Yoseob POV
"Oh geurim,kau mau makan apa?" "Aniya sunbae aku udah membeli roti" "Hanya roti? Kau yakin kenyang hanya dengan makan roti saja?" "Ne sunbae" "Geurim bukankah ku bilang kau memanggil ku yoseob saja?" "Eh? Taa.taa.tap....tapikan sunbae lebih tua" "Tapi aku merasa seumur dengan mu,sudah lah lagi pula kan aku temanmu geurim" "Arraseo, yo...yo...yoo.." "Hmm?" "Yoo..yos..yoseob" aku melihat pipi nya yang bersemu merah,lucunya dia aku baru kali ini melihat perempuan sepolos dan seimut ini andai saja aku sudah sangat mengenalnya aku pasti benar-benar mau menjadi pacarnya
Gikwang POV
Ah aku jadi lupa kalau aku ada janji dengan woonie dan seobie untuk makan siang,aku yakin seobie pasti marah padaku tapi dikantin seperti seobie dan ... seorang perempuan? Aku tidak bisa melihat wajah perempuan itu dengan jelas , ah seobie sudah gesit saja makan siang dengan perempuan lebih baik aku cepat kembali ke kelas karena ku yakin woonie marah karena kami berdua tidak makan siang dengannya. Seperti dugaan ku woonie marah padaku karena aku hafal dengan sikap-sikap membuang muka nya itu "Ya woonie maafkan lah aku" "Kwangie kau jahat" ah anak ini masih saja berusaha seperti anak kecil "Sudahlah woonie aku tadi bertemu dengan eunji" "Tuh kan kalian sibuk dengan para perempuan,kalian melupakan ku" "Ya woonie kau seperti anak kecil saja,tapi kau tau yoseob pergi makan dengan perempuan? Kau tau siapa dia?" "Ah aniya kwangie,aku tidak mengenalnya. Sepertinya salah satu dari anak baru" "Yoseob sungguh sangat gesit,eh woonie bagaimana kalau nanti kita makan dirumahku? Sebagai permintaan maaf karena aku tidak makan siang denganmu" "Ah ne kwangie" sepulang nya aku dan woonie menuju kelas yoseob karena rencana nya kami akan mengajak dia juga "Ya Eukwang kemana seobie?" "Ah yoseob sunbae sudah pulang duluan sepertinya sunbae dia kelihatan bersama anak perempuan dari kelas 1" "Ah sudah kuduga akan begini,woonie kita pulang duluan saja bagaimana?" "Hmmm aku akan mengirim sms pada yoseob untuk menyusul kita" "Baiklah" dari kelas sampai sekarang aku masih saja menggerutu bagaimana bisa dia lebih membela perempuan dibanding teman nya? "Ah sebentar kwangie aku ada telfon" "Ah ne woonie" tiba-tiba ada perempuan melewatiku dan aku merasa seperti mengenalnya, dia.. benarkah itu dia? Tapi bisa saja itu hanya mirip dia,tidak-tidak dia memiliki bentuk muka yang khas seperti kakaknya . Apakah benar itu geur.... "Kwangie!" "Ah! Woonie kau mengagetkanku saja!" "Habis kwangie bengong,kajja kita pulang" "Baiklah" sepertinya tidak aku sedang mengira-ngira seseorang , ah sudahlah aku sudah terlanjur lupa juga
Yoseob POV
"Kwangie mengajak kita untuk makan dirumahnya karena dia tidak menemani aku makan siang,kau juga akan menyusulkan seobie?" ah aku lupa dengan janji makan siang dengan mereka karena terlalu senang dekat dengan geurim huft, "Wae sunbae? Kenapa kau menghela nafas? Kau ada masalah?" "Ah aniya geurim hanya saja aku melupakan hal penting" "Hal apa itu?" aku juga lupa kalau aku sedang mengobrol dengan geurim ah dasar aku ini "Geurim aku pulang dulu yah,aku lupa kalau aku ada janji makan bersama temanku" "Oh baiklah sunbae" "Hei aku kan sudah bilang untuk memanggil dengan nama saja geurim!" "Ta...tap...tapi... aku tidak terbiasa" "Sudahlah coba saja" "Yo....yo...yos...yosssee.." "Hmm?" dengan wajah merah meronanya itu aku melihat wajah malu dan juga bete karena aku jahil padanya "Ah sudahlah sunbae,aku pergi dulu" hahahaha lucu sekali perempuan itu,aku merasa semenjak aku mengenalnya rasanya tiap moment yang kulalui bersama nya begitu menyenangkan dan aku kadang tidak menyadari waktu yang bergulir dengan cepat. Ah geurim aku ingin sekali mengenalmu lebih dalam lagi , aku merasa aku sudah jatuh cinta padamu. "Ya seobie!" aku pun tersadar dari lamunan ku "Ah wae kwangie?" "Kita sedang makan kau malah tersenyum sendiri seperti orang gila,apa kepalamu terbentur sesuatu?" "Ah kau ini kwangie! Tidak bisa lihat kah temanmu ini sedang bahagia?" "Bahagia karena perempuan dari kelas 1 itu?" "Yaah begitulah,bagaimana kalian tau?" "Aku melihatmu dikantin bersamanya,tapi aku tidak bisa melihat wajahnya" "Aniya kwangie!" "Wae?" "Kalau kau melihatnya sepertinya kau aka menyukainya,karena kau tau dia perempuan paling cantik yang pernah ku temui!" "Bukankah perempuan paling cantikmu itu eunji?" ledek woonie padaku "Hei kenapa jadi eunji? Eunji itu punya kwangie" "Eh? Punyaku?" "Jangan ditutupi deh kwangie! Aku melihatmu ditaman dengan eunji kan" "Ya memang tapi kami hanya membicarakan tentang masa kecil kami" "Maksudnya?" "Yaa masa-masa di SD" "Oh ya eunji memang 1 SD yah dengan kita" "Pabo" Plak! Kwangi memukul kepalaku "Aw sakit!" "Dia sekelas denganmu seobie" "Mana ku ingat! Jangan-jangan yang dulu menembakmu dan kau tolak itu eunji yah?" "....." "Benarkah kwangie?"
Gikwang POV
Bagaimana bisa yoseob membahas hal itu lagi,penyesalanku! Mimpi buruk ku! Yang selalu menghantui tiap malamku,ah bagaimana bisa semua ini terjadi? Dengan pertanyaan yoseob itu aku kembali mengingat masa itu dimana aku yang masih 5 SD itu menolak anak kelas 3 SD yang sebenarnya adalah cinta pertamaku,yah memang yoseob tidak tahu kalau itu bukanlah eunji. Karena yoseob dan aku beda kelas maka dia tidak tau siapa sebenarnya yang menembak aku itu,salah seobie itu bukan euji. Eunji itu... "Ya kwangie!" teriakan yoseob membuyarkan lamunanku "Kau melamun kan! Aku kan sedang bertanya" "Ah sudahlah itu sudah lewat,jangan tanyakan lagi" akupun meninggalkan mereka berdua dan langsung ke arah dapur mengingat hal-hal itu hanya membuat dadaku sesak saja "Ya!" "PABO SEOBIE!" aku dengan reflek teriak "Ah kwangie , mianhe" "Pabopabopabopabo" karena seobie mengagetkan ku tadi piring yang sedang aku cuci pecah ditanganku dan membuat tanganku terluka cukup dalam di berbagai tempat "Pabo seobie pabo" sambil menggerutu dan juga aku memakai perban "Mianhe kwangie" "Apa yang kau mau katakan sampai mengagetkanku,kalau tidak penting aku tidak akan memaafkanmu" "Mianhe kwangie,besok aku akan berangkat bersama perempuan yang kemarin" "Lalu?" "Temani aku yah,kalau aku sendiri pasti akan grogi. Sekaligus aku ingin mengenalkan nya padamu" "Ah!" "Pleaseeee kwangie" sial puppy eyes yoseob terlalu menyilaukan! Aku tidak bisa menolaknya "Ah baiklah" "Aaaaa gomawo kwangie" sambil memegang tanganku "AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! PABO SEOBIE!" "Ah mianheee kwangie".
Karena seobie meremas tanganku aku tidak bisa tidur semalaman karena rasa nyeri pada tanganku,aku pasti akan membalasnya! Akan ku umbar kejelekan nya didepan teman perempuan nya itu,tapi sudah sampai distasiun kenapa yoseob belum datang juga? Aku segera mengeluarkan handphoneku dan bersiap mengirim sms pada yoseob "Hei dimana kau? Aku sudah distasiun" tapi saat kulihat sekilas perempuan disampingku, dia? Benarkah itu dia? "Geurim?" dia menengok kearahku dengan muka kaget "Ah gikwang... sunbae?" "Apa yang kau lakukan disini?Sejak kapan kau pulang geurim?" "Ah semenjak aku lulus SMP dan aku sekolah disini" kulihat seragam nya "Ah kau masuk di SMA yang sama denganku? Aku tidak mengetahuinya" "A..ak..aku jarang keluar dari kelas" "Oh begitu,apa yang sedang kau lakukan?" "Menunggu teman,dia bilang akan berangkat sekolah denganku. Kau sendiri?" "Aku juga menunggu temanku,kenapa yoseob lama sekali" "Eh?!" "Kenapa geurim" "Itu..." "Mwo?" "Mianhe kwangie aku telat,ah geurim" "Yo..yoseob" "Yoseob? Kau kenal dia geurim?" "Yaa" jangan-jangan "Oh kalian sudah saling kenal?" "Ya begitulah yos..yoseob sunbae" "Ya jangan panggil aku sunbae! Panggil namaku saja" "Ba...Baiklah" aku masih shok dengan keadaan ini,jangan-jangan anak kelas 1 yang dekat dengan yoseob adalah geurim , yoseob menarik ku menjauh sedikit dan berbisik "Itu anak kelas 1 yang sedang aku dekati,cantik kan? Kwangie bantu aku dekat dengan nya yah" kata-kata yoseob seperti batu besar yang menghantam ku, bagaimana bisa?
"Oh geurim,kau mau makan apa?" "Aniya sunbae aku udah membeli roti" "Hanya roti? Kau yakin kenyang hanya dengan makan roti saja?" "Ne sunbae" "Geurim bukankah ku bilang kau memanggil ku yoseob saja?" "Eh? Taa.taa.tap....tapikan sunbae lebih tua" "Tapi aku merasa seumur dengan mu,sudah lah lagi pula kan aku temanmu geurim" "Arraseo, yo...yo...yoo.." "Hmm?" "Yoo..yos..yoseob" aku melihat pipi nya yang bersemu merah,lucunya dia aku baru kali ini melihat perempuan sepolos dan seimut ini andai saja aku sudah sangat mengenalnya aku pasti benar-benar mau menjadi pacarnya
Gikwang POV
Ah aku jadi lupa kalau aku ada janji dengan woonie dan seobie untuk makan siang,aku yakin seobie pasti marah padaku tapi dikantin seperti seobie dan ... seorang perempuan? Aku tidak bisa melihat wajah perempuan itu dengan jelas , ah seobie sudah gesit saja makan siang dengan perempuan lebih baik aku cepat kembali ke kelas karena ku yakin woonie marah karena kami berdua tidak makan siang dengannya. Seperti dugaan ku woonie marah padaku karena aku hafal dengan sikap-sikap membuang muka nya itu "Ya woonie maafkan lah aku" "Kwangie kau jahat" ah anak ini masih saja berusaha seperti anak kecil "Sudahlah woonie aku tadi bertemu dengan eunji" "Tuh kan kalian sibuk dengan para perempuan,kalian melupakan ku" "Ya woonie kau seperti anak kecil saja,tapi kau tau yoseob pergi makan dengan perempuan? Kau tau siapa dia?" "Ah aniya kwangie,aku tidak mengenalnya. Sepertinya salah satu dari anak baru" "Yoseob sungguh sangat gesit,eh woonie bagaimana kalau nanti kita makan dirumahku? Sebagai permintaan maaf karena aku tidak makan siang denganmu" "Ah ne kwangie" sepulang nya aku dan woonie menuju kelas yoseob karena rencana nya kami akan mengajak dia juga "Ya Eukwang kemana seobie?" "Ah yoseob sunbae sudah pulang duluan sepertinya sunbae dia kelihatan bersama anak perempuan dari kelas 1" "Ah sudah kuduga akan begini,woonie kita pulang duluan saja bagaimana?" "Hmmm aku akan mengirim sms pada yoseob untuk menyusul kita" "Baiklah" dari kelas sampai sekarang aku masih saja menggerutu bagaimana bisa dia lebih membela perempuan dibanding teman nya? "Ah sebentar kwangie aku ada telfon" "Ah ne woonie" tiba-tiba ada perempuan melewatiku dan aku merasa seperti mengenalnya, dia.. benarkah itu dia? Tapi bisa saja itu hanya mirip dia,tidak-tidak dia memiliki bentuk muka yang khas seperti kakaknya . Apakah benar itu geur.... "Kwangie!" "Ah! Woonie kau mengagetkanku saja!" "Habis kwangie bengong,kajja kita pulang" "Baiklah" sepertinya tidak aku sedang mengira-ngira seseorang , ah sudahlah aku sudah terlanjur lupa juga
Yoseob POV
"Kwangie mengajak kita untuk makan dirumahnya karena dia tidak menemani aku makan siang,kau juga akan menyusulkan seobie?" ah aku lupa dengan janji makan siang dengan mereka karena terlalu senang dekat dengan geurim huft, "Wae sunbae? Kenapa kau menghela nafas? Kau ada masalah?" "Ah aniya geurim hanya saja aku melupakan hal penting" "Hal apa itu?" aku juga lupa kalau aku sedang mengobrol dengan geurim ah dasar aku ini "Geurim aku pulang dulu yah,aku lupa kalau aku ada janji makan bersama temanku" "Oh baiklah sunbae" "Hei aku kan sudah bilang untuk memanggil dengan nama saja geurim!" "Ta...tap...tapi... aku tidak terbiasa" "Sudahlah coba saja" "Yo....yo...yos...yosssee.." "Hmm?" dengan wajah merah meronanya itu aku melihat wajah malu dan juga bete karena aku jahil padanya "Ah sudahlah sunbae,aku pergi dulu" hahahaha lucu sekali perempuan itu,aku merasa semenjak aku mengenalnya rasanya tiap moment yang kulalui bersama nya begitu menyenangkan dan aku kadang tidak menyadari waktu yang bergulir dengan cepat. Ah geurim aku ingin sekali mengenalmu lebih dalam lagi , aku merasa aku sudah jatuh cinta padamu. "Ya seobie!" aku pun tersadar dari lamunan ku "Ah wae kwangie?" "Kita sedang makan kau malah tersenyum sendiri seperti orang gila,apa kepalamu terbentur sesuatu?" "Ah kau ini kwangie! Tidak bisa lihat kah temanmu ini sedang bahagia?" "Bahagia karena perempuan dari kelas 1 itu?" "Yaah begitulah,bagaimana kalian tau?" "Aku melihatmu dikantin bersamanya,tapi aku tidak bisa melihat wajahnya" "Aniya kwangie!" "Wae?" "Kalau kau melihatnya sepertinya kau aka menyukainya,karena kau tau dia perempuan paling cantik yang pernah ku temui!" "Bukankah perempuan paling cantikmu itu eunji?" ledek woonie padaku "Hei kenapa jadi eunji? Eunji itu punya kwangie" "Eh? Punyaku?" "Jangan ditutupi deh kwangie! Aku melihatmu ditaman dengan eunji kan" "Ya memang tapi kami hanya membicarakan tentang masa kecil kami" "Maksudnya?" "Yaa masa-masa di SD" "Oh ya eunji memang 1 SD yah dengan kita" "Pabo" Plak! Kwangi memukul kepalaku "Aw sakit!" "Dia sekelas denganmu seobie" "Mana ku ingat! Jangan-jangan yang dulu menembakmu dan kau tolak itu eunji yah?" "....." "Benarkah kwangie?"
Gikwang POV
Bagaimana bisa yoseob membahas hal itu lagi,penyesalanku! Mimpi buruk ku! Yang selalu menghantui tiap malamku,ah bagaimana bisa semua ini terjadi? Dengan pertanyaan yoseob itu aku kembali mengingat masa itu dimana aku yang masih 5 SD itu menolak anak kelas 3 SD yang sebenarnya adalah cinta pertamaku,yah memang yoseob tidak tahu kalau itu bukanlah eunji. Karena yoseob dan aku beda kelas maka dia tidak tau siapa sebenarnya yang menembak aku itu,salah seobie itu bukan euji. Eunji itu... "Ya kwangie!" teriakan yoseob membuyarkan lamunanku "Kau melamun kan! Aku kan sedang bertanya" "Ah sudahlah itu sudah lewat,jangan tanyakan lagi" akupun meninggalkan mereka berdua dan langsung ke arah dapur mengingat hal-hal itu hanya membuat dadaku sesak saja "Ya!" "PABO SEOBIE!" aku dengan reflek teriak "Ah kwangie , mianhe" "Pabopabopabopabo" karena seobie mengagetkan ku tadi piring yang sedang aku cuci pecah ditanganku dan membuat tanganku terluka cukup dalam di berbagai tempat "Pabo seobie pabo" sambil menggerutu dan juga aku memakai perban "Mianhe kwangie" "Apa yang kau mau katakan sampai mengagetkanku,kalau tidak penting aku tidak akan memaafkanmu" "Mianhe kwangie,besok aku akan berangkat bersama perempuan yang kemarin" "Lalu?" "Temani aku yah,kalau aku sendiri pasti akan grogi. Sekaligus aku ingin mengenalkan nya padamu" "Ah!" "Pleaseeee kwangie" sial puppy eyes yoseob terlalu menyilaukan! Aku tidak bisa menolaknya "Ah baiklah" "Aaaaa gomawo kwangie" sambil memegang tanganku "AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! PABO SEOBIE!" "Ah mianheee kwangie".
Karena seobie meremas tanganku aku tidak bisa tidur semalaman karena rasa nyeri pada tanganku,aku pasti akan membalasnya! Akan ku umbar kejelekan nya didepan teman perempuan nya itu,tapi sudah sampai distasiun kenapa yoseob belum datang juga? Aku segera mengeluarkan handphoneku dan bersiap mengirim sms pada yoseob "Hei dimana kau? Aku sudah distasiun" tapi saat kulihat sekilas perempuan disampingku, dia? Benarkah itu dia? "Geurim?" dia menengok kearahku dengan muka kaget "Ah gikwang... sunbae?" "Apa yang kau lakukan disini?Sejak kapan kau pulang geurim?" "Ah semenjak aku lulus SMP dan aku sekolah disini" kulihat seragam nya "Ah kau masuk di SMA yang sama denganku? Aku tidak mengetahuinya" "A..ak..aku jarang keluar dari kelas" "Oh begitu,apa yang sedang kau lakukan?" "Menunggu teman,dia bilang akan berangkat sekolah denganku. Kau sendiri?" "Aku juga menunggu temanku,kenapa yoseob lama sekali" "Eh?!" "Kenapa geurim" "Itu..." "Mwo?" "Mianhe kwangie aku telat,ah geurim" "Yo..yoseob" "Yoseob? Kau kenal dia geurim?" "Yaa" jangan-jangan "Oh kalian sudah saling kenal?" "Ya begitulah yos..yoseob sunbae" "Ya jangan panggil aku sunbae! Panggil namaku saja" "Ba...Baiklah" aku masih shok dengan keadaan ini,jangan-jangan anak kelas 1 yang dekat dengan yoseob adalah geurim , yoseob menarik ku menjauh sedikit dan berbisik "Itu anak kelas 1 yang sedang aku dekati,cantik kan? Kwangie bantu aku dekat dengan nya yah" kata-kata yoseob seperti batu besar yang menghantam ku, bagaimana bisa?
No comments:
Post a Comment