B2UTY Always There For BEAST!!

B2UTY Always There For BEAST!!
@nshabrina

Sunday, September 14, 2014

You're The One! (FF) Eps.7

 Hyuna POV
Omo? Hyunseung oppa mencintaiku? Benarkah ini bukan mimpi? Oppa? Benarkah itu kau? Namun aku menyadari dia masih lemas tapi dia melindungiku "Oppa? Gwenchana? Kau kan masih sakit dan harusnya masih tidur" "Gwenchana hyuna,sekarang jangan ganggu kami lagi lee joon! Kau memecat ayahku bukan? Aku sudah tau ceritanya" "Ck! Kau ini! Kau janji akan mendukung ku bukan? Wae? Wae hyuna? Kenapa tidak kau cari perempuan lain?" "Karena aku mencintainya,dia duniaku" Omo? Jinjja? Dia bilang aku adalah dunianya? Jadi selama ini perasaan kita sama? Lalu tiba-tiba lee joon memukul hyunseung "OPPA! Wae? Hyunseung oppa sedang sakit!" "Kau akan merasakan apa yang menjadi resiko pilihanmu" "Lee joon sunbae,aniya!" "Sunbae? Kau memanggilku sunbae? Kau benar-benar perempuan hina" PLAK! Dia menamparku dan aku jatuh terkapar disamping hyunseung oppa,dengan cepat hyunseung oppa melindungi ku "Ya! Kau berani memukul perempuan? Pukul lah aku sesukamu!" Saat lee joon sunbae ingin mendaratkan pukulan lagi datang lah junhyung,doojoon oppa,dongwoon,gikwang dan yoseob. "Hey manusia gila apa yang telah kau lakukan pada temanku?!" teriak doojoon "HAHAHAHA jangan sok jagoan kalian semua!" "Jinjja? Kau benar-benar berkata gitu lee joon?" sinis junhyung "Tangkap dia" teriak junhyung dan keluarlah pasukan polisi "Apa-apaan ini? Apa maksud mu junhyung?" teriak lee joon "Kau ditangkap karena terbukti telah melakukan kecurangan pada perusahaan!" "Annyeong sunbae" senyum dongwoon "Apa?! Lepaskan aku lepaskan! Kau tidak akan hidup lama hyunseung! Mati lah kau!" teriak lee joon dan akhirnya dia dibawa pergi oleh polisi "Hyung gwenchana? Hyuna gwenchana?" tanya yoseob khawatir "Ah gwenchana,hyuna?" "Gwenchana oppa" "Seungie" "Wae junhyungie?" "Ayahmu sudah keluar dari ruang UGD dia diruangan tidak jauh dari ruanganmu" "Jinjja? Aku ingin melihat appa"
Hyunseung POV
Akupun berlari kearah kamar ayah,sesampai disana sudah ada geurim dan ibu . Aku kaget karena banyak selang yang ada pada tubuh ayah "Appa...gwenchana? Geurim?" "Aku tidak tau oppa,ayah baru saja tertidur dia tadi mencari mu" "Eomma?" "Hyunseung,ap...appa..." "Eomma.." aku tidak tahan melihat ibuku menangis dan juga adikku yang berusaha sekali untuk menahan tangisan nya "Seungie" "Wae junhyungie?" "Kau bisa sembuh kalau kau mau mengikuti penyembuhan seperti kemo,dan kau bisa pulang hari ini" "Appa?" "Dia akan tetap disini,masalah keuangan tenang saja. Kau tidak usah pikirkan" "Hyung aku juga sudah menyuruh geurim untuk tidak kerja,aku juga akan membantu masalah hal itu" kata gikwang "Ayolah hyung kau jalani saja penyembuhan itu,kau pasti bisa" kata-kata semangat dari semua membuat aku terharu , benar aku tidak bisa begini terus aku tidak bisa membiarkan ayah yang bekerja terus "Baiklah junhyungie aku akan mengikuti penyembuhan itu" lalu tiba-tiba ada yang masuk,dia hyuna dan sesuai dugaan ku ibuku langsung memeluk nya "Eomma,gwenchana?" "Hyunaa,eomma butuh kau" "Oppa? Bolehkah?" "Tentu hyuna,tolong temani eomma jika kau tidak keberatan" "Oppa?Junnie? Kwangie? Seobie?" "Wae hyuna? Kita sudah memaafkanmu" kata doojoon "Ah gomawo oppa"
Hyuna POV
Sudah 7 hari semenjak hari itu,hyunseung oppa mulai melakukan penyembuhan nya. Dari hari ke hari penyakit oppa membaik , namun ayah hyunseung oppa masih saja lemas dan kadang seperti kesakitan aku tidak bisa melihat hal seperti ini aku merasa tersiksa juga melihat appa kesakit dan juga eomma yang menangis karena sedih melihat appa yang kesakitan. Aku tetap kuliah tapi sepulang kuliah bersama hyunseung oppa dkk kami langsung kerumah sakit untuk menemani hyunseung oppa penyembuhan dan menjenguk appa , aku kangen hyunseung oppa karena setelah penyembuhan oppa harus istirahat. Ah aku harus sabar karena aku juga harus menemani eomma karena geurim sedang ujian akhir nya aku agak sedikit mengantuk "Noona? Gwenchana?" "Ah gwenchana geurim,kamu sudah pulang?" "Ne , lebih baik noona istirahat biar aku yang sekarang menjaga appa" "Aniya,gwenchana geurim. Hei apakah kau bertemu dengan oppamu?" "Oppa? Dia sedang penyembuhan kan? Ohhh noona kangen yah?" ledek geurim "Ah kau bisa saja geurim,kau sendiri bagaimana? Yoseobie atau Gikwangie?" "Ma..maksud noona?" "Ah kau pura-pura yah? Siapa yang kau pilih? 2-2nya sepertinya menyukaimu" "Ah aniya noona,mereka hanya sunbae bagiku aku tidak ada ketertarikan padanya. Lagi pula yoseob sunbae kan sudah punya pacar" "Jinjja? Aku tidak pernah tau,lalu bagaimana dengan gikwangie? Yakin kau hanya menganggapnya sunbae?" "Ne noona" "Ya! Kau serius hanya menganggapku sunbae,geurim?" "Sun...sunbae" "Hai kwangie,dia lucu yah hehehe" "Noona,kenapa tidak bilang?" "Wae? Kenapa kau berubah merah?" "Ah aniya,gikwang sunbae...mianhe" "Sunbae?" "H..hmm gikwang oppa" "Sudah kuduga" "Wae hyuna?" "Kau sudah bicara pada hyunseung oppa tentang ini?" "Wae noona,kami tidak ada apa-apa" "Apanya yang sudah bicara padaku? Tentang hal apa ini hyuna,geurim,kwangie" "Oppa?" "Hyung?" 
Hyunseung POV
Ahh sudah selesai penyembuhanku,mungkin sebelum pulang lebih baik menjenguk appa dan melihat keadaan geurim dan hyuna. Hei kenapa ribut sekali? "Kau sudah bicara pada hyunseung oppa tentang ini?" suara hyuna ah mereka membicarakan apa "Wae noona,kami tidak ada apa-apa" geurim? kami? Maksudnya apa ini? Akupun masuk keruangan itu "Apanya yang sudah bicara padaku? Tentang hal apa ini hyuna,geurim,kwangie" "Oppa?" "Hyung?" aku dapat melihat muka kaget pada muka kwangie dan geurim juga muka hyuna yang menahan tawanya "Ya! Katakan padaku tentang apa?" "Oppa,kau sudah selesai penyembuhan?" kata hyuna sambil menahan tawa "Ne , kenapa kau menahan tawa?" "Ah aniya,tanya saja pada kwangie" "Eh? Hyunaaa.." "Kwangie ada apa ini?" "Anno..." "Oppa mianhe,aku tidak pernah cerita padamu" teriak geurim "Soal apa geurim? Apa yang tidak kau ceritakan pada oppamu ini?" "Aku telah berpacaran dengan gikwang sunbae" "Apa? Kau tidak pernah bercerita padaku kwangie" "Mianhe hyung,mianhe. Tolong jangan marah pada geurim" "Ya! Buat apa aku marah? Aku senang kalian akhirnya jadian,karena aku yakin kalian saling mencintai" dengan perkataan ku itu geurim dan gikwang menoleh kearahku dengan padangan bingung dan tidak percaya "Ya! Pandangan apa itu? Kalian ku restui , asal..." "Asal apa oppa?" "Kalau kwangie berani membuat adikku menangis,maka aku tidak segan-segan melemparmu kedasar jurang" "Oppa , mengapa kau sangat jahat pada teman mu itu?" manja hyuna "Aniya hyuna,aku mengerti hyung" "Nah bagus sekali,ingat-ingat kataku. Hyuna kau sudah makan?" "Ne oppa,dengan geurim juga" "Yasudah aku harus kembali kerumah untuk istirahat dan juga harus istirahat" "Ah hati-hati dijalan oppa" lalu hyuna mendaratkan ciuman dipipiku "Ya! Kwangie kita pulang,kau pikir aku mau membiarkan kau disini terus-terusan. Belum waktunya kalian seperti aku dan hyuna" "Ne hyung,bye geurim" lalu aku menyeret gikwang yang sepertinya enggan berpisah dengan adikku, ah kau tidak tau gikwang kalau aku sangat mempercayai adik ku padamu karena kau adalah teman terbaikku. Aku pun semakin semangat untuk penyembuhan ku,sampai akhirnya bulan ke 3 masa penyembuhanku aku divonis  sudah sembuh total dan adikku lulus SMA dengan nilai terbaik aku pun segera kekamar ayah bersama geurim "Appa,appa! Aku sudah sembuh!" "Appa aku lulus dengan nilai terbaik" ayah lalu membuka matanya dengan nafas tersenggal "Appa,gwenchana?" "Gwen...gwenchana hyunseung-geurim,wae?" "Tapi appa kau terlihat lelah,sudahlah kau istirahat saja" "Aniya hyunseung,wae?" "Aku sembuh total dan geurim lulus dengan nilai terbaik" "Ba..baguslah anak appa menjadi kebanggaan,hyunseung appa senang kau sudah sembuh. To..tolong jaga eomma mu dan geurim yah" "Ap..appa.. wae? Apa yang appa katakan? Appa akan sembuh kan?" "Ap..appa.. sudah tidak kuat la..lagi" "Aniya appa,geurim tidak mau kehilangan appa!" "Ge..geurim jaga eomma yah,hyun..hyunseung appa per..percaya padamu,jaga ke..keluarga kita" "Ya appa! Berhentilah berbicara,appa akan sembuh! Appa akan pulang! Benarkan geurim?" "Benar oppa ! Appa akan sembuh jadi tolong jangan berbicara lagi" "Hyunn..seung geu..rim mia..anhe,eom..ma sa..rang..hee..." "APPA!" geurim dan eomma menangis aku lari keluar untuk memanggil dokter,setelah 5 menit dokter pun bilang bahwa appa telah meninggal. Wae appa? WAE??!!! Akupun berlari keluar dan melewati hyuna begitu saja , Appa wae?! Kau janji akan melihatku lulus! Wae appa!!!
Hyuna POV
Baru saja aku pulang sebentar kerumah ku dan aku buru-buru kembali kerumah sakit karena aku merasa ada hal yang tidak mengenakan,omo oppa? Mengapa dia lari keluar secepat itu? Wae? Perasaan ku makin tidak enak maka aku segera berlari kekamar appa dan nyatanya aku melihat geurim dan eomma yang sudah menangis "Wae eomma? Wae geurim? Mana appa? Wae hyunseung oppa lari?" "Noo..noona,appa su..sudah.." "Ya! Sudah apa geurim?" "Ap..appa sudah meninggal..." "Appa?!" "Hyuna,appa meninggal" eomma memelukku kencang dan nangis histeris , dan akhirnya air mataku pun mengalir deras , jinjja? Appa sudah tiada? Lalu dengan segera aku mengirim sms kepada doojoon oppa,yoseob,gikwang,junhyung dan dongwoon , aku merasa belum percaya kalau appa sudah tidak ada. Dia sudah seperti appa ku sendiri,appa semoga kau tenang disana saranghe appa.
Tidak lama dari aku mengirim sms doojoon oppa,gikwang,yoseob,dongwoon dan junhyung sudah datang dan juga hyunseung oppa yang sepertinya habis menangis diluar "Oppa?" "Hyuna.." akupun memeluknya,dia memeluk ku erat hingga aku tidak tahan untuk menangis lagi. Oppa tabahlah dirimu aku yakin appa tidak ingin melihatmu menangis "Op..oppa , jangan terus menangis appa pasti akan sedih. Ki..kita harus kuat seperti kata appa.." 
Hyunseung POV

Seminggu semenjak kepergian appa , eomma sama sekali tidak bisa berhenti menangis dan kadang mencari appa . Aku dan geurim berusaha sekuat tenaga untuk menjadi tabah karena tidak mungkin kami makin membuat eomma menangis dan sedih,geurim tidak kuliah dulu dan juga tidak bekerja karena aku menyuruhnya untuk menemani eomma dan kadang-kadang hyuna datang untuk menemani eomma. Aku berusaha untuk bekerja dan juga kuliah karena appa menginginkan aku dan geurim lulus dan menjadi anak yang sukses,tapi sekuat aku bertahan aku tetap saja rindu appa. Appa,kau bahagia disana? Kau sudah tenang? Aku kembali lagi ke taman tempat aku dan appa selalu ngobrol,aku mendongakkan kepala dan mengingat masa-masa itu lagi, appa aku merindukanmu. Air mataku mengalir lagi dan aku buru-buru mengelapnya tapi air mata itu terus mengalir,Haish! Kenapa air mata ini terus mengalir? "Seungie" "Ah junhyungie,wae?" "Surat pengumuman sudah keluar,ini punyamu" "Kau lulus?" "Ya begitulah,doojoon hyung pun juga lulus. Sudahlah buka saja" "Aku merasa takut,aku takut tidak lulus" "Ya! Kau harusnya optimis" "Yasudah mari kita buka" dan kata pertama saat aku membuka surat itu, omo?! Ini....

No comments:

Post a Comment