Gikwang POV
Sepertinya mulai hari ini aku bisa berangkat bersama geurim lagi,haah sudah
lama kami berangkat bersama tapi tidak berbicara karena masalah salah paham
itu. Tapi hari ini akan menjadi hari yang berbeda yosh! Semangat gikwang ,
BRUK! "Aw" "Mian kwangie,annyeong" "Ah annyeong
seobie,kau selalu saja kebiasaan memukul punggung ku" "Tapi sudah
lama kita tidak beginikan?" ya memang kita sudah lama tidak dekat seperti
ini karena masalah geurim,haah sudahlah semua sudah berlalu dan aku dapat akrab
kembali dengan yoseob "Eh eh itu geurim kwangie" "Mwo?
Mana?" "Itu" dan aku melihat kearah mana yoseob menunjuk,aku
langsung berlari kearahnya setelah ku lihat senyum jahil yoseob "Annyeong
geurim" "Eh...an...annyeong,mian mari kita naik kereta" Eh? Wae?
Kok dia sepertinya menghindariku,padahal aku merasa tidak punya salah padanya.
Ada apa yah? "Hei kwangie,wae?" "He?" "Itu geurim
sepertinya dingin padamu,apa kau melakukan kesalahan padanya atau
menyakitinya?" "Aniya! Mana mungkin aku tega menyakitinya"
"Baguslah aku bisa saja memukulmu lagi karena menyakitinya,oh ya kemarin
sepertinya ada hal yang ingin aku sampaikan tapi aku lupa" "He? Dasar
kau pikun" Plak "Aw! Sakit kwangie! Kepala ku ini cuma ada
satu-satunya tau" "Hehehehe"
Aku heran sampai pulang sekolah pun dia menghindariku,dia tidak mau makan
siang bersama yang lain. Saat aku menanyakan eunji atau woonie mereka sama
sekali tidak tau karena geurim bertingkah biasa saja pada mereka,ada apa sih
sama geurim? "Bagaimana kalau pulang kita mengikutinya? Lagi pula aku
belum tau rumah geurim dimana" "Kau gila eunji?" "Ani,cuma
ingin tau saja" "Aniya! Aku tidak akan melibatkan mu,aku akan cari
tau sendiri" "Wah nice guy! Kau memang gentleman! Good luck ya
kwangie" "Gomawo eunji"
Seperti apa kata eunji aku pun mengikutinya saat pulang karena geurim pun
tidak mau pulang bersamaku,dia juga bilang kalau besok dia juga tidak bisa
berangkat ke sekolah bersama ku. Apa-apaan ini? Tapi sejauh aku mengikutinya
aku tidak melihat ada hal-hal aneh dia tetap berjalan menuju rumahnya,eh? Aku
pun berlari kearahnya "Gwenchana? Geurim?" "Aw...wae...?"
"Eh?" "Kenapa kau ada disini?" "A....a...itu....sudah
lupakan,bagaimana jarimu? Darah terus mengalir" "Gwenchana,ini hanya
tergores gerbang saja" "Ani! Darahmu terus mengalir" akupun
menghisap darahnya agar tidak mengalir kembali "Eh....eh...kwangie,sudah
hentikan" "Ani! Sampai darahmu berhenti" "Cepat
pergi..." "Eh?" "Geurim....?" aku menoleh ke arah
suara itu ".....dan.... gikwang?" Eh? Hyunseung sunbae?
Geurim POV
"Apa-apaan ini hah?" teriak hyung pada kami "Eh...eh..ini..."
"Sudah diam kau geurim! Cepat masuk kedalam rumah"
"Eh...tapi..." "Kajja! Hyung bilang masuk ya masuk!" aku
terpaksa mengikuti apa kata hyung,aku khawatir dia akan bertengkar dengan
kwangie. Atau malah kwangie dimarahi oleh hyung,karena dulu hyung yang sama
kwangie sempat memutuskan tali persahabatan mereka karena kwangie menolakku.
Aku tidak merasa tersakiti saat itu tapi aku juga salah karena aku menangis
didepan hyunseung hyung,maksud aku tidak tersakiti itu karena aku atau tentang
gikwang yang tidak mau berpacaran dulu saat itu.Ah pabo geurim! Apa yang
terjadi diluar sana? Saat aku ingin mengintip hyung masuk,"Hyung...."
"Sudah tidak ada yang perlu kau tanyakan" "Eh? Maksud
hyung" "Geurim,begini...."
Gikwang POV
Sekarang aku mengerti maksud geurim yang menjauh dariku,aku tidak
menyadarinya kalau itu juga untuk kebaikkan ku. Kenapa aku begini agresifnya
sih? Hanya karena 1 hari aku tidak berbicara dengannya aku malah mengikutinya
sampai rumah,andai saja aku tidak mengikutinya sampai rumah pasti aku tidak
akan bertemu dengan hyunseung sunbae dan kami tidak akan ketahuan. Masih
terngiang dikepala ku kata-kata sunbae padaku "Jangan pernah berani
mendekati adikku lagi,kau tau? Dulu ia menangis semalam suntuk karena ditolak
olehmu! Jangan berpikir kau sekarang sudah sayang padanya lantas mengejarnya
lagi!" "Tapi sunbae,aku benar-benar sayang pada geu..."
"Sudah! Aku tidak mau kau menyakiti adikku lagi,aku ingin kalian berdua
tidak berhubungan lagi!" "Ta...tapi sunbae..." "Atau geurim
akan kubawa ke new york!"
Aku bingung bagaimana membicarakan nya dengan geurim besok? Dengan wajah
seperti apa besok aku bertemu dia? Saat aku baru saja sampai distasiun kulihat
geurim disana "Lama sekali kau sampai kesini,aku saja sudah menunggumu
lebih dari 30 menit disini. Kau jalan-jalan kemana dulu" "eh...kenapa
kau disini?" "Karena aku ingin pergi ke taman ria denganmu"
"Eh?Sekarang?" "Ne,sekarang! Karena ada taman ria yang buka pada
malam hari,kau mau kan?" "Hmm...karena ini permintaan mu yang pertama
maka aku akan mengabulkannya" "Yeaay gomawo kwangie,kajja kita
jalan!"
Aku tidak melihat ada perubahan dimuka geurim,dia berbicara dengan semangat
dan bermain dengan gembira. Apa hyunseung sunbae tidak memberitahukan kepada
geurim? "Kwangie liattt!!" "Hmm?Mwo?" "Cincin ini lucu
sekali" "Cincin couple? Kau suka?" "Ne,aku suka sekali.
Apalagi kalau kita pakai bersama-sama walau malam ini adalah yang
terakhir..." "Mwo?" "Eh...eh... bukan apa-apa,kita
selanjutnya naik bianglala yuk?" kenapa aku merasa kalau dia mengatakan
"Malam terakhir" ? Apa dia.....?
Geurim POV
Hampir saja aku mengatakan hal itu,sepertinya dia mulai curiga kalau aku
merencanakan malam ini. Karena hyung bilang padaku "Geurim,begini.. Hyung
menyuruh gikwang untuk menyudahi hubungan kalian ini" "Eh? Maksud
hyung?" "Hyung tidak bisa melihat kau tersakiti,dan hyung ingat waktu
SD dia menolakmu. Hyung tidak ingin melihat adik hyung sakit lagi,hyung tidak
akan terlalu lama disini karena hyung harus menemani appa di new york"
"Ta...tap..tapi hyung" air mataku mengalir mendengar hal itu
"Hyung janji,kalian bisa berteman tapi tidak dalam status sebagai sepasang
kekasih. Kalau kau tetap melawan hyung akan mengurus kepindahanmu ke new
york" "Hiks...Hiks... hyung" "Percayalah geurim,ini yang
terbaik untukmu" "Arraseo hyung,ini adalah malam terakhirku dengan
dia"
Hyunseung hyung menerima rencana ini,tapi aku merasa aku belum bisa
menerimanya "Geurim?" suara itu memecahkan lamunanku "Ah ne
kwangie,mwo?" "Aku sudah selesai,katanya kau ingin naik
bianglala?" "Ne,kajja!" kamipun menaikin bianglala,aku berusaha
keras agar dia tidak menyadarinya tiba-tiba saja kwangie memegang tangan kiriku
"Jari mu dingin sekali" "Benarkah? Mian" "Kenapa minta
maaf,ini aku beri kau sesuatu" "Eh?Ini..." "Ya cincin yang
tadi kau suka,aku juga memakainya" "Gomawo kwangie...goma..."
air mataku menetes , aku tidak tahan lagi. Kebaikkan nya membuat aku susah
melepaskannya "Geurim?" "Mi...Mian...aku kelilipan" dia
memelukku erat "Arraseo geurim,aku tau kau sudah mengetahui tentang apa
yang disuruh hyungmu kan?" "Mian kwangie mian...aku...aku tidak bisa
melawannya" "Aku tau,kalau gitu kita akhiri saja yah"
"Kwangie,mian" "Gwenchana,saranghe geurim. Good bye"
kamipun turun dari bianglala dan kwangie meninggalkan ku yang sudah berada
ditaxi "Mian kwangie,saranghe...good..bye..."
Narator
Drrrtttt.....drrrtt..... "Hello?" "Haii woonie"
"Hei,Ada apa kau menelfonku" "Aku akan kembali kekorea"
"Jinjja? Kapan?" "2 jam lagi aku sampai dikorea,eomma ku bilang
aku akan satu sekolah denganmu" "Jinjja? Wah yoseob,eunji dan gikwang
pasti senang tau kau kembali kekorea" "Eh? Eunji sudah kembali?"
"Sudah,sudah cukup lama" "Baiklah tunggu aku yah,sepertinya
besok aku akan langsung sekolah" "Heeee? Apa kau tidak kecapaian setelah
dari jepang?" "Aniya! Aku ingin sekali bertemu dengan gikwang"
"Kalau gitu sampai jumpa besok pagi.... IU"
No comments:
Post a Comment