojoon~ah!" "E..eh mian shinyeong aku tidak lupa kok" "Arraseo,kajja doojoon~ah! Mandi" "Nenenene!" Aku kengen dengan bawelnya dia,gaya dia memarahiku dan wajah sok betenya itu. Lalu apakah alodia itu hanya mimpi?
"Huaaah memang menyenangkan jalan-jalan ketaman ini" "Kau berlebihan ah" "Doojoon~ah kau memang tidak pernah mengerti tempat enak yah? Sayang sekali" "Huh gayamu sudah seperti nenek-nenek saja loh" "Mwo? Nenek-nenek? Aku tidak setua itu" "Ya! Sakit! Stop shinyeong stop" "Aniya!!!" "Ya! Aku minta maaf" "Huuh begitu dong" Aku sudah tau kalau dia juga hanya bercanda,aku sudah terbiasa dan sudah tau wajah dia yang pura-pura kesal denganku agar aku meminta maaf duluan padanya. Dasar shinyeong! "Eh doojoon~ah bagaimana kalau kita jalan-jalan?" "Ne..."
Alodia POV
Dia belum membuka matanya,dia masih dalam keadaan koma. Shinyeong apa kau benar-benar akan membawanya bersama mu? Doojoon kumohon bertahanlah "Noona?Gwenchana?" "Hmm? Gwenchana woonie,mwo?" "Ani,hanya saja kalau noona capek aku saja yang menjaga hyung. Toh sudah 3hari noona tidak pulang bukan?" "Tapi eomma doojoon sudah menitipkannya padaku..." "Tenang noona eomma juga sudah menitipkan hyung padaku,paling tidak noona harus tidur walau sebentar" "Aku akan istirahat woonie,tapi sebentar lagi saja...." "Arraseo noona,aku belikan makanan yah? Noona belum makan kan?" Aku mengangguk pelan,aku terus memegang tangan doojoon dan berharap dia cepat sadar. "Shinyeong..." Eh? "Doojoon? Kau sudah bangun?" Tapi tidak ada balasan darinya,apa mungkin itu hanya halusinasi ku? Doojoon kuharap kau memikirkan eomma mu dan juga teman-temanmu,aku yakin kau akan segera bangun dan tersenyum jahil seperti sebelumnya. Tanpa sadar aku terlelap disampingnya "Doojoon~ah siapa yeoja itu?" "Yeoja itu sangatlah old school sekali? Kau kenal dia doojoon~ah?" kata kedua yeoja yang bergelayut manja dilengan doojoon "Ani.." Lalu kulihat shinyeong memucat dan mendekat pada doojoon,lalu menamparnya "Apa-apaan sih? Dasar yeoja jelek" dorong salah satu yeoja itu "Shin...." "Doojoon~ah.... kau tidak mengingatku?" tanya shinyeong yang terduduk karena didorong yeoja tadi "Anu..." "Arraseo,mianhe.. Kau bukan doojoon~ah yang ku sayang,mian menganggumu" Shinyeong pun berdiri dan berlari dengan cepat,lalu doojoon pun melepas gandengan dua yeoja itu dan berlari meninggalkannya dan mengejar shinyeong "Tunggu shinyeong... apa yang kau bilang tadi?" Shinyeong tidak menengok sama sekali dan terus berlari "Tunggu shinyeong!!! Aku butuh berbicara denganmu" "Ani! Sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan! Aku benci kau!" Dan dengan cepat aku melihat mobil hitam melesat dan menabrak shinyeong,aku melihat wajah doojoon yang seketika pucat. Berlari kearah shinyeong dan memeluknya,setelah mengetahui shinyeong sudah tidak ada dia menangis keras. Dan saat itu akupun terbangun "Doojoon....." aku menangis karena telah mengetahui itu semua, shinyeong apa kau akan membawanya?
Doojoon POV
"Ya doojoon~ah" "Hmm?" "Mau sampai kapan kau tiduran disitu? Kau janji akan membawa ku ke pantai kan?" "Harus hari ini? Kan masih ada waktu" Aku tidak mendengar balasan shinyeong dia malah menunduk dan wajahnya agak memucat "Ne... harus hari ini..." "Arraseo sebentar lagi kita berangkat" Aku melihat telapak tanganku,entah kenapa tangan ku selalu berkeringat dan juga terasa sangat hangat. Aku merasakan kerinduan kepada seseorang namun itu bukan shinyeong,nugu? "Doojoon~ah? Wae? Kajja!" "Ne shinyeong,sabar dong"
"Doojoon~ah kenapa kau sering sekali memandangi tanganmu?" "Entah kenapa akhir-akhir ini tanganku terlalu berkeringat dan terasa sangat hangat" Lagi-lagi aku melihat shinyeong menunduk "Gwenchana shinyeong?" "Gwenchana...." "Sebentar lagi kita sampai kok dipantai?" "Hemmm" Ada apa dengan shinyeong? Sikapnya berubah tiba-tiba,apa dia sedang tidak enak badan? Setelah kami sampai dipantai kami berenang dan juga memakan bekal buatan shinyeong,aku merasa sangat dekat dengan nya. Kami bercanda tawa dan berlarian dipinggir pantai sampai saat sunset tiba kami saling berdekapan dan aku merasa ini waktunya untuk menyatakan perasaan ku padanya "Shinyeong..." "Hmm? Mwo doojoon~ah?" "Anu... aku ingin berbicara sesuatu.." "Katakan saja,kau tau kan aku ini pendengar yang baik? Dan akan selalu menemanimu?" "Hmm aku tau itu" "Jadi... kau mau bicara apa?" "Anu... shinyeong... aku menyukaimu..." Tidak ada respon dari shinyeong,tiba-tiba tanganku merasa basah. Apa shinyeong menangis? "Shinyeong? Gwenchana? Kenapa kau menangis?" "Gwenchana... aku menangis karena aku senang,karena akhirnya kau mengatakannya" "Eh....?" "Doojoon~ah,aku juga menyukaimu... saranghe"
Alodia POV
Tiba-tiba saja saat aku pulang dari kampus untuk menjenguk doojoon,ruangan doojoon sangat penuh. Kulihat woonie sudah ada diluar dan menunggu "Woonie? Gwenchana? Ada apa dengan doojoon?" "Tiba-tiba saja hyung..." Lalu aku lari kearah keluar dan pergi ke taman waktu itu,taman dibelakang kampus tempat kesukaan kami. Aku tersungkur dan menangis mendengar kata-kata woonie kalau doojoon tiba-tiba drop dan kritis,bagaimana bisa? Shinyeong kau benar-benar akan membawanya? Doojoon? Apa kau akan pergi bersama shinyeong?
"Aku tidak akan melakukan itu..." "Shinyeong? Shinyeong kan? Kumohon jangan bawa doojoon" "Tapi aku tidak bisa menahan perasaan ini,rasa rinduku bersama dia dan menjalani tiap waktu bersamanya" "Tapi apa kau rela melihat teman-teman bahkan keluarga doojoon sedih? Shinyeong kita harus berusaha tidak egois! Aku tau kau bahagia bersamanya tapi ini terlalu cepat shinyeong! Nanti... saat dia sudah tua, dia pasti akan kembali padamu" "Alodia... mianhe... mianhe..." Lalu suara dan bayang-bayang shinyeong menghilang,tidak mungkin! Apa shinyeong apa membawa doojoon? Aku pun berlari kembali kerumah sakit dan kulihat eomma dan appa doojoon menangis didepan pintu bersama dengan mina, ilhoon dan woonie. "Alodia? Alodia... doojoon...." "Wae eomma? Doojoon kenapa?" "Dia dalam keadaan kritis.... eomma... eomma takut kehilangan doojoon" Eomma pun memeluk ku dan menangis,kumohon doojoon dengarlah suara eomma mu. Kumohon kembali lah!
Doojoon POV
"Doojoon! Kembalilah" eh? Aku merasa mendengar suara yeoja yang tidak asing,siapa yah? "Doojoon~ah? Wae?" "Eh... ani..." "Doojoon...." Eomma? Kenapa aku mendengar suaranya? Kenapa dia menangis? "Doojoon hyung,bangun lah" Woonie? "Doojoon~ah? Kau benar baik-baik saja?" "Shinyeong kenapa aku mendengar suara eomma yang menangis? Kenapa aku mendengar woonie yang berteriak bangun dan kembali?" Shinyeong menunduk lagi "Shinyeong?" Dia menangis "E..eh.. gwenchana shinyeong?" "Mungkin benar kata yeoja itu,ini bukan saatnya...." "Maksudmu? Kau akan meninggalkanku lagi? Kau bilang kita akan selalu bersama kan?" "Mianhe doojoon~ah,mungkin nanti... tidak sekarang" "Mau kemana kau shinyeong? Jangan tinggalkan aku lagi" "Aku tidak akan meninggalkanmu,aku selalu ada dihatimu... Lagipula bukan aku yang pergi" "Eh...?" "Kau lah yang harus kembali doojoon~ah , mereka menunggumu... kembalilah" "Aniya shinyeong,aku tidak mau jauh darimu..." tiba-tiba tubuhku perlahan menghilang "Ani... tunggu! Shinyeong!" "Selamat tinggal doojoon,kita akan bertemu lagi kelak..." "Shinyeong...." "Saranghe... doojoon~ah"
Shinyeong menghilang,dan saat ku buka mataku aku merasa kenal dengan aroma ruangan ini. Ini... dirumah sakit? Tiba-tiba eomma ku memeluk "Doojoon...." "E...eomma? Kenapa kau menangis?Appa? Woonie? Hoonie? Mina? Alodia? Wae?" Aku yang bingungpun dipeluki oleh mereka semua
Setelah 1 bulan dirumah sakit akhirnya aku keluar juga,aku mengerti setelah alodia menjelaskan semuanya. Tidak lama setelah aku keluar dari rumah sakit akupun ke jepang untuk menengok makam shinyeong "Shinyeong... gomawo,aku yakin kita akan bersama kelak... saat sudah tiba waktuku dan kita akan bertemu lagi... saranghe Kim Shin Yeong"
"Selamat atas kelulusannya doojoon" "Selamat hyung..." "Ya kalian terlalu berlebihan! Padahal alodia sendiri sudah lulus 2 bulan yang lalu" "Loh itu hebat bukan hyung? Kau bisa mengejar ketinggalan semester hanya dalam 2 bulan? Aku sendiri masih akan lulus 6-7 bulan lagi" "Ya! Aku sendiri belum kuliah" teriak hoonie pada kami "Sabar nanti juga kuliah kok hoonie" "Hehehe ne noona" "Kan kan! Kau tersipu-sipu lagi oleh noona!" "Ya! Mina kau selalu saja cemburu! Kan ku bilang cinta ku hanya untuk mu" "Ahh lagi-lagi pertengkaran sepasang kekasih,ah hanya aku yang tidak punya kekasih mending aku berangkat saja" "Kau mau kemana woonie?" "Aku ada kelas sore ini" "Oke hati-hati woonie" Setelah woonie pergi ilhoon dan mina pun pamit pergi untuk berkencan dan untung nya mina sudah tidak ngambek lagi, lalu alodia pun duduk disampingku "Selamat doojoon..." "Gomawo chagi" "Hmmm ne cheonma" "Hei chagi kau bisa saja memanggil ku doojoon~ah loh" "Eh? Apa tidak akan mengingatkan mu akan shinyeong?" "Hmm ani.. karena aku sekarang hanya milikmu chagi.." "Arraseo doojoon~ah,saranghee" "Saranghee alodia..." "Semoga kalian berbahagia" "Eh?" Kami berteriak bersamaan "Doojoon~ah kau dengar tadi?" "Ne... itu seperti suara..." "SHINYEONG" teriak kami bersamaan , kami saling pandang dan langsung tertawa bersama. Gomawo shinyeong atas semuanya,aku tidak akan melupakanmu... tidak akan pernah!
No comments:
Post a Comment