Doojoon POV
Aku terbangun lagi,dia mendatangi mimpiku lagi. Wae? Kenapa kau tidak membiarkan ku melupakan mu? "Hyunggg!! Sudah waktunya berangkat loh.... hyung? Gwenchana?" "Hmm ilhoon,wae? Kau kelihatan bersemangat" "Aku jadian dengan mina" "Mwo? Jinjja?" "Ne hyungg,tapi hyung jangan berpikir bahwa mina tidak benar-benar menyukaimu loh" "Tenang saja,aku tau perasaan mina. Tapi aku senang dia bisa cepat melupakanku,sudah kau tunggu dibawah saja ilhoon aku mau mandi" "Ne hyung"
Mina sudah berpacaran dengan ilhoon? Aku senang dia tidak larut dalam perasaan tidak terbalas denganku itu,akhirnya aku tidak melihat wajah sedih mina lagi. Perasaan bersalahku masih ada,ternyata dia tidak mau aku lupa dan menginginkan aku untuk bertanggung jawab. Tapi bagaimana bisa? Apa dia tidak tau sama sekali? Wae?
"Annyeong" "An...annyeong... eunjung" "Wae? Kau kelihatan tidak sehat,apa kau masih tidak enak masalah kemarin?" "Ani,hanya sedikit pusing. Mian yah kemarin" "Gwenchana doojoon,akupun mengerti perasaannya kok" "Maksudmu?" "Ah...ani... aku dipanggil dosen,jaa...jadi... aku duluan ya" "Ne eunjung.." Kenapa dengan eunjung juga? "Itu tanda nya dia suka padamu doojoon" aku menengok kearah asal suara itu "Alodia? Hahaha mana mungkin,dari beberapa hari yang lalu dia masih menganggapku tukang nampang" "Kalau benci dia tidak akan berbicara padamu kan? Apalagi wajahnya yang sering memerah,aku yakin dia suka pada..." "ANDWAE!" "Doo....doojoon...?" Aku melihat sekelilingku mulai menatapku "Mian alodia,aku duluan" "Tunggu...." Aku segera keluar dari kelas dan berjalan menuju taman "Tunggu doojoon....tunggu" "Mau apalagi hah?" Tanpa sadar aku meneriakinya dan aku menatap mukanya yang kaget dan menahan tangis "Mian alodia,hari ini mood ku sedang tidak bagus. Bisakah kau tinggalkan aku sendiri?" Aku tidak mendengar suaranya,aku yakin dia sedang berusaha menahan tangisannya. Akupun segera duduk direrumputan,ya ini adalah tempatku saat menyendiri. Taman ini jarang juga ditempati bahkan dilalui mahasiswa kampus ini padahal taman disini cukup indah,aku tidak tau kenapa emosiku meninggi padahal alodia hanya berbicara seperti itu. Apakah aku memang tidak bisa melupakannya? Memang akulah yang tidak ingin melupakannya,ya itu adalah salahku
Eunjung POV
Duh hampir saja tadi aku kelepasan berbicara! Ini gara-gara semalam yuuki menelfonku sih,salah juga aku berbicara padanya bahwa perasaan ku pada si tukang nampang itu menjadi sangat amat berubah! Bagaimana bisa yang tadinya aku sangat membenci nya itu malah menyukainya,huft DUK! "Aw" "Mian..." Loh? Itu kan si anak baru,kalau tidak salah namanya Alodia. Kenapa dia menangis? Dia berasal dari taman belakang? Apa dia habis ditolak cowok? Atau dia diserang? Wah anak baru yang terkenal cantik itu ditolak? Aku ingin tau tampang namja yang menolaknya,akupun pergi ke taman belakang tapi yang kulihat adalah doojoon. Eh kenapa doojoon disini? Apa dia yang menolak si anak baru? Wah berarti kekhawatiran ku tentang hubungan mereka berdua akan hilang dong? Toh dia memang tidak terlihat tertarik pada si anak baru itu,berarti ini kesempatanku! "Ya doojoon!" "Eh eunjung,wae?" "Ani,tadi kulihat anak baru menangis dan larinya berasal dari sini. Apa yang kau lakukan padanya?" "Ah aku tidak melakukan apapun kok,kau tidak pulang" "Aku tadinya ingin pulang,bagaimana dengan mu?" "Hmm? Aku juga akan pulang" Dia bangun dari duduknya dan menepuk belakang celananya yang kelihatannya kotor "Kenapa eunjung? Kau mau pulang denganku?" DEG! Wajah usil itu membuat jantungku tidak sehat! Dasar anak satu ini! "E...eh? Ka...kau pede sekali!" "Yasudah kalau begitu maukah kau pulang denganku eunjung-ssi?" "Hahaha apaan sih! Arraseo,kajja! Kita pulang"
Alodia POV
Wae? Kenapa dia marah? Kenapa aku malah menangis dan pergi? Padahal aku tau aku yang membuat dia marah,aku bahkan tidak bisa membaca suasana kalau dia sedang tidak mood. Ini semua salahku! BRUK! "Mi...mian.." "Noona? Gwenchanaa?" "Ilhoon....?"
"Oh jadi begitu,memang hyung akhir-akhir ini kelihatan tidak semangat" "Aku tidak mengerti padahal aku hanya bilang bahwa ada kemungkinan eunjung suka padanya" "Eh...?" "Kau tau sesuatu ilhoon?" "Aku tidak tau pasti ada kaitannya atau tidak" "Apa itu ilhoon?" "Semenjak kepulangannya dari jepang waktu itu,sudah lama sekali... Dia menolak semua wanita yang mendekatinya,mau teman ataupun siapa pun itu. Dia hanya mau didekati eommanya , noona nya dan juga mina saja. Selain itu dia tidak dekat dengan perempuan manapun,kalaupun ada yang agresif dia menolak dengan kasar hingga meneriakinya. Walau aku tidak tau penyebabnya apa" "Oh begitu yah.." "Mian noona aku tidak bisa membantu banyak" "Gwenchana ilhoon,aku sangat amat terima kasih dengan informasimu itu" "Oh ya noona mian aku harus duluan,mina menungguku" "Arraseo,kajja! Kau ditunggu pacarmukan?" "Hehehe ne noona,aku duluan" dan kulihat ilhoon berlari sambil melambaikan tangan kearahku terus,aku juga tidak mengerti kenapa begitu. Saat pertemuan ku dengannya pun juga tidak sengaja,dia menolongku yang hampir diperkosa itu. Memang dia menolongku tapi wajahnya sangat lah berseri,dia tersenyum dan tertawa lepas. Ada apa di jepang doojoon?
Aku terlalu berpikir keras sampai membuatku tidak sadar aku sudah didepan rumahku sendiri "Alodia" aku menengok ke arah suara yang aku kenal itu "Doojoon? Wae?" "Mianhae aku marah padamu tadi siang,aku tau kau tidak salah dan kau tidak juga menyinggungku" "Gwenchana doojoon,aku mengerti kok kau sedang tidak ingin diganggu. Salah aku juga menyeletuk hal yang tidak berguna begitu" "Bagaimana kalau kita ketaman didekat sini dulu?" Aku mengangguk dan mengikutinya ke arah taman,kami duduk diayunan dan dia membelikanku cocoa kaleng hangat. "Aku selalu kesini bersama ilhoon,mina dan woonie,dan kami selalu menikmati cocoa kaleng hangat ini. Disinilah tempat kami selalu bertukar cerita,mungkin suatu saat kau juga akan ikut bersama kami disini" "Begitulah,semoga saja yah" dan kemudian hening tidak ada pembicaraan lagi,akupun memberanikan diri membuka obrolan "Doojoon,sekitar 1-2 tahun yang lalu kau ke jepang kan?" Kulihat mukanya memucat dan terlihat kaget "Ba...bagaimana kau tau?" "Kau tidak ingat? Waktu itu kau menolong seorang yeoja yang hampir diperkosa?" Dia menggelengkan kepalanya "Itu adalah aku doojoon...." "Eh? Kau?" "Ne.... waktu itu aku sangat ingin berterima kasih padamu,tapi karena shok yang ada aku malah menangis kencang. Tapi aku benar-benar berterima kasih padamu doojoon,kalau saja kau tidak datang waktu itu" dia menepuk kepalaku pelan "Sudahlah,kau kan sudah selamat. Aku tau kok,hehe" "Gomawo doojoon....gomawo" "Sudah dong,nanti aku malu" "Gak usah malu dong kan kau sudah berbuat baik" "Eh...?" Saat aku menengok muka doojoon kembali pucat "Doojoon? Gwenchana?" "A...ah mian aku harus pulang,kau juga jangan lupa pulang yah...." "Doo...doojoon..!" Dia sudah pergi,ada apa? Kenapa mendadak dia berubah pucat kembali? Apa aku salah berbicara lagi?
Doojoon POV
Kenapa? Kenapa dia sangat mirip dengan nya? Wajahnya,matanya,bahkan kata-katanya tadi! "AAAAAAAA!" "Doojoon~ah? Gwenchana? Doojoon~ah?!" Aku tidak mendengarkan terikkan eommaku, kepala ku sudah penuh akan dia! Kenangan bersamanya dan juga semua kata-katanya,kenapa kau kembali lagi? Wae? Tidak bisakah kau menghilang? Kau sendiri kan yang ingin aku melupakanmu? Kenapa kau kembali lagi? WAE??????
"Annyeong doojoon" "Annyeong eunjung..." "Annyeong doojoon" "Annyeong..." mian alodia aku dingin padamu,padahal kau tidak punya salah apapun padaku. Kulihat wajah alodia berubah murung dan terlihat kaget akan sikapku hari ini,kumohon alodia jangan dekat dengan ku sementara ini. Atau aku tidak akan melupakan dia yang wajahnya mirip denganmu itu "Doojoon?" "E..eh ya kenapa eunjung? Mian aku bengong" "Gwenchana aku hanya bilang kita akan pindah kelas,kajja!" aku pun bangun dari kursi ku dan bersiap pergi kekelas berikutnya tapi alodia sudah ada didepan ku,dengan wajahnya yang menahan tangisannya. "A..alodia...?" "Wae? Kenapa kau begitu dingin padaku? Apa salahku padamu.." "A..alodia....mi...mian.." "Kenapa kau memalingkan wajah dariku? Kenapa kau bisa berbicara dengan eunjung bertatap mata tapi tidak padaku?" "Mian alodia,kumohon aku harus pindah kekelas berikutnya" "Kau memang tidak peka! Kau jahat" dia memukulku "Tu..tunggu alodia,kau kenapa" "Kau jahat! Akulah yang pertama bertemu denganmu,aku lah yang mencarimu sampai kekorea. Tapi kenapa? Kenapa kau malah melihat eunjung? Padahal kau bilang dia benci padamukan? Kenapa kalian sekarang dekat? Kenapa kau tidak bisa melihat orang yang benar-benar menyayangimu?" dia menangis kencang dan akhirnya aku memeluknya "Mian....mian... alodia.... Mianhae...." aku memang tidak peka,aku hanya sibuk memikirkan seseorang jauh didalam ingatanku dan membuat orang lain terluka. Mungkin teriakan alodia sama dengan apa yang akan diteriakkan mina padaku,aku tidak boleh begini terus... tidak.... aku memang harus melupakannya
No comments:
Post a Comment