Dalam
perjalanan ku pulang dari kantor menuju taman tempat aku dan kawan-kawan ku
sering berkumpul untuk bertemu hyuna,dan dalam perjalanan itu juga aku masih
berpikir masalah tadi dan terus mengganjal diotak ku. Jadi manajer Jung itu
ayah lee joon? Apakah itu semua alasan kenapa hyuna sering sekali kekantor?
Lalu dengan mendengar pembicaraan lee joon tentang 'the only one'-nya yang aku
yakin itu hyuna kepada ayahnya,dan ayahnya merasa sangat nyaman dengan
pembicaraan itu. Ahh hari yang cukup buruk dan dengan keadaan ini aku harus
bertemu dengan hyuna, bagaimana kalau dia sadar akan perubahanku dan memaksa ku
bertanya? Dia itu setipe dengan yoseob yang ingin tau jelas dengan berubahnya
sikap ku barang sidikit saja,ahh menyebalkan sekali memikirkan hal seperti ini
dengan aku masih memikirkan tentang kesehatan ayah. Ah hyuna andai aku duluan
yang bertemu denganmu, andai kamu tidak bertemu dengan lee joon andai kamu
tidak menyukainya andaii saj.... Ah hyuna? Sejak berapa lama dia menungguku di
taman di musim dingin seperti ini? Aku segera berlari menghampirinya dan
seperti yang aku kira badan nya sangat dingin bahkan hampir membeku dan wajah
hyuna yang sudah hampir membiru "Hyuna? Kamu tidak apa-apa? Sudah berapa
lama kau menunggu? Aku kan bilang kalau aku akan pulang larut dan aku
menyuruhmu untuk bertemu besok saja kan?" "Ahh oppa aku tidak
apa-apa,aku ingin bertemu kau hari ini" dengan bibir yang sudah membiru
dan wajah pucat dia tetap saja berusaha untuk kuat "Ah sudahlah hyuna, ayo
pulang kerumahku" "Oppa aku tidak apa-apa,sudah tenanglah"
"Tidak!" Lalu segera aku menggendong nya, sial badan nya benar-benar
sudah sangat dingin bagaikan daging dalam freezer bagaimana bisa dia masih
bertahan dan bilang tidak apa-apa? Hyuna jangan seperti ini jangan menyiksa ku
lebih lama lagi,aku tidak mau melihatmu seperti ini! Ini lebih menyiksa ku
daripada pembicaraan ayah anak antara manajer Jung dan lee joon. Sesampai
dirumah ibuku dan adikku langsung membantuku untuk mengurus hyuna, aku
memikirkan apa yang sangat ingin dikatakan hyuna sampai dia rela menungguku
ditengah musim dingin ini? Ah hyuna kau itu pacar lee joon jangan membuat aku
makin berharap padamu.
Hyuna
POV
Indahnya
pagi ini tidur ku sepertinya nyenyak sekali didalam bed cover biru ini,eh?
Biru? Seketika aku bangun karena menyadari ini bukan kamarku, aku dimana? Saat
aku ingin terbangun disampingku sudah ada lelaki yang aku tidak asing
lagi,dialah duniaku Jang Hyunseung oppa. Aku tersenyum melihat dia tidur
disamping ku dan ternyata dialah yang memegang tangan ku terus-menerus,pantas
saja tangan ku merasa hangat semalaman itu. Lalu aku bangun dan duduk disamping
lelaki yang tengah tidur lelap dan masih memegang tanganku aku yakin dia baru
saja tertidur,ah oppa andai kamu tau perasaanku ini andai kamu mengerti
perasaanku terhadapmu. Tapi akankah kau masih mau dekat denganku? Apa kamu
tetap mau berteman denganku jika kamu tahu bahwa perasaanku ini sudah menjadi
sayang padamu? Lalu aku membelai rambutnya yang halus itu,rambut yang sejak
dulu inginku pegang dan tangan yang menggemgam ku ini adalah tangan yang selalu
menenangkan hariku dan pundaknya yang menjadi panutanku. Ah oppa andai kamu
menyadarinya lebih cepat yah,aku sayang padamu. Dengan reflek aku mencium
pipinya dan aku langsung bangun karena takut hyunseung oppa akan terbangun,oppa
sarangheya.
Hyunseung
POV
Kenapa
aku merasakan ada yang menyentuh rambut dan tanganku? Dan sepertinya ada benda
lembut dan dingin yang menempel dipipiku, apakah hyuna sudah bangun? Saat aku
terbangun aku melihat dia sudah duduk disampingku dengan senyum khasnya itu
"Selamat pagi oppa" "Pagi hyuna,apa kau sudah tidak apa-apa?
Wajahmu masih pucat sudah kau tiduran saja dulu" Lalu aku terbangun dan
aku menyadari tangan ku masih saja menggemgamnya, lalu aku segera melepasnya
dan pergi menuju pintu tiba-tiba hyuna memanggilku "Oppa.."
"Yah? Kau butuh apa hyuna?" "Aku butuh kau" Seketika
jantungku berdetak sangat keras saat dia berkata gitu,tapi dia kan pacar lee
joon? Aku tidak boleh begini "Ah jangan bercanda hyuna,kalau tidak ada
yang kau butuhkan aku kebawah dulu untuk membuat bubur yah" "Ah
ta..tapi oppa" "Sudahlah hyuna" Lalu aku berjalan menuju pintu
dan keluar, sungguh aku tidak tega melihat wajah hyuna yang sedih seperti itu.
Tapi kau adalah pacar lee joon dan aku sudah berjanji ada lee joon untuk
mendukung nya, tolong hyuna jangan membuat aku menjadi makin menyayangimu atau
aku tidak akan pernah rela melepaskan mu kepada lee joon.
Hyuna
POV
Setelah
hyunseung oppa keluar air mataku mulai turun dan mengalir dipipiku ini lebih
menyakitkan dari dingin nya hawa ditaman semalam,entah kenapa oppa bisa dengan
enteng nya berkata seperti itu? Padahal aku benar-benar menyayangi nya, apakah
benar seperti dugaan ku kalau hyunseung oppa hanya menganggapku sebatas teman?
Ah sakitnya hati ini membuat air mataku terus mengalir,tapi mengapa dia
memberikan perhatian seperti itu padaku? Apakah karena kau orang baik? Sembari
aku berpikir aku berusaha mencari cara agar tidak terlihat habis menangis
karena aku tidak mau membuat hyunseung oppa sedih, aku merasa seperti aku
terlalu percaya diri kalau hyunseung oppa juga menyukaiku dan kamipun belum
lama berkenalan. Ah sudahlah aku akan bersikap kuat aku akan memulai hal ini
dengan cinta bertepuk sebelah tangan lagi,oppa miyane.
Ah
aku merasa berat untuk kembali kekamar ku lagi,aku tidak tahan melihat wajah
sedih hyuna karena aku sudah bersikap dingin padanya. Tapi walau aku sangat
menyayangi nya dia tetap saja pacar lee joon dan bukan milikku,andai kamu tau
hyuna betapa aku sangat menyayangimu dan andai kau dapat tau hal itu dan
melepaskan dirimu dari lee joon. Ah sudahlah itu membuat kepalaku pusing saja,
lalu tiba-tiba ada yang menepuk ku "Hyung kenapa wajahmu pucat?"
"Seobbie? Ah tidak apa-apa hanya sedikit pusing" "Hyung
jangan-jangan kau ketularan hyuna yah?" "Seunggie apa yang telah kamu
lakukan pada hyuna hingga kau ketularan juga?" ledek junhyung "Jangan
melihatku seolah aku telah melakukan sesuatu padanya junhyunggie,aku tidak
ketularan" "Tapi hyung mukamu pucat sekali,dan Ah badanmu panas"
"Tidak apa-apa seobbie,kalian berdua mau menengok hyuna kan? Dia ada
dikamarku" "Nah kan,seunggie kenapa harus dikamar mu? Padahal dia
bisa tidur dikamar adikmu" "Ah sudahlah junhyunggie adikku sedang
capai aku tidak tega menyuruhnya tidur disofa,sudahlah naik saja kalian
berdua" "Hyung kamu tidak ikut?" "Aku masih mengurus
dapur,tolong soebbie beri bubur ini kepada hyuna" "Baiklah" dan
akhirnya mereka berdua naik keatas dan aku kembali duduk dimeja makan. Ahh aku
mendengar gelak tawa mereka bertiga dari dapur, syukurlah mereka kesini karena
akhirnya hyuna dapat tertawa kembali dan melupakan hal tadi. Ah kenapa aku
merasa mengantuk sekali,kepala ku makin berat dan pusing itu makin kerasa, aku
mengant...
Hyuna
POV
Syukurlah
yoseob dan junnie mau datang menjenguk dan paling tidak dapat membuat aku
melupakan hal tadi,kami bercanda ria dan tertawa. Tapi hyunseung oppa kenapa
tidak naik dan menyusul yah? Saat disela-sela pembicaraan kami mendengar suara
benda terjatuh sangat kencang dan akhirnya kami bertiga turun ke bawah,ternyata
itu hyunseung oppa "Seunggie? Kamu kenapa seunggie?!" teriak junhyung
khawatir "Hyung? Hyung? Bangun lah!!" teriak yoseob "Hyuna
tolong kamu telfon ambulans,sekarang!" "Ba...baiklah" segera
mungkin aku menelfon ambulans dan aku merasa kaku saat melihat hyunseung oppa
dengan terkulai lemas dipelukkan junhyung dengan wajah pucat,bagaimana kalau
ternyata dia tertular olehku? Kenapa aku tidak menyadarinya? Maafkan aku oppa ,
dan air mata ku mulai mengalir sampai kami tiba dirumah sakit. Kami bertiga
menunggu didepan UGD dan aku masih bertanya apakah oppa sakit melebihi flu?
Oppa sakit apa? Lalu tiba-tiba saat aku merasa gelisah aku bertemu dengan nya
dilobby dan aku tak heran dia ada disini karena aku sudah tau ini jadwalnya
untuk kerumah sakit, dia Lee Joon oppa .. "Hyuna?"
"Oppa...?"
No comments:
Post a Comment