B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Sunday, October 26, 2014

Infinitely Yours (FF) Eps.7

 Doojoon POV
Tanpa sadar aku sudah ada dirumah dan tertidur pulas,aku memimpikan shinyeong lagi dan malah dia yang merawatku. Aku merasa itu hanya sebuah mimpi manis yang mengakibatkan pahit yang tidak dapat dilupakan,shinyeong aku rindu dirimu. Sudah lama aku tidak ke makamnya,apa liburan besok aku gunakan untuk mengunjungi makamnya dijepang? Tapi pasti ada namja itu,dia pasti akan berusaha keras membuatku melupakan shinyeong. Kenapa harus dilupakan? Bukankah itu malah membuat shinyeong nampak tidak pernah ada ? Ada-ada saja,sampai sekarang pun aku membencinya namja yang sok bijak itu.
"Annyeong eunjung,wajah mu pucat sekali. Kau sakit? Sebaiknya kau istirahat saja dirumah" "Gwenchana doojoon,aku hanya kepanasan saja. Kalau memang aku sakit aku akan beristirahat diUKS" "Ya kau ini...." "Sudahlah lebih baik kita ke kelas sekarang" "Arraseo...." Eh itukan? "Alodia? Annyeong" "Annyeong..." lalu iya langsung lari, loh perasaanku kemarin dia sudah berbicara padaku kenapa sekarang dia dingin lagi yah padaku? "Yo hyung! Annyeong eunjung sunbae" "Annyeong dongwoon" "Annyeong woonie... woonie aku ingin bertanya.." "Mwo hyung?" "Bukankah alodia kemarin sudah mau berbicara padaku yah?" "Hmmm setauku kau belum berbicara pada alodia sama sekali hyung,kemarin saja aku menemukan mu pingsan ditaman belakang... sendirian... ngapain sih hyung? Kau kan tidak kuat dibawah hujan lama-lama" Aku masih bingung,aku merasa telah melupakan sesuatu. Ya sesuatu yang sepertinya penting sekali tapi apa yah? "Ah kalau gitu gomawo woonie,aku kekelas dulu yah. Kajja eunjung..." 
Eunjung POV
Dia kenapa masih bertanya tentang alodia? Waktu aku tidak masuk apa yang telah terjadi? Padahal sebelum nya doojoon terlihat biasa saja akan kelakuan alodia yang berubah dingin padanya,ada apa? "Ya eunjung! Wajah mu pucat sekali loh,yakin tidak mau pulang?" "Ne yuuki..." "Ya eunjung kau sungguh yakin?" "Ne yuuki... jadi berhentilah berteriak didekat kupingku" "Oh ya tadi aku meminta tolong doojoon untuk membelikan kau roti dan obat,tapi kok lama sekali yah?" "Entahlah..." Tunggu! Entah kenapa aku merasa tau apa yang dia lakukan,apa dia bertemu dengan alodia? Aku memperhatikan doojoon dari awal kelas tadi,dia terus memperhatikan alodia... Apa jangan-jangan dia sudah sadar dengan perasaan nya? Bagaimana ini aku bahkan belum memberitahukan perasaanku padanya,andwae! Aku harus menghampirinya,bagaimana pun juga alodia tidak boleh mengambilnya! Akupun berdiri dari duduk ku "Ya! Mau kemana kau eunjung? Duduk sajalah! Kau ini masih sakit" "Aniya! Aku harus menyusulnya..." "Maksudmu doojoon?" Akupun berjalan pelan karena kepala ku ini semakin pusing dan berat,ada apa sih dengan kepalaku ini ? Jarang sekali aku sakit seperti ini! Bagaimanapun juga aku harus menghampirinya "Tunggu eunjung aku akan membantumu,aku takut nanti kau kenapa-kenapa" "Tenanglah yuuki aku tidak apa-apa..." "Arraseo tapi setidaknya biar kan aku menemanimu kesana yah" aku mengangguk lemah dan tersenyum karena kebaikkan dari sahabatku satu ini,kami berjalan menyusuri taman. Tapi tidak ada mereka berdua,dan aku teringat akan taman belakang waktu itu dan menyuruh yuuki untuk membantuku kesana. Ternyata memang mereka disana,kenapa doojoon memegang tangan alodia? Wae doojoon? Aku nekat untuk lebih mendekat tapi aku terhenti saat mendengar pembicaraan mereka "Wae alodia?" "Mianhe, tolong jauhi aku" "Mana mungkin aku bisa menjauhimu? Karena kau special buatku" DEG! Special? Apakah dia sudah menyadarinya "A..apa maksudmu doojoon?" "Aku...aku suk....." "ANDWAEEEEEEEEEEE DOOJOON" teriakku , dan seketika doojoon melihat padaku. Andwae... jangan katakan.... jangan.... aku merasa makin pusing dan aku merasa tidak dapat menopang tubuhku sendiri,aku pun terjatuh tapi dengan sigap doojoon menangkapku dalam pelukkan nya dan samar-samar terdengar suaranya "Gwenchana eunjung?Eunjung?" "Doo...doo...doojoon...ak...aku... su...suka... padamu...."
Doojoon POV
Setelah kelasku selesai akupun mengejarnya,tapi aku yakin kalau tau aku mengejarnya pasti dia akan berlari cepat. Bagaimana kalau ku ikuti saja diam-diam? Kemana yah alodia? Dia tidak pulang? Kenapa dia ditaman belakang? Kenapa dia menangis? Akupun akhirnya menghampirinya "Alodia? Gwenchana?" Dia terlihat kaget karena kehadiran ku "Wae? Kenapa kau bisa disini?" "Kau kenapa? Kenapa kau menangis? Apa ada yang menyakitimu?" "Mianhe,tolong jauhi aku" "Mana mungkin aku bisa menjauhimu? Karena kau special buatku" Aku mengatakannya dan wajah alodia terlihat sangat kaget "A..apa maksudmu doojoon?" Aku harus katakan sekarang,sudah cukup sakit aku dijauhi olehnya "Aku...aku suk...." "ANDWAEEEEEEEEEEEEE DOOJOON" aku kaget karena suara teriakan eunjung dan seketika juga aku berlari karena melihat eunjung yang terjatuh,untung saja aku masih bisa menangkapnya. "Gwenchana eunjung? Eunjung?" Kenapa dengan dia? Badannya dingin sekali dan wajahnya pucat sekali "Doo...doo...doojoon...ak...aku...su....suka....padamu...." Mwo? Dia suka padaku? Saat aku menengok kearah alodia dia sudah tidak ada ditempatnya,aku tidak ada waktu untuk memikirkan itu dulu! Aku harus membawa eunjung dulu ke UKS! Wajahnya sudah benar-benar pucat "Ya yuuki sunbae kau bawa mobil?" "Ba..bawa" "Kalau gitu ayo kita bawa eunjung kerumah sakit" Bagaimana bisa dia tetap pergi kekampus dengan keadaan seperti ini? Setelah sampai dirumah sakit dan eunjung masuk ke UGD aku dan yuuki sunbae menunggu hasil pemeriksaan eunjung,dan akhirnya yuuki sunbae membuka pembicaraan "Eunjung... tidak main-main dengan pernyataannya... jadi kumohon pikirkanlah..." Pikirkan? Maksudnya aku harus menghargai perasaan eunjung dan tidak mendekati alodia? Bukankah itu terlalu egois? Apa perempuan selalu seegois ini? Kalaupun memang sakit kenapa tidak bicara saja dari dulu denganku? Menunggu aku peka? Aku pusing dengan pemikiran ini,aku tidak pernah bisa mengerti perempuan sama sekali. Akupun tidak membalas kata-kata yuukin sunbae,bahkan berbicara pun tidak. Sampai akhirnya dokter keluar dan mengatakan bahwa eunjung hanya terkena demam tinggi dan harus bedrest sekitar 4 hari kedepan,aku pun akhirnya pergi menuju pintu keluar tapi sebelum kulakukan yuuki sunbae menahan tanganku "Kumohon... doojoon aku yakin kau akan mengerti... kumohon..." Kulihat air mata yuuki sunbae mengalir walau dia menundukkan kepalanya "Mian...sunbae..." dia mendongakkan kepalanya "Wae? Apa karena kau sayang alodia?" "Ini bukan urusan sunbae,mian... aku pulang dulu" lalu aku pergi meninggalkan yuuki sunbae yang tidak percaya dengan kata-kataku.
Esok pagi aku tetap mencari keberadaan alodia,kemana dia? Apa dia tidak mengambil kelas pagi? Kemana dia? Sampai akhirnya aku menunggu dia hingga sore dan akhirnya aku menemukannya "Alodia...." dia menepis tanganku dan berlari "Wae alodia? Kenapa kau pergi?" "Sudahlah doojoon jangan dekati aku lagi" "Alodia.... tunggu..." "Mwo? Kau mau berbicara apa?" ketus alodia padaku "A...aku suka padamu..." "Lalu?" aku kaget karena tidak menyangka mendapat jawaban seketus itu "Lalu... kau masih bilang lalu? Apa kau sudah tidak ada perasaan denganku?" "Ne.. aku... sudah tidak ada perasaan apa-apa lagi denganmu.. ani... aku benci padamu" "Wa...wae...?" "Coba ku tanya padamu,kenapa kau menyukaiku? Padahal sebelumnya kau menolakku kan? Dan kau dekat dengan eunjung tanpa memikirkan perasanku" Aku terdiam,mencerna kata-kata alodia padaku "Karena... karena aku mirip yeoja itukan? Karena aku mirip shinyeong kan?" DEG! Bagaimana bisa dia tau? Lalu aku ingat semua kejadian saat itu,saat aku mengejar alodia dan alodia yang berbicara ingin memanggilku doojoon~ah yang jadi panggilku dari shinyeong. Dan aku teringat kalau aku salah mengira dia adalah shinyeong,saat aku melihat wajah alodia dia telah menangis "Kau...menyukaiku karena mirip dengannya kan? Bukan karena itu adalah aku? Benarkan doojoon....?" Saat aku ingin menghapus air matanya dia menepis tanganku "Kau...kau bilang aku tidak mirip dengan nya,tapi apa? Waktu itu kau malah dengan enteng nya memanggilku dengan namanya...." "Alodia... mian...." "JANGAN MEMINTA MAAF!" "Mianhe alodia....mian..." "Aku benci dirimu!" lalu ia berlari meninggalkanku,dengan tatapan kosong aku berjalan kearah rumah eunjung. "Doojoon? Kau menengokku? Senangnya" aku hanya mengangguk lemah dengan senyum kecil , benarkah aku mengambil jalan ini? Apa aku yakin? "Doojoon? Gwenchana?" dia menyentuh pipiku lembut,akupun menyentuh tangannya "Gwenchana... eunjung.." "Hmm? Mwo?" "Aku terima perasaanmu.... aku akan menjadi.... namjachingumu" "Doojoon...jinjja?" Akupun mengangguk , mian eunjung...

No comments:

Post a Comment