B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Friday, October 24, 2014

Infinitely Yours (FF) Eps.6

 Doojoon POV
"Annyeong hyung!!! Sudah pagii waktunya kita berangkat" "Ne ne ne woonie kau berisik sekali sih,kita masuk kelas jam 7 ini kan masih jam 6! Dari rumah ke kampus tidak sampai 10 menit kan?" "Hehehe aku terlalu semangat karena sudah 1 minggu hyung tidak berangkat kekampus" "Ne ne ne bawel! Biarkan aku mandi dulu,kau tunggu saja diruang tengah seperti biasa. Biasanya eomma ku sudah menyiapkan susu hangat" "Jinjja? Aku suka sekali susu! Baiklah hyung aku tunggu dibawah yaaa" lalu woonie keluar dari kamarku dan kudengar suara kakinya yang berisik itu menuruni tangga,benar juga sudah hampir 1 minggu lebih aku tidak masuk kuliah. Apa kabar alodia? Aku cukup bersalah karena membuatnya menangis tapi aku cukup tertolong dengan eunjung yang selalu membawakan catatan dan juga memberitahu jadwal ujian,aku merasa aneh. Kenapa wajah alodia mirip shinyeong? Kata-katanya bahkan sikapnya,wae? Kenapa kau kembali?
"Annyeong doojoon!" "Annyeong eunjung..." "Kau sudah baikkan? Serius kau kuat masuk kuliah sekarang?" "Hey hey aku hanya terkena demam dan lagi 1 minggu itu adalah waktu yang lama! Harusnya demam itu hanya 2-3 hari dirumah,lagian kau lihat kan wajahku tidak pucat lagi" "Nenene! Dasar sok kuat" Eh? Itukan alodia? "Alodia... annyeong" dia tidak berbicara apa-apa hanya menundukkan kepala sejenak kemudian dia pergi,apa dia masih marah denganku? Kulihat dikelas pun dia mengambil bangku yang jauh dari ku dan eunjung,dia tidak duduk ditempat biasanya. Saat istirahat maupun pulang dia menghindariku dan berusaha keras tidak ada kontak mata denganku,bukankah aku harusnya merasa biasa saja? Kenapa aku malah mengkhawatirkannya? Kenapa aku merasa risih dijauhi olehnya? Memang dia siapa? "Ya doojoon!" "E...eh mwo?" "Kau tidak pulang? Kau bengong lagi" "Eh anu eunjung.....tidak ada apa-apa sudahlah,aku menunggu temanku kau pulang saja duluan" "Ah arraseo,hati-hati ya doojoon" "Ne...."
Eunjung POV
"Eunjung~ah.... EUNJUNG~ah" "Eh?? Mwo yuuki?" "Tuhkan kau bengong lagi,ada apa sih eunjung? Ceritakan saja padaku" "Anu...." "Tentang doojoon lagi?" aku mengangguk pelan "Ada apa dengannya? Dia kan sudah masuk kampus lagi kan? Apa lagi yang kau khawatirkan" "Aku takut kalau dia menyadari..." "Menyadari apa? Perasaanmu?" "Ani... perasaannya dia" "He?" "Perasaannya terhadap alodia,aku selalu merasa dia memang sudah ada perasaan dengan alodia tapi dia tidak pernah menyadarinya atau belum...." "Bagaimana kau tau kalau doojoon suka alodia? Mungkin saja itu hanya perasaan panik mu saja" "Aku tau yuuki! Dari cara memandang dia ke alodia! Sungguh berbeda saat memandangku,dia memandang dengan penuh kasih sayang dan ada tatapan rindu kepadanya.... bagaimana ini? Kalau dia sampai menyadari rasa itu pada alodia...aku...aku" air mata ku mengalir perlahan "Sudahlah eunjung,jangan berpikiran negatif begitu...." "Aku merasa suatu saat nanti dia akan menyadarinya dan pergi dari sisiku..." "Hei... bagaimana kalau kau nyatakan perasaanmu?" "Maksudmu....?" "Sebelum dia menyadari perasaannya terhadap alodia lebih baik kau menyatakan perasaanmu padanya" "Ba...bagaimana bisa? Yang ada dia akan menolakku seperti alodia saat itu..." "Coba saja... sudahlah jangan menangis lagi,kau adalah temanku... ani... sahabatku! Aku tidak ingin melihatmu menangis" "Gomawo yuuki..." BUK! Aw aku menabrak seorang namja yang cukup tampan "Eh...mian... gwenchana?" Sesaat aku melihatnya,dia memandangku seakan kaget dan matanya membelalak padaku. Ada apa? "Ahjussi? Gwenchana....?" "Gw....gwenchana... mian aku buru-buru" lalu dia segera pergi meninggalkan ku dan yuuki "Dia cukup tampan yah eunjung... aku ingin deh berkenalan dengannya... eunjung? Eunjung?" aku tidak mendengarkan dan masih memikirkan apa arti tatapan namja tadi,dan entah kenapa perasaanku berkata aku pernah bertemu dengannya entah dimana. Siapa namja itu? Kenapa dia menatapku seperti itu? Aduh kenapa kepalaku sekarang merasa nyeri? Seperti dipukul dengan benda keras,bagaimana ini sakitnya makin menjadi "Yu...yuuki... tolong.... sakit...." "EUNJUNG?!"
Alodia POV
Aku tidak bisa begini terus,menghindarinya! Bahkan aku tidak berbicara padanya akhir-akhir ini,aku malah mengambil beberapa kelas yang berbeda darinya. Apa tidak terlalu kelihatan benar-benar menjauhinya? Haah sudahlah sudah malam,aku harus pulang atau tidak aku akan ketinggalan kereta "Kau memang sengaja kan menjauh dariku" suara itu? Saat aku menengok sudah ada doojoon di belakangku,kenapa dia masih ada disini?Bukannya kelas dia sudah selesai sejak 4 jam yang lalu? "Ya bicara lah padaku! Apa sih salahku padamu?" aku tidak menjawab dan melanjutkan jalanku,kumohon jangan berbicara padaku doojoon! Aku sudah berjanji pada dongwoon untuk menjauh sementara darimu,dia tetap mengikutiku dan terus berusaha berbicara padaku hingga sampai lah aku didepan rumahku dan aku segera berlari masuk. Huft untung lah dia tidak mengikuti ku hingga kedalam,lagi pula dia pasti juga sudah pulang. Drrt...drrtt.... Eh? Doojoon? Dia menelfonku? Tapi aku tidak bisa,aku tidak bisa melanggar janjiku pada dongwoon.
"Annyeong alodia..." "Annyeong.." aku berjalan perlahan kebangku ku tanpa menengok ke arah doojoon,bagaimana bisa dari pagi-pagi begini dia sudah seperti mau meneriaki ku kalau aku tidak mau berbicara. Untung saja kelas sudah hampir ramai karena banyak yang mengambil kelas pagi hari ini,sudahlah doojoon kenapa kau mengejarku? Padahal kau sendiri yang menolakku waktu itu,hentikanlah doojoon atau aku tidak akan menahan nya. "Alodia tunggu aku mau berbicara padamu" "Mwo?" tanya ku sinis "Apa aku punya salah padamu?" "Ani" "Lalu kenapa kau menjauhiku?" "Kau ini terlalu percaya diri yah,aku tidak menjauhimu kok. Sudah pertanyaanmu? Aku mau pindah kelas" "Lalu kenapa kau berubah sinis padaku? Jelas sekali kau menjauhiku , beritahu aku alasanmu" "Doojoon kau tau bahwa menyukai orang bisa saja tanpa alasan? Dan orang juga bisa benci tanpa alasan juga,sudah ya aku harus ganti kelas" aku berlalu setelah menjawab dengan sinis,mianhe doojoon itu juga menyiksaku. Dan kulihat dongwoon datang dari arah berlawanan dengan tatapan sinisnya itu dia berbisik padaku "Ingat kau harus tetap menjauhi hyung,kau tidak mau kan dia terluka lagi?" aku mengangguk pelan dan berlalu menuju kelas selanjutnya,sakit....
Doojoon POV
Apa-apaan itu? Tidak menjauhiku? Jelas-jelas dia menjauhiku,dia menghindari kelas yang sama denganku,mempersingkat pembicaraan dan bahkan memiliki banyak alasan untuk tidak berangkat dan pulang bersama denganku. Dan ku merasa aneh kenapa yah akhir-akhir ini woonie terlalu dekat denganku,bukan kenapa-kenapa sih memang kami dekat dari kecil tapi entah kenapa ini terlalu dekat! Apa ada hubungannya dengan alodia menjauhi ku? Karena aku sempat sekali melihat woonie menatap alodia dengan dingin dan sering kali berbisik dan wajah alodia berubah sedikit pucat,ada apa yah? "Alodia kau sudah mau pulang?" teriak salah satu yeoja dikelas "Ya begitulah aku cuma ada kelas sampai jam ini,aku duluan yahh" "Baiklah alodia" Dengan cepat aku mengambil tas dan merapikan buku ku,aku berlari untuk mengejar alodia "Whowhowho! Wait hyung kau mau kemana? Kau bukannya masih ada kelas yah?" "Aku tidak masuk,aku ada urusan" "Urusan? Maksudmu mengejar alodia?" "Eh? Bagaimana kau tau" "Sudahlah hyung aku tau kau mengejarnya karena dia mirip shinyeong noona kan?" DEG! Nama itu disebut oleh woonie,kenapa rasanya tiap namanya disebut jantungku seakan serasa diremas "Hyung? Sudahlah lupakan saja alodia itu" "ANIYA!" "H...hyung..." "Ini bukan karena bayang-bayang shinyeong! Shinyeong sudah tiada! Jangan pernah sebut nama itu lagi! Padahal kau sendiri yang ingin aku melupakannya kan? Kenapa kau sebut dia lagi?" "Hy..hyung...mian...mianhe hyung..." lalu aku berlari tanpa mendengar teriakan woonie padaku,dia bukan shinyeong! Dia bukan shinyeong! Jangan samakan dia dengan shinyeong! "Doojoon~ah? Gwenchana?" suara itu? Shinyeong? Aku menengok kearah itu dan kulihat adalah alodia yang menangis ditaman belakang,kenapa dia menangis? Tes Tes.... hujan? "Alodia..... gwenchana?" dia kaget melihatku dan buru-buru menghapus jejak air matanya "Gw...gwenchana... permisi" "Tunggu! Kenapa kau menangis?" "Ini bukan urusanmu" "Kau menjauhi ku karena wooniekan? Alodia jawablah" "Ne..." "Sudahlah jangan mendengarkan woonie,kau itu beda dari dia. Kau tidak mirip dengannya" "Jinjja....?" saat dia menengok kearahku "S...shinyeong.... itu kau...?" dalam batin ku "Jinjja doojoon? Aku tidak mirip dengannya? Aku tidak membuatmu terluka?" "Ani...shi...alodia... kau tidak membuatku terluka" "Jinjja?" "Ne alodia..." akupun memeluknya "Tenang lah alodia kau tidak sama dengannya...." "Doojoon~ah..." "Eh? Kau bicara apa?" "Aku tidak bicara apa-apa kok,oh ya doojoon" "Mwo alodia?" "Bolehkah aku memanggil mu dengan sebutan lain" "Boleh....kau mau memanggilku apa?" "Doojoon~ah ...." "Eh....?" "Doojoon~ah kau memeluk yeoja lain? Kau tidak memikirkan aku? Apa perasaanmu padaku juga hanya permainan bagimu?" "Ani shinyeong.... itu berbeda... tunggu" "Lepaskan! Jangan mengejarku lagi!" "Shinyeong...andwae!!!! ANDWAEE" Lalu aku tersadar, kenapa aku sudah ada dikamarku? Kepala kepalaku rasanya berat sekali,kenapa dingin sekali? "Doojoon~ah kau sudah bangun? Kau terkena demam lagi..." "Shinyeong...?" "Mwo? Kenapa kau begitu kaget melihatku? Aku sih tau kau akan pingsan kalau dibawah hujan terlalu lama,dasar doojoon lemah" senyum itu,aku dapat melihatnya lagi... Shinyeong aku rindu padamu "Shinyeong....gomawo..." "Doojoon.. aku tau aku memang mirip dengannya,mianhe doojoon aku memang harus menjauhi mu lagi" dan tanpa sadar aku lah yang membuat jarak ku dan alodia menjauh kembali.... 

No comments:

Post a Comment