Yoseob POV
Aku masih merasa mengantuk,aku ingin sekali tidak sekolah hari ini walau
aku sebenarnya sudah sampai didepan gerbang sekolahan ku.Bagaimana bisa? Aku
tidak bisa tidur karena kemarin geurim menerima ciumanku dan membalasnya,tidak
meronta dan tidak ada perlawanan dari nya! Apa itu berarti dia mencintaiku?
"Ah annyeong sunbae" "Annyeong" anak baru? Tumben sekali
mereka menyapa ku hari ini,ada apa yah? "Annyeong seobbie"
"Annyeong woonie,ada apa yah? Tumben anak baru menyapaku" "Eh?
Bukannya karena mereka melihat pertengkaran mu dengan kwangie dan pemaksaan
ciuman terhadap geurim itu?" "Eh?" "Yah aku hanya mendengar
gossip dari murid perempuan,dan mereka jadi tertarik padamu karena kesan liar
dan pemaksa mu itu walau itu bukan sifatmu yang aku tau" "Ya
begitulah woonie" "Berhati-hatilah seobbie,aku duluan yah aku ada
urusan OSIS" "Ne woonie"
Bagaimana bisa? Padahal setauku tidak ada murid disekolahan ini yang
melihat kami selain kami berempat,apa ada yang aku lewatkan? Brak! "Aw"
"Ah mianhe aku bengong,gwenchana?" "Ah yoseob kau selalu saja
begin..." "Geurim? Wae?" aku melihat mukanya memerah dan aku
jadi ingat kejadian kemarin dan membuang muka sedikit
"Gwe...gwen..gwenchana?" gugup ku "Ah...n...ne...
Gwenchana" kenapa kami jadi canggung gini?
"Geurim?" suara itu membuat aku melupakan hal kemarin dan juga
suasana canggung kami semua "Kwangie? Annyeong" senyum geurim
Geurim POV
Aku bingung!!! Kenapa kemarin aku diam saja saat yoseob menciumku? Apa
karena aku terbawa lagu yoseob? Ah tidak mungkin! Bruk! "Aw!" ada
yang menabrakku "Ah mianhe aku bengong,gwenchana?" ah yoseob?
"Ah yoseob kau selalu saja begin..." kyaa dia mendekatkan wajahnya
tiba-tiba! Itu membuatku mengingat hal kemarin lagi,pasti pipiku berubah jadi
merah sekarang "Geurim? Wae?" dan tiba-tiba saja aku melihat wajah
yoseob memerah dan sedikit memalingkan mukanya, apa dia juga jadi teringat hal
kemarin? "Gwen...gwen..gwenchana?" "Ah...n...ne...
Gwenchana" suana nya kenapa jadi begini? Ini membuat aku mati gaya dan aku
tidak ada pemikiran untuk membuka topik "Geurim?" suara itu
menyadarkan aku dan menyelamatkan aku dari suasana yang kurang mengenakkan ini
"Kwangie? Annyeong" "Annyeong geurim" kyaaa pagi-pagi aku
dapat melihat senyum manis nya itu lagi , tapi saat aku menengok yoseob
kelihatan marah sekali "Yoseob? Gwenchana?" "Ne.. aku
duluan" dia pergi meninggalkan aku dan gikwang dengan cepat dan langkah
nya yang aku tau dia kelihatan sekali marah,aku melakukan hal yang salah lagi
yah? "Geurim? Gwenchana? Sepertinya kau sedih" khawatir gikwang
"E...eh... anu....anu..." "Mwo? Muka mu merah sekali,apa kau
demam?" dia mendekatkan wajahnya dan menempelkan jidatnya padaku
"Eh...e...eh.. gwenchana kwangie,kau lihat? Aku tidak demam kan? Aku kuat
kok" aduh aku jadi mengatakan hal konyol seperti ini
"Hahahahaha" tawanya meledak seketika dan membuat aku bingung
"Wae kwangie?" "Ah aniya hanya saja kau lucu sekali,hahaha
sudahlah sudah jam segini mari kita masuk kelas" lalu ia membelai lembut
rambutku. Kenapa aku jadi bimbang begini? Mengingat aku harus memilih satu
diantara mereka dan itu sangat membuatku bingung,aku sangat senang bila berada
disisi yoseob. Dia membuat aku tidak memikirkan hal lain dan juga
masalah-masalahku tapi gikwang membuatku nyaman,dia perhatian dan juga dia selalu
ada buatku. Ah aku jadi bingung begini! Ayolah geurim jangan jadi perempuan
jahat! Kau harus cepat membuat keputusan atau tidak ini akan memperumit
masalah!
Gikwang POV
Kulihat tadi pagi yoseob dan geurim bersemu merah dan ada suasana canggung disekitarnya,ada
apa yah? Apa terjadi sesuatu kemarin? "Kwangie?" suara woonie membuat
ku sadar "Mwo woonie?" "Kau dipanggil eunji keruang OSIS"
"Ah arraseo, aku segera kesana"
Ada apa yah? Apa eunji menangis lagi? Tapi semenjak kejadian distasiun itu
aku tidak dapat bertemu dengan nya bahkan dia tidak mengirim sms atau email
seperti biasanya,ada apa dengan nya? "Eunji?" dia menoleh dengan ku
dan kulihat air matanya mengalir deras,mata dia membengkak sepertinya dia
menangis lebih dari 1 hari,wajahnya yang semakin tirus, aku tidak bisa
melihatnya seperti ini.
"Wae eunji? Kau kenapa?" "Hiks...hiks... gikwang..."
dia memelukku dan menangis didadaku seperti biasa,bagaimana bisa aku berbuat
jahat padanya? Aku meninggalkan dia demi kesenangan ku semata? Mianhe eunji
mianhe "Jangan bilang kau berpikir ini salahmu kwangie" akupun
terkejut saat eunji berkata begitu "E...eh?" "Aku sudah kenal
lama denganmu,tidak mungkin aku tidak tau sifatmu" "......."
"Aku tidak menyalahkan mu atas ini dan kau yang sudah tidak ada waktu
untukku,tapi aku merasa bodoh masih saja mencintai yoseob sampai segini
nya." "Eunji" "Mianhe kwangie,aku jadi menyusahkanmu... Aku
sudah tidak apa-apa"
Aku pun meninggalkan ruangan OSIS seperti yang diminta eunji padaku lalu
kulihat geurim "Ah kwangie,gwenchana? Kau terlihat pucat"
"Gwenchana..Geurim.." "Hmm?" "Apa yang terjadi saat
kau kencan dengan yoseob?" "E...e...e.ehh?" aku melihat raut
wajahnya berubah panik tapi sepertinya juga berubah sedikit merah
"Ti...ti..tidak terjadi apa-apa kok kwangie" "Ah arraseo,kajja
kita makan siang" aku masih kepikiran... benarkah itu eunji?
Geurim POV
Aku merasa ada yang aneh pada gikwang daritadi,apa karena aku tidak jujur
padanya? Atau karena pagi ini aku berduaan dengan yoseob? Aku melihat raut
wajahnya sangat sedih dan menjadi pucat,dia bilang juga dia tidak sakit.
"Ya Jang Geurim!" "Eh?Mwo?" kenapa ada banyak senior
mengepung kami berdua? "Ya kau perempuan gatal!" "Ha?
Perempuan gatal? Maksud sunbae?" "Jangan pura-pura suci didepan
gikwang!" "Apa-apain ini hah?" gikwang melindungiku
"Gikwang,tidak kah kau tau? Perempuan ini... sangatlah tidak baik
untukmu" "Wae? Bahkan kau tidak kenal geurim" "Ya kami
memang tidak mengenal nya,tapi kemarin kami lihat dia berciuman dengan yoseob!"
DEG! Jantungku serasa ditusuk oleh pedang mendengar perkataan itu,dia
memberitahu gikwang dan kulihat gikwang menoleh padaku dengan wajah sedih.
Tidak!!! Aku tidak mau melihat wajah nya yang seperti itu "Benarkah itu
geurim?" aku tertunduk menahan tangisan ku,kumohon gikwang kumohon jangan
pasang wajah seperti itu "Benarkah itu? Hah?" aku masih tertunduk dan
air mata ku berhasil mengalir lagi "Kau bilang tidak ada apa-apa kan
diantara kalian? Wae? Wae geurim? Apa kau tidak percaya padaku lagi? Apa kau
tidak mencintaiku lagi?" aniya! Aku sangat mencintaimu! Aku percaya
padamu! Tapi kemarin itu juga salahku,kumohon jangan pasang wajah seperti itu!
Wajah sedih mu yang aku benci membuat air mataku mengalir deras
"Mi...mian...mianhee.. kwangie" "Ja...jadi.. it..itu...benar?"
"......" kemudian ada seseorang yang menarik ku dan ternyata itu
yoseob "Hentikan kalian semua! Ada masalah apa aku berciuman dengan geurim
hah?" "Ta..ta.tapi yoseob bukan nya geurim itu pacar gikwang?"
"Aniya! Dia pacarku sekaran" DEG! TIDAKKK! Kenapa kau katakan itu?
Kau hanya membuat gikwang makin sedih! Aku melihat wajahnya dan benar dia
seperti menahan tangisan nya, andwae!!!! Aku tidak bisa menyakitin nya!
"Begitu? Jadi begitu geurim? Kau sudah memutuskan nya?" tidak
gikwang! Kumohon percayalah padaku! Sialnya aku tidak bisa mengeluarkan sepatah
kata pun "Baiklah kalau itu keputusanmu" TIDAK! Tidak!!! Dia berjalan
kearahku dan berbicara pelan dan membuatku makin seperti ditusuk pedang
"Padahal aku.... sangat mencintaimu" dan kemudian ia pergi bersama
sunbae perempuan lain, aku duduk lemas setelah hal tadi. Air mataku mengalir
deras "Wae? Kenapa kau bilang gitu yoseob?" "Sudahlah,kau hanya
akan terus menangis kalau bersamanya" "Aniya! Kau tidak tau aku!
Jangan buat dia sedih! Itu menyiksaku!" aku bisa melihat wajah kaget dan
sedih yoseob. Kau tidak tau yoseob masalah apa yang telah kau buat dan pada
akhirnya pun aku mempunyai jarak lagi dengan nya! Setelah sekian lama kami
berjauhan, kami bisa bersama lagi tapi sekarang kami mempunyai jarak lagi. Wae?
Wae?
No comments:
Post a Comment